Abstrak: Dominasi metode pedagogis tradisional yang bergantung pada papan tulis telah menyebabkan rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Hasil observasi awal menunjukkan bahwa siswa cenderung pasif, tidak responsif terhadap pertanyaan, dan kurang memiliki inisiatif dalam memahami materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: 1) pemanfaatan Educandy sebagai media pembelajaran bagi siswa kelas VIII MTs Salafiyah, 2) bentuk-bentuk kebosanan belajar siswa dalam pembelajaran SKI, dan 3) kelebihan serta keterbatasan Educandy dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Educandy memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran. Platform berbasis permainan ini meningkatkan minat dan pemahaman siswa melalui fitur-fitur seperti Pilihan Ganda, Mencocokkan Pasangan, dan Pencarian Kata yang dapat diakses melalui laptop atau ponsel pintar; 2) manifestasi kebosanan belajar—meliputi kelelahan emosional, fisik, dan kognitif, serta hilangnya motivasi—berkurang secara signifikan berkat suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan; dan 3) meskipun platform ini mudah diakses dan memiliki fitur beragam yang meningkatkan partisipasi, Educandy tetap memiliki keterbatasan berupa ketergantungan pada internet, fitur terbatas pada versi gratis, serta tidak tersedianya sistem pelaporan otomatis. Dengan demikian, Educandy paling efektif digunakan sebagai alat pendukung yang diintegrasikan dengan metode pedagogis lainnya untuk memaksimalkan hasil belajar. Kata kunci: Educandy, Kebosanan Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Media Pembelajaran Abstract: The prevalence of traditional pedagogical methods, predominantly relying on whiteboards, has resulted in significant student disengagement in Islamic Cultural History (Ind: Sejarah Kebudayaan Islam [SKI]) classes. Preliminary observations indicate that students tend to be passive, unresponsive to inquiry, and lack initiative in comprehending the subject matter. This study aims to investigate: 1) the utilisation of Educandy as a learning medium for Grade VIII students at MTs Salafiyah, 2) the manifestations of student learning boredom in SKI classes, and 3) the specific advantages and limitations of Educandy in the instructional process. Employing a descriptive qualitative approach, data were gathered through classroom observation, in-depth interviews, and documentation. The findings reveal that: 1) Educandy generates a positive impact on the learning process. This game-based platform enhances student interest and comprehension through accessible features such as Multiple Choice, Matching Pairs, and Word Search via laptops or smartphones; 2) manifestations of learning boredom—including emotional, physical, and cognitive fatigue, as well as demotivation—were significantly minimised due to the interactive and enjoyable learning atmosphere; and 3) while the platform offers ease of access and varied features that boost participation, it is constrained by internet dependency, limited features in the free version, and the absence of an automated reporting system. Consequently, Educandy is best utilised as a supplementary tool integrated with other pedagogical methods to maximise learning outcomes.