Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Outdoor Study terhadap Kemampuan Menulis Karya Ilmiah dan Hasil Belajar Geografi Siswa Hamrin, Hamrin; Budijanto, Budijanto; Taryana, Didik
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 4: APRIL 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i4.14561

Abstract

Abstract: This research aims to describe the influence of outdoor study-based guided inquiry on students' skills in compiling scientific papers and learning outcomes of geography. Using a quasi-experimental design, consisting of two classes, namely the IPS2 class (experiment) and IPS1 (control). The research subjects of class XI IPS at SMAN 1 Mawasangka Timur in the academic year 2020/2021. Selection of classes using purposive sampling technique. Data analysis using MANOVA. The results showed the sig. The Manova test is 0.000 < 0.05 for the ability to write geography scientific papers and 0.001 < 0.05 for learning outcomes, meaning that there is an influence of an outdoor study-based guided inquiry model on the skills of compiling scientific papers and student learning outcomes.Abstrak: Penelitian ini bertujuan menguraikan pengaruh inkuiri terbimbing berbasis outdoor study pada keterampilan menyusun karya ilmiah dan hasil belajar geografi siswa. Menggunakan desain eksperimen semu, terdiri dua kelas yakni kelas IPS2 (eksperimen) dan IPS1 (kontrol). Subyek penelitian siswa kelas XI IPS SMAN 1 Mawasangka Timur tahun pelajaran 2020/2021. Pemilihan kelas dengan teknik Purposive sampling. Analisis data menggunakan MANOVA. Hasil penelitian menunjukan nilai sig. uji Manova sebesar 0,000 < 0,05 untuk kemampuan menulis karya ilmiah geografi dan 0,001 < 0,05 untuk hasil belajar, artinya teradapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbasis outdoor study pada keterampilan menyusun karya ilmiah dan hasil belajar geografi siswa.
Media Pembelajaran Sistem Informasi Geografi Berbasis Website Pada SMA Kelas X IPS Al-Matna, Awanda Taufiqurrohman; Utaya, Sugeng; Taryana, Didik
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 7: JULI 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i7.14637

Abstract

Abstract: This development is carried out to develop Website-based geographic information system learning media and assess the effectiveness of Website-based learning. This development uses 10 steps of development from the modified Borg and Gall. Media validation was carried out by media experts and material experts, then tested on research subjects, namely students of class X SMA. The research instrument used was a questionnaire and recommendation sheet. The average percentage of results from the display aspect is 83%; content aspect 78%; and the learning aspect is 79.2%, which means that the media is suitable for use.Abstrak: Pengembangan ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis Website dan mengkaji efektivitas pembelajaran berbasis Website. Pengembangan ini menggunakan 10 langkah pengembangan dari Borg and Gall yang dimodifikasi. Validasi media dilakukan oleh Ahli Media dan Ahli Materi, baru kemudian diujikan pada subjek penelitian yaitu siswa kelas X SMA. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan lembar rekomendasi. Rata-rata presentase hasil dari aspek tampilan 83%; aspek isi 78%; dan aspek pembelajaran 79,2% yang berarti media layak digunakan.
Dengue Epidemic THE POLICY DIRECTION OF DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER DISEASE MANAGEMENT IN PALEMBANG CITY Sekarrini, Cipta Putri; Sumarmi, Sumarmi; Bachri, Syamsul; Taryana, Didik; Giofandi, Eggy Arya; Purwaningsih, Endah; Iskarni, Paus; Umar, Iswandi
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 5 No 2 (2021): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education (December Edition)
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.867 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v5i2.379

Abstract

The aim of this study was to find out the spread of dengue hemorrhagic fever in the city of Palembang and then to create a policy direction for the prevention of dengue hemorrhagic fever in the city of Palembang. This study was undertaken in all areas of Palembang City. This sudy was descriptive with a quantitative approach. The sample of this study was dengue hemorrhagic fever patients who were found in each health center and community registered at the Palembang City Health Office using purposive sampling technique. Data collection consisted of observation data, the health office, interviews, documentation. Data analysis techniques used consisting geographic information system analysis and Analytical Hierarchy Process. The results indicated that the distribution of dengue hemorrhagic fever was of three levels, namely, high, medium, and low spread in 18 sub-districts in the city of Palembang. Furthermore, the policy directions given were: suppressing the rate of population growth, socializing about dengue hemorrhagic fever, improving drainage channels, eradicating mosquito nests, routine larvae inspection. on providing policy directions for dengue outbreaks starting from a basic understanding of the habitat structure of the aedes aegypti mosquito which will provide information related to the influence of the mosquito landscape in knowing the zoning of vulnerability to dengue outbreak transmission
Perencanaan dan Program Pembangunan di Pedesaan Didik Taryana
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (1999)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v6i1.2042

Abstract

Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok dari manajemen, peJaksanaan dan pengawasan pembangunan. Perencanaan pembangunan pedesaan harus dilaksanakan secara terpadu dengan menentukan urutan tindakan secara tepat dalam pembangunan manusia seutuhnya. Dalam rangka pelaksanaan perencanaan pembangunan pedesaan secara terpadu dilaksanakan mekanisme perencanaan dari bawah (bottom up planning) yaitu perencanaan pembangunan diusulkan oleh desa atau kelurahan yang telah dimusyawarahkan di LKMD dan disetujui oleh kepala desa. Dalam musyawarah tersebut LKMD menyusun usulan proyek desa dan usulan tersebut disahkan oleh LMD. Pembangunan pedesaan adalah proses kegiatan yang berlangsung di desa meliputi berbagai bidang yang secara sadar direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran pembangunan desa adalah untuk mewujudkan semua desa menjadi desa swasembada. Pembangunan pedesaan dititik beratkan pada aspek ekonomi, fisik, manusia, dan pemenuhan kebutuhan, yang semuanya harus diintegrasikan dan dikoordinasi secara baik dan benar agar tujuan pembangunan tersebut sesuai dengan tujuannya.
Kedudukan Geografi Dalam Perencanaan Pengembangan Wilayah Didik Taryana
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1966

Abstract

Dalam rangka pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, perlu dilakukan penataan ruang serta pengembangan wilayah agar usaha-usaha ke arah perbaikan kehidupan nasional dapat tercapai. Penataan ruang adalah proses perencanaan, pemanfaatan ruang, dan pengendaliannya sesuai dengan peruntukannya dan wujudnya berupa pola pemanfaatan ruang wilayah nasional, ruang wilayah Daerah Tingkat I dan ruang wilayah Daerah Tingkat II yang mencakup kawasan perkotaan, kawasan pedesaan, dan kawasan tertentu. Tujuan dari penataan ruang yaitu terselenggaranya penataan ruang berwawasan lingkungan dan terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya, serta tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas. Posisi seorang geograf dalam perencanaan wilayah meliputi penelitian dan survey lapangan serta pengumpulan data , kecuali itu geografer bersama-sama dengan disiplin lainnya mempunyai kedudukan dalam pelaksanaan perencanaan di lapangan dan evaluasi dari komponen perencanaan.
Evaluasi Tata Ruang untuk Pengembangan Kawasan Permukiman dan Industri Berdasarkan Kemampuan Lahan di Kotamadya Malang, Jawa Timur Didik Taryana
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 7, No 1 (2000)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v7i1.2050

Abstract

Pemilihan lokasi lahan yang tepat bagi suatu kawasan baik untuk pennukiman maupun industri sangat pentingartinya dalam aspek keruangan, karena sangat menentukan keawetan bangunan maupun lingkungan. Kriteria pemilihan lokasi tersebut dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi sumber­daya lahan berdasarkan kemampuan lahannya. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui karakteristik fisik yang meliputi topografi, geomorfologi, tanah, iklim, potarnolo­gi, geohidrologi yang dikaitkan dengan kesesuaian lahan untuk kawasan pennukiman dan industri. Populasi dalam penelitian ini adalah wilayah Kotamadya Malang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu daerah yang akan dikembangkan sebagai kawasan permukiman dan industri di Kotamadya Malang sesuai dengan Revisi RDTRK Tahun 1998/1999-2008/2009. Metode pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data berupa checklist, soHtestkit, kompas paiu geologi, dan current meter. Sedangkan analisa data menggunakan metode Kuantitatif-Empiris yaitu memberikan nilai harkat pada parameter fisik lahan dan dicocokkan dengan kelas. Kesesuaian lahan untuk pemukiman dan industri. . Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk pennukiman kota berdasarkan beberapa parameter diperoleh hasil sebagai berikut; Daerah Arjosari, Purwantoro dan Pandanwangi termasuk kelas 1 (sangat sesuai) untuk dibangun permukiman.Daerah Merjosari, Sawojajar, Madyopuro, Balearjosari, Tasikmadu, Tunjungsekar, Tunggulwulung dan Mojolangu tennasuk kelas 2 (sesuai) untuk dibangun permukiman dengan sedikit faktor penghambat. Sedangkan daerab Bumiayu, Buring, Mulyorejo dan Pisangcandi termasuk kelas 3 (cukup sesuai) untuk dibangun permukiman. Berdasarkan nilai indeks Stcorie dapat diklasifikasikan kelas laban untuk industri sebagai berikut; Daerab Purwantoro, Pandanwangi termasuk kelas 2 (baik) untuk industri. Daerah AIjowinangun dan Bandulan tennasuk kelas 3 (sedang), cukup dapat dipergunakan untuk industri.
Pendekatan Keruangan dalam Ilmu Geografi Didik Taryana
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 3, No 1 (1996)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v3i1.1888

Abstract

Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa peristiwa yang terjadi di muka bumi, baik yang fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatnn keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan. Konteks geografi ternyata membicarakan dan membahas tentang aspek kehidupan manusia dengan segala perilakunya serta gejala fisik yang terjadi dalam rulIng stall. Pengertian ruang merupakan suatu tempat yang mewujudkan keberadaan dirinya yang bersifat fisik ataupun yang bersifat hubungan-hubungan sosial serta memiliki perbedaan dan persamaan aspek kehidupan yang ads dalam ruang tersebut. Ruang mencerminkan adanya hubungan fungsional antara gejala obyek-obyek yang ada dalam ruang itu sendiri. Sebab itulah diperlukan analisis keruangan dalam rangka mengkaji gejala-gejala yang mill dalam rlmng (space). Space terdiri dari: (1) physical space dan (2) social space. Dalam hal mengkaji perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan yang ada dalam ruang dengan segala obyeknya merupakan tugas geografi.
PENGARUH FORMASI GEOLOGI TERHADAP POTENSI MATA AIR DI KOTA BATU Didik Taryana
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.486 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i2.5063

Abstract

Abstrak: Salah satu sumberdaya alam yang sangat potensial untuk dieksplorasi dan meningkatkan pendapatan asli daerah adalah potensi mata air yang digunakan untuk suply air bersih penduduk. Peningkatan kebutuhan air bersih sangat dipengaruhi oleh yaitu karakteristik penduduk, kepadatan penduduk, letak daerah, penggunaan lahan serta keadaan iklim. Faktor yang mempengaruhi potensi air tanah adalah kondisi daerah resapan terutama tata guna lahan yang berpengaruh langsung terhadap begian air hujan yang masuk kedalam tanah sebagai sumber air tanah dan Geologi (formasi batuan) yang bersifat permeable berbeda dibandingkan pada batuan intrusi yang bersifat impermeable serta bentuk lahan dan kemiringan lereng (topografi) juga mempengaruhi potensi air dalam tanah.Kata Kunci : Formasi geologi, Potensi, Recharge Area.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Budidaya Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri Blume) di Kecamatan Kare Kabupaten Madiun Dayinta Dwi Nimpuna; Didik Taryana; Ike Sari Astuti
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpg.v9i1.12726

Abstract

Tanaman porang adalah salah satu diversifikasi tanaman pangan dan menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. Di Jawa Timur, pengelolaan lahan untuk tanaman porang masih belum optimal di Kecamatan Kare yang menjadi salah satu sentra kawasan budidaya porang. Penelitian ini bertujuan menentukan kelas kesesuaian lahan tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume) di Kecamatan Kare. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif bermetode survei. Unit lahan didapatkan dari interpretasi peta kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan Kecamatan Kare Kabupaten Madiun skala 1:110.000. Sampel penelitian ini berjumlah tujuh satuan unit lahan. Analisis dengan metode matching(pencocokan) antara kualitas lahan dengan kriteria keseuaian lahan untuk tanaman porang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ada empat unit lahan (D2-2-4, D2-3-4, D2-3-5, dan D2-4-5) sangat sesuai (S1), sedangkan tiga unit lahan (D2-3-1, D2-4-1, dan D2-4-4) sesuai (S2) untuk budidaya tanaman porang. Faktor pembatas di ketiga unit lahan tersebut meliputi ketersediaan oksigen (oa) dan retensi hara (nr). Maka implikasi penelitian ini diharapkan adanya upaya perbaikan terhadap faktor pembatas lahan. Ini dapat meningkatkan kualitas lahan menjadi sangat sesuai (S1) untuk tanaman porang. Maka, Pengembangan pusat kawasan agropolitan tanaman porang nantinya berada di Kecamatan Kare untuk wilayah Jawa Timur.
Media Pembelajaran Sistem Informasi Geografi Berbasis Website Pada SMA Kelas X IPS Awanda Taufiqurrohman Al-Matna; Sugeng Utaya; Didik Taryana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 7: JULI 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i7.14906

Abstract

Abstract: This development is carried out to develop Website-based geographic information system learning media and assess the effectiveness of Website-based learning. This development uses 10 steps of development from the modified Borg and Gall. Media validation was carried out by media experts and material experts, then tested on research subjects, namely students of class X SMA. The research instrument used was a questionnaire and recommendation sheet. The average percentage of results from the display aspect is 83%; content aspect 78%; and the learning aspect is 79.2%, which means that the media is suitable for use.Abstrak: Pengembangan ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran Sistem Informasi Geografis berbasis Website dan mengkaji efektivitas pembelajaran berbasis Website. Pengembangan ini menggunakan 10 langkah pengembangan dari Borg and Gall yang dimodifikasi. Validasi media dilakukan oleh Ahli Media dan Ahli Materi, baru kemudian diujikan pada subjek penelitian yaitu siswa kelas X SMA. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan lembar rekomendasi. Rata-rata presentase hasil dari aspek tampilan 83%; aspek isi 78%; aspek pembelajaran 79,2% yang berarti media layak digunakan.