Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : SASINDO

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM BAHASA IKLAN INSTAGRAM IKILHO COMPANY INDONESIA Nanik Setyawati; Eva Ardiana Indrariani; Siswanto Siswanto; Latif Anshori Kurniawan
Sasindo Vol 8, No 2 (2020): Sasindo
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v8i2.6820

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji bentuk bahasa iklan Ikilho Company Indonesia dalam media sosial Instagram. Berdasarkan hasil penelitian strategi komunikasi dalam bahasa iklan instagram Ikilho Company Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut. Wujud pilihan variasi tunggal bahasa ditemukan dalam tuturan iklan instagram Ikilho Company Indonesia, yang terjadi ketika pada sebuah peristiwa tutur tersebut menggunakan satu bahasa saja dan tidak diselipi oleh bahasa daerah lain ataupun dialek. Selain itu, terdapat pula wujud alih kode dan campur kode dalam Iklan Instagram. Wujud alih kode dapat terjadi ketika dalam sebuah tuturan ada perubahan bahasa. Wujud campur kode terjadi ketika dalam sebuah tuturan diselipi oleh bahasa ataupun dialek dari bahasa daerah lain. Pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam iklan instagram dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain ialah; (1) situasi tutur dan (2) penutur.
PROSESI PANGGIH PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA TENGAH DALAM TINJAUAN SEMIOTIK TADEUSZ KOWZAN Nanik Setyawati; Nuning Zaidah; Siti Fatimah
Sasindo Vol 7, No 1 (2019): Sasindo
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v7i1.6509

Abstract

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan tata cara dan makna Prosesi Panggih pada Upacara Perkawinan Adat Jawa Tengah. Digunakan kajian semiotik teater berdasarkan perspektif Tadeusz Kowzan untuk mengetahui tata cara dan makna Prosesi Panggih pada Upacara Perkawinan Adat Jawa Tengah. Berdasarkan penelitian, dapat dikemukakan beberapa hal, yaitu upacara perkawinan adat Jawa Tengah terdiri atas 3 jenis, yaitu 1) Prosesi Panggih, 2) Prosesi Krobongan, dan 3) Upacara Sabda. Prosesi Panggih terdiri atas 3 tahapan, yaitu 1) balangan gantal (berbalangan sirih), 2) mrepeg ponang antigan (memecah telur), dan 3) wijikan (membasuh kaki laki-laki). Balangan gantal diartikan sebagai lambang bahwa dalam mengarungi bahtera rumah tangga penuh dengan suka-duka harus dirasakan bersama. Selanjutnya, mrepeg ponang antigan mengandung makna harapan bahwa pengantin berdua harus sudah siap untuk berfikir mandiri (pecah nalar atau pecah pikir). Sementara itu, wijikan yang berisikan bunga pancawarna dan air yang diambil dari kali tempur mengandung makna bahwa kesucian jiwa pengantin berdua.Kata kunci: makna semiotis Prosesi Panggih, semiotika teater Kowzan
Penggunaan Kalimat Efektif dalam Buku Berbicara Itu Ada Seninya Karya Oh Su Hyang Ririn Tri Pratiwi; Nanik Setyawati; Rawinda Fitrotul Mualafina
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v10i2.14531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud kalimat efektif pada buku Berbicara Itu Ada Seninya karya Oh Su Hyang.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode dan teknik penyediaan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu metode simak dengan menggunakan teknik dasar berupa teknik kepustakaan dan teknik lanjutan berupa teknik baca dan teknik catat. Metode analisis data dalam penelitian ini, yaitu metode agih dengan menggunakan teknik dasar berupa teknik bagi unsur langsung atau teknik BUL, sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik lesap dan teknik baca markah. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang dilakukan, yaitu metode informal. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa sebagaian besar kalimat dari buku Berbicara Itu Ada Seninya karya Oh Su Hyang sudah efektif. Namun, terdapat beberapa kalimat yang tidak efektif. Penggunaan kalimat efektif berjumlah 321 kalimat (89,16%), sedangkan kalimat tidak efektif berjumlah 39 kalimat (10,83%).
Alih Kode dan Campur Kode dalam Dialog Film “Yowis Ben 2” Karya Fajar Nugros dan Bayu Eko Muktito (Bayu Skak) Nurlaily Mufadilah; Nanik Setyawati; Siti Ulfiyani
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v10i2.14520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur kode dalam dialog film “Yowis Ben 2” karya Fajar Nugros dan Bayu Eko Muktito (Bayu Skak) dan mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam dialog film “Yowis Ben 2” karya Fajar Nugros dan Bayu Eko Muktito (Bayu Skak). Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini bahwa dalam dialog film “Yowis Ben 2” terdapat bentuk alih kode ke dalam berupa alih kode bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda. Alih kode ke luar berupa bahasa Inggris dan bahasa Arab. Faktor penyebab terjadinya alih kode meliputi penutur dan pribadi penutur, kehadiran orang ketiga, dan peralihan pokok pembicaraan. Bentuk campur kode yang ditemukan dalam dialog film “Yowis Ben 2”, yaitu campur kode berbentuk kata, frasa, baster, kata ulang, dan idiom. Faktor penyebab terjadinya campur kode meliputi penggunaan istilah lebih populer, fungsi dan tujuan, keterbatasan penggunaan kode, pembicara dan pribadi pembicara, dan membangkitkan rasa humor.
Penggunaan Kalimat Efektif dalam Buku Berbicara Itu Ada Seninya Karya Oh Su Hyang Ririn Tri Pratiwi; Nanik Setyawati; Rawinda Fitrotul Mualafina
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v10i2.14530

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud kalimat efektif pada buku Berbicara Itu Ada Seninya karya Oh Su Hyang.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode dan teknik penyediaan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu metode simak dengan menggunakan teknik dasar berupa teknik kepustakaan dan teknik lanjutan berupa teknik baca dan teknik catat. Metode analisis data dalam penelitian ini, yaitu metode agih dengan menggunakan teknik dasar berupa teknik bagi unsur langsung atau teknik BUL, sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik lesap dan teknik baca markah. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang dilakukan, yaitu metode informal. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa sebagaian besar kalimat dari buku Berbicara Itu Ada Seninya karya Oh Su Hyang sudah efektif. Namun, terdapat beberapa kalimat yang tidak efektif. Penggunaan kalimat efektif berjumlah 321 kalimat (89,16%), sedangkan kalimat tidak efektif berjumlah 39 kalimat (10,83%).
Campur Kode dalam Dialog Acara Podcast Deddy Corbuzier dengan Dokter Tirta di Youtube Restyawan Restyawan; Nanik Setyawati; Siti Ulfiyani
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v11i2.16153

Abstract

The purpose of this study is to describe the form of code mixing in the dialogue between Deddy Corbuzier and Doctor Tirta Podcast on Youtube. The method of providing data used in this research is the method of observing with the note-taking technique. The data analysis method uses the distribution method with the Direct Element Divide (BUL) technique and the matching method with the Determinant Element Sort (PUP) technique. Methods and techniques for presenting the results of data analysis using informal presentation methods. Based on the research conducted, it is found that the form of code mixing is code mixing in the form of words, phrases, and clauses. The factors that cause code mixing are the limitations of the use of the code, the use of popular terms, the personality of the speaker, evoking a sense of humor, and just being prestigious.ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk terjadinya campur kode dalam dialog Podcast Deddy Corbuzier dengan Dokter Tirta di Youtube. Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat. Metode analis data menggunakan metode agih dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan metode padan dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Metode dan teknik penyajian hasil analisis data menggunakan metode penyajian informal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan bentuk campur kode yaitu campur kode berbentuk kata, frasa, dan klausa. Faktor penyebab terjadinya camur kode yaitu, keterbatasan penggunaan kode, penggunaan istilah popular, pribadi pembicara, membangkitkan rasa humor, dan untuk sekedar bergengsi.
Analisi Kesalahan Ejaan pada Teks Persusif Hasil Karangan Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Larangan Brebes Tahun Pelajaran 2018/2019 Kharisma Ibnu Rasyid; Nanik Setyawati; Eva Ardiana Indrariani
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v11i2.16166

Abstract

                  The purpose of the study was to describe the form of spelling errors in writing persuasive texts for class VIII students of SMP Negeri 1 Larangan, Brebes Regency, for the 2018/2019 academic year. This type of research is a qualitative description. Data collection in this study was carried out by giving assignments to students to make persuasive texts. The data obtained from the students' work is processed by means of the listening method and note-taking technique. It was found that there were spelling errors in the use of capital letters, writing period punctuation, writing comma punctuation, in writing persuasive texts written by class VIII students of SMP Negeri 1 Larangan Brebes for the 2018/2019 academic year.ABSTRAKTujuan Penelitian yaitu untuk mendeskripsikan wujud kesalahan ejaan dalam menulis teks persuasif peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Larangan Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat teks persuasif. Data yang diperoleh dari hasil karya peserta didik diolah dengan cara metode simak dan teknik catat. Terdapat kesalahan ejaan dalam penggunaan huruf kapital, penulisan tanda baca titik, penulisan tanda baca koma dalam penulisan teks persuasif hasil karangan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Larangan Brebes tahun pelajaran 2018/2019.
Gaya Bahasa Perbandingan pada Cerpen dalam Cerpenmu.com Edisi 2020 Apriana Tebai; Nanik Setyawati; Icuk Prayogi
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v11i2.16167

Abstract

The purpose of this study is to describe the comparative language style of the latest selection of short stories 2020 from January to December on the short story pagemu.com. The method of providing data used is the listening method and followed by the note-taking technique. The listening method is done by listening to the use of language, while the note-taking technique is done by recording the data that is used as the object of research. The methods and techniques of data analysis carried out in this study are the matching and agih methods. methods and techniques for presenting the results of data analysis using informal presentation methods. The results of the analysis found by researchers in this study were 183 data including; 36 parables, 36 personifications, 25 metaphors, 7 depersonification, 9 allegory, 1 anithesis, 27 pleonasm/toutology, 35 periphrasis, 3 corrections/epanorthesis styles the language of prolepsis/anticipation cannot be found in the selection of the short story. The most dominant comparative language style in the twenty five short stories chosen is parable and personificationABSTRAKTujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan wujud gaya bahasa perbandingan pada pilihan cerpen terbaru 2020 bulan Januari hingga Desember dalam laman cerpenmu.com. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode simak dan dilanjutkan dengan teknik catat. Metode simak dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa, sedangkan teknik catat dilakukan dengan mencatat data- data yang dijadikan sebagai objek penelitian. Metode dan teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yakni metode padan dan agih. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data yaitu menggunakan metode penyajian informal. Hasil analisis yang ditemukan peneliti dalam penelitian ini sebanyak 183 data diantaranya; 36 gaya bahasa perumpamaan, 36 gaya bahasa personifikasi, 25 gaya bahasa metafora, 7 gaya gaya bahasa depersonifikasi, 9 gaya bahasa alegori, 1 gaya bahasa anithesis, 27 gaya bahasa pleonasme/toutologi, 35 gaya Bahasa periphrasis, 3 gaya bahasa koreksio/epanortesis sedangkan gaya bahasa prolepsis/antisipasi tidak dapat di temukan dalam pilihan cerpen tersebut. Gaya bahasa perbandingan yang paling dominan dalam duapuluh lima cerpen pilihan tersebut adalah gaya bahasa perumpamaan dan personifikasi