Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGUAT MEDAN MAGNET PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK Teguh Harijono Mulud
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh generator magnet permanen dengan variasi jumlah kutub. Pembangkit – pembangkit kecil atau generator dengan spesifikasi yang rendah biasanya kesulitan dalam arus penguatan medan magnet, generator magnet permanen merupakan suatu solusi untuk mengatasi hal tersebut. Metode yang digunakan adalah memodifikasi bagian penguat medan magnet generator menggunakan magnet permanen. Hasil uji coba tanpa beban untuk 2 kutub menghasilkan tegangan  tertinggi 37 Volt pada putaran 2900 rpm, untuk 6 kutub menghasilkan tegangan tertinggi 57 Volt pada putaran 2900 rpm. Pengujian berbeban untuk jumlah kutub 2 buah dengan tahanan beban 25 Ohm menghasilkan arus terbesar 0.56 Ampere pada tegangan 25 Volt, untuk jumlah kutub 6 buah menghasilkan arus terbesar 1.36 Ampere pada tegangan 36 Volt.   Kata kunci : generator, magnet permanen, 2 kutub, 6 kutub. 
PENGARUH FAKTOR WUJUD, KEANDALAN, KETANGGAPAN, JAMINAN DAN EMPATI TERHADAP KEPUASAN PRAKTIKAN DI LABORATORIUM DISTRIBUSI ENERGI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Teguh Harijono Mulud; Indung Sudarso Indung Sudarso
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijaksanaan Politeknik Negeri Semarang yang berkaitan langsung dengan upaya peningkatan kualitas layanan terhadap praktikan di Laboratorium Disitrbusi Energi adalah dengan mengaplikasikan lima faktor yang meliputi,  (1) faktor wujud (tangible), (2) keandalan (reliability),  (3) ketanggapan  (responsivenes),  (4) jaminan  (assurance),  dan (5) empati (emphaty). Diharapkan dengan melaksanakan kelima faktor tersebut, praktikan benar-benar memperoleh kepuasan selama praktik di lab.  Faktor-faktor tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tingkat kepuasan praktikan, sehubungan dengan adanya keluhan praktikan seperti belum terpenuhi kualitas dan kontinuitas praktik sesuai dengan target yang diharapkan, peralatan praktik yang sudah aus, biaya praktik yang mahal, dan penanganan keluhan praktikan dirasakan lambat. Uji anlisis dengan regresi linier berganda membutkikan bahwa ada pengaruh yang signifikan Wujud (tangible), Keandalan (reliability) , Ketanggapan (responsivenes), keyakinan (assurance), empati (emphaty)  terhadap Kepuasan paktikan di lab distribusi energi. Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan praktikan
ANALISA PENGARUH EXCESS AIR TERHADAP FLUE GAS DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 Hidayah Cahyani Ghufron; Totok Prasetyo; Teguh Harijono Mulud
Eksergi Vol 10, No 3 (2014): SEPTEMBER 2014
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2063.761 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v10i3.252

Abstract

Proses pembakaran membutuhkan sejumlah udara berlebih (excess air).Excess air digunakan untuk menjamin pembakaran berlangsung dengan baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh excess air  terhadap kerugian  flue gas dan pengaruhnya terhadap kuantitas produk flue gas berupa CO, CO2, SOx dan NOx di unit 2 PLTU Tanjung jati B.  Parameter yang digunakan untuk menghitung nilai excess air adalah O2 content. Metode perhitungan yang digunakan adalah metode ASME PTC 4.1 dan ASME PTC19.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai excess air terendah 15,395 % memiliki nilai kerugian dry flue gas sebesar 4,492 % dan nilai efisiensi sebesar 89,824 %. Sementara itu, nilai excess air tertinggi 23,207 % memiliki nilai kerugian flue gas sebesar 5,573% dan efisiensi sebesar 88,076 %.Pengaruh yang ditimbulkan dari pasokan excess air terhadap kuantitas produk  flue gas  berupa CO dan CO2,memiliki tren penurunan terhadap penambahan excess air, tetapi bernilai sebanding terhadap produk flue gas SOx dan NOx.  Kata kunci :excess air,kerugian flue gas, kuantitas produk flue gas, efisiensi
PENGARUH EXCESS AIR TERHADAP FLUE GAS DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 Teguh Harijono Mulud; - Wahyono
Eksergi Vol 11, No 3 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3814.302 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v11i3.278

Abstract

Proses pembakaran membutuhkan sejumlah udara berlebih (excess air). Excess air digunakan untuk menjamin pembakaran berlangsung dengan baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh excess air terhadap kerugian flue gas dan pengaruhnya terhadap kuantitas produk flue gas berupa CO, CO2, SOx dan NOx di unit 2 PLTU Tanjung jati B.  Parameter yang digunakan untuk menghitung nilai excess air adalah O2 content. Metode perhitungan yang digunakan adalah metode ASME PTC 4.1 dan ASME PTC19.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai excess air terendah 15,395 % memiliki nilai kerugian dry flue gas sebesar 4,492 % dan nilai efisiensi sebesar 89,824 %. Sementara itu, nilai excess air tertinggi 23,207 % memiliki nilai kerugian flue gas sebesar 5,573% dan efisiensi sebesar 88,076 %.Pengaruh yang ditimbulkan dari pasokan excess air terhadap kuantitas produk flue gas berupa CO dan CO2,memiliki tren penurunan terhadap penambahan excess air, tetapi bernilai sebanding terhadap produk flue gas SOx dan NOx.  Kata kunci :excess air,kerugian flue gas, kuantitas produk flue gas, efisiensi
Analisis Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Energi Alternatif Pada Batterai Wiwik Purwati Widyaningsih; Teguh Harijono Mulud
Eksergi Vol 13, No 2 (2017): MEI 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.05 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v13i2.911

Abstract

Energi listrik dapat disimpan dalam baterai maupun akki. Limbah baterai sangat membahayakan lingkungan, untuk itu perlu adanya penanganan khusus yaitu dengan memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai pengganti karbon pada batu baterai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis limbah kulit pisang tanpa penambahan asam cuka maupun dengan penambahan asam cuka (CH3COOH) sebagai bahan pengganti pasta pada batterai yang sudah tidak dapat digunakan. Metoda yang digunakan adalah dengan uji coba berbagai jenis limbah kulit pisang untuk mendapatkan elektrolit yang paling tinggi. Hasil yang diperoleh bahwa limbah kulit pisang raja nangka mempunyai kandungan elektrolit paling tinggi diantara kulit pisang yang di uji coba. Penambahan asam cuka pada limbah kulit pisang raja nangka (5 gr kulit pisang + 90 % asam cuka), menghasilkan tegangan 1,525 Volt dengan dibebani lampu LED dan bertahan 984 jam kata Kunci: Baterai, kulid pisang, asam cuka
PENGGUNAAN MIX COAL TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT DAN BIAYA PRODUKSI LISTRIK (BPL) DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 - Wahyono; Teguh Harijono Mulud
Eksergi Vol 11, No 2 (2015): MEI 2015
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4088.398 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v11i2.264

Abstract

Batubara merupakan bahan bakar yang digunakan pada PLTU Tanjung Jati B Unit 3. Batubara yang digunakan dipasok dari PT Indominco Mandiri (IMM) dengan nilai kalor   6200 kkal dan harga Rp 931420/ton, dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan nilai kalor  5700 kkal dan harga Rp 850744/ton. Agar didapatkan efisiensi yang tinggi pada suatu pembangkit diperlukan nilai kalor yang tinggi, namun hal itu membutuhkan biaya produksi bahan bakar yang besar pula. Oleh karena itu, untuk menghemat biaya produksi listrik bahan bakar dilakukan pencampuran batubara dengan perbedaan nilai kalor tanpa mengurangi efisiensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan pencampuran yang tepat untuk memperoleh efisiensi dan penghematan biaya produksi listrik dengan adanya mix coal, dimana terjadi pada efisiensi yang memenuhi syarat dan BPL terendah. Metode yang digunakan yaitu membandingkan efisiensi pembangkit dan biaya produksi listrik dengan coal ratio. Hasil perhitungan menunjukkan, ratio pencampuran batubara yang tepat yaitu didapatkan pada pencampuran 4:6, dengan efisiensi sebesar 39,76% dan biaya produksi listrik yang ditinjau dari bahan bakar yaitu 339,078 Rp/kWh, sehingga dalam setahun menghabiskan Rp 2.067.342.134.870, dibandingkan dengan menggunakan 100% IMM yang menghabiskan Rp 2.123.882.600.717. Dengan demikian terjadi penghematan BPL ditinjau dari bahan bakar Rp 154.905.386/hari, sehingga dalam setahun dapat menghemat Rp 56.540.465.847.  Kata kunci : Nilai Kalor Batubara, mix coal, efisiensi pembangkit, biaya produksi listrik.
Penurunan Tahanan Pembumian dengan Menggunakan Campuran Gypsum dan Arang Pada Elektroda Plat Wiwik Purwati Widyaningsih; Teguh Harijono Mulud; Kurnia Afiliani
Eksergi Vol 13, No 3 (2017): SEPTEMBER 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.143 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v13i3.1029

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan nilai tahanan pembumian serendah mungkin dengan menggunakan soil treatment yaitu campuran antara gypsum dan arang pada electrode plat yang terbuat dari tembaga, penelitian ini dilakukan di sebelah utara bengkel mesin Politeknik Negeri Semarang. Jenis tanah yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanah liat dengan kondisi kering (pada kondisi tidak hujan dan tidak disiram air). Penelitian ini menggunakan metode tiga titik (three point methode). Campuran gypsum dan arang diletakkan diatas elektrode plat, perbandingan antara gypsum dan arang yang diletakkan diatas elektroda plat seperti berikut : massa gypsum 1,5 kg : 0,5 kg massa arang , massa gypsum 0,5 kg : 1,5 kg arang dan massa gypsum 1 kg : 1 kg arang. Kedalaman penanaman elektrode plat 60 cm, nilai tahanan pembumiannya sebesar 78,1 Ω. Kata kunci: Tahanan Pembumian, Elektroda, Soil Treatment.
Pembuatan Turbin Angin Sudu Tipe Flat Berlapis Tiga - Sahid; Teguh Harijono Mulud
Eksergi Vol 14, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.307 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v14i2.1323

Abstract

Turbin angin adalah alat yang dapat mengkonversi energi kinetik dari angin menjadi energi lisrik. Konsep sudu berlapis belum pernah diteliti ataupun dikembangkan dengan turbin angin sumbu horizontal. Pengembangan berbagai macam turbin angin mempunyai tujuan untuk membuat turbin angin yang sesuai dengan keadaan potensi angin Indonesia dan mempunyai nilai Cp yang tinggi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, perancangan dan pembuatan turbin, pengujian karakteristik turbin pelton yang sudah dibuat. Hasil uji karakteristik pada kecepatan angin 3 m/s Cp terbesar yang dihasilkan oleh turbin angin tipe flat berlapis dengan sudut sudu 8° adalah 1,34% dan nilai TSR terbesar adalah 3,74. Sedangkan pada kecepatan angin 4 m/s dan 5 m/s Cp terbesar yang dihasilkan oleh turbin angin sudu tipe flat berlapis tiga dengan sudut sudu 10° dan 15° adalah 0,78% dan 0,37% serta TSR terbesar adalah 3,58 dan 3,19. Kata kunci: turbin angin, sudu tiga, berlapis tiga
METODE PENURUNAN TAHANAN PENTANAHAN PADA ELEKTRODA PLAT DENGAN SOIL TREATMENT GARAM Wiwik Purwati Widyaningsih; Teguh Harijono Mulud
Eksergi Vol 12, No 1 (2016): JANUARI 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1681.647 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v12i1.282

Abstract

Permasalahan yang timbul dalam sistem pentanahan adalah keadaan tanah berbeda-beda dapat menyebabkan nilai tahanan pentanahan yang berbeda pula. Tujuan sistem pentanahan ini adalah untuk menurunkan nilai tahanan pentanahan dengan menambahkan garam dapur pada tanah. Metode yang digunakan adalah metode tiga titik. Elektroda plat tembaga yang digunakan memiliki panjang 20 cm, lebar 18 cm, dan tebal 0,8 mm. Variasi yang dilakukan yaitu soil treatment di atas elektroda, dibawah elektroda, serta diatas dan dibawah elektroda. Berat garam dapur yang digunakan adalah 2 kg. Penelitian dilakukan selama 7 hari tiap variasi posisi. Masing - masing variasi posisi, memberikan pengaruh penurunan nilai tahanan pentanahan. Posisi soil treatment di atas elektroda plat tembaga mengalami penurunan tahanan pentanahan sebesar 90,77 % menjadi 25,18 n. Posisi soil treatment di bawah elektroda plat tembaga mengalami penurunan nilai tahanan pentanahan 85,26 % menjadi 32,86 n. Posisi soil treatment di atas dan dibawah elektroda plat tembaga mengalami penurunan nilai tahanan pentanahan sebesar 92,20 % menjadi 23,7 n.Kata Kunci: Penurunan tahanan pentanahan, soil treatment
METODE PENURUNAN TAHANAN PEMBUMIAN PADA ELEKTRODA PLAT DENGAN SOIL TREATMENT GARAM Wiwik Purwati Widyaningsih; Teguh Harijono Mulud
Eksergi Vol 12, No 3 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.011 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v12i3.619

Abstract

Permasalahan yang timbul dalam sistem pembumian adalah keadaan tanah berbeda-beda dapat menyebabkan nilai tahanan pembumian yang berbeda pula. Tujuan sistem pembumian adalah untuk menurunkan nilai tahanan pembumian dengan menambahkan garam dapur pada tanah. Metode yang digunakan adalah metode tiga titik. Elektroda plat tembaga yang digunakan memiliki panjang 20 cm, lebar 18 cm, dan tebal 0,8 mm. Variasi yang dilakukan yaitu soil treatment di atas elektroda, dibawah elektroda, serta diatas dan dibawah elektroda. Berat garam dapur yang digunakan adalah 2 kg. Penelitian dilakukan selama 7 hari tiap variasi posisi. Masing – masing variasi posisi, memberikan pengaruh penurunan nilai tahanan pembumian. Posisi soil treatment di atas elektroda plat tembaga mengalami penurunan tahanan pentanahan sebesar 90,77 % menjadi 25,18 Ω. Posisi soil treatment di bawah elektroda plat tembaga mengalami penurunan nilai tahanan pembumian 85,26 % menjadi 32,86 Ω. Posisi soil treatment di atas dan dibawah elektroda plat tembaga mengalami penurunan nilai tahanan pembumian sebesar 92,20 % menjadi 23,7 Ω.Kata Kunci : Penurunan tahanan pembumian, soil treatment