Mohammad Faruk
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gizi untuk Cabang Olahraga Hoki Mohammad Faruk,
Kepelatihan Olahraga Vol 4, No 2 (2009)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabang olahraga hoki adalah cabang olahraga yang membutuhkan energi yang sangat tinggi. Permainan olahraga hoki hampir sama dengan cabang olahraga sepakbola yang membutuhkan kecepatan, kekuatan dan stamina yang tinggi. Untuk itu, Menu makanan bagi atlet hoki disusun dengan tepat berdasarkan kebutuhan. Secara umum, faktor yang harus dipertimbangkan adalah Metabolisme Basal Rate yaitu energi yang dipakai untuk aktivitas metabolisme jaringan tubuh pada waktu istirahat. Specific Dynamic Action adalah penggunaan energi yang dipakai untuk proses penyerapan dan pencernaan makanan yang berbeda untuk setiap zat gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air dan serat). Disamping itu menu makanan untuk atlet hoki harus beraneka ragam memenuhi kebutuhan energi cukup tinggi karbohidrat (60-70%), rendah lemak (<25%), cukup protein (1 gram/kg BB/hari) dan cukup vitamin, mineral serta cukup air.                                                                                      
Analisis Diskriminan Untuk Mengevaluasi Kondisi Fisik Atlet Hockey Surabaya Mohammad Faruk,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of discriminant analysis model aims to evaluate the physical condition of hockey athletes. Discriminant analysis model is applied later in Delphi Programming Language to facilitate the physical condition evaluation of Surabaya’s hockey athletes. In order to get a model of discriminant analysis which can be changed into a mathematical function to distinguish the physical condition of athletes who are good and less, thedata processing of physical condition evaluation of Surabaya’s hockey athletes is perfomed with the aid of computer programs statistic. In this research, there are two categories in selecting, the Non-Hockey and Hockey. The result of Discriminant analysis can classify the ability of the group until 97.8%, in other word it means that it can be used to classify the physical condition of athletes hockey Surabaya.
Survey VO2 Max Wasit Hockey Putera Lisensi Tingkat Dasar di Kota Surabaya Ainul Mustaqim, ; Mohammad Faruk,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 3 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

VO2 max merupakan volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume dan suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan. Seorang wasit hockey harus memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik susuai ketentuan Federation Internaional Hockey agar setiap memimpin suatu pertandingan bisa berjalan dengan baik dan wasit hockey dapat menjalankan  tugasnya sebagai seorang wasit dengan kondisi yang prima, sehingga seorang wasit hockey tidak selalu di salahkan karena memberikan suatu keputusan yang tidak tepat saat memimpin suatu pertandingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat VO2 max wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di kota Surabaya yang mana telah melaksanakan penataran wasit hockey tingkat dasar tahun 2009. karena tingkat VO2 max merupakan salah satu syarat untuk menjadi seorang wasit hockey sehingga wasit hockey diharus menjalani test Multistage Fitness Test (MFT). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan MFT untuk mengetahui tingkat VO2 max wasit hockey, dapat diketahui data porsentase wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di kota Surabaya yang memiliki tingkat VO2 max  yang masuk kriteria baik masih sedikit sekali di bandingkan yang masuk pada kriteria kurang, wasit hockey yang masuk kriteria baik adalah 4 orang dari 20 jumlah wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di kota Ssurabaya atau  20% sedangkan wasit hockey yang masuk pada kriteria kurang adalah 16 orang dari 20 jumlah wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di kota Surabaya atau  80% dari keseluruhan jumlah wasit. Dengan mengetahui hasil dari penelitian ini, maka dapat memberikan data dan informasi bagi Pengcab FHI kota Surabaya untuk mengetahui seberapa besar tingkat VO2 max  wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di Kota Surabaya yang sudah memlilki sertifikat wasit hockey tingkat dasar.
PEMILIHAN UJI DALAM PENELITIAN (STUDI TENTANG UJI-t BERPASANGAN) Mohammad Faruk,
Ordik Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karateristik dari statistik inferensial adalah pengujian hipotesis, dalam melakukan uji hipotesis peneliti harus tepat dalam melakukan pemilihan uji statistik. Penelti harus juga memperhatikan syarat-syarat sehingga data itu layak dan cocok  menggunakan salah satu macam uji statistik yang dipilih. Ada beberapa uji dalam menganalisis data, salah satunya adalah uji-t berpasangan. Penggunaan uji-t berpasangan harus memenuhi syarat-syarat  dan  sesuai dengan pertanyaan penelitian yang dibuat oleh peneliti. Tidak semua uji komparasi (perbandingan) harus menggunakan uji-t berpasangan, karena dalam pemilihan uji harus sesuai dengan kriteria data yang dimiliki dan pertanyaan penelitian yang diinginkan oleh peneliti. Dalam proses analisis data bisa dilakukan dengan penghitungan manual atau dengan menggunakan bantuan software komputer.
Pengaruh Recovery Ice Bath Terhadap Penurunan Kelelahan pada Atlet UKM Hockey Outdoor Putri Universitas Negeri Surabaya Riski Amilia; Mohammad Faruk
Mutiara Pendidikan dan Olahraga Vol. 2 No. 3 (2025): Mei : Mutiara Pendidikan dan Olahraga
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/mupeno.v2i3.311

Abstract

This study aims to examine the effect of appliying the Recovery Ice Bath on reducing fatigue in female outdoor hockey athletes of Universitas Negeri Surabaya. The research employes a pre-experimental method with a One Group Pretest- Posttest Desing. A total of 12 female athletes from Universitas Negeri Surabaya were selected as the study sample. Data were collected through RPE (Rate of Percevied Exertion) quistionnaires, Vas (Visual Analogue Scale) questionnaires,and heart rate meassurements. The analysis of pretest and posttest heart rate values yielded a significant result (0,000 <0,05). Indicating a statistically significant effect of the Recovery Ice Bath. Similarly, the RPE and VAS questionnaire results showed significant values (0,002<0,05 for RPE and VAS), suggesting a substantial impact of the Recovery Ice Bath on reducing fatigue levels and pain in female outdoor hockey athletes at Universitas Negeri Surabaya. In conclusion, the application of the Recovery Ice Bath significantly influences fatigue reduction in outdoor hockey athletes.athletes who underwent ice baths experienced a faster decline in physical fatigue and muscle soreness. Moreover, ice baths proved effective in accelerating muscle recovery, as evidenced by the reduced Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) after engaging in intense physical activity.
PENERAPAN SPORT SCIENCE DALAM TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA DI PULAU BAWEAN Triardhana, Yanuar; Achmad Rizanul Wahyudi; Muhammad; Imam marsudi; Gigih Siantoro; Mohammad Faruk; Dani Primanata; Fransisca Januarumi Marhaendra Wijaya
Laksana Olahraga Vol. 2 No. 02 (2024): Volume 02, Nomor 02, 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/laksanaolahraga.v2i02.64375

Abstract

Tes dan pengukuran atlet sangat penting dalam persiapan kejuaraan tingkat provinsi. Faktor-faktor seperti jenis olahraga, tahapan persiapan, ketersediaan sarana dan fasilitas, serta sumber daya mempengaruhi jenis tes dan pengukuran yang dibutuhkan. Tes dan pengukuran ini membantu tim pelatih untuk mengembangkan program latihan yang lebih efektif. Kabupaten Ponorogo perlu melakukan tes dan pengukuran atlet secara terus-menerus untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam Porprov. Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh atlet Pulau Bawean dalam persiapan Porprov, termasuk keterbatasan sarana dan fasilitas, sumber daya yang terbatas, kurangnya pemahaman tentang jenis tes dan pengukuran yang diperlukan, serta program latihan yang kurang terarah dan efektif. Solusinya adalah dengan meningkatkan sarana dan fasilitas, menyediakan sumber daya yang memadai, meningkatkan pemahaman tentang tes dan pengukuran yang dibutuhkan, dan mengembangkan program latihan yang lebih terarah dan efektif. Tes dan pengukuran atlet di pulau bawean dapat membantu mencapai tujuan tersebut, serta edukasi untuk tim pelatih agar memberikan pengalaman baru bagi atlet dan pelatih cabang olahraga. Diharapkan atlet pulau bawean dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam persiapan Porprov melalui upaya-upaya tersebut.