Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Sosialisasi Sistem Penanaman Hidroponik Limbah Tebu di Gampong Sidorejo, Langsa, Aceh Vivi Mardina; . Fitriani; . Muslimah
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2019): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.5.2.135-140

Abstract

Hydroponic is the method to cultivate plant by using media supplied with nutrient solution and or media other than soil. One of the options for soil replacement is sugarcane waste. Sugarcane waste or bagasse is residue from the sugar mill (Saccharum oficiarum) processing. The objective of this community service program (PKM) is to transfer knowledge and skills to the Sidorejo community to cultivate using a hydroponic system by utilizing bagasse as planting medium in order to manage sustainable environment. The main target of this PKM program is the group of PKK Gampong Sidorejo. The method used includes lectures, direct practice, and discussion. The results of the activity concluded that 1) Participants' knowledge of hydroponic cultivation using bagasse increased by about 20; 2) This activity has benefit the Sidorejo community, particularly PKK group with an increase in the willingness of participants to attend similar training around 98 and; 3) Planting a hydroponic system can be used as a means of channeling hobbies, health, and can be developed into a business scale.
Perbedaan Pendapatan Usaha Buidaya Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Yang Diberi Pakan Usus Ayam Potong Dengan Pakan Pelet Di Kecamatan Langsa Baro Muslimah Muslimah; Muzakkir Muzakkir
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.617 KB)

Abstract

Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Pengembangan usaha budidaya ikan ini semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendapatan usaha budidaya lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diberi pakan usus ayam potong dengan pakan pelet di Kecamatan Langsa Baro. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil tidak ada perbedaan pendapatan usaha budidaya lele dumbo (Clarias gariepinus) di Kecamatan Langsa Baro. Lele dumbo yang diberi pakan pelet menghasilkan produksi sebanyak 1290 kg sedangkan lele dumbo yang diberi pakan usus ayam potong dapat menghasilkan produksi sebesar 1510 kg. Biaya produksi lele dumbo yang diberi pakan pelet yaitu sebesar Rp. 11.965.000 sedangkan lele dumbo yang diberi usus ayam sebesar Rp. 11.150.000. nilai produksi terdapat selisih sebesar Rp 3.300.000. sedangkan pendapatan antara keduanya terdapat selisih harga hingga Rp 4.115.000.
DAMPAK PENCEMARAN TANAH DAN LANGKAH PENCEGAHAN muslimah muslimah muslimah
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.616 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.224

Abstract

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Beberapa langkah penanganan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah yaitu : Remediasi, Bioremediasi dan Fitoremediasi. Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk selain itu pencemaran tanah juga menyebabkan timbulnya bau di sekitarnya. Karena tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran. Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan pencemaran tanah. Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah. Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut. Selain itu pada berbagai bidang dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya adalah: Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN DAGING SAPI (Bos taurus ) DI KECAMATAN KUALA SIMPANG KABUPATEN ACEH TAMIANG muslimah muslimah muslimah; nuzul azmi
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.237 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i2.243

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang dengan menggunakan metode survey. Objek penelitian ini adalah pedagang daging, dinas perdagangan, dinas pertanian dan peternakan dan akademisi. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada strategi pengembangan usaha pemasaran daging sapi di Kecamatan Kuala Simpang dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treath). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d April 2015. Di Pasar Kuala Simpang terdapat 24 pedagang daging sapi. Seluruhan populasi pedagang daging yang ada secara purposive sampling (sengaja) dijadikan sebagai sampel atau sampel jenuh ditambah 5 orang tokoh kunci. Hasil analisis faktor-faktor strategis internal pengembangan pemasaran daging sapi di Kecamatan Kuala Simpang terdiri dari; 1) Faktor kekuatan: Produk daging sapi berkualitas, Tenaga kerja tersedia, Peralatan semi modern, Kapasitas produksi besar, Pelayanan pasar yang baik dan Adanya manajemen mutu. 2) Faktor kelemahan:, Produksi daging sapi belum optimal, Kurangnya promosi, Harga jual daging sapi relatif tinggi dan Biaya produksi daging sapi makin mahal. Hasil analisis faktor-faktor strategis eksternal pengembangan pemasaran daging sapi di Kecamatan Kuala Simpang terdiri dari; 1) Faktor peluang: Meningkatnya permintaan daging sapi, Meningkatnya pendapatan konsumen, Meningkatnya konsumsi daging sapi konsumen, Pertumbuhan ekonomi membaik, Hubungan baik dengan pemasok dan Potensi pengembangan ternak sapi. 2) Faktor ancaman: Naik turunya nilai tukar rupiah, Inflasi (kenaikkan harga barang), Naiknya harga BBM, Adanya barang pengganti, Daging sapi impor. Hasil analisis SWOT alternatif prioritas yang ditawarkan dalam rangka pengembangan pemasaran daging sapi di Kecamatan Kuala Simpang adalah: Meningkatkan kerjasama dengan pemasok agar mendapatkan harga yang kompetitif, Meningkatkan kwalitas SDM peternak sapi lokal, Mengadakan perluasan pasar daging sapi, Mengembangkan sistem pemasaran yang bisa mencukupi semua kebutuhan konsumen, Mengembangkan promosi dan peternakan sapi untuk meningkatkan pasokan daging sapi lokal yang berkualitas, Membentuk koperasi pedagang daging sapi agar tidak ada perbedaan harga yang terlalu besar, Meningkatkan sosialisasi manfaat daging sapi lokal, Meningkatkan permintaan daging sapi dengan menciptakan produk berbasis daging sapi
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Anggota Kelompok Tani Padi Sawah (Oriza sativa, L) di WKPP Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur muslimah muslimah muslimah; siti muliana
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.401 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v4i1.257

Abstract

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Anggota Kelompok Tani Padi Sawah (Oriza sativa, L) di WKPP Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur. Tujuan Penelitian adalah mengetahui pengaruh penyuluhan, pencurahan tenaga kerja dan pendidikan terhadap pendapatan anggota kelompok tani padi sawah (Oryza sativa, L) di WKPP Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey. Lokasi penelitian di Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut terdapat kelompok tani yang melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Penentuan desa sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling.  Populasi dalam penelitian ini adalah 38 orang.   Rata-rata umur responden di daerah penelitian adalah 34 tahun, pengalaman dalam berusahatani padi sawah adalah 5,75 tahun, pendidikan 10,88 tahun, jumlah tanggungan keluarga 4 orang dan luas garapan sebesar 1,58 hektar.                Penggunaan tenaga kerja per usahatani adalah 14,29 HKP dan 57,15 HKP per hektar, total biaya per usahatani adalah sebesar Rp. 3.159.348,79, dan per hektar sebesar Rp. 12.637.395,15, produksi 2.759,87 kg per usahatani dan 11.039,47 kg per hektar, nilai produksi Rp.12.419.407,89 per usahatani dan Rp. 49.677.631,58 per hektar, pendapatan Rp. 9.260.059,11 per usahatani dan Rp. 37.040.236,43 per hektar.                Hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 22.693.621,12 – 1.386,80 X1 + 52.916,96 X2 + 29.836,36 X3. Hasil perhitungan diperoleh R2 = 0,93 atau 93,00%, Ini berarti faktor penyuluhan, pencurahan tenaga kerja dan pendidikan mempengaruhi tingkat pendapatan anggota kelompok tani padi sawah di WKPP kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur sedangkan 7,00% dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini.                Hasil penelitian secara serempak diperoleh penyuluhan, pencurahan tenaga kerja dan pendidikan mempengaruhi tingkat pendapatan anggota kelompok tani, sedangkan pengujian signifikan secara parsial dilakukan dengan uji t, dimana hasil dari pengujian pada parameter X1, X2,  dan X3 diperoleh faktor penyuluhan berpengaruh negatif, sedangkan faktor pendidikan dan pencurahan tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pendapatan petani padi sawah di WKPP kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG muslimah muslimah muslimah; alimsyahputra alimsyahputra
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.597 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v4i2.279

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh harga, produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan usaha pengolahan gula aren di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang dengan menggunakan metode survey. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan daerah sentra usaha pengolahan gula aren. Objek penelitian ini adalah usaha pengolahan gula aren aren yang mengolah air nira aren menjadi gula aren. Ruang lingkup penelitian meliputi harga, produksi, penggunaan tenaga kerja dan pendapatan pada usaha pengolahan gula aren. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian: Karakteristik pengusaha sampel adalah umur rata-rata pengusaha gula aren sampel adalah 46,29 tahun, tingkat pendidikan rata-rata adalah 9,10 tahun, pengalaman berusaha gula aren 10,10 tahun dan jumlah tanggungan keluarga pengusaha gula aren rata-rata 4 orang. Rata-rata luas lahan usaha pengolahan gula aren sampel adalah sebesar 28,71 m2, rata-rata pengunaan tenaga kerja usaha pengolahan gula aren di Kecamatan Rantau yaitu sebesar 56,41 HKP/Tahun, rata-rata biaya produksi usaha pengolahan gula aren di Kecamatan Rantau yaitu sebesar Rp. 8.507.053,76/tahun, rata-rata produksi usaha pengolahan gula aren di Kecamatan Rantau yaitu sebesar 1.849,06 Kg/tahun, rata-rata pendapatan kotor usaha pengolahan gula aren di Kecamatan Rantau yaitu sebesar Rp.35.067.419,35/tahun dan rata-rata pendapatan bersih usaha pengolahan gula aren di Kecamatan Rantau yaitu sebesar Rp.26.560.365,59/tahun. Hasil perhitungan analisis linier berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = -97,841 + 1,741 X1 + 15,797 X2 - 0,00041 X3. Nilai R2 sebesar 0,9798 artinya bahwa variabel harga (X1), produksi (X2) dan tenaga kerja (X3) mempengaruhi pendapatan (Y) usaha pengolahan gula aren di Kecamatan Rantau sebesar 97,98 %. Sisanya sebesar 2,02 % dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Secara serempak variabel harga (X1), produksi (X2) dan tenaga kerja (X3) berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan (Y) usaha pengolahan gula aren di Kecamatan Rantau. Secara terpisah variabel harga (X1) dan tenaga Kerja (X3) tidak berpengaruh nyata sedangkan produksi (X2) berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan (Y) usaha pengolahan gula aren di Kecamatan Rantau.
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PRODUK KARET REMAH MENJADI KARET SIR 20 DI PT. ACEH RUBBER INDUSTRIES KABUPATEN ACEH TAMIANG muslimah mislimah mislimah; Fahmi Ramadana
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.61 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i1.834

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kelayakan finansial bisnis produk karet menjadi karet sir 20 di PT. Aceh Rubber Industries Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi Penelitian yaitu di Dusun Damai Paya Ketenggar, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Objek Penelitian ini hanya dibatasi pada industri pengolahan karet pada PT. Aceh Rubber Industries. Ruang Lingkup penelitian ini meliputi kelayakan finansial pada bisnis produk karet remah menjadi karet SIR 20. Hasil perhitungan penelitian ini diperoleh NPV = 6.871.582.204 (lebih besar dari nol), yang artinya usaha tersebut layak untuk dilanjutkan. Rata-rata IRR = 24,16% lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku 5,25% sehingga usaha tersebut layak untuk diusahakan dan rata-rata Net B/C Ratio = 1,75 (lebih besar dari 1) maka usaha tersebut layak untuk dikembangkan bila ditinjau dari aspek segi finansial, dilihat dari kemampuan payback period (PBP) usaha ini relatif cepat dapat mengembalikan modal, tepatnya rata-rata 3,3 tahun (lebih kecil dari umur proyek), maka usaha tersebut layak untuk diusahakan dan dikembangkan.
ANALISIS DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERKEBUNAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG muslimah muslimah muslimah; Megawati Megawati
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.505 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i2.862

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak alih fungsi lahan pertanian perkebunan terhadap pendapatan penduduk. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode survey. Objek dalam penelitian ini hanya dibatasi pada petani yang melakukan kegiatan alih fungsi lahan perkebunan sawit ke jeruk manis yang ada dalam wilayah kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Ruang lingkup penelitian ini meliputi luas lahan garapan, penggunaan tenaga kerja, biaya produksi, produksi dan pendapatan. Hasil penelitian Analisis Chi-Square diperoleh sebagai berikut:X2 hitung = 9,95. Sedangkan harga X2 tabel pada taraf kepercayaan 95 % (α = 0,05) dan derajat bebas (db) = 4 diperoleh nilai sebesar 9,488, hal ini menunjukkan bahwa X2 hitung > X2 tabel. Dapat dilihat bahwa perbandingan antara nilai X2 hitung sangat berbeda dengan nilai X2 tabel. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pendapatan petani yang signifikan akibat alih fungsi lahan perkebunan kelapa sawit ke jeruk manis di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Jadi hipotesis yang menyatakan alih fungsi lahan perkebunan berdampak terhadap pendapatan petani di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Taming diterima (terima Ha tolak Ho)
Risiko Produksi Karet Petani di Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Fifi Ariska Siregar; Fiddini Alham; Thursina Mahyuddin; Muslimah
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Penelitian Agrisamudra
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.155 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v6i1.1401

Abstract

The aim of this research to know the source of risk of rubber production, to analyze the affected of rubber production factors and price fluctuation affected of rubber production in Kejuruan Muda district, Aceh Tamiang region. The method used a survey. Analyze of rubber production of a source of risk used multiple linear regression with independent variable is a number of rubber tree died, a number of disease tree, climate and production month before and the dependent variable is production. The sources of rubber production risk are climate and pest. The number of died tree and tree with disease affected rubber production.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO (Theobroma cacao L) DI KECAMATAN PANTE BIDARI KABUPATEN ACEH TIMUR Desi Amalia; Muslimah Muslimah; Siti Balqies Indra
MEDIAGRO Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.111 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v16i1.3392

Abstract

ABSTRACT The direction of this study was to determine the level of income and feasibility of cocoa farming in Pante Bidari District, East Aceh Regency. In this study respondents were determined based on the type of maintenance of cocoa plantations, namely untreated gardens, poorly maintained gardens, intensive care gardens and gardens that practice IPM based on the knowledge they have gained from the Office and NGOs. The data used in this study are primary data obtained from sample farmers, and secondary data obtained from the Department of Agriculture and related parties. Based on the results of this study, the results show that cocoa farms that are cared for and not cared for are able to generate income to farmers, whereas when analyzed using a comparison between costs and income, the results show that only gardens that are intensively treated that is 1,07 and 1,18. Keyword: Cocoa, Feasibility, Maintenance, Productivity, Revenue.