Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

High-intensity interval training was more effective than moderate-intensity interval training in lowering creatine kinase and interleukin 6 levels among sports students Nurpratiwi, Resti; Suyoko, Andri; Rusdiawan, Afif; Ciptorini, Ariesia Dewi; Sidik, Muhammad Asrul; Lestari, Bhekti; Samudra, Fajar Eka; Triardhana, Yanuar; Pranoto, Adi; Andriana, Laily Mita; Kusuma, I Dewa Made Aryananda Wijaya; Ismalasari, Rini
Physical Therapy Journal of Indonesia Vol. 6 No. 2 (2025): July-December 2025
Publisher : Universitas Udayana dan Diaspora Taipei Medical University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/ptji.v6i2.253

Abstract

Background: This study aimed to prove that high-intensity interval training (HIIT) is superior to medium-intensity continuous training (MICT) in reducing creatine kinase and interleukin 6 (IL-6) levels in sports students after 4 weeks of exercise. Methods: The study examined the effects of two different training methods—MICT and HIIT. This study included 30 students aged 19-22 years, using a pretest-posttest control group design. Participants were randomly assigned to MICT, HIIT, or control groups (no training) and trained three times a week for four weeks. Creatine and IL-6 levels were analyzed by blood sampling. Data analysis included descriptive statistics, normality tests, and ANOVA tests to evaluate group differences. Results: HIIT was found to be more effective than MICT and the control group in reducing CK and IL-6 levels in sports students after 4 weeks of training (p< 0.001). Conclusion: The HIIT and MICT reduced creatine kinase and IL-6 levels compared to the control group, but HIIT was more effective in reducing creatine kinase and IL-6 levels than MICT in sports students after 4 weeks of exercise.
PENINGKATAN PEMAHAMAN OLAHRAGA TRADISIONAL DI KAMPUNG OLAHRAGA DESA BAKUNG TEMENGGUNGAN KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO Triardhana, Yanuar; Hafidz, Abdul; Wijaya, Andhega; Nurkholis; Nur Ahmad Arief
Laksana Olahraga Vol. 2 No. 02 (2024): Volume 02, Nomor 02, 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/laksanaolahraga.v2i02.64374

Abstract

Desa Bakung Tumenggungan merupakan salah satu desa yang telah diresmikan menjadi kampung olahraga di kabupaten Sidoarjo. Peresmian tersebut ditujukan untuk melestarikan budaya hidup sehat di masyarakat dengan berolahraga. Namun seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan olahraga tradisional mulai sepi peminat, sehingga jarang aktivitas olahraga tradisional mulai jarang terlihat. Padahal olahraga tradisional merupakan olahraga yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan pendidikan karakter pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Oleh karena itu dengan pengenalan olahraga tradisional, diharapkan dapat menjadi motivasi kepada masyarakat untuk terus hidup aktif dan meningkatkan derajat kesehatan, apalagi di Desa Bakung Tumenggungan merupakan salah satu desa yang telah diresmikan menjadi kampung olahraga. Selain itu dengan pengenalan olahraga tradisional di masyarakat, hal ini juga termasuk dalam melestarikan budaya bangsa sekaligus ikut melaksanakan program pemerintah menuju Indonesia sehat 2045. Kata Kunci: Olahraga Tradisional, Kampung Olahraga, Sehat.
PENERAPAN SPORT SCIENCE DALAM TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA DI PULAU BAWEAN Triardhana, Yanuar; Achmad Rizanul Wahyudi; Muhammad; Imam marsudi; Gigih Siantoro; Mohammad Faruk; Dani Primanata; Fransisca Januarumi Marhaendra Wijaya
Laksana Olahraga Vol. 2 No. 02 (2024): Volume 02, Nomor 02, 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/laksanaolahraga.v2i02.64375

Abstract

Tes dan pengukuran atlet sangat penting dalam persiapan kejuaraan tingkat provinsi. Faktor-faktor seperti jenis olahraga, tahapan persiapan, ketersediaan sarana dan fasilitas, serta sumber daya mempengaruhi jenis tes dan pengukuran yang dibutuhkan. Tes dan pengukuran ini membantu tim pelatih untuk mengembangkan program latihan yang lebih efektif. Kabupaten Ponorogo perlu melakukan tes dan pengukuran atlet secara terus-menerus untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam Porprov. Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh atlet Pulau Bawean dalam persiapan Porprov, termasuk keterbatasan sarana dan fasilitas, sumber daya yang terbatas, kurangnya pemahaman tentang jenis tes dan pengukuran yang diperlukan, serta program latihan yang kurang terarah dan efektif. Solusinya adalah dengan meningkatkan sarana dan fasilitas, menyediakan sumber daya yang memadai, meningkatkan pemahaman tentang tes dan pengukuran yang dibutuhkan, dan mengembangkan program latihan yang lebih terarah dan efektif. Tes dan pengukuran atlet di pulau bawean dapat membantu mencapai tujuan tersebut, serta edukasi untuk tim pelatih agar memberikan pengalaman baru bagi atlet dan pelatih cabang olahraga. Diharapkan atlet pulau bawean dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam persiapan Porprov melalui upaya-upaya tersebut.