Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGARUHPENAMBAHAN SEKAM BAKAR PADA MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (BRASSICA JUNCEA L.) Gustia, Helfi
E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.42 KB)

Abstract

Abstrak: Pertumbuhan tanaman sawi menginginkan tanah yang gembur, subur, dan drainase baik. Sekam bakar adalah media tanam yang porous dan steril yang dapat ditambahkan ke dalam media tanam tanaman sawi dalam upaya meningkatkan produksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan sekam bakar pada media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea L.). Penelitian telah dilakukan pada bulan November 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Penelitian berlokasi di Pondok Benda, Kecamatan Pamulang yang berada 44 m di atas permukaan laut. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Setiap satuan percobaan terdiri dari empat tanaman, sehingga ada 80 tanaman. Uji lanjutan menggunakan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%, dimana dalam analisis data ditransformasikan ke √x+0.5, melalui program Sirichai Statistics versi 6.07. Hasil penelitian menyatakan perlakuan P2 (penambahan sekam bakar ke dalam media tanam dengan perbandingan 2:2) menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, bobot basah, dan bobot konsumsi tertinggi dibandingkan dengan perlakuan P3, P1, dan P0. Perlakuan P0 (tidak ada penambahan sekam bakar ke dalam media tanam) memperlihatkan hasil tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, bobot basah, dan bobot konsumsi terendah. Kata kunci: sekam bakar, media tanam, tanaman sawi Abstract: Mustard plants growing desire for loose soil, fertile, and well drained. Husk fuel is porous planting medium and sterile that can be added to the mustard plant growing media in an effort to increase production. The purpose of this study is to determine the effect of husk fuel to the growing media on the growth and yield of mustard (Brassica juncea L.). Research has been carried out in November 2012 to January 2013. Research located in Pondok Benda, Pamulang district that is 44 m above sea level. Complete research using randomized group design (RKLT) with four treatments and five replications. Each experimental unit consisted of four plants, so there are 80 plants. Further tests using Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) at the level of 5%, where the analysis of the data is transformed to √x+0.5, through 6:07 Sirichai Statistics version. The study states P2 treatment (addition of husk fuel into the planting medium with a ratio of 2:2) shows the plant height, number of leaves, leaf length, leaf width, fresh weight, and the weight of the highest consumption compared to the treatmentP3, P1, and P0. P0 treatment (no additional fuel husk into growing media) shows the results of plant height, number of leaves, leaf length, leaf width, fresh weight, and the weight of the lowest consumption. Key wors: husk fuel, planting medium, mustard plant.
PENYULUHAN TENTANG KARYA INOVASI DALAM PENGOLAHAN SAMPAH LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK ORGANIK DI DUSUN SUKAJAYA, DESA ANGGADITA KARAWANG TIMUR Helfi Gustia; Familia Novita; Elferida Sormin
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 1 No. 1 (2019): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v1i1.971

Abstract

ABSTRAK Karya inovasi dalam pengolahan sampah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik baik cair maupun padatan dilaksanakan di Dusun Sukajaya Desa Anggadita, Karawang Timur, Jawa Barat selama tiga kali kunjungan yakni tanggal 14, 16 dan 23 November 2018. Sampah limbah rumah tangga yang dimanfaatkan adalah sisa makanan, tangkai sayuran, buah-buahan yang sudah membusuk sehingga tidak tidak layak untuk dimakan, kulit bawang, tangkai cabai dan lain sebagainya yang semuanya adalah sisa olahan makanan yang selama ini dibuang begitu saja, sehingga menimbulkan efek samping seperti bau tidak sedap akibat sampah sudah membusuk, bahkan lebih parahnya lagi ketika masyarakat memilih untuk membuang sampah limbah rumahtangga tersebut ke pinggiran sungai Citarum. Untuk itu dilakukan karya inovasi dalam mengolah sampah berupa limbah rumah tangga tersebut sehingga menjadi berdayaguna, dalam hal ini sampah limbah rumahtangga diolah menjadi pupuk organik baik berupa cairan maupun padatan. Pengolahan sampah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik dilakukan secara sederhana segingga masyarakat mudah untuk memahami dan menerapkan dalam kegiatan sehari-hari. Dari hasil kegiatan dapat diperoleh data bahwa tingkat antusiasme masyarakat sangat tinggi, mereka memahami cara dan prosedur pengolahan serta berkomitmen untuk menerapkannya dalam aktifitas sehari-hari. Kata Kunci: Inovasi; Limbah; Pupuk Organik ABSTRACT Innovative work in processing household waste into organic and liquid fertilizers, both liquid and solid, was carried out in Dusun Sukajaya, Desa Anggadita, East Karawang, West Java for three visits on 14, 16 and 23 November 2018. Waste household waste used is leftovers , stalks of vegetables, fruits that have decayed so that they are not suitable to be eaten, onion skins, chili stalks, etc. all of which are leftover processed foods which have been thrown away, causing side effects such as bad smell due to decaying garbage , even worse when the community chose to dispose of the household waste from the Citarum river. For this reason, an innovation work is carried out in processing waste in the form of household waste so that it becomes efficient, in this case household waste is processed into organic fertilizer in the form of liquid or solid. The processing of household waste into organic fertilizer is done simply so that people are easy to understand and apply in their daily activities. From the results of the activity data can be obtained that the level of enthusiasm of the community is very high, they understand the methods and procedures of processing and are committed to applying them in daily activities. Keywords: Innovation; Waste; Organic Fertilizer
Radiosensitivitas dan Pengaruh Dosis Radiasi Gamma terhadap Pertumbuhan Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa) Helfi Gustia; Yukarie Ayu Wulandari
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 17, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2021.17.2.6024

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi terutama tumbuhan berkhasiat obat, salah satunya tanaman rosella. Peningkatan keragaman sumberdaya genetik merupakan dasar yang penting dalam program pemuliaan tanaman rosella. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dosis radiosensitivitas rosella. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Agustus 2020 di Kebun Percobaan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Induksi mutasi rosella dilaksanakan di Organisasi Riset Tenaga Nuklir– Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORTN-BRIN) Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan dengan meradiasi benih rosella merah menggunakan sumber iradiasi gamma Co-60 dari iradiator Gamma Chamber 4000A dengan dosis 0, 300, 400, 500, 600, 700, dan 800 Gy dengan setiap dosis terdiri dari 25 benih. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT), setiap perlakuan diulang empat kali. Pengamatan dilakukan terhadap karakter kualitatif dan kuantitatif. Karakter kualitatif meliputi perubahan warna, bentuk batang, daun, bunga serta biji rosella, dan hanya karakter yang mengalami perbedaan dengan tanaman kontrol yang akan dilaporkan. Karakter kuantitatif meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, lebar tajuk, umur berbunga, umur panen, periode panen, berat bunga basah, berat bunga kering, dan jumlah biji/bunga. Data yang diperoleh dianalisis ragam fenotip dan uji lanjut Honestly Significant Difference (HSD) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LD50 tanaman rosella merah adalah 688,10 Gy. Iradiasi pada dosis 700 dan 800 Gy dihasilkan tanaman dengan tipe pertumbuhan determinate, terjadi perubahan bentuk daun dengan warna hijau muda, batang merah muda dan bunga yang hanya muncul pada titik tumbuh. Iradiasi berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi rosella merah.
Pengaruh Khitosan dan Media Campuran terhadap Pertumbuhan Semai Pisang Raja Bulu Raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) Rosdiana Rosdiana; Helfi Gustia
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.868 KB) | DOI: 10.24853/jat.3.2.111-123

Abstract

The productivity of banana, as priority fruit, is still low due to lack of good quality seedling. The research aim was to know the effect of chitosan application, mixed media and an interaction between mixed media with the chitosan on seedling growth of “raja bulu” banana. The research designed was a complete randomized block design with two factors. The first factor was the mixed soil, cow manure and rice husk charcoal and the second factor was chitosan at a concentration of 0, 2, 4, 6, and 8 ml L-1. Observed parameters were height, diameter, leaf number and biomass of seedling. The chitosan concentration at 4 ml L-1 gave the highest growth on the height (41.2 cm), leaf number (4.2 leaf plant-1) and dry weight (5.44 gr plant-1) raja bulu banana seedling. The mixed media of soil, cow manure with rice husk charcoal resulted in the highest growth of seedling height (46.6 cm), leaf number (5.2 leaf plant-1), dry weight (5.4 gr plant-1).  Both chitosan applications and mixed media did not give significantly effect on the seedling diameter. The interaction between the mixture media with the application of chitosan did not significantly different on vegetative growth and seedling biomass.
RESPON TANAMAN WORTEL TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI Helfi Gustia
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.1.1.46-56

Abstract

Wortel merupakan sayuran umbi akar yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia. Sayuran ini populer sebagai sumber vitamin A yang juga mengandung vitamin B1, C, dan B2, zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan, serta mengandung serat yang baik bagi tubuh. Ditinjau dari kandungan gizi dan manfaat dari wortel, tanaman ini memiliki prospek dimasa depan. Hal ini dapat didukung oleh teknik budidaya yang dilakukan seperti pemupukan (penambahan urin kelinci kepada tanaman melalui media tanam). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan urin kelinci terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman wortel dan menentukan dosis urin kelinci yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tanaman wortel.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan empat perlakuan, yaitu P1 (pemberian  urin kelinci 10 mL L-1 air pada media tanam), P2 (pemberian urin kelinci  20 mL L-1 air pada media tanam), P3 (pemberian urin kelinci  30 mL L-1 air pada media tanam), dan P4 (pemberian urin kelinci  40 mL L-1 air pada media tanam), dan lima ulangan. Uji lanjutan menggunakan Duncans New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5% yang ditransformasikan menggunakan program Sirichai 6.7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik urin kelinci sangat berpengaruh pada pertumbuhan vegetatif dan generatif dari tanaman wortel. Pemberian urin kelinci dosis 20 mL L-1 air kepada media tanam tanaman wortel memperlihatkan hasil tertinggi, yaitu pada tinggi, jumlah daun terbanyak, panjang buah terpanjang, diameter buah terbesar, dan bobot buah konsumsi terberat jika dibandingkan dengan perlakuan lain. Dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis 20 mL L-1 air pupuk cair urin kelinci merupakan dosis optimum. Selain itu, faktor suhu dan cuaca sangat mempengaruhi produksi dari tanaman wortel.
Kombinasi Media Tanam dan Penambahan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabe Helfi Gustia; rosdiana rosdiana
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.876 KB) | DOI: 10.24853/jat.4.2.70-78

Abstract

Pertumbuhan dan produksi cabe dapat  dipengaruhi antara lain oleh teknik budidaya belum optimal dan faktor kesesuaian lahan  kurang mendukung. Salah satu upaya meningkatkan produktivitas dengan  kombinasi media tanam dan penambahan pupuk organik cair (POC) pada tanaman cabe. Pelaksanaan penelitian di Pondok Benda Indah pada bulan Februari  sampai Mei 2018. Tujuan penelitian memperoleh media dan dosis POC yang sesuai serta pengaruh  interaksi   media tanam  dan POC pada tanaman cabe. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola factorial.  Faktor pertama media tanam M1(tanah + pupuk kandang = 1:1) dan M2 (tanah + pupuk kandang + sekam bakar = 1:1:1). Faktor kedua penambahan POC yakni P1 (100% NPK), P2 (70% NPK +  50 ml tanaman-1 POC), P3 (70%  NPK +  100 ml tanaman-1 POC), P4 (70% NPK + 150 ml tanaman-1 POC). Parameter yang diamati tinggi tanaman, jumlah cabang, panjang buah, bobot buah buah-1, dan bobot buah tanaman-1. Hasil penelitian memperlihatkan kombinasi media tanam dan penambahan POC berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabe. Kombinasi media tanam M2 menunjukkan tinggi tanaman tertinggi. Perlakuan P4 memperlihatkan  jumlah cabang terbanyak, panjang buah terpanjang,  bobot buah buah-1 dan bobot buah tanaman-1 terberat. Interaksi kombinasi media tanam M2 dan P4 menunjukkan tanaman  tertinggi, jumlah cabang terbanyak, bobot buah buah-1 dan bobot buah tanaman-1 terberat.
PENGARUH PANJANG ENTRES TERHADAP KEBERHASILAN PENYAMBUNGAN TANAMAN ALPUKAT (Persea americana Mill.) Dirgahani Putri; Helfi Gustia; Yati Suryati
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.1.1.32-45

Abstract

Beragamnya hasil produksi dan kualitas buah alpukat dapat diperbaiki dengan metode penyambungan. Penyambungan merupakan kegiatan untuk mengga-bungkan dua atau lebih sifat unggul dalam satu tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berbagai panjang entres terhadap keberhasilan  penyam-bungan tanaman alpukat. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan panjang entres, yaitu 3 cm, 6 cm,  9 cm, 12 cm, dan 15 cm.Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali dan setiap perlakuan terdiri atas lima tanaman;sehingga jumlah totalnya sebanyak 125 tanaman. Pengamatan dilakukan pada peubah persentase sambung hidup, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, dan diameter batang atas. Berbagai panjang entres tidak memberikan pengaruh yang nyata pada peubah persentase sambung hidup, panjang tunas terpanjang, jumlah daun, dan diameter batang atas tetapi berpengaruh nyata pada peubah jumlah tunas. Perlakuan panjang entres 15 cm memberikan hasil tertinggi untuk jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun dan diameter batang atas, sedangkan untuk persentase hidup perlakuan 6 cm, 12 cm memberikan hasil tertinggi yaitu 100%. Perlakuan panjang entres 3 cm adalah perlakuan yang memberikan pengaruh yang rendah pada persentase sambung hidup (yaitu 92%), peubah jumlah tunas, panjang tunas, serta diameter batang atas pada berbagai umur tanaman alpukat.
Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Angka Kematian Ibu di Kota Bogor (Studi Fenomena dan Dampak Kesehatan) Helfi Gustia; Susilahati Susilahati; Dwijo Susilo
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.88 KB) | DOI: 10.24853/jkk.13.1.55-60

Abstract

Telah terjadi perubahan besar terhadap sistem kesehatan nasional dengan adanya implementasi JKN. Perubahan tersebut terutama pada sub sistem pembiayaan dan upaya kesehatan. Sebelum adaprogram JKN ada beberapa program jaminan kesehatan kepada masyarakat yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali dan kini hanya dapat dinikmati oleh peserta JKN saja. Salah satu program yang dihapus sejak diberlakukannya JKN adalah program jaminan persalinan universal (Jampersal). Penelitian ini bertujuan mempelajari program JKN dan Angka Kematian Ibu. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kota Bogor untuk mewakili karakteristik geografi yang berbeda, karena pada tahun 2015 dilakukan di Kabupaten Bogor. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan angka kematian ibu melahirkan di Kota Bogor bukanhanya semata dipengaruhi oleh pembiayaan persalinan, tetapi juga oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan upaya kesehatan yang terlihat dari jumlah kepesertaan JKN yang semakinmeningkat. Disamping itu juga didukung antara lain oleh program EMAS yang didanai oleh APBD, opat sedayungan (kerjasama yang baik antara petugas kesehatan, kader, keluarga dan masyarakat).Kata Kunci : AKI, implementasi, JKN
Kusumo & Susanto, Pengaruh Faktor BuaranPemasaran terhadap Loyalitas Dampak Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional terhadap Penurunan Angka Kematian Ibu: Studi Kasus di Kabupaten Bogor Helfi Gustia
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.872 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.1.32-41

Abstract

Sistem kesehatan nasional mengalami perubahan besar dengan adanya implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sekarang ini program jaminan kesehatan hanya dapat dinikmati oleh peserta JKN saja. Sebelumnya beberapa program jaminan kesehatan dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Program jaminan persalinan universal (Jampersal) salah salah satu program jaminan kesehatan yang dihapus sejak diberlakukannya program JKN. Kebijakan ini tentu saja berdampak pada upaya penurunan angka kematian ibu yang menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan nasional. Penelitian ini diselenggarakan di Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi implementasi kebijakan JKN terhadap upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak dan juga untuk mengevaluasi dampak JKN terhadap pelayanan persalinan yang bermutu dan mengevaluasi kemampuan JKN dalam memperbaiki ketimpangan kesehatan ibu berdasarkan geografi dan sosial ekonomi masyarakat. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus dengan pendekatan mix-method, yaitu kombinasi kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan jumlah angka kematian ibu dan bayi bukan hanya semata dipengaruhi oleh pembiayaan persalinan, namun juga oleh pemahaman masyarakat tentang pentingnya upaya kesehatan, terutama sistem kewaspadaan penanganan kehamilan dan persalinan dengan komplikasi. Kata Kunci: implementasi, JKN, AKI, Jampersal
Peningkatan Pengetahuan Petani melalui Penyuluhan Pascapanen Cabai pada Kelompok Tani Kebun Berseri, Bintaro, Jakarta Selatan Dahlia Nauly; Helfi Gustia; Rosdiana Rosdiana; Siska Yuningsih; Hafiz Dwiputro
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2022): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.8.2.204-211

Abstract

Chili is a perishable product which require farmers to maintain its freshness. Rotten chili can not be sold causing the profits to decrease. One way to minimize the damage level of post harvest agricultural products is by applying the Good Handling Practice (GHP) system. The application of GHP will reduce the risk of contamination of fresh chili during handling, packaging, storage and transportation. The objective of this activity is to increase Kebun Berseri farmer’s group knowledge, ability and skill in handling chili post harvest and processing activities. The method of implementing this activity was extension, demonstration and evaluation. Extension activity was conducted using lecturing method. The topic discussed was related to increasing the value added, processing techniques for commercially valuable chilies, packaging techniques and a broader marketing system. Demonstrations were conducted to improve the skills of farmer’s group members in applying Good Handling Practice (GHP) correctly. The results of the evaluation showed that from these activities, farmers gained additional knowledge and new technology related to post-harvest handling and processing of chilies into shredded and chili oil.