muhammad misbah
STAIN Purwokerto Jl. A. Yani no. 40-A Telp (0281) 635624 Purwokerto 53126

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

الشيخ الإمام محمد عبده وأثره في الفكر الإسلامي المعاصر Misbah, Muhammad
QIJIS Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/qijis.v3i2.1601

Abstract

يُعدّ الإمام محمد عبده واحدًا من أبرز المجددين في الفقه الإسلامي في العصر الحديث، وأحد دعاة الإصلاح وأعلام النهضة العربية الإسلامية الحديثة؛ فقد ساهم بعلمه ووعيه واجتهاده في تحرير العقل العربي من الجمود الذي أصابه لعدة قرون، كما شارك في إيقاظ وعي الأمة نحو التحرر، وبعث الوطنية، وإحياء الاجتهاد الفقهي لمواكبة التطورات السريعة في العلم، ومسايرة حركة المجتمع وتطوره في مختلف النواحي السياسية والاقتصادية والثقافية. خلاصة القول، كان محمد عبده يدعو إلى الوحدة الاجتماعية (الوطنية والدينية على السواء) وإلى توفيق جميع المصالح، وإن فكرته عن الأمة المصرية لا تعير العرق أى وزن، وهى نظرة إسلامية أصيلة. وهو من احد المجددين في الاسلام. لقد صدق الله رسوله في نبوءته بأنه سيبعث على رأس كل مائة سنة من يجدد للامة امر دينها فبعث الله الشيخ الامام محمد عبده.
KONTRIBUSI IMAM ASY-SYAHID HASAN AL-BANNA TERHADAP PEMIKIRAN ISLAM MODERN Misbah, Muhammad
FIKRAH Vol 3, No 2 (2015): FIKRAH: JURNAL ILMU AQIDAH DAN STUDI KEAGAMAAN
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Jurusan Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/fikrah.v3i2.1821

Abstract

Sesungguhnya Allah akan mengutus (menghadirkan) bagi umatini (umat Islam) orang yang akan memperbaharui (urusan)agama mereka pada setiap akhir seratus tahun” Inilah bunyisabda Rasulullah, sekaligus mempertegas bahwa agama ini akansenantiasa dijaga oleh Allah. Tulisan ini berupaya mengeksplorsalah satu pembarahu Islam abad 20, Hasan al-Banna. Beliauseorang pendiri gerakan Islam Ikhwanul Muslimin. Gerakanini banyak memberi sumbangsih yang luar biasa terhadapIslam. Kajian ini bersifat deskriptif-analisis yang mencobamenguraikan pembaharuan-pembaharuan yang telah dilakukanoleh Hasan al-Banna. Hasilnya, dalam rentang waktu yang relatifsingkat, al-Banna berhasil membangun pondasi yang kuat bagilahirnya gerakan Ikhwanul Muslimin. Selain itu, beliau banyakmelakukan pembaharuan di berbagai bidang, meliputi: akidah,fiih, ekonomi, dan politik.
TRADISI KEILMUAN PESANTREN SALAFI Misbah, Muhammad
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 12 No 2 (2014): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.309 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v12i2.449

Abstract

This article reveals the tradition in Salafi Islamic boarding school as a unindegineous Islamic istitution in Indonesia. This institution applies Wahabi school, do a purification movement, al-raj’u ila al-Qur’an wa al-Sunah, and exclusivity. The Salafi tradition is grouped into four concepts of thought: Syari’at, Bid’ah, Khurafat and Tahayul. It is intended to straighten the Muslim way of thinking in order to be good Muslims. Meanwhile the knowledge traditions are: in Fiqh, the books that are discussed are:al-Wajiz written by Syeikh abdul Adhim al-Badawi, Mulakhash fiqh by Syekh Fauzan, Sifat Shalat Nabi by Syeikh al-Bani, kitab Bulughul Maram. They all refuse everything that has no rules in Islamic law and opposite to the Islamic believe. The Salafi-Wahabi knowledge tradition that is always emphasize to the text authority and limits the idea’s role will cause the belief that al-Quran and hadis are perfect since they covers all life aspects of man. So, they made simplification that all religions that are not stated in al-Quran and hadis are believed as bid’ah. Meanwhile the doer is believed as a person who needs to be guidanced into the right way, by reminding or violence.
Telaah Terhadap Kitab Mawaid Az-Zam’an Ila Zawaid Ibnu Hibban Karya Al-Hafiz Al-Haisami Misbah, Muhammad
RIWAYAH Vol 1, No 1 (2015): Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Publisher : ilmu hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/riwayah.v1i1.1233

Abstract

Abstract This article explores matters related to the book Mawa>rid az{-Z{am’a>n ila> Zawa>id Ibn H{ibba>n.The book is authored by al-H{a>fizz al-H{ais\ami, disciple of al-H{a>fizz{ al-Ira>qi. It is a book of zawa> id (the book that collects the traditions of certain books that are not loaded by a certain other book.). This book contains authentic traditions of S{ah{i>h{  Ibn H{ibba>n that is not contained in the book of S{ah{i>h{ Bukha> ri and Sah{i>h{ Muslim. The method pursued by al-H{ais\ami in compiling this work as same as he applied to his earlier works. Al-Haisami reconstructs the book of essays by scholars Ibn Hibbaan then considered less systematic, and the formulation of return is based on the chapters of fiqh. Although it is seen so simple, the efforts that he has strived to contribute greatly in later generations. Evidently, his work is considered as a book zawa> id that was first written in the historical development of books of hadith. The figure of al-H{ais\ami is the originator of the writing of the book zawa> id tutored by his teacher, al-H{a>fizz{ al-Ira>qi. Despite a lot of criticism that led to him relating to his carelessness in judging  a hadith, the authors consider it natural. Therefore, negligence and deficiency is the true nature of man.
Hadis Mukhtalif dan Pengaruhnya Terhadap Hukum Fikih: Studi Kasus Haid dalam Kitab Bidayatul Mujtahid Misbah, Muhammad
RIWAYAH Vol 2, No 1 (2016): Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Publisher : ilmu hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/riwayah.v2i1.2037

Abstract

Artikel ini membahas tentang hadis mukhtalif dan pengaruhnya terhadap hukum fikih. Hadis mukhtalif adalah hadis-hadis yang secara lahirnya nampak kontradiksi. Untuk menyelesaikan kontradiksi antar hadis ini dipakai teori ilmu muktalif hadis. Dalam ilmu muktalif hadis, bila ada dua hadis yang terlihat kontradiktif, maka bisa diselesaikan dengan mengkompromikan keduanya (al-jam’u wa al-taufiq), alternatif keduanya adalah metode nasakh, selanjutnya dengan metode tarjih. Bila ketiga metode itu tidak dapat menyelesaikan maka opsi terakhir adalah bertawaqquf. Adapun sampel yang digunakan dalam artikel ini adalah kasus haid dalam kitab Bidayatul Mujtahid. Hasilnya, adanya hadis-hadis mukhtalif berimplikasi terhadap perbedaan pendapat para ulama.
Kontribusi Az-Zarkasyi dalam Studi Sunnah Nabi Misbah, Muhammad
RIWAYAH Vol 1, No 2 (2015): Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Publisher : ilmu hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/riwayah.v1i2.1809

Abstract

Sunnah Nabi merupakan sesuatu yang menarik untuk dikaji. Hal ini tidak terlepas dari kedudukannya yang sentral dalam agama Islam. Banyak ulama dari berbagai disiplin keilmuan mengkajinya, salah satunya adalah ulama ushul fikih. Artikel ini mengulas tentang kontribusi ulama ushul fikih dalam studi sunnah Nabi. Dalam artikel ini, yang menjadi sampel adalah Imam Az-Zarkasyi. Tema ini layak untuk diketengahkan mengingat kajian ushul fikih tidak lepas dari sunnah Nabi. Sebab, sunnah Nabi merupakan salah satu sumber hukum Islam. Kajian ini menggunakan analisis konten, dengan kitab al-Bahr al-Muhit sebagai sumber acuannya. Adapun hasil dari telaah ini adalah adanya penjabaran yang sangat detail terhadap Sunnah Nabi. Masing-masing bentuk Sunnah dikupas dan dijelaskan satu persatu secara rinci, mana saja yang menunjukkan hukum wajib, sunnah, haram dan lain sebagainya.
Hadits Mukhtalif dan Pengaruhnya terhadap Hukum Fikih: Studi Kasus Haid dalam Kitab Bidãyatul Mujtahid Misbah, Muhammad; Mibahs, Muhammad
RIWAYAH Vol 3, No 1 (2017): Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Publisher : ilmu hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/riwayah.v3i1.3435

Abstract

Artikel ini membahas tentang hadis mukhtalif dan pengaruhnya terhadap hukum fikih. Hadis mukhtalif adalah hadis-hadis yang secara lahirnya nampak kontradiktif. Bila ada dua hadis yang terlihat kontradiktif, maka itu bisa diselesaikan dengan menyelesaikan kontradiksi antar hadis ini dengan memakai teori ilmu muktalif hadis. Dalam ilmu muktalif hadis, mengkompromikan keduanya (al-jam’u wa at-taufîq). Alternatif kedua adalah metode nasakh, alternatif yang ketiga dengan metode tarjih. Bila ketiga metode itu tidak dapat menyelesaikan, maka opsi terakhir adalah bertawaqquf. Adapun sampel yang digunakan dalam artikel ini adalah kasus haid dalam kitab Bidãyatul Mujtahid. Hasilnya, adanya hadis-hadis mukhtalifberimplikasi terhadap perbedaan pendapat para ulama.This article deals with mukhtalif hadith and its effect on the juristic law. Mukhtalif Hadiths are traditions that has appeared contradictory since it emerged. If there are two contradictory hadiths, then that can be solved by resolving the contradictions between these hadiths by using the theory of muktalif science of hadith. In the muktalif science of hadith, it compromised both (al-jam’u wa at-taufîq). The second alternative is the nasakh method, the third alternative is the tarjih method. If all three methods can not solve the problems, then the last option is doing tawaqquf. The sample used in this article is a case of menstruation in the book Bidãyatul Mujtahid. As a result, the existence of mukhtalif traditions has implications on the differences among scholars.
PEMBACAAN AL-QUR’AN DALAM PERSPEKTIF IMAM AL-QURTUBI Misbah, Muhammad
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.907

Abstract

Artikel ini membahas tentang Qira>’a>t yang merupakan disiplinilmu yang penting, terutama bagi mereka yang hendak menafsirkanal-Qur’an. Banyak para ulama Islam yang menaruh perhatian yangserius terhadap disiplin ilmu ini. Tujuan penulisan ini adalah untukmengetahui seluk beluk ragam bacaan al-Qur’an. Sebagagaimanaal-Qurt| ubi dalam kitab tafsirnya al-Jami’ li Ah} ka>m al-Qur’an, alQurt| ubi tidak mengabaikan qira>at dalam menafsirkan ayat alQuran. Hal ini bisa dilihat dalam uraian penafsiran beliau, terlebihlagi pada ayat-ayat yang bermuatan hukum. Adapun sumber kitabkitab qira>at yang beliau pakai di dalam kitab tafsirnya antara lain:Kitab al-Kasyf ‘an Wuju>h al-Qira>at as-Sab’ wa ‘Ilaluha wa H} ujajihakarya Abu Muhammad Makki bin Abu Thlib al-Qi>si, Al-H} ujjah f‘Ilal al-Qira>at as-Sab’, karya Abu Ali al-Hasan bin Ahmad al-Farisi,Al-Muhtasab f Tabyi>n Wuju>h Syawa>z\ al-Qira>at wa al-Id} a>h ‘Anha,karya Abu al-Fath Us} ma \ n bin Jinni, dan kitab-kitab karya Abu Amr >ad-Dani. Penulis menggunakan pendekatan konten analisis untukmembedah makna dibalik ragam bacaan dalam al-Qur’an tersebut.Hasilnya adalah sebagaimana al-Qurt| ubi menyebutkan tentangperbedaan qiraat yang memiliki dampak hukum yang diakibatkandari variasi qiraat tersebut sehingga menimbulkan perbedaanpendapat di kalangan ahli fiih lalu beliau mendiskusikannya.Banyaknya qiraat dan variasi hukum yang ditimbulkan bukanberarti mengindikasikan adanya kontradiksi antar keduanya.
Pemikiran Imam Al-Syafi’i (w. 204 h) Tentang Tafsir Misbah, Muhammad
HERMENEUTIK Vol 10, No 1 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v10i1.3901

Abstract

Umat Islam tentu tidak asing dengan sosok imam Syafi’i, salah satu imam madzhab fikih yang menjadi rujukan terutama masyarakat Indonesia. Imam Syafi’i lebih dikenal sebagai sosok yang ahli dibidang fikih dibanding keilmuan lainnya, semisal tafsir. Penelitian ini sengaja mengupas pemikiran imam Syafi’i yang jarang tersentuh, yaitu pemikiranya dalam bidang tafsir. Penelusuran terhadap pemikirannya, penulis merujuk pada karya-karya beliau semisal kitab al-Risa>lah dan al-Umm. Hasil penelitian ini didapati, bahwa imam Syafi’i telah menafsirkan banyak ayat-ayat al-Quran meskipun tidak utuh 30 juz. Penafsirannya lebih banyak pada ayat-ayat hukum, melihat kapasitas beliau sebagai ahli fikih. Dalam menafsirkan al-Quran, imam Syafi’i banyak mengunakan al-Quran, Sunnah, perkataan para sahabat dan para imam. Selain itu, beliau juga banyak menafsirkan ayat dengan qiyas dan syair-syair Arab.
Living Qur’an Di Instansi Kesehatan: Fenomena “Gerakan Membaca Al-Quran Sebelum Bekerja” Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Misbah, Muhammad
HERMENEUTIK Vol 13, No 1 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v13i1.5590

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian tentang fenomena komunitas yang melakukan sebuah usaha untuk menghidupkan al-Qur’an. Usaha mereka tersebut merupakan suatu bentuk resepsi terhadap Kitab Suci. Mereka adalah para karyawan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Adapun yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah: (1) bagaimana para karyawan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang memaknai gerakan membaca al-Quran sebelum bekerja? dan (2) apa pengaruh yang dirasakan para karyawan selama melaksanakan gerakan tersebut? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan dan pengaruh yang dirasakan para karyawan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang atas program yang digalakkan, yaitu gerakan membaca al-Quran sebelum bekerja. Kedua hal tersebut kemudian dikemas dalam sebuah kajian Living Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para karyawan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang memaknai gerakan membaca al-Quran sebelum bekerja ii dengan dua pemaknaan yakni makna zahir dan makna batin. Makna zahir mencakup pemahaman mereka yang mengatakan bahwa membaca al-Quran sebagai suatu kewajiban, kebutuhan, dan rutinitas. Sedangkan makna batin meliputi tilawah sebagai motivasi hidup, penenang hati, sarana intropeksi diri, dan tabungan amal di akhirat kelak. Adapun pengaruh yang dirasakan oleh para karyawan RSI Sultan Agung adalah kedisiplinan waktu, menjalin kebersamaan dan saling mengingatkan antar karyawan, bersemangat untuk tahsin al-Quran, menjadi istiqamah dalam membaca al-Quran, dan . Pengaruh tersebut membuktikan bahwa gerakan membaca al-Quran sebelum bekerja yang digalakkan direksi Rumah Sakit Islam Sultan Agung dapat diterima dengan baik oleh para karyawannya dan merupakan suatu bentuk dari al-Quran yang hidup di tengah-tengah masyarakat.