Claim Missing Document
Check
Articles

NIKAH SIRI DI WARUREJO DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Arsal, Thriwaty; Wahyuni, Ekawati S.; Pandjaitan, Nurmala K.; Hubeis, Aida Vitayala S.
Paramita: Historical Studies Journal Vol 25, No 2 (2015): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v25i2.5132

Abstract

Siri Marriage (unofficial marriage) is not a new phenomenon in Indonesia with its all negative impacts. However, in Warurejo village, siri marriage is accepted widely by society particularl actors and siri marriage network.  Siri marriage is a legal activity based on Islam if corresponding with legal requirements of marriag. Location of the research is conducted in  Warurejo village, East Java through qualitative, quantitative and semantics approaches. The result of research shows that siri marriage in Warurejo has been long standing and hereditary since Madura ethnic migrates to Warurejo. Siri marriage initially occurs among migrants, gradually changing and leading to commercialization. Warurejo people cannot predict the exact time when the commercialization of siri marriage applied in Warurejo village, but surely after commercialization occurs, there is a workplace for brokers and clerics. Economy needs sometimes cause the actors ignoring the negative impacts as a result of siri marriage, such as domestic violence, child custody, inheritance, etc. If there is a divorce, it is only delivered by brokers or short messages through mobile phone. Nikah siri bukanlah fenomena baru di Indonesia dengan segala dampak negatifnya. Namun, di Desa Warurejo nikah siri diterima secara luas oleh masyarakat, terutama aktor dan   jaringan nikah siri. Nikah siri merupakan tindakan yang sah menurut agama Islam sepanjang sesuai syarat sahnya pernikahan. Lokasi penelitian di lakukan di desa Warurejo Jawa Timur.dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif dan semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nikah siri di Warurejo sudah berlangsung lama dan turun temurun. Sejak etnis Madura melakukan migrasi ke Warurejo. Nikah siri yang awalnya terjadi hanya sesama migran, lambat laun mengalami perubahan dan mengarah ke komersilisasi. Masyarakat Warurejo tidak bisa memperkirakan sejak kapan komersilisasi nikah siri mulai berlaku di Desa Warurejo, namun yang pasti sejak adanya komersilisasi maka sejak itu pula mulai memunculkan  lahan pekerjaan baru bagi para broker dan kyai/modin. Kebutuhan terhadap ekonomi  menyebabkan pelaku terkadang mengabaikan fungsi negatif yang diakibatkan oleh nikah siri, misalnya adanya kekerasan  dalam rumah tangga,  hak asuh anak, waris, dan lain-lain. Jika terjadi perceraian, maka perceraian itu hanya disampaikan melalui broker atau pesan pendek melalui telepon seluler. 
Peran Modal Sosial dalam Resiliensi Komunitas Menghadapi Erupsi Gunung Merapi Karimatunnisa, Aisyah; Pandjaitan, Nurmala K
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.001 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.3.333-346

Abstract

Impacts caused due to the disaster makes communities vulnerable. To achieve resilience community should adapt to the post-disaster environment. The purposes of this research are: (1) analyzing community vulnerability (2) analyzing shapes of community social capital (3) analyzing social capital role in community resilience in facing eruption. This research is using survey methods with 75 respondents that selected randomly with simple random sampling method. This research took place in Kalitengah Lor, Glagaharjo village, Cangkringan sub-district, Sleman regency,  D.I. Yogyakarta. The results of this research shown that community has a hig vulnerability when Merapi’s mountain got eruption. Community has a great social capital so it’s tighten the community relations.  Social capital has a contribution towards community resilience in facing volcano eruption.Keywords: community resilience, disaster, eruption, social capital, vulnerability----------------------------------- ABSTRAK Dampak yang ditimbulkan akibat bencana erupsi membuat komunitas mengalami kerentanan. Agar dapat resiliensi komunitas harus dapat beradaptasi pada lingkungan pasca bencana. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis kerentanan komunitas (2) menganalisis bentuk-bentuk modal sosial komunitas (3) menganalisis peranan modal sosial dalam resiliensi komunitas menghadapi erupsi.  Metode penelitian menggunakan metode survey dengan 75 orang responden yang dipilih secara acak sederhana. Penelitian dilakukan di Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukan komunitas mengalami kerentanan yang tinggi pada saat erupsi. Komunitas memiliki modal sosial yang baik sehingga mempererat hubungan komunitas. Modal sosial komunitas juga berperan dalam resiliensi komunitas dalam menghadapi erupsi gunung berapi. Kata kunci :bencana, kerentanan, erupsi, modal sosial, resiliensi komunitas
Strategi Bertahan Hidup Perempuan Di Daerah Pesisir Karlita, Nanda; Pandjaitan, Nurmala Katrina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.313 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.1.3.287-298

Abstract

This research aimed to analyze the poverty that happens to women in fishing community in Dusun Muara, Tangerang and life survival strategy which is influenced by the characteristics of the women. Furthermore, seen also to do with the level of welfare. Women’s survival strategy in the estuary is divided into two social and economic strategy. The research used a quantitative approach by using the questionnaire supported by qualitative approach from interview government apparatus and local people. The result of this research suggest there are three indicators of individual characteristics that may affect women’s  survival strategies is age, martial status, number of family member, and working experience.Keywords: fishermen, poverty, life survival strategy, women--------------------------------------------------------------------------------------------ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemiskinan yang terjadi pada perempuan dalam komunitas nelayan di Dusun Muara, Kabupaten Tangerang serta strategi bertahan hidup yang dipengaruhi oleh karakteristik perempuan tersebut. Selain itu, dilihat juga hubungannya dengan tingkat kesejahteraan. Strategi bertahan hidup perempuan di Dusun Muara terbagi menjadi dua yaitu strategi sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang didukung oleh data kualitatif dari wawancara kepada aparatur desa dan warga sekitar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada lima indikator dari karakteristik individu yang dapat mempengaruhi strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh perempuan yaitu umur, status perkawinan, besar tanggungan, jenis ketrampilan, dan pengalaman kerja.Kata kunci: kemiskinan, komunitas nelayan, perempuan, strategi bertahan hidup
Kapasitas Adaptasi dan Resiliensi Komunitas Menghadapi Bencana Erupsi Gunung Merapi Dillashandy, Nyimas Ayu; Panjaitan, Nurmala K
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 5 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.232 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.5.617-626

Abstract

Mount Merapi eruption has occurred several times in Indonesia and the biggest eruption that last occurred in 2010. The community were suffered losses and were affected by eruptions. The purposes of this research are to analyze community resilience, to analyze the level of vulnerability, and to analize the community adaptive capacity. The research using a quantitative approach supported by qualitative data. Simple random sampling technique is used as the sampling method and the informant was taken purposively. The results of this research showed that when the eruption occurred the community has a high vulnerability. The adaptive capacity is also high with innovative learning based on institutional memory and supported by the connectedness. Communities achieve resilience and can adapt to changes with high adaptive capacity.  Keywords: adaptive capacity, community resilience, eruption, vulnerability ABSTRAK Erupsi Gunung Merapi sudah terjadi beberapa kali di Indonesia dan erupsi terbesar yang terjadi terakhir kalinya yaitu pada tahun 2010. Komunitas mengalami berbagai kerugian dan terkena dampak dari erupsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis resiliensi komunitas, menganalisis tingkat kerentanan komunitas, dan menganalisis kapasitas adaptasi komunitas. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik sampel acak sederhana sedangkan pemilihan terhadap informan dilakukan secara sengaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saat erupsi terjadi komunitas memiliki kerentanan yang tinggi. Kapasitas adaptasi komunitas tinggi dengan adanya innovative learning yang didasari oleh pengetahuan dan pengalaman dan didukung oleh jaringan yang dimiliki. Komunitas berhasil mencapai resiliensi dan dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan dengan kapasitas adaptasi yang tinggi.Kata kunci : kapasitas adaptasi, kerentanan, erupsi, resiliensi komunitas
PERAN PARTISIPASI TERHADAP KEBERLANJUTAN PROGRAM PADA KOMUNITAS TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA) DI KAMPUNG PULO GEULIS Susanto, Didik Hari; Panjaitan, Nurmala Katrina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.2.%p

Abstract

TOGA Program (Family Medicinal Plants) is a program that aims to solve problems in Kampung Pulo Geulis, but in fact there are many programs implemented but not in accordance with the problems and needs of the community. The success of a program occurs due to the participation of community participants who take part in the program which can make the program sustainable. The purpose of this study was to prove the role of participation in the sustainability of the program at the TOGA community (Family Medicinal Plants) in Kampung Pulo Geulis. The research method used in this study was to use quantitative methods combined with a qualitative research approach. The results of the study found that the participation role was moderate so the TOGA program in Kampung Pulo Geulis did not continue. The sustainability of the TOGA program is recommended to carry out activities such as holding competitions so that the program can run again and be more participatory in holding events related to the TOGA program.Keywords: Participation, Sustainability, TOGA program ABSTRAKProgram TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan program yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang ada di Kampung Pulo Geulis, namun kenyataanya telah banyak program yang dilaksanakan tetapi tidak sesuai dengan masalah dan kebutuhan pada masyarakat. Keberhasilan suatu program terjadi akibat terdapatnya partisipasi dari peserta masyarakat yang mengikuti program tersebut yang dapat membuat program tersebut bersifat berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya peran partisipasi terhadap keberlanjutan program pada komunitas TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di Kampung Pulo Geulis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif dikombinasikan dengan data penelitian kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa peran partisipasi berada pada kategori sedang sehingga program TOGA di Kampung Pulo Geulis tidak berlanjut. Keberlanjutan dari program TOGA ini disarankan untuk melakukan kegiatan seperti mengadakan lomba-lomba agar program dapat berjalan kembali dan lebih partisipatif dalam mengadakan acara terkait program TOGA.Kata kunci: Keberlanjutan, Partisipasi, Program TOGA
Peranan Kepemimpinan dalam Resiliensi Komunitas terhadap Erupsi Gunung Merapi Istikasari, Yani; Panjaitan, Nurmala K
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.3.%p

Abstract

Erupsi Gunung Merapi merupakan salah satu penyebab kerentanan komunitas Kalitengah Lor. Kerentanan membuat komunitas harus melakukan suatu upaya agar komunitas tersebut dapat resilien. Resiliensi komunitas akan terwujud dengan adanya aksi kolektif dan peranan kepemimpinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kerentanan komunitas Kalitengah Lor, menganalisis aksi kolektif komunitas, menganalisis peranan kepemimpinan dalam resiliensi komunitas terhadap erupsi Gunung Merapi. Hasil penelitian menunjukkan komunitas Kalitengah Lor memiliki tingkat kerentanan tinggi. Peranan kepemimpinan dan tingkat partisipasi pada aksi kolektif komunitas Kalitengah Lor Tinggi. Peranan kepemimpinan dan adanya aksi kolektif komunitas dapat mengatasi dampak yang ditimbulkan dari erupsi gunung Merapi 2010 sehingga tingkat keberfungsian sistem dan tingkat kenyamanan komunitas Kalitengah Lor tahun 2017 meningkat. Resiliensi komunitas Kalitengah Lor dibangun melalui pembaharuan yang dilakukan pemimpin bersama komunitas dalam membangun wisata lokal, serta regenerasi dan reorganisasi kelembagaan di dalamnya.Kata kunci: aksi kolektif, peranan kepemimpinan, kerentanan, resiliensi komunitas.======ABSTRACTMount Merapi eruption is one of the causes of Kalitengah Lor’s community vulnerability. Vulnerability makes the community have to do an effort to make itresilient. Community resilience will be realized by collective action and the role of leadership. The purpose of this study was to analyze the vulnerability of Kalitengah Lor’s community, to analyze collective action,and to analyze the role of leadership in community resilience towardsMount Merapi eruption. The results show Kalitengah Lor’s community have a high level of vulnerability. The role of leadership and participation level of collective action in Kalitengah Lor’s community was high. The role of leadership and community’s collective action can overcome the impact of Mount Merapi eruption on 2010, so functioning system level of Kalintengah Lor’s community comfortable level was increased on 2017. Kalitengah Lor community is a resilient community. The resilience of Kalitengah Lor’s community was built through renewal by leader and community in local tourism development, the regeneration, and reorganization of the institutional in it.Keywords:collective action, role of leadership, vulnerability, community resilience.
Persepsi tentang Banjir dan Partisipasi Warga dalam Strategi Mitigasi Bencana pada Komunitas Rawan Banjir Primadhani, Heradhyta Amalia; Panjaitan, Nurmala K
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.3.421-436

Abstract

Disasters can damage and cause harm from various aspects of life. Every individual can prevent disasters with disaster prevention measures. The actions taken are influenced by the perception of disaster. Perception is an element that supports citizen participation in disaster prevention efforts. The purpose of this study are to identify and analyze perceptions about disasters and citizen participation in disaster mitigation strategies. This study uses a quantitative approach with survey methods and is supported by qualitative data through in-depth interviews and observations. The number of samples chosen using incidental techniques amounted to 45 respondents. The selection of informants is done intentionally. The results showed that individual characteristics were not significantly related to the perception of disaster. Communities that perceive disasters well, make the community increasingly involved in disaster mitigation strategies but in carrying out personal responsibilities are less involved.Keywords: disaster, mitigation, participation, perception
PERANAN MODAL SOSIAL DALAM RESILIENSI KOMUNITAS RAWAN BENCANA TSUNAMI Isnaeni Alfi Kurnia; Nurmala Katrina Pandjaitan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 1 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i1.797

Abstract

Bencana Tsunami membawa dampak yang sangat besar bagi komunitas, bukan hanya korban jiwa tetapi juga kehilangan harta benda. Resiliensi komunitas menunjukkan kemampuan komunitas untuk mampu menghadapi bencana yang mengancam keberfungsian komunitas. Modal sosial adalah salah satu elemen yang diharapkan berperan untuk membangun aksi kolektif diantara anggota komunitas agar dapat bertahan dalam situasi kritis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis modal sosial komunitas, menganalisis resiliensi komunitas menghadapi bencana Tsunami, dan menganalisis peranan modal sosial terhadap resiliensi komunitas menghadapi bencana Tsunami. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif didukung data kualitatif. Pemilihan responden dilakukan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi komunitas belum tercapai, dimana komunitas belum mampu membangun aksi kolektif untuk mengatasi berbagai masalah dan masih bergantung pihak eskternal. Meskipun modal sosial tergolong tinggi, namun anggota komunitas cenderung individualis untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Salah satu penyebabnya adalah kurang berperannya pemimpin komunitas karena tidak tinggal bersama dengan anggota komunitasnya di hunian sementara (Huntara) sehingga interaksi antar anggota komunitas menjadi terbatas dan tidak ada koordinasi yang baik untuk melakukan aksi bersama dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Kata kunci: Aksi kolektif, Modal sosial, Resiliensi komunitas, Tsunami
Pengaruh Kohesivitas dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior di PT Agricon Resa Dwi Larasati; Nurmala K Pandjaitan; Aji Hermawan
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Manajemen dan Organisasi
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.977 KB) | DOI: 10.29244/jmo.v8i2.19995

Abstract

PT Agricon is an agrochemicals organization. Hence, as an organization, it needs to have a high quality resources in order to produce a good performance. One of the signs of high quality resources is if the human resources of the organization has extra-role behavior. The extra-role expected by the organization is Organizational Citizenship Behavior (OCB). This study aims to determine the effect of cohesiveness and job satisfaction of PT Agricon’s employees to OCB. This study used convenience sampling as sample selection technique and questionnaires is distributed to 120 respondents. Structural Equation Model (SEM) analysis is used to analyze effect of cohesiveness and job satisfaction on OCB. The results show that the cohesiveness obtained by PT Agricon comes from the ATGS (Attraction to The Group Task) dimension, job satisfaction comes from the satisfaction dimension of the work itself and the OCB is comes from the civic virtue dimension. Meanwhile, the results of the analysis shows that cohesiveness and job satisfaction give positive effect on OCB at PT Agricon.
Pengaruh Kohesivitas dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan di Institut Pertanian Bogor Maria Megumi Larasati; Nurmala K Pandjaitan; Sadikin Kuswanto
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Manajemen dan Organisasi
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.267 KB) | DOI: 10.29244/jmo.v8i3.22470

Abstract

ABSTRACTIt is generally believed that there is a positive relationship among the following three variables, which are cohesiveness, job satisfaction, and job performance. Good job performance of a group of workers needs good coorperation among the group members. Good cooperation can be viewed as the outcome of group cohesiveness. In addition, good job performance needs good job satisfaction. Furthermore, it is also commonly believed that group cohesiveness is positively related with job satisfaction. The objective of this study is to empirically test the phenomenon by conducting a survey on 102 respondents who are administrative staff in Bogor Agricultural University. A quantitative model namely Structural Equation Model (SEM) was utilized. It is concluded that cohesiveness positively effects job satisfaction as well as well as job performance. However, it is found that there is no statistically significant effect of job satisfaction on job performance.ABSTRAKUmumnya dipercayai bahwa ada hubungan positif antara tiga variabel berikut, yakni kohesivitas kelompok, kepuasan kerja, dan kinerja. Kinerja kelompok membutuhkan kerja sama di antara para anggota kelompok. Kerja sama yang baik dapat dipandang sebagai buah dari kohesivitas. Tambahan pula, kinerja yang baik membutuhkan kepuasan kerja yang baik pula. Lebih lanjut, lazimnya dipercayai bahwa kohesivitas berhubungan dengan kepuasan kerja. Studi ini secara empiris menguji fenomena tersebut dengan menggunakan survei terhadap 102 responden yang adalah tenaga kependidikan di Institut Pertanian Bogor. Model kuantitatif menggunakan Structural Equation Model (SEM). Ditunjukkan bahwa kohesivitas berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja maupun terhadap kinerja. Namun ditemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari kepuasan kerja pada kinerja.
Co-Authors -, Macfud -, Nahrowi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abbas, Ria Renita Abidi, Aulia Rizqi Nur Adriana, Galuh Aida Vitayala Hubeis Aida Vitayala Hubeis Aida Vitayala S Hubeis Aida Vitayala S. Hubeis Aisyah Karimatunnisa Aji Hermawan Aji Hermawan Akhmad Edhy Aruman Amalia Dianah Ami Pujiawati Amir Tengku Ramly Amiruddin Saleh Anggraini Sukmawati Aprilianti Pratiwi Arif Satria Arya Hadi Dharmawan Awaluddin Hamzah Azki, Ahmad Azkiya Banata Belva Fawwaz Adhiyatma Bomer Pasaribu Budi Yuwono Diana Marina Dillashandy, Nyimas Ayu Djuara P Lubis Dwi Sadono Eka Intan Kumala Putri Ekawati S. Wahyuni Eko Sri Mulyani Endriatmo Soetarto Fatimah Azzahra Fransiska Rungkat Zakaria Fredian Tonny Nasdian Galih Putra Cesna Garnieta Febrianty Utami Hadi Syamsul Hadi Syamsul, Hadi Hana Indriana Hermanu Triwidodo Hilda Nurul Hidayati Hutagaol, Manuntun Paruliah Intan Cahyani, Renita Isnaeni Alfi Kurnia Istikasari, Yani Joko Affandi Karimatunnisa, Aisyah Kintan Ayu Septiani Hidayat Kooswardhono Mudikdjo Kooswardhono Mudikdjo Krishnarini Matindas Lasinta, Megafirmawanti Lubis, Indri Wardiah Abriana M. Syamsul Maarif Maria Megumi Larasati Martua Sihaloho Musa Hubeis Nadhifa Nur Anasya Nanda Karlita Nanda Karlita, Nanda Nando . Nilamsari, Natalina Novia Annisa Putri Nur Hasanah Nuraini . Nuraini, Endah Nyimas Nadya Izana Okka, Oktavianus Pratiwi, Aprilianti Primadhani, Heradhyta Amalia Pudji Muljono Ratri Virianita Resa Dwi Larasati Retno Sri Hartati Mulyandari Rezeky, Shinta Mutiara Rizka Amalia S.E. Friska Sirait Sadikin Kuswanto Saharuddin Sarwititi Sarwoprasojdo, Sarwititi Satyawan Sunito Satyawan Sunito Selly Yunelda Meyrizki Septi Sawandi Sidablok, Hasudungan Agustinus Siti Mariyani Siti Mariyani SJAFRIDA MANUWOTO Sofyan Sjaf Sri Maryati Sri Suharyono Sumardjo Susanto, Didik Hari Syafrida Manuwoto Syamsul Hadi Taufik Hidayat Taufiq Azhary Siregar Thriwaty Arsal Tina Suhartini Titiek Siti Yuliani Titik Sumarti Tri Yulyanti Fathonah W Prasodjo, Nuraini Wisman Indra Angkasa Yulanda Chaesfa Yunda Pamuchtia Zessy Ardinal Barlan