Murywantobroto Murywantobroto
Universitas PGRI Semarang

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

UPAYA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MENYIAPKAN LULUSANNYA SEBAGAI TENAGA KERJA YANG PROFESIONAL IKIP PGRI Semarang, Murywantobroto; IKIP PGRI Semarang, Ghufron Abdullah
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The development of professionsl cultures at school were conducted by (1) adopting    a strict procedure for selecting new students, (2) conducting an orientation program for new students, (3) implementing  school rules and compensation assignments, (4) implementing an established system of learning, and (5) marketing school graduates. Positive habits as the basis for professionsl culture could be developed at Sepuluh Nopember Vocational High School of Semarang by first internalizing good values to both teachers ans students. On the students’part, the internalization of values could take place becouse of the following reasons: (1) some efforts were made by teachers and school management to develop some awareness about professional culture vakues among students, (2) there were some internal factor among students (support from the students themselves) and (3) adjustment to the environment with established professional culture was conducted. On the part of teachers, the internalization could take place due to: (1) teachers being able to adapt to their duties, (2) their emploiment status, and (3) their assumption that being a teacher is some sort of “dedication”. Abstrak: Mengembangkan budaya profesional di sekolah dilakukan dengan: (1) menerapkan sistem penerimaan siswa baru yang ketat, (2) kegiatan orientasi sekolah pada siswa baru, (3) memberlakukan tata tertib sekolah dan tugas kompensasi, (4) melaksanakan sistem pembelajaran yang mantap, dan (5) melaksanakan pemasaran lulusan. Kebiasaan positif yang menjadi dasar budaya profesional dapat tumbuh dan berkembang di SMK Sepuluh Nopember Semarang dimulai dengan proses internalisasi nilai-nilai luhur budaya profesional tersebut pada diri siswa maupun guru. Pada diri siswa proses internalisasi tersebut terjadi karena hal-hal sebagai berikau: (1) penanaman kesadaran tentang nilai-nilai budaya profesional oleh gurudan pimpinan sekolah, (2) faktor internal siswa (dorongan dari diri sendiri), dan (3) penyesuaian diri dengan lingkungan yang telah berbudaya profesional. Pada guru proses tersebut terjadi karena: (1) adaptasi guru terhadap tugas-tugas lingkungannya, (2) dimilikinya status kepegawaian, dan (3) anggapan mereka bahwa melaksanakan tugas sebagai guru merupakan “pengabdian”.   Keywords: professionsl cultures, positive habits and internalizing good values.
ESENSI UJIAN NASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA DI KABUPATEN GROBOGAN Asrofah Asrofah; Murywantobroto Murywantobroto; Wahono Wahono; M.Syafii M.Syafii
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.264 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v2i2.278

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi ujian nasional pada sekolah-sekolah di Kabupaten Grobogan dan mencari alternatif pola ujian nasional yang dapat mengukur kompetensi siswa secara holistik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru-guru dan kepala sekolah SMP, SMA, dan SMK di Grobogan, sebanyak 300. Model penelitian mengacu model evaluasi yang dikembangkan oleh Stufflebeam dengan mengidentifikasi empat unsur program, yaitu Contex, Input, Process, dan Product (CIPP). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah angket dan wawancara. Sedangkan hasil penelitian dipaparkan dengan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi ujian nasional di Kabupaten Grobogan masih ditemukan berbagai kegiatan yang kurang konstruktif dalam penyelenggaraan, misalnya pengaturan tempat duduk dan denah siswa atau terlalu longgarnya pengawasan ketika melihat peserta melakukan kerja sama. Kemudian, pola ujian nasional agar dapat mengukur kemampuan secara holistic, perlu dimodifikasi dengan praktik/unjuk kerja, serta penilaian kepribadian sehingga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat terukur. Dengan demikian, keluluan siswa sekolahlah yang seharusnya menentukan. ?é?á Kata-kata kunci: Ujian nasional dan implementasinya.
IbM Warga Rejosari dalam Meningkatkan Kemahiran Berpewara Eva Ardiana Indrariani; Nanik Setyawati; Murywantobroto Murywantobroto; Arisul Ulumuddin
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2017): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v8i2.1424

Abstract

Hasil observasi menunjukkan bahwa keterampilan public speaking, khususnya keterampilan menjadi pewara warga kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang masih memerlukan pendalaman. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya keluhan dari para warga yang merasa kesulitan untuk menjadi pewara. Masih jarang upaya pelatihan kepewaraan yang diperuntukkan bagi warga. Solusi yang ditawarkan dalam pelatihan ini adalah pelatihan dengan strategi kronologis. Strategi ini dilakukan dengan cara memberikan sesuatu secara bertahap, mulai dari yang ringan, hingga pada tahap yang lebih berat. Pada pelaksanaanpelatihan kepewaraan,para warga kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang sangat antusias. Melalui pelatihan ini, warga semakin menyadari pentingnya peran pewara demi suksesnya penyelenggaraan acara-acara.
UPAYA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MENYIAPKAN LULUSANNYA SEBAGAI TENAGA KERJA YANG PROFESIONAL Murywantobroto IKIP PGRI Semarang; Ghufron Abdullah IKIP PGRI Semarang
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v1i1.213

Abstract

Abstract: The development of professionsl cultures at school were conducted by (1) adopting?é?á?é?á?é?á a strict procedure for selecting new students, (2) conducting an orientation program for new students, (3) implementing?é?á school rules and compensation assignments, (4) implementing an established system of learning, and (5) marketing school graduates. Positive habits as the basis for professionsl culture could be developed at Sepuluh Nopember Vocational High School of Semarang by first internalizing good values to both teachers ans students. On the students?óÔé¼Ôäópart, the internalization of values could take place becouse of the following reasons: (1) some efforts were made by teachers and school management to develop some awareness about professional culture vakues among students, (2) there were some internal factor among students (support from the students themselves) and (3) adjustment to the environment with established professional culture was conducted. On the part of teachers, the internalization could take place due to: (1) teachers being able to adapt to their duties, (2) their emploiment status, and (3) their assumption that being a teacher is some sort of ?óÔé¼?ôdedication?óÔé¼?Ø. Abstrak: Mengembangkan budaya profesional di sekolah dilakukan dengan: (1) menerapkan sistem penerimaan siswa baru yang ketat, (2) kegiatan orientasi sekolah pada siswa baru, (3) memberlakukan tata tertib sekolah dan tugas kompensasi, (4) melaksanakan sistem pembelajaran yang mantap, dan (5) melaksanakan pemasaran lulusan. Kebiasaan positif yang menjadi dasar budaya profesional dapat tumbuh dan berkembang di SMK Sepuluh Nopember Semarang dimulai dengan proses internalisasi nilai-nilai luhur budaya profesional tersebut pada diri siswa maupun guru. Pada diri siswa proses internalisasi tersebut terjadi karena hal-hal sebagai berikau: (1) penanaman kesadaran tentang nilai-nilai budaya profesional oleh gurudan pimpinan sekolah, (2) faktor internal siswa (dorongan dari diri sendiri), dan (3) penyesuaian diri dengan lingkungan yang telah berbudaya profesional. Pada guru proses tersebut terjadi karena: (1) adaptasi guru terhadap tugas-tugas lingkungannya, (2) dimilikinya status kepegawaian, dan (3) anggapan mereka bahwa melaksanakan tugas sebagai guru merupakan ?óÔé¼?ôpengabdian?óÔé¼?Ø. ?é?á Keywords: professionsl cultures, positive habits and internalizing good values.
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PERSUASI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 TUNJUNGAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Sabila Aulia Rosyada; Asropah Asropah; Murywantobroto Murywantobroto
BASIC Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.063 KB) | DOI: 10.35473/dwijaloka.v1i1.401

Abstract

Application of the Contextual Teaching and Learning Model in Learning to Write Persuasive Texts in Students of Class VIII of SMP Negeri 1 Tunjungan in the 2018/2019 Academic Year. Thesis. Faculty of Language and Arts Education, University of PGRI Semarang. Advisor 1 Dr. Asropah, M.Pd. and Pembing II Drs. Murywantobroto, M.Hum. July 2019. The purpose of this study was to describe the application of the Contextual Teaching and Learning (CTL) model in learning to write persuasive texts in grade VIII students of SMP Negeri 1 Tunjungan in the 2018/2019 academic year. Data collection methods used in this study were technical tests and non-tests. The test technique is in the form of writing persuasion texts in writing according to the theme, structure, language rules and correlations between paragraphs. Whereas the nontest technique is in the form of an observation sheet of learning activities of teachers and students and questionnaires. The approach used is descriptive qualitative. The population in this study were all students of class VIII. The sample in this study was class VIII B, amounting to 31 participants. The technique of presenting the results of the data analysis was done qualitatively by analyzing the application of the Contextual Teaching and Learning model in learning to write persuasive texts to students of class VIII of SMP Negeri 1 Tunjungan. The results obtained in learning to write persuasion text using the Contextual teaching and Learning model can be applied in learning to write persuasion text in class VIII of SMP Negeri 1 Tunjungan in the 2018/2019 school year. The ability of students to write persuasion texts gets good grades. Students can write persuasion texts by analogizing the themes that have been determined. Thus, students can pour ideas freely. This can be seen from the average value of students reaching 88, the highest value of 100, and the lowest value of 76.Keywords: application, Contextual Teaaching and Learning model, writing persuasion texts
PUISI MULTILINGUAL DALAM KUMPULAN PUISI AIR KATA KATA KARYA SINDHUNATA Siti - Fatimah; Murywantobroto Murywantobroto; Agus Wismanto; Zainal Arifin
Teks: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7, No 2 (2022): TEKS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/teks.v7i2.12140

Abstract

Penyair dalam menyampaikan perasaan, pemikiran, dan pengalaman ke dalam bentuk puisi melalui berbagai jenis bahasa, tidak terkecuali Sindhunata. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan puisi multilingual yang terdapat pada kumpulan puisi Air Kata Kata karya Sindhunata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan dokumentasi dan teknik analisis data menggunakan content analysis mendeskripsikan data berupa puisi-puisi multilingual dalam kumpulan puisi Air Kata Kata. Ditemukan berbagai bahasa yang digunakan penyair, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa dengan berbagai dialek kedaerahan, bahasa Jawa Kuno yang biasanya digunakan dalam mantra dan kitab Kejawen, dan bahasa daerah lainnya misalnya Manado. Dengan demikian, puisi-puisi yang diciptakan Sindhunata dapat dikategorikan sebagai puisi multilingual, yaitu digunakannya multibahasa dalam menyampaikan perasaan, pemikiran, dan pengalaman penyair tersebut.
Pandangan Pengarang dalam Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA Ariana Herawati; Sri Suciati; Murywantobroto Murywantobroto
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v10i2.14536

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pandangan pengarang dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh.Dini, serta mendeskripsi pandangan pengarang dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh.Dini sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik baca dan teknik catat dengan menggunakan sumber- sumber tertulis untuk memperoleh data awal dari novel tersebut. Hasil penelitian dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh.Dini, peneliti menemukan nilai moral, sosial, dan agama yang terkandung dalam novel serta disimpulkan untuk memenuhi kriteria bahan ajar sastra di SMA. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengetahuan baru dan sumber referensi bagi pembaca, dapat dijadikan referensi untuk mengimplementasikan secara langsung pandangan pengarang dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh.Dini sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA, memberikan saran supaya kedepannya perkembangan bahan ajar sastra menjadi lebih menarik, kreatif, dan inovatif.
Analisis Unsur Instrinsik dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari sebagai Bahan Ajar SMA Novita Nur Hadiati; Siswanto PHM; Murywantobroto Murywantobroto
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v10i2.14537

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan analisis unsur intrinsik dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari sebagai bahan ajar SMA. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan . Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik baca, teknik catat dengan menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Hasil penelitian dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari, peneliti menemukan unsur intrinsik. Pertama novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari (a) mengungkap lika-liku kehidupan seorang perempuan dalam menghadapi nasib buruknya berumah tangga. (b) menghadirkan tokoh- tokoh yang dapat mengajarkan hal-hal baik. (c) mengandung unsur-unsur budaya kehidupan sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk guru bahasa Indonesia agar mengetahui pentingnya mencanangkan literasi sastra.
Nilai Moral Kumpulan Cerpen Mata yang Enak Dipandang Karya Ahmad Tohari sebagai Alternatif Bahan Ajar pada Peserta Didik Kelas XI SMA Khatim Laela; Eva Ardiana Indrariani; Murywantobroto Murywantobroto
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v10i2.14508

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari, dan mendeskripsikan penerapan kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari sebagai alternatif bahan ajar pada peserta didik kelas XI SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu: (1) terdapat tiga jenis nilai moral dalam kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari; (2) kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari sesuai dengan kriteria bahan ajar sastra yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diketahui bahwa nilai moral kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar pada peserta didik kelas XI SMA.
Nilai Moral Kumpulan Cerpen Mata yang Enak Dipandang Karya Ahmad Tohari sebagai Alternatif Bahan Ajar pada Peserta Didik Kelas XI SMA Khatim Laela; Eva Ardiana Indrariani; Murywantobroto Murywantobroto
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v10i2.14508

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari, dan mendeskripsikan penerapan kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari sebagai alternatif bahan ajar pada peserta didik kelas XI SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu: (1) terdapat tiga jenis nilai moral dalam kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari; (2) kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari sesuai dengan kriteria bahan ajar sastra yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diketahui bahwa nilai moral kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar pada peserta didik kelas XI SMA.