Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL PADA KOMUNITAS GAME CLASH OF CLANS (Studi CMC pada Komunitas Indo ShadowsArmy): VERBAL AND NONVERBAL COMMUNICATION IN CLASH OF CLANS GAME COMMUNITY (CMC Study of Indo ShadowsArmy Community) Aprilianti Pratiwi; Naila Hakamihya Maqamah
Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Sains Terapan, Volume 8 Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.627 KB) | DOI: 10.29244/jstsv.8.1.1-14

Abstract

ABSTRACTAs a result of technological advances, many communities are now formed in the world of electronic communication. This study analyzes verbal and non verbal communication that occurs in the Clash of Clans game community, named Indo ShadowArmy. This study interviewed 6 members of Indo ShadowArmy. The methodology used in this study is qualitative with descriptive approach. Verbal and non-verbal communication in the Indo ShadowArmy community are: Indo ShadowArmy community members do not use words with abbreviated words and use of words, interpersonal conversations and unified narratives, calls on the regular Line application are light calls that are only used for member forces others, using a lot of terms in COC games, serious conversations that took place in the forum chatting took place during the war, the use of irony was never done, quite often using paralinguistic accounts that approach emoticons, calculating time for various topics that were very observing, have a fixed online schedule every day, "Social presence" members of the Indo ShadowArmy community on the chat and Line forums are evident, the message speed is faster and theresponse is fast too, because of feedback, rarely read before the message is sent to other members. ABSTRAKSebagai akibat dari kemajuan teknologi, kini banyak komunitas yang terbentuk dalam dunia komunikasi elektronik. Penelitian ini menganalisis komunikasi verbal dan non verbal yang terjadi pada komunitas game Clash of Clans, Indo ShadowArmy. Penelitian ini mewawancarai 6 anggota Indo ShadowArmy. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Komunikasi verbal dan non verbal pada komunitas Indo ShadowArmy adalah: Anggota komunitas Indo ShadowArmy tidak menulis kalimat dengan bahasa yang baku dan menggunakan kata yang disingkat, percakapan antarpribadi dan narasi menyatu, percakapan pada aplikasi Line biasanya merupakan percakapan ringan yang hanya sekedar meminta troopsatau menanyakan kabar anggota yang lainnya, banyak menggunakan istilahistilah dalam game COC, percakapan serius yang terjadi di forum chatting terjadi ketika sedang war, penggunaan ironi tidak pernah dilakukan, cukup sering menggunakan kial-kial paralinguistik yang berbentuk emoticon, perhitunganpemilihan waktu untuk membicarakan suatu topik sangat diperhatikan, memiliki jadwal online yang tetap setiap harinya, “Kehadiran sosial” anggota komunitasIndo ShadowArmy pada forum chatting dan Line nampak nyata, kecepatan penerimaan pesan menjadi cepat dan pemberian jawaban yang cepat pula, adanya umpan balik, jarang membaca ulang sebelum pesan dikirimkan pada anggota lainnya.
Peasant’s Movement Communication Strategies (Virtual Ethnography Study of Instagram Account @jogja_darurat_agraria) Aprilianti Pratiwi; Sarwititi Sarwoprasodjo; Endriatmo Soetarto; Nurmala K. Pandjaitan
Jurnal Pekommas Vol 4, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.875 KB) | DOI: 10.30818/jpkm.2019.2040207

Abstract

Issue of land grabbing and its relevation, such as violence, discrimination and criminalization of peasents, often escapes from the mainstream of the media. For this reason, a strategy is needed to make the people become aware of the issue of land grabbing. So far the strategy that has been done by activists, academics and related parties to defend the peasents who have been violence, discriminated and criminalized with conventionally. The purpose of this study is to analyze the communication strategies of peasant resistance movements on social media. The method used in this study is virtual etnography with participatory online observation techniques through two stages; studying and carrying out details the object. The researcher doing online partisipatif observation to the Instagram accounts @jogja_darurat_agraria by identifying elements of: communicators, communicants, messages, media, and effects. The results showed that the account already has carried out a well strategy communication, so that their ideological message well deliver to the communicant. The online activism of the peasant movement is the first step to mobilize the people to move in real terms.
MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PENYEBARAN INFORMASI COVID-19 OLEH DISKOMINFO KOTA DEPOK: Social Media as A Media for Information Dissemination of Covid-19 Through Diskominfo Kota Depok Fidha Syaumi Dwitania; Aprilianti Pratiwi
Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian, Volume 1
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jstsv.12.1.1-20

Abstract

Depok City was the first city in Indonesia that confirmed a positive Covid-19 patient. As the city’s public relations office, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Depok plays an important role in disseminating information to the public, including information about Covid-19 which is still needed by many parties. Audiences constantly looks for information in their daily life, and this became a reason of mass media in this digital era. Social media is a media where information can be accessed real time, and it makes its easier for public yo access all forms of information needed. This study focus on describing what social media handles are used by the Diskominfo Kota Depok in disseminating information about Covid-19. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Data obtained through interviews with two sources and supported by social media documentation from the Depok City Government. The concept of social media is used because each social media has its own characteristics, so it is tailored to the needs of each user. As the result, social media that Diskominfo Kota Depok used to spread information about Covid-19 are Facebook, Twitter, and Instagram. ABSTRAKKota Depok dikonfirmasi sebagai daerah yang memiliki pasien positif Covid-19 pertama di Indonesia. Sebagai humas pemerintahan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok berperan penting dalam menyebarkan informasi kepada masyarkat, termasuk informasi Covid-19 yang masih dibutuhkan oleh banyak pihak. Kegiatan khalayak yang dalam hidupnya terus menerus mencari informasi, menjadi salah satu terjadinya media massa pada era digital. Karena informasi yang disampaikan melalui media sosial bersifat real time, hal tersebut memudahkan masyarakat untuk mengakses segala bentuk informasi yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa saja media sosial yang digunakan oleh Diskominfo Kota Depok dalam menyerbarkan informasi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh melalui wawancara kepada dua narasumber dan didukung dengan dokumentasi dari media sosial Pemerintah Kota Depok. Konsep media sosial digunakan karena tiap media sosial memiliki karakteristiknya masing-masing, sehingga disesuaikan dengan kebutuhan tiap penggunanya. Hasil dari penelitian ini adalah media sosial yang dimanfaatkan oleh Diskominfo Kota Depok untuk menyebarkan informasi Covid-19 adalah Facebook, Twitter, dan Instagram.
Digital Storytelling as a Communication Strategy of Virtual Peasant’s Resistance Aprilianti Pratiwi; Dimas Aryalasa Nugroho; Yolanda alentia
Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The high number of land conflicts will make farmers continue to carry out resistance movements. Now along with the development of technology, the activists of the peasant resistance movement use the internet to fight. This is what activists do. They help STTB Farmers (Serikat Tani Telukjambe Bersatu) in channeling their aspirations to reclaim land rights that have been snatched away by a corporation. The activist uploaded videos of the act of burying the STTB Farmer's self, which is a form of resistance to the dominant narrative. This activity of documenting and uploading it to an internet channel is called digital storytelling. The purpose of this study was to analyze digital storytelling which was used as a communication strategy for the STTB virtual farmer resistance. This research uses CMC (Computer Mediated Communication) theory with digital storytelling analysis. The results showed that there were a number of digital storytelling elements in the STTB farmer's self-burying video, namely Point of View, The Gift of Your Voice, and The Power of The Soundtrack. Even though this video of the STTB farmer's self-burying is made and presented in a simple way, it is precisely the simplicity that is its strength. This video is made naturally without any made-up scenes by the characters in this video, namely farmers and land conflict activists.
Analisis Pengaruh Kampanye Public Relations #SaveGBK dan Identitas Sosial Pada Sikap Jakmania Depok Retor Aquinaldo Wirabuanaputera Kaligis; Aprilianti Pratiwi; Faridhian Anshari
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v18i2.3539

Abstract

Persija Jakarta berulangkali mendapat sanksi dari PSSI berupa larangan bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) karena ulah suporternya, The Jakmania. The Jakmania melancarkan kampanye public relations #SaveGBK untuk menertibkan anggota dan memperbaiki citra. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kampanye #SaveGBK dan identitas sosial pada sikap anggota Jakmania. Teori yang digunakan adalah Image Restoration Theory. Penelitian ini menggunakan metode campuran paralel konvergen, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada anggota Jakmania dan melakukan wawancara dengan pimpinan suporter yang terlibat dalam kampanye. Populasi survei adalah anggota The Jakmania Depok, yang walaupun tidak tinggal di Jakarta, mendukung Persija sebagai klub sepak bola Jakarta dan berpartisipasi dalam kampanye. Penelitian ini menyimpulkan adanya keterkaitan kampanye public relations #Save GBK dengan sikap The Jakmania. Hal tersebut membuktikan bahwa program perbaikan dari dalam organisasi dan kepemimpinan yang mampu mengelola jaringan komunikasi dapat menertibkan para anggotanya. Meski mayoritas responden memiliki orang tua berasal dari suku Betawi, identitas sosial kesukuan tidak berpengaruh terhadap sikap responden. Substansi penelitian ini berupa usulan kebijakan pada The Jakmania agar membangun strategi pendekatan dengan media melalui tim khusus media relations guna memperbaiki citra dan promosi organisasi.
Tiktok Sebagai Media Edukasi Perawatan Kecantikan Mia setiawati; Aprilianti Pratiwi
Cakrawala Repositori IMWI Vol. 5 No. 2 (2022): Cakrawala Repositori IMWI
Publisher : Institut Manajemen Wiyata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52851/cakrawala.v5i2.113

Abstract

Selain digunakan sebagai sarana hiburan, media sosial Tiktok kini telah merambah peran yang lebih penting, salah satunya sebagai media untuk menyalurkan edukasi kesehatan. Dengan fitur audiovisual yang mampu menarik perhatian penonton dalam jangka waktu yang pendek, Tiktok dipandang sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat terkait masalah kesehatan. Penelitian ini berupaya untuk melihat bagaimana edukasi terkait perawatan kecantikan dilakukan melalui media sosial Tiktok, dengan melakukan studi kasus terhadap salah satu konten edukasi @dosenskincare. Metode penelitian dilakukan dengan mengambil tiga tema isu sebagai kasus dan dianalisis menggunakan analisis media siber. Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah computer mediated communication (CMC) theory dan komunikasi kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi perawatan kecantikan di Tiktok ditunjukkan melalui pemanfaatan media sosial Tiktok sebagai sarana edukasi, interaktivitas antarpengguna Tiktok, dan tercapainya edukasi perawatan kecantikan dilihat dari level pengalaman.
Komunikasi Ritual pada Tradisi Sedekah Bumi Dusun Kedung Bakung, Cilacap, Jawa Tengah Anggita Putri Permatasari; Aprilianti Pratiwi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.233 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i7.8765

Abstract

Banyaknya tradisi yang tidak dapat dilaksanakan selama masa pandemi saat ini, mengancam eksistensi dari salah satu aspek budaya lokal di Indonesia. Namun, Tradisi Sedekah Bumi di Dusun Kedung Bakung, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap masih tetap dilakukan di tengah pandemi covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi komunikasi verbal dan nonverbal pada komunikasi ritual masyarakat setempat dalam Tradisi Sedekah Bumi berdasarkan Teori Interaksi Simbolik oleh Mead. Metode penelitian yang dipilih adalah metode kualitatif dengan paradigma interpretatif serta dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan peneliti melakukan wawancara bersama informan terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi verbal yang digunakan masyarakat Kedung Bakung dalam tradisi Sedekah Bumi yaitu secara lisan dengan menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia. Sementara, komunikasi nonverbal masyarakat setempat pada tradisi Sedekah Bumi menggunakan simbol atau isyarat tertentu. Simbol tersebut berupa menyajikan suguhan untuk dimakan bersama dan suguhan khusus sebagai wujud persembahan kepada leluhur terdahulu.
Keterbukaan Diri Remaja Kepada Orang Tua dalam Keluarga Broken Home Farhany Abdillah; Aprilianti Pratiwi
Kiwari Vol. 2 No. 3 (2023): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v2i3.25933

Abstract

Keluarga broken home karena perceraian tidak hanya berdampak pada status keluarga saja, tapi bisa berdampak pada proses komunikasi yang terjalin di keluarga tersebut. Namun bagi beberapa remaja, perceraian orang tua tidak selalu berakibat buruk. Hal tersebut bergantung pada upaya orang tua membangun kebiasaan mengomunikasikan banyak hal bagaimanapun keadaannya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis keterbukaan diri remaja dan mengetahui faktor penghambat keterbukaan diri remaja kepada orang tuanya dalam keluarga broken home akibat perceraian. Penelitian ini menggunakan teori self disclosure dengan metode kualitatif deskriptif dan paradigma post-positivis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan purposive sampling dengan kategori remaja awal, tengah, dan akhir. Berdasarkan hasil penelitian, hubungan dan komunikasi antara orang tua dan ketiga remaja hanya berjalan baik dengan salah satu orang tua yang masih tinggal bersama, yaitu Ibu. Remaja awal dan remaja tengah enggan melakukan keterbukaan diri, sementara remaja akhir dapat melakukan self disclosure dengan tepat. Adapun hambatan ketiga remaja dalam melakukan self disclosure juga dilihat dari tipe kepribadian, gender, dan adanya perasaan takut.
Pelatihan Fotografi dan Videografi untuk Pemasaran Digital Bagi Anggota Komunitas UMKM di Kota Depok Aprilianti Pratiwi; M. Marlin Muhaimin; Maudi -; Winda Haifa; Yolanda Valentia
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 5, No 2 (2024): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v5i2.1167

Abstract

Sebagai salah satu kontributor penyedia lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat, penting bagi para pelaku UMKM untuk memiliki keterampilan fotografi dan video. Hal ini tak lepas dari fungsi utama dari foto dan video produk bagi UMKM yaitu membantu meningkatkan penjualan. Terlebih di era digital ini foto dan video produk menjadi senjata andalan bagi pelaku UMKM untuk memvisualisasikan produk mereka. Foto dan video produk yang bagus dan menarik tentunya akan menarik perhatian calon pelanggan dan tergerak untuk membelinya. Namun foto dan video yang dihasilkan oleh pelaku UMKM saat ini masih dapat dikategorikan belum ideal seperti pencahayaan, komposisi dan angel foto yang masih kurang baik. Hal ini dikarenakan pelaku UMKM belum memiliki keterampilan foto dan video yang baik. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengembangkan keterampilan anggota komunitas UMKM Gading Bersinar di Perumahan Gading Depok Residence, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kotamadya Depok, Jawa Barat dalam mengambil foto dan video produknya. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pengamatan dan pelatihan. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh anggota komunitas UMKM Gading Bersinar. Pelatihan dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sosialisasi, praktik dan evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa semua peserta berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai teknik dasar fotografi dan videografi produk. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan pemahaman mengenai foto dan video produk melalui hasil pre-test dan post-test. ABSTRACT As one of the contributors to providing employment and community income, it is important for MSME actors to have photography and video skills. This is inseparable from the main function of product photos and videos for MSMEs, which is to help increase sales. Especially in this digital era, product photos and videos are a mainstay weapon for MSME players to visualize their products. Good and attractive product photos and videos will certainly attract the attention of potential customers and be moved to buy it. The purpose of this community service activity is to develop the skills of members of the ivory Shining MSME community at Gading Depok Residence, Curug Village, Bojongsari District, Depok City, West Java in taking photos and videos of their products. The methods used in this community service activity are observation and training. Observations were made to determine the problems faced by members of the Gading Bersinar MSME community. The training is divided into three sessions, i.e. socialization, practice and evaluation. The results of this community service showed that all participants succeeded in increasing their knowledge and understanding of basic techniques of product photography and videography. This can be seen from the increased understanding of product photos and videos through pre-test and post-test results.
Tiktok Sebagai Media Edukasi Perawatan Kecantikan Mia setiawati; Aprilianti Pratiwi
Cakrawala Repositori IMWI Vol. 5 No. 2 (2022): Cakrawala Repositori IMWI
Publisher : Institut Manajemen Wiyata Indonesia & Asosiasi Peneliti Manajemen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52851/cakrawala.v5i2.113

Abstract

Selain digunakan sebagai sarana hiburan, media sosial Tiktok kini telah merambah peran yang lebih penting, salah satunya sebagai media untuk menyalurkan edukasi kesehatan. Dengan fitur audiovisual yang mampu menarik perhatian penonton dalam jangka waktu yang pendek, Tiktok dipandang sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat terkait masalah kesehatan. Penelitian ini berupaya untuk melihat bagaimana edukasi terkait perawatan kecantikan dilakukan melalui media sosial Tiktok, dengan melakukan studi kasus terhadap salah satu konten edukasi @dosenskincare. Metode penelitian dilakukan dengan mengambil tiga tema isu sebagai kasus dan dianalisis menggunakan analisis media siber. Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah computer mediated communication (CMC) theory dan komunikasi kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi perawatan kecantikan di Tiktok ditunjukkan melalui pemanfaatan media sosial Tiktok sebagai sarana edukasi, interaktivitas antarpengguna Tiktok, dan tercapainya edukasi perawatan kecantikan dilihat dari level pengalaman.