Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakterisasi dan Kekerabatan 42 Aksesi Tanaman Jawawut (Setaria italica L. Beauv) Characterization and Relationship 42 Accessions of Foxtail Millet Plant (Setaria italica L Beauv) Miswarti, Miswarti; Nurmala, Tati; Anas, Anas
JURNAL PANGAN Vol 23, No 2 (2014): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1637.159 KB) | DOI: 10.33964/jp.v23i2.61

Abstract

Pangan alternatif menghasilkan karbohidrat dapat bersumber dari pangan lokal yang secara alamiah sudah beradaptasi dengan lingkungan setempat. Pengembangan jawawut sebagai sumber pangan perlu identifikasi untuk mengetahui karakternya. Informasi jarak genetik dan hubungan kekerabatan sangat diperlukan dalam merakit varietas unggul. Semakin jauh jarak genetik antar tetua maka peluang dihasilkannya kultivar baru dengan keragaman genetik akan menjadi besar dan sebaliknya. Penelitian dilaksanakan pada Februari sampai dengan Juli 2013 bertujuan mengidentifikasi, mengkarakterisasi tanaman jawawut berdasarkan karakter morfologi dan agronomi. Analisis keragaman genetik dilakukan berdasarkan karakter morfologi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, selanjutnya data tersebut diubah menjadi data biner dengan skoring data berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan pada setiap peubah. Data biner morfologi dilakukan analisis menggunakan UPGMA (Unweigjted Pair Group Method with Aritmathic Means) dengan fungsi Simqual melalui program NTSYSpc 2,1. Karakter yang diamati adalah bentuk daun, warna daun, antosianin pada dudukan daun, bentuk tumbuh, diameter batang, tinggi tanaman, jumlah ruas, umur berbunga, warna bunga, panjang tangkai malai, panjang malai, bentuk malai, arah malai, panjang bulu malai, bobot malai, bobot 1000 butir. Hasil penelitian terhadap 42 aksesi jawawut menunjukkan bahwa kekerabatan membentuk dua kelompok berbeda dengan nilai koefisien ketidakmiripan 57 persen. Sumbangan ketidakmiripan jarak genetik terbesar terjadi karena umur berbunga, antosianin dan umur panen.Alternative food with carbohydrates can be sourced from local food that has naturally adapted to local environment. Development of foxtail millet as a food source needs to be identified to determine the characters. Information genetic distance and phylogenetic relationship are indispensable in assembling high-yielding varieties. The farther genetic distance between the parental cultivars, the greater they generate new opportunities with genetic diversity, and vice versa. The research which was conducted from February to July 2013 aims to identify and characterize foxtail millet plant based on morphological and agronomic characters. Analysis of genetic diversity based on morphological characters is done qualitatively and quantitatively, in which the data is converted into binary data with scoring data based on criteria that have been set on each variable. Morphological analysis of binary data is conducted by using UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Aritmathic Means) with function Simqual through NTSYSpc 2,1. Characters are observed through leaf shape, leaf color, leaf anthocyanin on the holder, growing form, stem diameter, plant height, number of segments, flowering, flower color, stem length panicle, panicle length, panicle shape, panicle direction, fur panicle length, panicle weight, and 1000 grain weight. The study of 42 millet accessions shows that the kinship forms two groups with different dissimilarity of 57 percent. The largest causes of genetic distance dissimilarities are due to different forms of growth, flowering, and age of harvesting.
STUDY OF PACKAGE TECHNOLOGY OF HYBRID CORN VUB IN SUKARAJA VILLAGE, DISTRICT SEGINIM, BENGKULU SOUTH REGENCY miswarti, Miswarti; Yahumri, Yahumri; Hidayat, Taufik; Musaddad, Darkam
JURNAL PANGAN Vol 28, No 3 (2019): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.629 KB) | DOI: 10.33964/jp.v28i3.445

Abstract

Corn is the second strategic food commodity after rice. The use of superior hybrid corn seeds can increase production and productivity. This study aims to obtain a hybrid corn VUB farming technology package in Bengkulu Province. The assessment was carried out on irrigated paddy fields in Sukaraja Village, Seginim Subdistrict, South Bengkulu Regency from May to August 2018. The RAK design was used with 5 technological package treatments and 5 replications. The data collected consists of growth components, yield components, yields, input and output costs for each treatment. Data was analyzed using variance analysis and DMRT further testing. The feasibility of farming can be seen from the value of compensation for fees or the ratio between revenue and total costs (R/C ratio). The results of analysis of variance on growth components and yield components showed that there was a real effect of treatment on cob weight, number of rows in one cob, and seed weight per ear while on plant height, number of leaves, ear length, number of seeds in 1 row, ear circumference and weight 1000 items have no real effect. P1 technology package (Bima variety 19 URI, Urea 350 kg/ha, SP36 150 kg/ha, KCl 100 kg/ha and without organic matter) with B/C ratio of 2.08, followed by p5 (varieties NK 6172, Urea 300 kg, Phonska 300 kg/ha) gave the highest yield with B/C ratio of 2.04.
Penerapan Sistem Hidroponik Budidaya Tanaman Tanpa Tanah untuk Pertanian Masa Depan Manurung, Isyka; Putri, Fadhira Vitasha; Afrila, Mutiara; Al Hafizd, M. Abil; Haditya, Ramad; Gusni, Jufrika; Miswarti, Miswarti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i4.1892

Abstract

Artikel ini membahas tentang pengenalan sistem hidroponik sebagai metode budidaya tanaman tanpa tanah yang menjanjikan untuk masa depan pertanian di Jorong Taratak Dama, Kabupaten Solok. Hidroponik merupakan teknik bertanam yang mengandalkan media air yang kaya nutrisi sebagai pengganti tanah sebagai tempat tumbuh tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang manfaat pengenalan sistem hidroponik untuk budidaya tanpa tanah kepada masyarakat. Metode yang dilakukan adalah dengan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara. Melalui wawancara dengan para petani lokal dan observasi lapangan, penulis menggambarkan peluang dan manfaat yang  ditawarkan oleh sistem hidroponik  dalam  meningkatkan efisiensi penggunaan  lahan, penghematan air, dan produksi tanaman yang lebih optimal. Hidroponik, berakar dari kata Yunani hydro (air) dan ponos (daya), merujuk pada metode budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Tanaman hidroponik tumbuh dengan memanfaatkan air dan nutrisi, bukan media tanah, seperti bata merah, rockwool, atau kerikil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem hidroponik memungkinkan pemeliharaan tanaman lebih produktif dalam ruang terbatas, dengan bahan makanan diberikan melalui siraman atau tetesan nutrisi. Penggunaan botolplastik bekas dimodifikasi untuk menjadi media tanam, dengan net pot yang mendukungperkembangan akar tanaman. Konsep ekonomis dan teknis media hidroponik cukup mudah dilakukan, melibatkan pembuatan bak media dengan rak bambu, penanaman bibit, dan pemberian pupuk cair sebagai nutrisi.
MENERANGI MASA DEPAN JORONG TARATAK DAMA MELALUI INOVASI PEMASANGAN LAMPU JALAN UNTUK NAGARI (STUDI KASUS OLEH MAHASISWA KKN UNP) Zikra Ihsani, Qalby; Nuvus, Qoitun; Anggarini, Viska; Lismaryati, Lismaryati; Novita, Yeni; Gusni, Jufrika; Miswarti, Miswarti
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 9 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i9.2023.4409-4415

Abstract

Pencahayaan jalan yang memadai merupakan faktor krusial dalam meningkatkan keamanan dan mobilitas di suatu daerah. Tulisan ini mengangkat studi kasus tentang upaya inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Padang (UNP) di Jorong Taratak Dama. Penelitian ini bertujuan untuk menerangi masa depan desa tersebut dengan mengimplementasikan pemasangan lampu jalan yang efisien dan berkelanjutan. Studi ini mencakup analisis kondisi eksisting desa, termasuk tingkat keamanan dan kebutuhan pencahayaan jalan saat malam hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemasangan lampu jalan yang inovatif memberikan dampak positif secara signifikan bagi Jorong Taratak Dama. Tingkat keamanan meningkat secara substansial, mengurangi risiko kecelakaan dan tindak kejahatan di lingkungan tersebut. Studi ini memberikan bukti konkret bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, mahasiswa KKN, dan masyarakat dapat menjadi motor penggerak perubahan sosial yang positif. Dengan menghadirkan terang dalam kegelapan, inovasi pemasangan lampu jalan ini telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi Jorong Taratak Dama. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi upaya serupa di daerah-daerah lain yang membutuhkan perhatian terhadap penerangan jalan dan peningkatan keamanan desa.