Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Kedudukan Pemerintah Daerah Dalam Perlindungan Perempuan Dan Anak Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan Dan Anak Dari Tindak Kekerasan Antoni Gerhan; Risdiana Risdiana; Awaludin Awaludin; Tri Laksono Kurniawan
AVESINA: MEDIA INFORMASI ILMIAH UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR Vol 15 No 2 (2021): Jurnal Avesina
Publisher : Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberdayaan bagi korban tindak kekerasan, pemerintah daerah dapat membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sebagai pusat pemberdayaan perempuan korban tindak kekerasan yang secara khusus memiliki tugas pokok dan fungsi untuk pemberdayaan terhadap perempuan dan anak korban tindak kekerasan. Pemerintah bertanggung jawab untuk melakukan tindakan-tindakan baik secara hukum, politik, ekonomi maupun sosial untuk mencegah, menekan, mengurangi, dan menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dari berbagai upaya tersebut, maka akan terwujud kerangka hukum dalam penyelenggaraan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindak kekerasan.Untuk mengkaji pokok permasalahan penelitian ini, penyusun menggunakan metode penelitian hukum empiris. Dengan menggunakan metode pendekatan Peraturan Perundang-undangan, konseptual,Implementasi kedudukan Pemerintah Daerah Kota Mataram dalam perlindungan perempuan dan anak berdasarkan Perda Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan dilakukan melalui tindakan Pencegahan, pendampingan dan pelayanan, yaitu:mengadu/ melaporkan kasusnya dengan secara langsung Unit pelayanan perempuan dan anak (UPPA) Polres;Pendampingan kepada korban disaat melakukan assessment pada saat pemeriksaan psikososial; Penanganan Korban kekerasan mendapat pelayanan secara terpadu/ terintegrasi agar mendapatkan penyelesaian secara optimal;P2TP2A menghadirkan tenaga ahli/ psikolog/ petugas bimbingan rohani UPPA serta petugas terkait lainnya dalam penanganan korban sesuai dengan permasalahan yang dihadapi korban;Pemeriksaan selanjutnya bila diperlukan oleh korban, dapat dilakukan oleh P2TP2A dengan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk kepentingan terbaik korban.
KARAKTERISTIK NANOPARTIKEL ZnO: STUDI EFEK PELARUT PADA PROSES HIDROTHERMAL TOGAR SARAGI; YONATAN R PURBA; SATRIA AUFFA D U; MARIA OKTAVIANI; TUTI SUSILAWATI; RISDIANA RISDIANA; AYI BAHTIAR
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 6, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.403 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v6i01.9366

Abstract

Telah berhasil disintesis nanopartikel ZnO (ZnO-NP) pada pelarut yang berbeda dengan metode hidrotermal. Bahan dasar yang digunakan adalah zinc acetate dihydrate (Zn(CH3COO)2.2H2O, Merck, 99 %), sodium hydroxide (NaOH, Merck), dengan pelarut 2-propanol (Sigma Aldrich, 99%) dan ethanol. Karakterisasi optik, morfologi dan struktur kristal nanopartikel ZnO masing-masing dilakukan melalui pengukuran UV-Vis, TEM dan XRD. Dari hasil pengukuran UV-Vis diperoleh bahwa band gap ZnO-NP pada pelarut 2-propanol memiliki energi band gap yang lebih besar dibandingkan dengan sampel pada pelarut ethanol. Dari hasil pengukuran TEM diperoleh bahwa morfologi nanopartikel ZnO pada pelarut 2-propanol memiliki bentuk nano-rod (20 nm ´ 9 nm), sedangkan nanopartikel ZnO pada pelarut etanol lebih cenderung oval (26 nm ´ 15 nm). Karakteristik kristal nanopartikel ZnO pada kedua pelarut memiliki memiliki struktur kristal hexagonal wurtzite.
Modifikasi Karbon Berpori Eceng Gondok Doping Nitrogen Untuk Matrik Katoda Baterai Litium Sulfur Dengan Kapasitas Tinggi Otong Nurhilal; Sahrul Hidayat; Dadan Sumiarsa; Risdiana Risdiana
Chimica et Natura Acta Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v11.n2.46078

Abstract

Karbon berpori dari biomassa menjadi kandidat potensial untuk matrik katoda baterai litium sulfur. Karbon berpori harus memiliki konduktivitas listrik yang tinggi untuk meningkatkan kontak elektrik sulfur yang bersifat isolator.  Modifikasi karbon berpori doping N diperlukan untuk meningkatkan kinerja baterai litium sulfur. Pada penelitian ini telah dibuat karbon berpori Eceng Gondok doping N, selanjutnya dikompositkan dengan sulfur dan diaplikasikan untuk katoda baterai litium sulfur. Hasil pengujian dengan FTIR menunjukkan adanya gugus C=N pada 1657 cm-1. Hasil pengujian SEM-EDS terhadap komposit karbon berpori doping N/sulfur diperoleh kadar sulfur sebesar 66,95 wt% untuk rasio 1:2,5. Hasil pengujian dengan four line probe (FLP) diperoleh konduktivitas listrik karbon berpori doping N sebesar 17,16 x 10-2 S/cm, komposit karbon berpori doping N/sulfur sebesar 14,61 x 10-4 S/cm. Katoda baterai litium sulfur telah berhasil dibuat dari komposit KBEGN/S dengan ketebalan 200 mm dan kandungan sulfur sebesar 4,93 mg/cm2. Hasil pengukuran charge-discharge baterai diperoleh kapasitas pengosongan awal sebesar 584 mAh/g. Nilai kapasitas pengosongan awal yang diperoleh lebih besar dari baterai dengan karbon berpori tanpa doping N sebesar 312 mAh/g untuk kandungan sulfur 3,57 mg/cm2.
Penerapan Metode Teorema Bayes untuk Memprediksi Penyakit Tifus Risdiana Risdiana; Hotler Manurung; Magdalena Simanjuntak
Saturnus : Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober : Saturnus : Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi
Publisher : Asosiasi Riset Teknik Elektro dan Informatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/saturnus.v2i4.365

Abstract

Typhoid is an acute febrile condition caused by infection with Salmonella enterica bacteria, especially the Salmonella typhi variant. Typhoid fever or what we usually know as typhoid fever. However, this disease can also be caused by other types such as Salmonella paratyphi A, Salmonella typhi B, and Salmonella paratyphi C. Typoid fever or typhus abdominalis is an acute infectious disease of the small intestine with symptoms of fever for one week or more accompanied by disorders of the intestinal tract. digestion and with or without impaired consciousness. Bayes' theorem is a theory of probability conditions that takes into account the possibility of an event (hypothesis) depending on other events (evidence). Future events can be predicted if previous events have occurred. Bayes' theorem is a mathematical equation used in probability and statistics to calculate conditional probabilities. In other words, it is used to calculate the probability of an event based on its relationship to other events. Based on the weight value given by the expert to each patient's typhoid symptom data, from the results of the analysis carried out with the diagnosis results from the consultation, the symptoms are High fever (lasting up to two weeks), Headache, Chills, Skin rash, Muscle and joint pain, Extreme fatigue, Dry cough, Confusion or delirium, Nausea and vomiting, Swollen spleen, Abdominal pain with predicted results for Epidemic Typhus with a value of 76.26%.