Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

RANCANGAN MODEL SUPPLY CHAIN UKM JAMUR DI KOTA LANGSA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR Yusnawati Yusnawati; Nurlaila Handayani; Yusri Nadya
Jurnal Teknologi Vol 12, No 2 (2020): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.12.2.167-176

Abstract

Salah satu usaha budi daya jamur di Kota Langsa berada di desa Buket Meutuah Kecamatan Langsa Timur. Sistem pendistribusian jamur masih sangat sederhana. Survey yang telah dilakukan kepada beberapa konsumen diperoleh informasi bahwa konsumen cenderung kesulitan memperoleh jamur karena tidak semua pengecer menjual jamur.  Supply chain adalah jaringan dari sejumlah organisasi dalam berbagai proses dan kegiatan dengan keterkaitan mulai dari hulu hingga hilir, untuk menghasilkan value produk dan service untuk memenuhi kepuasan konsumen. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR). SCOR adalah suatu model acuan dari operasi supply chain yang mengintegrasikan business process reengineering, benchmarking, dan process measurement. Tahapan penelitian ini adalah mengidentifikasi kejadian risiko dan penyebab risiko, menentukan hubungan antara kejadian dan penyebab risiko, dan menganalisis rencana tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mengurangi risiko. Dalam penelitian ini diperoleh 20 tindakan pencegahan. Berdasarkan analisis menggunakan dagram pareto ada 9 tindakan yang menjadi prioritas, yaitu menyediakan aplikasi yang mudah diakses untuk ketersediaan jamur, menyetabilkan pasokan jamur, berkoordinasi dengan supplier benih, melakukan peramalan permintaan jamur secara global, melakukan penjadwalan, melakukan peramalan dan penjadwalan penanaman, memilih jenis pengiriman yang memiliki tingkat risiko rendah, melakukan peramalan pemesanan benih, berkoordinasi baik dengan supplier, dan membuat perencanaan penjadwalan yang terencana.
ANALISIS PRODUKSI BERSIH DI UKM PENGOLAHAN TAHU DI GAMPONG ALUE NYAMOK KEC. BIREM BAYEUN KAB. ACEH TIMUR Yusri Nadya; Yusnawati Yusnawati; Nurlaila Handayani
Jurnal Teknologi Vol 12, No 2 (2020): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.12.2.133-140

Abstract

Tahu merupakan ciri khas makanan Indonesia, jadi bukan hal yang biasa jika makanan tahu ini dijumpai di Kabupaten Aceh Timur. Tahu biasa diproduksi dalam industri skala kecil menengah yang banyak dijumpai di wilayah Aceh Timur. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tahu masih sangat sederhana, masih menggunakan tenaga manusia, dan proses kurang optimal. Proses produksi tahu berawal dari proses pencucian, penggilingan, dan pengepresan dilakukan oleh manusia. Selain menghasilkan tahu sebagai produk utama, proses tersebut juga menghasilkan secondary product seperti limbah padat dan limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan akan dibuang langsung ke saluran air yang ada di sekitar rumah. Hal ini mengakibatkan pencemaran Lingkungan, seperti bau menyengat dan mengurangi budidaya ikan air tawar. Pencemaran Lingkungan akibat volume limbah yang besar dan pembuangan langsung ke lingkungan tanpa pengolahan yang memadai sangat meresahkan masyarakat. Tingkat kesadaran pengusaha dan kemampuan finansial menjadi sulit dalam mengelola industri tahu. Produksi bersih menjadi strategi yang diterapkan pada industri tahu karena mampu menurunkan biaya dan mengurangi risiko Lingkungan. Dalam rangka menciptakan industri hijau dan meningkatkan daya saing industri tahu maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan penelitian ini mendapatkan alternatif strategi produksi yang dapat diterapkan di UKM Pengolahan Tahu. Tahapan penelitian ini adalah observasi lapangan, studi literatur, masalah perumusan, tujuan penelitian, pengumpulan data, dan pembahasan. Hasil yang diperoleh adalah penanganan limbah cair dilakukan melalui perbaikan fasilitas produksi dan perbaikan prosedur kerja guna memanfaatkan limbah cair menjadi pupuk organik, sedangkan pengelolaan limbah padat memerlukan pupuk organik atau sebahgai bahan makanan.
SOCIALIZATION OF THE USE AND MANUFACTURE OF HAND SANITIZERS IN ANTICIPATING THE IMPACT OF CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) Tengku Putri Lindung Bulan; Yusnawati Yusnawati; Mauliza Mauliza
Global Science Society Vol 3 No 1 (2021): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v3i1.2589

Abstract

The Covid-19 virus first appeared in 2019. The World Health Organization (WHO) has declared the corona virus a pandemic. This has made the government and the world community more aware of the spread of the corona virus. Although it is important to find reliable information, we also need to know the steps to fortify ourselves from stress and excessive panic amid the corona outbreak. The government urges every community to carry out independent isolation and reduce activities outside the home. In addition, the government also calls on implementing a clean lifestyle to prevent the transmission of Covid-19. One of them is to keep your hands clean. The difficulty of getting hand sanitizers nowadays makes people worry about having to do activities outside the home. In accordance with the analysis, the "PKM UNSAM Team" carried out community service activities in the form of socializing the use and manufacture of hand sanitizers in Rantau Panjang Village. The method used was observation and socialization about the use and manufacture of hand sanitizers and direct practice with the village community. This activity ended with an evaluation and distribution of hand sanitizers to prevent the spread of Covid-19. This socialization has had a positive impact on the people of Rantau Panjang village and from an economic point of view it can reduce the cost of buying hand sanitizer products.
INOVASI TEKNOLOGI ULIR FILTER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI GARAM RAKYAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR Muslimah Muslimah; Meilandy Purwandito; Yusnawati Yusnawati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3839-3844

Abstract

Desa Kuala Idi Cut adalah salah satu desa pesisir pantai yang berada di kecamatan Darul Aman kabupaten Aceh Timur provinsi Aceh sebagai penghasil garam. Pengolahan garam dilakukan oleh kelompok tani (mitra). Setiap petani garam di Desa Kuala Idi Cut sudah menjalankan usaha pengolahan garam secara turun temurun. Mitra adalah masyarakat ekonomi produktif. Pengolahan garam di lokasi mitra masih bersifat tradisional, yaitu diawali dengan meratakan kolam penuaan air laut, kemudian air laut dialirkan ke kolam tersebut untuk diuapkan, setelah tingkat kepekatan (kadar 0Be) air laut meningkat (air tua) kemudian dimasak sampai terbentuk kristal garam. Mitra bisa menghasilkan garam mencapai 15-20 kg setiap hari apabila cuaca mendukung. Tujuan kegiatan PKM ini adalah menyelesaikan masalah yaitu meningkatkan kualitas garam dengan menerapkan teknologi ulir filter  dan teknologi filter menggunakan zeolite. Tahapan kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi program, perispan lahan, pembuatan filter, pembuatan kolam peninihan, sosialisasi mengkur kadar kepekatan air laut, dan pendampingan penerapan teknologi. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah air laut yang digunakan sebagai bahan baku pengolahan garam menggunakan teknologi filter sudah memiliki warna yang jernih dan mengurangi kadar kotoran.
TEKNOLOGI ALAT PENCETAKAN BATU BATA MERAH OTOMATIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UMKM Yusnawati Yusnawati; Taufan Arif Adlie; Lely Masthura
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3823-3827

Abstract

Batu bata merupakan bahan bangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Desa Padang Langgis, Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang terdapat sentra pengolahan batu bata merah. Ibu Riana adalah  salah satu pemilik usaha mikro kecil menengah (UMKM) batu bata merah di desa tersebut yang dijadikan mitra PKM. Dalam proses produksi mitra mempekerjakan 5 orang. Produksi batu bata diawali dengan pengadukan tanah liat, pencetakan batu bata merah, pengeringan batu bata merah dan pembakaran batu bata. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah pekerja hanya bisa mencetak 1.000 buah/hari, dan lama pengeringan memerlukan waktu dua sampai tiga minggu. Hal ini dikarenakan kadar air hasil cetakan batu bata sangat tinggi. Tujuan dari pengabdian ini adalah membuat alat pencetak batu bata otomatis yang mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses pembuatan batu bata dengan kualitas batu bata merah yang lebih baik.. Tahapan PKM ini adalah persiapan, sosialisasi kegiatan PKM, pengadaan mesin dan peralatan, perakitan alat, uji coba, penerapan teknologi, dan pendampingan. Mesin pembuat batu bata merah ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan batu bata merah dengan ukuran dan bentuk yang seragam, sehingga kualitas batu bata merah yang dihasilkan lebih baik dan lebih konsisten.
INOVASI KEMASAN DAN VARIASI RASA KERUPUK IKAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH Yusnawati Yusnawati; Muslimah Muslimah; Nina Fahriana
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.222-228

Abstract

Usaha kecil menengah Bunda adalah salah satu penghasil kerupuk di desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa provinsi Aceh yang selanjutnya disebut dengan mitra. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan tim pengabdi di lokasi mitra, permasalahan yang dihadapi adalah kemasan kurang menarik peminat konsumen dan tidak ada variasi rasa selain rasa original.  Selama ini mitra hanya menjual kerupuk yang sudah dikeringkan saja, tanpa menjual kerupuk dalam kondisi siap dikonsumsi (digoreng). Bagi ibu-ibu yang yang memiliki banyak waktu untuk memasak di rumah, mungkin tidak bermasalah membeli kerupuk yang sudah dikeringkan saja, sementara ibu-ibu yang memiliki jadwal yang padat dan tidak sempat memasak, akan terhambat merasakan enaknya kerupuk yang dihasilkan, karena kerupuk tidak ada yang dijual dalam bentuk siap dikonsumsi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mendesain kemasan yang menarik dan menyediakan variasi rasa kerupuk untuk meningkatkan daya saing mitra yang mempu meningkatkan pendapatan. Tahapan yang dilakukan adalah obervasi, koordinasi kegiatan yang akan dilakukan dengan mitra, mendesain kemasan, demonstrasi pembuatan kerupuk aneka rasa, dan pengepakan. Hasil yang diperolah adalah kemasan kerupuk yang memiliki nilai jual yang tinggi dan variasi rasa kerupuk pedas, manis, dan original. Dari kegiatan pengabdian ini mitra mampu meningkatka pendapatan.
PEMANFAATAN LIMBAH TULANG IKAN SEBAGAI KERUPUK BERKALSIUM TINGGI UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PENGRAJIN KERUPUK Muslimah Muslimah; Yusnawati Yusnawati; Ulil Amna
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.3680

Abstract

Masyarakat Indonesia menyukai ikan bandeng karena rasanya yang enak dan gurih. Selain itu, harga jual ikan bandeng juga terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Ikan bandeng tergolong ikan dengan kandungan protein tinggi dan rendah lemak. Ciri khas lain dari ikan bandeng adalah tulang/durinya yang tersebar diseluruh tubuh ikan. Bandeng dimanfaatkan masyarakat sebagai lauk pelengkap nasi yang dikonsumsi sehari-hari. Kegunaan lainnya adalah pengolahan ikan bandeng tanpa tulang, yaitu membuang duri ikannya agar konsumen tidak tersedak saat mengonsumsinya. Kegunaan lainnya adalah ikan bandeng sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk. Pengrajin kerupuk di Kota Langsa memproduksi kerupuk dengan menggunakan bahan baku bandeng. Selama ini mitra hanya memanfaatkan daging ikan bandeng dalam pembuatan kerupuk, padahal ada tulang ikan yang mempunyai nilai gizi tinggi namun tidak dimanfaatkan dan dianggap sebagai limbah. Metode yang digunakan dalam pengabdian in adalah survei, demontrsasi, dan pendampingan penjualan. Pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah tulang ikan sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk ikan. Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini adalah keuntungan mitra meningkat dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 99.000 per kilogram, karena produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang tinggi dan mampu bersaing dengan cemilan sejenis