Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PHENOTYPIC DETECTION OF Escherichia coli PRODUCING Extended Spectrum Beta Lactamases (ESBLs) IN THE REPRODUCTIVE TRACT BALI COW Lalu Purnama Tasyakusuma; kholik kholik; maratun janah; alfiana laili dwi agustin; septyana eka rahmawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 24 No. 1SP (2022): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA: SPECIAL ISSUE
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbp.v24i1SP.2022.64-73

Abstract

Escherichia coli bacteria that are resistant to β-lactam antibiotics and may be able to produce Extended-spectrum β-lactamase (ESBLs) have been found in the reproductive tract of Bali cattle. Escherichia coli that produce ESBL will cause antimicrobial resistance (AMR) which has become a global health problem. The purpose of this study was to detect phenotypically the presence of Escherichia coli that produces ESBL from the reproductive tract of Bali cattle. This research was conducted in February 2022 in Lando Village, Terara District, East Lombok Regency using 8 female Bali cattle on smallholder farms. Reproductive fluid samples were collected using a plastic sheet gun which was inserted into the Brain Infusion Heart (BHI) media and incubated at the Public Health and Calibration Laboratory of West Nusa Tenggara Province. The samples were then cultured in EMBA media for the isolation of Escherichia coli. The isolated Escherichia coli were then identified by gram staining and biochemical tests based on Bergey's manual of determinative bacteriology. The identified Escherichia coli were screened using the disc diffusion method using the antibiotics Penicillin G10U, Ceftazidime 30 μg, and Cefotaxime 30 μg followed by a confirmation test using the double disk synergy test (DDST) method. The results of the screening test showed that only 12.5% of Escherichia coli (1 out of 8 samples) were resistant to Penicillin G, but they had not been detected to produce ESBL phenotypically.
EFEKTIVITAS SERBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) SEBAGAI ANTHELMINTIK TERHADAP INFEKSI PARASIT NEMATODA GASTROINTESTINAL PADA SAPI BALI Rista Ranggala Putri; Candra Dwi Atma; Alfiana Laili Dwi Agustin; Novarina Sulsia Ista'In Ningtyas
Mandalika Veterinary Journal Vol 1, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.269 KB) | DOI: 10.33394/mvj.v1i2.4247

Abstract

Tingginya tingkat infeksi cacing nematoda parasit merupakan salah satu permasalahan penting yang dihadapi dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas sapi bali. Pemberian obat cacing secara terus menerus menyebabkan resistensi dan efek samping yang merugikan. Salah satu alternatif pengobatan dalam mengatasi helminthiasis adalah daun kelor (Moringa oleifera L). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk daun kelor (Moringa oleifera L) sebagai anthelmintik terhadap infeksi parasit nematoda gastrointestinal pada sapi bali. Jenis penelitian adalah community trial dengan menggunakan 18 ekor sapi bali dengan kriteria jantan, umur 2-3 tahun, mempunyai nilai 500 EPG (Egg Per Gram of Faeces) dan dikelompokkan menjadi 3 group, kelompok pertama tanpa pemberian anthelmintik, kelompok kedua pemberian albendazole 10 mg/kg berat badan dan kelompok ketiga pemberian serbuk daun kelor 300 mg/kg berat badan. Pemeriksaan sampel menggunakan metode Mc Master. Nilai EPG sebelum dan sesudah perlakuan ketiga kelompok dianalisis dengan uji ANOVA. Nilai FECRT dari feses sapi bali ditentukan 10 hari setelah pemberian anthelmintik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata (p<0.05) pada kelompok perlakuan dan kontrol negatif. Nilai (FECRT) albendazole dan serbuk daun kelor adalah 88.37% dan 87.20% yang menunjukkan albendazole dan serbuk daun kelor dapat digunakan untuk mengatasi helminthiasis karena mampu menurunkun  nilai EPG (Egg Per Gram of Faeces) parasit nematoda gastrointestinal sapi bali tetapi belum mencapai standar efektivitas (≥ 95%).
Profil Uji Biokima Hasil Isolasi Escherichia coli pada Feses, Air Minum Dan Air Saluran Buangan Kandang Sapi Bali Di Kelompok Tani Ternak Menemeng (KT2M) Kabupaten Lombok Tengah Gunawan Gunawan; Kholik Kholik; Alfiana Laili Dwi Agustin
Mandalika Veterinary Journal Vol 2, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.611 KB) | DOI: 10.33394/mvj.v2i1.5152

Abstract

Escherichia coli termasuk family entero bakteriae yang hidup secara komensial di saluran pencernaan hewan maupun manusia. Di Negara tropis Escherichia coli digunakan sebagai indicator kontaminasi air yang berasal dari feses. Peternakan rakyat seperti KT2M dekat sekali dengan pemukiman rakyat. Sampai saat ini belum ada profil biokimia di feses, air minum dan saluran buangan (WHO, 1995). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Biokimia hasil isolasi Escherichia coli pada feses sapi Bali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan bersifat eksploratori (eksploratif) Laboratorium. Dari 18 sampel isolasi Escherichia coli dari feses, 1 dari air minum dan 1 dari air buangan yang positif untuk melihat profil Biokimia Eschericia coli pada feses sapi Bali. Hasil penelitian Uji Biokimia dari 18 sampel feses, 1 dari air minum dan 1 dari air saluran buangan didapatkan Indol (+), Voges Proskauer (-), Methyl Red (+), dan Cimon Citrate (-), Glukosa (+), Sukrosa (+), Alkali Fosfat (+), TSIA (A/A Gas +), dan Urea (-). Dari hasil penelitian Uji Biokimia yang di ambil dari isolat Escherichia coli pada feses, air minum dan air saluran buangan kandang di Kelompok Tani Ternak Menemeng (KT2M) bahwa positif Escherichia coli. Perlunya perhatian dari Kelompok Tani Ternak Menemeng (KT2M) terhadap air minum yang diberikan dan perlunya sanitasi kandang secara optimal serta air saluran buangan agar diperhatikan agar tidak berdekatan dengan sumber air minum.
Uji Organoleptik dan Tigkat Keasaman Susu Kuda Liar di Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Sulfan Ardiyansyah; Candra Dwi Atma; Alfiana Laili Dwi Agustin; Kunti Tirtasari
Mandalika Veterinary Journal Vol 1, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.406 KB) | DOI: 10.33394/mvj.v1i2.4295

Abstract

Susu kuda liar Sumbawa merupakan salah satu susu murni hasil perahan kuda yang diternak di pulau Sumbawa, Karna susu mengandung nilai gizi berkualitas tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas susu kuda liar secara organoleptik dan tingkat keasaman pada susu kuda liar di Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara. Sampel yang diambil sebanyak 5 dari 10 populasi, kemudian dilakukan uji Laboratorium  Equine Clinical Skill Center Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Pendidikan Mandalika untuk diperiksa. Pemeriksaan sampel susu dilakukan dengan metode uji warna, uji bau, uji rasa, uji keasaman, dan uji kekentalan. Hasil penelitian menunjukkan kualitas susu kuda liar sumbawa yang meliputi, warna, bau, rasa dan tingkat kekentalan menujukkan semuanya normal serta uji tingkat keasaman (pH) menunjukkan pH 6 yang berarti masih normal
Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Peternakan Ayam Pedaging Di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa Besar Rangga Ardian; Canda Atma; Novarina Sulsia Ista&#039;In Ningtyas; Alfiana Laili Dwi Agustin
Mandalika Veterinary Journal Vol 2, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.24 KB) | DOI: 10.33394/mvj.v2i1.5149

Abstract

Tahun 2020 dibuka dengan muram seiring mewabahnya COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru. Bermula di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019, wabah COVID-19 dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. wabah COVID-19 dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Indonesia secara resmi mengumumkan dua kasus pertama pada 2 Maret 2020. Covid-19 merupakan salah satu penyakit zoonosis, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah permintan Ayam broiler meningkat atau menurun pada saat adanya Covid-a19 sehingga dapat berdampak pada perekonomian masyarakat yang dapat berdampak pula pada kesehatan ternak. Penelitian ini menggunaka kuisioner pada tiga peternak yang memiliki Peranakan Ayam Broiler, hasil kuisioner diolah untuk mengetahui BEF (break even point)apakah pandemi covid-19 ini berdampak pada permintan Ayam Broiler, dari tiga peternak tersebut didapatkan hasil bahwa penjualan Ayam Broiler sebelum adanya pandemi covid-19 sebesar 490 ekor dan saat adanya pandemi sebesar 400 ekor yang habis terjual, pada saat adanya pandemi Covid-19 permintan ayam pedaging menurun disebabkan oleh adanya pandemi covid-19.
The Effect of Giving Red Fruit Oil (Pandanus Conoideus Lam.) on Degeneration and Necrosis Levels of Mice Hepatocyte (Mus musculus) Exposed to Plumbum Alfiana Laili Dwi Agustin; Novarina Sulsia Ista’in Ningtyas; Seli Nurmayani
Chalaza Journal of Animal Husbandry Vol 7, No 1 (2022): Chalaza Journal of Animal Husbandry
Publisher : UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.516 KB) | DOI: 10.31327/chalaza.v7i1.1688

Abstract

Plumbum exposure is known can induce excessive production of Reactive Oxygen Species (R.O.S.) and cause oxidative stress on the cell. Oxidative stress can cause disorders in the body's organs, one of which is the liver organ. The study aims to determine the effect of giving red fruit oil as a protection against the exposure of plumbum at the rate of degeneration and cell necrosis of the liver. Red fruit oil contains antioxidant compounds beta carotene and tocopherol that function as antidotes to free radicals to prevent oxidative stress. This study was conducted for 14 days with four treatments. Namely P0 (negative control), P1 (positive control given exposure to plumbum at a dose of 0, 01mg), P2 (0.3 ml oil of red Fruit and exposure to plumbum at a dose of 0, 01mg), and P3 (0.8 ml of red fruit oil and exposure to plumbum at a dose of 0, 01mg). Determination of the level of degeneration and necrosis of liver cells is done by looking at the hematoxylin-eosin (HE) preparation of mice's liver under the microscope with magnification 400x. This study showed that the red fruit oil at a dose of 0.3ml and 0.8ml increased the effect on degeneration and necrosis of a mice's liver cell exposure to plumbum.