Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi karakteristik akuifer dan potensi air tanah dengan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger di Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang Listyo Yudha Irawan; Dicky Arinta; Damar Panoto; Irfan Helmi Pradana; Rizal Sulaiman; Estrayudha Nurrizqi; Ravinesh Rohit Prasad
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 27, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v27i12022p102-116

Abstract

Identification of groundwater potential through the characteristics of the aquifer layer is an important study. This is useful for knowing the availability of shallow groundwater in an area. Arjosari Village, Kalipare District, Malang Regency is an area that often experiences shortages in meeting daily water needs, especially during the dry season. The availability of groundwater at the research site is influenced by the area's topographical conditions, which range from flat to very steep.This study aims to identify the location of the aquifer and groundwater potential in Arjosari Village. This study uses the Schlumberger configuration to identify aquifers and groundwater. This method adheres to the basic principle that each rock layer has a different resistivity value. In addition to rock material type factors, the level of saturation and chemical composition in water affects the value of resistivity. The results showed that the aquifer characteristics and groundwater potential were different for each lithological condition, slope, soil type, and land use. In the research location, shallow aquifers were found less than 20 meters while there were also deep aquifers located more than 25 meters below the ground surface. Shallow aquifers can be used as a water source by the community, especially to meet their daily water needs. The results of this study are used for Geography learning on hydrological material.Identifikasi potensi airtanah melalui karakteristik perlapisan akuifer merupakan suatu kajian yang penting. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui ketersediaan air tanah dangkal di suatu wilayah. Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang merupakan wilayah yang sering mengalami kekurangan air dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari khususnya saat musim kemarau. Kondisi topografi wilayah yang bervariasi dari datar hingga sangat curam merupakan faktor yang mempengaruhi keterdapatan airtanah di lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi lokasi keberadaan akuifer dan potensi airtanah di Desa Arjosari. Penelitian ini menggunakan konfigurasi Schlumberger untuk mengidentifikasi akuifer dan airtanah. Metode ini berdasarkan prinsip dasar bahwa masing-masing perlapisan batuan mempunyai nilai tahanan jenis yang berbeda-beda. Selain faktor jenis material batuan, tingkat kejenuhan dan komposisi kimia dalam air mempengaruhi nilai tahanan jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik akuifer dan potensi airtanah berbeda pada setiap kondisi litologi, kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Di lokasi penelitian ditemukan akuifer dangkal kurang dari 20 meter sementara terdapat pula akuifer dalam yang terletak lebih dari 25 meter di bawah permukaan tanah. Akuifer dangkal dapat dimanfaatkan sebagai sumber air oleh masyarakat khususnya untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Hasil penelitian ini dimanfaatkan untuk pembelajaran geografi pada materi hidrologi.
Pemetaan Kerawanan Banjir Bandang di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process Damar Panoto; Listyo Yudha Irawan; Syarah Dahlia; Gilang Aulia Herlambang; Annisa Nur Rasyidah
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v5i2.1630

Abstract

Banjir Bandang merupakan salah satu ancaman bencana di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tercatat kejadian bencana banjir bandang terjadi di tahun 2002, 2012 dan 2020. Tahun 2002 kejadian banjir bandang mengakibatkan satu orang korban meninggal dunia dan mengakibatkan 67 rumah rusak. Sebagai upaya mitigasi bencana, penelitian ini melakukan pemetaan tingkat kerawanan banjir bandang di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Pemetaan tingkat kerawanan banjir bandang dalam penelitian ini menggunakan metode AHP (Analytic Hierarvhy Process). Terdapat empat tahapan dalam proses penelitian ini, yaitu: 1) analisis parameter kriteria, 2) analisis AHP, 3) reclassify data raster, dan 4) kalkulasi data raster. Hasil penilai tingkat kerawanan banjir bandang di bagi menjadi lima kelas, yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Secara umum Kacamatan Dau memiliki tingkat baya banjir bandang dengan kelas rendah hingga sedang. Umumnya Kacamatan Dau memiliki tingkat kerawanan banjir bandang dengan kelas rendah hingga sedang. Tingkat kerawanan banjir bandang sangat tinggi terdapat pada Desa Kucur. Sementara itu, tingkat kerawanan sangat rendah ada pada Desa Mulyoagung dan Landungsari. Distribusi tangkat kerawanan tinggi berada pada jarak 10—25 dari saluran drainase atau sungai. Sementara kelas sangat tinggi berada pada jarak 0—10 dari saluran drainase atau sungai.
GROUNDWATER USE ZONING MAPPING USING GEOMORPHOLOGICAL APPROACH FOR HANDLING THE WATER CRISIS: STUDY CASE OF KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG Damar Panoto; Irfan Helmi Pradana; Melinda Meganagatha Rosbella Devy; Didik Taryana
Geographica: Science and Education Journal Vol 2, No 1 (2020): December
Publisher : USN Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1448.616 KB) | DOI: 10.31327/gsej.v2i1.1311

Abstract

Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang is an area which is dominated by karst landform. Basically, Karst is landform which is vulnerable to drought for the very minimum of waterflow surface.  Underground river flows are more developed in karst landforms due to the large number of fractures. Based on these problems, this research seeks to solve the problem of water crisis in karst landforms by utilizing groundwater. It chose geomorphological approach to find the highly potential groundwater landforms so that these they can be used as groundwater infiltration zones. Geomorphological mapping is carried out by identifying aspects of morphology, morphogenesis, morphoarrangement, and morphocronology. Through the geomorphological mapping, it was obtained nine units of landforms in the research area. The P4Fv1 landforms are units that have high groundwater potential which can be utilized in large quantities.