Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi

OPTIMASI SUHU DAN WAKTU STERILISASI PADA KUALITAS SUSU SEGAR DI KABUPATEN BOYOLALI Tri Yuni Hendrawati; Suratmin Utomo
Jurnal Teknologi Vol 9, No 2 (2017): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.9.2.97-102

Abstract

Penerimaan susu segar dari peternak atau KUD di Kabupaten Boyolali seringkali mengindikasikan angka TPC (Total Plate Count) yang tinggi, untuk hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk dapat melakukan proses sterilisasi yang masih dapat dilakukan pada toleransi angka TPC tertinggi tetapi tetap mempertahankan rasanya. Tujuan penelitian ini untuk melakukan simulasi penyimpanan pada suhu ruang terhadap angka TPC dan mendapatkan suhu dan waktu sterilisasi terbaik. Metode yang digunakan pada optimasi proses sterilisasi skala Laboratorium dengan dilakukan pengujian bahan baku susu segar, melakukan simulasi pengaruh waktu penyimpanan suhu ruang terhadap angka TPC, melakukan pengujian TPC dan sensori pada pengaruh waktu dan suhu sterilisasi. Pada penelitian ini juga dilakukan pengambilan data sampel susu segar untuk sifat-sifat susu berdasarkan SNI dan hasil pengujiannnya. Hasil pengujian sifat susu segar berdasarkan SNI 3141.1 menunjukkan hasil kualitas susu segar memenuhi kualitas. Kualitas susu di tingkat KUD di Boyolali memenuhi standar kualitas SNI.  Pada pengaruh penyimpanan suhu ruang pada waktu penyimpanan 3 jam telah menunjukkan kenaikan jumlah bakteri yaitu 3,5x106 cfu/ml dan mengalami kenaikan pada suhu 4,5 jam dan 6 jam. Pada perlakuan sterilisasi pada suhu 1100C selama 10 menit dapat sedikit meningkatkan parameter rasa, warna dan bau. Sedangkan pada parameter kenampakan dan kekentalan sedikit mengalami penurunan dibanding kontrol. Waktu sterilisasi terbaik 10 menit pada suhu 1100C.
PENGARUH JENIS ADSORBEN TERHADAP EFEKTIFITAS PENURUNAN KADAR TIMBAL LIMBAH CAIR RECYCLE AKI BEKAS Rohmat Mufti Ali; Tri Yuni Hendrawati; Ismiyati Ismiyati; Nurul Hidayati Fithriyah
Jurnal Teknologi Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.12.1.87-92

Abstract

Pengolahan air limbah Aki bekas dilakukan karena menghasilkan timbal (Pb) sebagai polutan beracun terutama jika memasuki perairan sebagai air baku air minum. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh jenis adsorben (zeolit dan karbon aktif) dan konsentrasinya (0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%) terhadap penurunan kandungan Pb dalam air limbah dari proses daur ulang aki mobil bekas. Pembuatan sampel imitasi air limbah dilakukan dengan perendaman komponen aki mobil bekas, seperti pelat dan larutan asam, dalam 4 liter air selama 10 hari yang menghasilkan kadar awal Pb sebesar 8,02 mg/L dan pH sebesar 2. Adsorben diaktivasi dengan perlakuan kimia dan fisika, kemudian ditambahkan ke dalam sampel limbah sebanyak 100ml, lalu diaduk dengan kecepatan 150 rpm selama 1 jam. Volume NaOH 0,5 M yang dibutuhkan untuk menetralkan 10 ml sampel limbah yaitu 35,7 ml. Kadar Pb terendah dalam sampel limbah adalah 0,239mg/L yang diperoleh pada adsorpsi menggunakan adsorben karbon aktif 25%.
PENGARUH PENAMBAHAN GEL ALOE VERA TERHADAP EFEKTIFITAS ANTISEPTIK GEL Susanty Susanty; Tri Yuni Hendrawati; Wenny Diah Rusanti
Jurnal Teknologi Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.12.1.79-86

Abstract

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh yang sangat rentan  terkena infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme patogen seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Aloe vera merupakan tanaman multikhasiat yang mengandung 17 asam amino yang penting bagi tubuh. Jenis Aloe vera yang dibudidayakan di Indonesia adalah jenis Aloe Chinensis Baker. Gel Aloe vera mempunyai kandungan saponin, flavonoid, polifenol, serta tanin yang bersifat antiseptik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan gel Aloe vera terhadap efektifitas antiseptik gel Aloe vera untuk mendapatkan formula terbaik. Penelitian ini menggunakan variabel sediaan gel Aloe vera dengan konsentrasi 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% dan 12,5%. Parameter yang digunakan untuk analisa adalah indeks bias, pH, kadar vitamin C, densitas dan uji Antimikroba. Pada uji antimikroba menggunakan parameter pertumbuhan escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Dari penelitian ini menunjukkan kemampuan hambat pertumbuhan tertinggi bakteri Escehricia coli pada Antiseptik gel Aloe vera mencapai 12 dengan persamaan y = 27,429x + 7,619 dengan R2 = 0,5366 adalah pada penambahan gel Aloe vera konsentrasi 7,5%. Pada konsentrasi ini juga menunjukan tanda negatif pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.  Selain itu penambahan gel Aloe vera pada konsentrasi 7,5% juga menunjukan pH yang aman untuk kulit
PEMETAAN BAHAN BAKU DAN ANALISIS TEKNOEKONOMI BIOETANOL DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DI INDONESIA Tri Yuni Hendrawati; Anwar Ilmar Ramadhan; Agung Siswahyu
Jurnal Teknologi Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.11.1.37-46

Abstract

Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati atau selulosa seperti singkong dan tetes tebu.  Etanol umumnya digunakan dalam industri sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran untuk minuman keras seperti sake atau gin, dan bahan baku farmasi dan kosmetika.  Berdasarkan kadar alkoholnya, etanol terbagi menjadi tiga grade yaitu grade industri dengan kadar alkohol 90-94 %, netral dengan kadar alkohol 96-99,5 %, umumnya digunakan untuk minuman keras atau bahan baku farmasi, dan grade bahan bakar dengan kadar alkohol diatas 99,5 – 100 %. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemetaan bahan baku dan analisis teknoekonomi produksi bioetanol dari singkong.. Metode penelitian yang digunakan untuk pemetaan bahan baku dengan pengolahan data kuantitatif dari data sekunder dan pemilihan protitasnya dengan AHP. Berdasarkan analisis AHP dan kondisi obyektif maka hasil  pemilihan bahan baku bioetanol yang potensial berdasarkan prioritas terbaik di tingkat Nasional  adalah  Singkong, Tebu, Jagung, Nira, Sagu. Dari hasil analisis teknoekonomi aspek teknis teknologis, pasar pemasaran dan finansial menunjukkan hasil layak. Dari sisi kelayakan finansial pada Kapasitas produksi bioetanol singkong sebesar 30.000 kiloliter/tahun atau 100 kiloliter/hari.  Dengan tingkat konversi 6,5 kg singkong/liter bioetanol, jumlah singkong yang dibutuhkan oleh pabrik bioetanol ini adalah sebanyak 195.000 ton/tahun atau 650 ton/hari.  Kebutuhan singkong sebesar itu disuplai dari kebun singkong dengan luasan 5.571 ha.  Kriteria kelayakan investasi pabrik bioetanol singkong dengan kapasitas 30.000 kilo liter/tahun adalah Net B/C (Benefit/Cost) 1,55; IRR (Internal Rate of Return) lebih besar dari 12% yaitu 23,77%; NPV (Net Present Value) positif Rp 84.451.334.345,-;  Pay Back Period (PBP) pada tahun ke 6,45 tahun dan HPP (Harga Pokok Produksi) bioetanol sebesar Rp 4.058,- /liter. Dengan HPP sebesar Rp 4.058,- /liter ditetapkan harga jual bioetanol singkong sebesar Rp 6.100,-/liter.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARI NATA DE COCO DAN GLISEROL Furqon Cipta Ismaya; Nurul Hidayati Fithriyah; Tri Yuni Hendrawati
Jurnal Teknologi Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.13.1.81-88

Abstract

Salah satu jenis kemasan bahan pangan yang aman dan bersifat biodegradable adalah dengan pengemasan menggunakan edible film. Edible film adalah suatu lapisan tipis yang rata, dibuat dari bahan yang dapat dikonsumsi, dan dapat berfungsi sebagai barrier agar tidak kehilangan kelembaban. Tujuan penelitian ini adalah membuat edible film dari nata de coco dan gliserol sebagai plasticizer, serta menguji pengaruh kenaikan konsentrasi gliserol terhadap karakter mekanik edible film. Penelitian ini menggunakan metodologi mixing dan casting. Variabel bebas pada penelitian ini meliputi konsentrasi gliserol 2%, 4%, 6%, 8%, 10% b/b. Penelitian menggunakan analisa sampel yaitu analisa ketebalan, tensile strength dan elongation. Analisa data menggunakan metode regresi. Semakin banyak gliserol yang ditambahkan, maka ketebalan film semakin meningkat dari 0,09 mm hingga 0,15 mm dan elongation semakin meningkat dari 1,59% sampai 13,75%, namun tensile strength menurun dari 32,40 MPa sampai 2,267MPa. Hasil karakterisasi film menunjukkan bahwa komponen utama penyusun nata adalah polimer selulosa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya puncak serapan gugus fungsi karakteristik yaitu O-H, C-H dan C-O.
PEMILIHAN PRIORITAS LOKASI INDUSTRI SUSU STERILISASI DI JAWA TENGAH DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARKHI PROCESS (AHP) Tri Yuni Hendrawati; Suratmin Utomo
Jurnal Teknologi Vol 7, No 2 (2015): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.7.2.65-71

Abstract

Sterilisasi susu adalah proses pengawetan susu yang dilakukan dengan cara memanaskan susu sampai mencapai suhu diatas titik didih, sehingga bakteri maupun kuman dan sporanya mati. Cara sterilisasi susu memerlukan peralatan khusus dan perlu didesign untuk skala kecil menengah sehingga dapat diterapkan di kelompok peternak, KUD Susu di daerah penghasil terutama pada penelitian di daerah  Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah memilih prioritas lokasi industri susu sterilisasi di Jawa Tengah dengan metode Analytical Hierarkhi Process (AHP). Tahapan pengumpulan data/survey dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif terhadap aspek-aspek yang berhubungan dengan pemilihan prioritas lokasi industri susu sterilisasi di Jawa Tengah. Pengumpulan data yang akan dilakukan dalam survey ini meliputi data sekunder (instansional) dan  primer (wawancara dan kuesioner, data  publikasi dan rujukan). Dalam menentukan daerah mana yang akan dijadikan lokasi pembangunan pabrik susu sterilisasi untuk provinsi Jawa Tengah ditentukan menggunakan software AHP dengan mempertimbangkan kriteria utama ketersediaan bahan baku, ketersediaan lahan, utilitas dan kelembagaan. Sedangkan kriteria pendukung meliputi pemasaran, populasi pabrik susu yang ada, bencana alam dan cuaca. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa Dari hasil pemilihan prioritas lokasi Kabupaten Semarang merupakan tempat prioritas pembangunan pengolahan susu sterilisasi dengan bobot 0,440  diikuti dengan Kabupaten Wonosobo dengan bobot 0,319  dan Kabupaten Boyolali dengan bobot 0,241.
PROSES PENGERINGAN DAN EKSTRAKSI ULTRASONIK DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN POTENSIAL Ayu Candraningsih; Ismiyati Ismiyati; Nurul Hidayati Fithriyah; Tri Yuni Hendrawati
Jurnal Teknologi Vol 14, No 2 (2022): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.14.2.247-254

Abstract

Kersen (Muntingia calabura L.) is a tropical plant from the Muntingiaceae family which is a wild plant that is often found in Indonesia. This plant is one of the herbal plants that are used as natural antioxidants. The purpose of this study was to obtain a drying model of cherry leaf extract and determine the activity of flavonoids as antioxidants in cherry leaf extract. The method used to obtain cherry leaf extract using ultrasonic sonication with a wavelength of 40 kHz. Variations made in the test are the length of drying time (30 minutes, 45 minutes, 60 minutes, 90 minutes, 120 minutes) and to find the most suitable drying model between Newton and Page. Concentration of cherry leaf extract using a rotary vacuum evaporator. Identification of cherry leaf extract, namely: determining the absorbance value for flavonoids and IC50 (Inhibitor Concentration) using UV-Vis Spectrophotometry and then determining the antioxidant content. The results of the study obtained that the highest wet extract yield was treated with a drying time of 30 minutes, which was 34.1%. The highest total flavonoid content was found in the 30 minute drying time treatment, which was 51,067 g/ml. The test of antioxidant levels obtained by IC50 is 0.89 ppm which is a strong antioxidant. The most suitable drying model is the Newton drying model with the equation MR=exp-(0.0029t) with a value of R2 = 0.9867 with k = 0.0029.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSELULOSA SERBUK DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN ULTRASONIFIKASI Tri Yuni Hendrawati; Efrizon Umar; Anwar Ilmar Ramadhan; Alvika Meta Sari; Mutiara Salsabila; Rahmawati Suryani; Firmansyah Firmansyah; Istianto Budhi Rahardja
Jurnal Teknologi Vol 15, No 1 (2023): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.15.1.159-166

Abstract

Indonesia is the largest palm oil producing country in the world. In the palm oil production process, solid waste is produced, one of which is empty palm fruit bunches (EFB) of 25-26% w/w of the total palm oil raw material. OPEFB has several constituent components such as lignin, hemicellulose and cellulose. The high content of α-cellulose in OPEFB can be used as a base material for making nanocellulose. Nanocellulose was made in this study through delignification, ultrasonication and hydrothermal processes with the aim of obtaining the optimum ultrasonication temperature of nanocellulose. Temperature variations were carried out at 40, 50, 60 and 70 °C for 30 minutes. The results of the synthesis process can be seen visually for each temperature variation. Characterization analysis was performed using SEM (Scanning Electron Microscopy). The correlation between temperature variations (x) to the yield percentage of nanocellulose (y) follows the equation y = 7.921x + 7.345 and R2 = 0.9471. The optimum temperature of the ultrasonication process is 70 °C with a yield of 36.9%. The size of nanocellulose powder is 174.85-460.84 nm with SEM at 70 °C.