Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KRITIK DAN SYARAH HADITS Darrotul Jannah
Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruann, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tarbawi.v2i1.2072

Abstract

Sejak zaman Rasulullah pendidikan jasmani dan keterampilan telah ada,bahkan sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Keterampilan yang dianjurkan Rasulullah semisal memanah, berkuda, lari, dan sebagainya. Hadis induk dari pembahasan tentang pendidikan jasmani dan keterampilan adalah riwayat an-Nasa’i no.hadis 3522 kemudian diperkuat oleh hadis-hadis lainnya, yaitu riwayat Imam Ahmad Bin Hanbal no.hadis 16683, riwayat Ahmad bin Hanbal no.hadis 16697, riwayat Imam Abu Daud no.hadis 2152, dan riwayat ad-Darimi no.hadis 2298. jalur dan kualitas rawi hadis tentang hadis di atas dapat diketahui semua rawi hadis melalui jalur sahabat Uqbah bin Amir dalam sunan Nasa’i no. Hadis 3522 dan dalam riwayat Ahmad no. Hadis 16683, Ahmad no. Hadis 16697 tersebut dinilai siqah, dan sunan Abu Daud no. Hadis 2152 Darimi no. Hadis 2298 juga dinilai siqah. serta tidak ada jarh (celaan) terhadap mereka shingga hadisnya dapat diterima oleh rawi-rawi lainnya. Kata Kunci: Kritik dan Hadits 
Mengembangkan Ekonomi Masyarakat Melalui UMKM Pengrajin Mebel dengan Sistem Jual Beli Online di Era Covid 19 di Desa Sindangmekar Achmad Otong Busthomi; Minchatul Hasna Asy’ari; Darrotul Jannah
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.202351.13552

Abstract

DEVELOPING THE COMMUNITY'S ECONOMY THROUGH MSMES FURNITURE CRAFTSMEN WITH AN ONLINE BUYING AND SELLING SYSTEM IN THE COVID 19 ERA IN SINDANGMEKAR VILLAGE. Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a vital role in developing the Indonesian economy since they contribute significantly to economic growth. The government will continue to work to foster the development of MSMEs in order to improve economic growth and maximize MSMEs' potential at both the national and village levels. Sindangmekar village has high potential in MSME, one of which is the many people of Sindangmekar village who have opened businesses as furniture craftsmen. Sindangmekar village craftsmen still don't understand how to sell their business products with a digital marketing system, because digital marketing has an important role in marketing a business product because it has a wide enough reach to make it easier for the public to find out what handicraft products are being sold. Because KKN students are helping to teach and realize the economy, especially in furniture making so that it can move into the digital world and be more widely known by all people in Indonesia. This study employs a descriptive qualitative research design, with data collected through observation and the interview method.
Islamic Educational Values in Izza Alnadzira’s Larva School Scandal: Character Formation and Implications for Contemporary Islamic Education Bariyah, Siti Khaeril Bariyah; Arifudin, Iis; Darrotul Jannah
eL-HIKMAH: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam Vol. 19 No. 1 (2025): June
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/elhikmah.v19i1.13903

Abstract

  Abstrak: Penelitian ini mengkaji representasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel Larva School Scandal karya Izza Alnadzira serta menganalisis peranannya dalam membentuk perkembangan moral dan religius para tokoh utamanya. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui analisis tematik, penelitian ini mengidentifikasi tiga kategori utama nilai pendidikan Islam—i‘tiqādiyyah, khuluqiyyah, dan ‘amaliyyah—yang tercermin melalui berbagai peristiwa naratif dan transformasi karakter. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Qonita Yumna, Zaphieka Adrelia, dan Galang Adhytama mengalami perkembangan karakter yang signifikan, dipengaruhi oleh pendidikan Islam yang mereka terima melalui orang tua, teman sebaya, dan guru. Penelitian ini juga mengungkap relevansi novel tersebut terhadap pendidikan Islam kontemporer, khususnya dalam aspek integrasi teknologi, kurikulum holistik berbasis nilai, kemampuan berpikir kritis, kemandirian, kerja sama, serta prinsip rahmatan lil ‘alamin. Temuan ini menunjukkan bahwa karya sastra dapat menjadi sumber pedagogis yang bermakna untuk memperkuat pendidikan karakter Islam dalam konteks pendidikan modern. Kata kunci: nilai pendidikan Islam, pembentukan karakter, i‘tiqādiyyah, khuluqiyyah, ‘amaliyyah, pendidikan Islam kontemporer, novel Larva School Scandal Abstract: This study examines the representation of Islamic educational values in Izza Alnadzira’s novel Larva School Scandal and analyses their role in shaping the moral and religious development of the main characters. Using a qualitative descriptive approach with thematic analysis, the research identifies three core categories of Islamic educational values—i‘tiqādiyyah, khuluqiyyah, and ‘amaliyyah—reflected through key narrative episodes and character transformations. The findings show that Qonita Yumna, Zaphieka Adrelia, and Galang Adhytama embody significant character growth influenced by parental guidance, peer‑based religious education, and teacher‑led instruction. The study also reveals the novel’s relevance to contemporary Islamic education, particularly in the areas of technological integration, holistic value‑based curriculum, critical thinking, independence, cooperation, and the principle of rahmatan lil ‘alamin. These insights demonstrate that literary works can serve as meaningful pedagogical resources for strengthening Islamic character education in modern educational contexts.
Mitigating Student Boredom in Islamic Cultural History Classes: The Implementation of Educandy at MTs Salafiyah Cirebon Wulan Depita Sari; Darrotul Jannah; Akhmad Affandi
eL-HIKMAH: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam Vol. 19 No. 1 (2025): June
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/elhikmah.v19i1.13913

Abstract

Abstrak: Dominasi metode pedagogis tradisional yang bergantung pada papan tulis telah menyebabkan rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Hasil observasi awal menunjukkan bahwa siswa cenderung pasif, tidak responsif terhadap pertanyaan, dan kurang memiliki inisiatif dalam memahami materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: 1) pemanfaatan Educandy sebagai media pembelajaran bagi siswa kelas VIII MTs Salafiyah, 2) bentuk-bentuk kebosanan belajar siswa dalam pembelajaran SKI, dan 3) kelebihan serta keterbatasan Educandy dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Educandy memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran. Platform berbasis permainan ini meningkatkan minat dan pemahaman siswa melalui fitur-fitur seperti Pilihan Ganda, Mencocokkan Pasangan, dan Pencarian Kata yang dapat diakses melalui laptop atau ponsel pintar; 2) manifestasi kebosanan belajar—meliputi kelelahan emosional, fisik, dan kognitif, serta hilangnya motivasi—berkurang secara signifikan berkat suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan; dan 3) meskipun platform ini mudah diakses dan memiliki fitur beragam yang meningkatkan partisipasi, Educandy tetap memiliki keterbatasan berupa ketergantungan pada internet, fitur terbatas pada versi gratis, serta tidak tersedianya sistem pelaporan otomatis. Dengan demikian, Educandy paling efektif digunakan sebagai alat pendukung yang diintegrasikan dengan metode pedagogis lainnya untuk memaksimalkan hasil belajar. Kata kunci: Educandy, Kebosanan Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Media Pembelajaran Abstract: The prevalence of traditional pedagogical methods, predominantly relying on whiteboards, has resulted in significant student disengagement in Islamic Cultural History (Ind: Sejarah Kebudayaan Islam [SKI]) classes. Preliminary observations indicate that students tend to be passive, unresponsive to inquiry, and lack initiative in comprehending the subject matter. This study aims to investigate: 1) the utilisation of Educandy as a learning medium for Grade VIII students at MTs Salafiyah, 2) the manifestations of student learning boredom in SKI classes, and 3) the specific advantages and limitations of Educandy in the instructional process. Employing a descriptive qualitative approach, data were gathered through classroom observation, in-depth interviews, and documentation. The findings reveal that: 1) Educandy generates a positive impact on the learning process. This game-based platform enhances student interest and comprehension through accessible features such as Multiple Choice, Matching Pairs, and Word Search via laptops or smartphones; 2) manifestations of learning boredom—including emotional, physical, and cognitive fatigue, as well as demotivation—were significantly minimised due to the interactive and enjoyable learning atmosphere; and 3) while the platform offers ease of access and varied features that boost participation, it is constrained by internet dependency, limited features in the free version, and the absence of an automated reporting system. Consequently, Educandy is best utilised as a supplementary tool integrated with other pedagogical methods to maximise learning outcomes.