Dewi Syafitri
Universitas Muria Kudus

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendampingan Pembuatan Kreasi Eceng Gondok pada Anggota Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK) Richma Hidayati; Nailatul Izzah; Nazulla Niftyra Nindya; Dewi Syafitri; Muhammad Ikhwan Hidayat
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 1 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i1.2466

Abstract

Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK) merupakan suatu komunitas resmi penyandang disabilitas di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang sudah diakui pemerintah dan berdiri sejak Bulan November 2014. Selama ini masyarakat penyandang disabilitas di Kabupaten Kudus masih terdeskriminasi. Mereka kesulitan untuk mencari kerja karena banyak perusahaan di Kabupaten Kudus yang menolak mereka dan tidak menyediakan kuota bagi penyandang disabilitas. Untuk itu sangat diperlukan keterampilan-keterampilan untuk membuka usaha sehingga mereka dapat menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Disamping itu keberadaan eceng gondok di Kabupaten Kudus, terutama di Kecamatan Undaan, sangat melimpah. Eceng gondok dianggap tanaman liar yang sangat mengganggu yaitu menimbulkan masalah pada lingkungan dan memperkeruh kualitas air sungai. Dibalik kelemahannya itu, eceng gondok dapat diberdayakan dan diolah menjadi suatu produk kreasi khususnya anyaman yang berdaya guna dan bernilai seni tinggi. Tujuan program pengabdian ini yaitu mengetahui cara mendampingi anggota FKDK untuk meningkatkan produktivitas disabilitas mandiri, mengetahui cara memanfaatkan dan menambah nilai guna eceng gondok dan mengetahui cara mendampingi anggota FKDK dalam memasarkan produk kreasi eceng gondok. Program GENDIS IRENG meliputi survei lokasi dan sosialisasi, pengambilan eceng gondok, pengeringan dan pemipihan eceng gondok, pembuatan sampel, pembuatan buku panduan, pendampingan, keberlanjutan program, monitoring serta evaluasi. Jadi kerajinan eceng gondok membuka peluang usaha bagi masyarakat, mulai dari penyediaan bahan baku, mengolah bahan mentah menjadi setengah jadi, serta memproduksi produk kerajinan eceng gondok.
CHILD COUNSELING WITH JAVANESE LANGUAGE ROLE PLAY METHOD TO BUILD EARLY CHILDREN CHARACTERS Richma Hidayati; Dewi Syafitri; Nazulla Niftira Nindya; Nailatul Izzah
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2017
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/jkg.v3i1.1111

Abstract

Character of the nation today is quite alarming so as to make the government a loss and several times changed the curriculum to be able to shape the character of the nation in accordance with Indonesian culture. So should the stress is learning in cultural values, not just focusing on modernization by requiring students to master a foreign language, English for example. By studying the local language does not mean students will be retarded or even not able to follow the development of the era. Precisely with the generation of the nation early on if it was taught the habit of using the local language then the child will be proud to be able to introduce the local language to the outside world through the modernization of the moment. Additionally, when children understand very well about the local wisdom then the child will have a character in accordance with Indonesian culture. Role playing is a way of mastery learning materials through the development of imagination and appreciation of students. Development of imagination and appreciation of the students is done with playing the character of living or inanimate. Counseling children with role-play techniques in this program focuses using the Java language manners. Java language is divided into three levels, namely language ngoko (rough), madya (regular) and krama (smooth). In this language levels, its use varies according to who they are talking to an opponent. Everyday, ngoko used to talk with peers or younger, madya used to talk to the person who is quite formal, and krama used to talk with people who are respected or older. Therefore, the Java language has ethical good language to use and reflect the characteristics of the indigenous culture of Indonesia as a nation east. Keyword : Child Counseling, Javenese Role Play, Character Early Childhood
Mengatasi Dampak Negatif Introvert Melalui Konseling Behavioristik Teknik Desensitisasi Sistematis Pada Siswa Dewi Syafitri; Susilo Rahardjo; Edris Zamroni
Jurnal Prakarsa Paedagogia Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/jpp.v2i2.4506

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa di SMAN 2 Demak mengalami dampak negatif introvert. 2) Untuk mengatasi dampak negatif introvert dengan layanan konseling pada pendekatan konseling behavioristik teknik desensitisasi sistematis pada siswa di SMAN 2 Demak. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dirancang dalam bentuk studi kasus. Subjek yang diteliti yaitu YB, DKS, dan SDRU siswa introvert kelas XI SMAN 2 Demak tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1) Wawancara, 2) Observasi, 3) Dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah induktif. Adapun cara menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan secara sistematis mulai dari proses pengumpulan data, mengklarifikasi, dan mendiskripsikan masing-masing bagian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab dampak negatif introvert adalah rasa khawatir yang berlebih, pesimis dan tidak percaya diri, takut berpendapat dan tidak berani tampil di depan umum. Untuk membantu individu dalam mengatasi dampak negatif introvert maka diberikan konseling behavioristik teknik desensitisasi sistematis. Dengan menggunakan konseling behavioristik teknik desensitisasi sistematis dapat menghasilkan perubahan tingkah laku pada klien untuk mampu memulai berani berpendapat, lebih percaya diri, optimis dan berani maju di depan umum.