Articles
KLASIFIKASI CACAT LINTASAN DALAM BANTALAN BOLA BERBASIS SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA FAN INDUSTRI
Kamiel, Berli Paripurna;
Wiranto, Arie Joko;
Riyanta, Bambang;
Yulianto, Sulis
Semesta Teknika Vol 22, No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Semesta Teknika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fan adalah sebuah mesin industri yang berfungsi mensirkulasikan udara di dalam sebuah ruangan. Salah satu komponen dari fan yang sering rusak adalah bantalan. Metode spektrum merupakan salah satu metode deteksi rusak/cacat bantalan berbasis getaran yang umum digunakan namun grafik spektrum sering sulit dipahami oleh operator di lapangan. Metode pengenalan pola (pattern recognition) adalah metode yang mudah digunakan karena tidak perlu menterjemahkan grafik spektrum. Metode pengenalan pola yang digunakan pada penelitian ini adalah Support Vector Machine (SVM). Tujuan penelitian ini adalah mendeteksi cacat lintasan dalam pada bantalan bola. Penelitian ini menggunakan dua kondisi bantalan yang berbeda yaitu bantalan normal, dan bantalan cacat. Cacat pada bantalan dibuat dengan metode Electrical Discharge Machine (EDM) pada lintasan dalam dengan kedalaman 1,4 mm dan lebar 0,4 mm. Sinyal getaran bantalan direkam dari rig uji fan industri menggunakan software MATLAB dengan merekam data sebanyak 700 file untuk setiap kondisi. Data tersebut diektraksi kedalam 17 parameter statistik yang kemudian diseleksi secara visual sebagai input SVM. Klasifikasi SVM dilakukan dengan variasi kernel Radial Basis Function (RBF), Polynomial dan Linear. Hasil penelitian menunjukkan parameter statistik entropy dengan standart error menggunakan variasi kernel Radial Basis Function (RBF), Polynomial dan Linear adalah rekomendasi untuk klasifikasi cacat pada bantalan lintasan dalam karena menghasilkan akurasi sebesar 100%. Industrial fan is one of -rotating machinery commonly used by industries to circulate air in a particular area. One of the most important component of a fan is the bearing which may fault during its operation Spectrum analysis is one of vibration-based methods frequently used to detect faulty bearing but this method has a disadvantage that is not easily understood by operators in the field. Pattern recognition method is an easy method to be used because it does not need to interpret the spectrum. The pattern recognition method used in this study is Support Vector Machine (SVM). The purpose of this study is to detect inner race fault of a ball bearing using SVM. This study uses two different bearings, namely a normal bearing and a faulty bearing. Fault on the bearing were made by Electrical Discharge Machine (EDM) on the inner race with a width of 0.4 mm and a depth of 1.4 mm. The test is carried out on an industrial fan test rig and recorded using MATLAB. The vibration signal is recorded to result of 700 files for each bearing condition. The vibration data is subsequently extracted into 17 statistical parameters which are then visually selected as input of SVM classifier. The SVM classifiear is trained using variations of the Radial Basis Function (RBF), Polynomial and Linear kernels. The results shows that the statistical parameters of entropy-standard error using variation of the RBF, Polynomial and Linear kernels gives the highest accuracy of 100%.
PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS SINGKONG UNTUK MEMBUAT KRIPIK DENGAN METODE VDI 2221
Yulianto, Sulis;
Diniardi, Eri
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 5, No 1 (2011): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Dalam proses perancangan ulang dan pembuatan mesin pengiris singkong tipe VDI 2221 ini yang perlu diperhatikan adalah proses putaran mesin terhadap proses penyayatan berlangsung, dan memaparkan proses pembuatan, waktu kerja pembuatan dan hasil dari pengujian. Maka pada akhirnya tidak akan banyak berguna maka sehubungan dengan hal tersebut, pengujian akan dilakukan dengan memakai komoditas singkong yang memiliki kelompok tanaman “root tuber” yang merupakan salah satu bahan baku percobaan untuk menghasilkan produk olahan dengan prospek yang lebih baik.
Klasifikasi Cacat Lintasan Dalam Bantalan Bola Berbasis Support Vector Machine (SVM) pada Fan Industri
Berli Paripurna Kamiel;
Arie Joko Wiranto;
Bambang Riyanta;
Sulis Yulianto
Semesta Teknika Vol 22, No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/st.222246
Fan adalah sebuah mesin industri yang berfungsi mensirkulasikan udara di dalam sebuah ruangan. Salah satu komponen dari fan yang sering rusak adalah bantalan. Metode spektrum merupakan salah satu metode deteksi rusak/cacat bantalan berbasis getaran yang umum digunakan namun grafik spektrum sering sulit dipahami oleh operator di lapangan. Metode pengenalan pola (pattern recognition) adalah metode yang mudah digunakan karena tidak perlu menterjemahkan grafik spektrum. Metode pengenalan pola yang digunakan pada penelitian ini adalah Support Vector Machine (SVM). Tujuan penelitian ini adalah mendeteksi cacat lintasan dalam pada bantalan bola. Penelitian ini menggunakan dua kondisi bantalan yang berbeda yaitu bantalan normal, dan bantalan cacat. Cacat pada bantalan dibuat dengan metode Electrical Discharge Machine (EDM) pada lintasan dalam dengan kedalaman 1,4 mm dan lebar 0,4 mm. Sinyal getaran bantalan direkam dari rig uji fan industri menggunakan software MATLAB dengan merekam data sebanyak 700 file untuk setiap kondisi. Data tersebut diektraksi kedalam 17 parameter statistik yang kemudian diseleksi secara visual sebagai input SVM. Klasifikasi SVM dilakukan dengan variasi kernel Radial Basis Function (RBF), Polynomial dan Linear. Hasil penelitian menunjukkan parameter statistik entropy dengan standart error menggunakan variasi kernel Radial Basis Function (RBF), Polynomial dan Linear adalah rekomendasi untuk klasifikasi cacat pada bantalan lintasan dalam karena menghasilkan akurasi sebesar 100%. Industrial fan is one of -rotating machinery commonly used by industries to circulate air in a particular area. One of the most important component of a fan is the bearing which may fault during its operation Spectrum analysis is one of vibration-based methods frequently used to detect faulty bearing but this method has a disadvantage that is not easily understood by operators in the field. Pattern recognition method is an easy method to be used because it does not need to interpret the spectrum. The pattern recognition method used in this study is Support Vector Machine (SVM). The purpose of this study is to detect inner race fault of a ball bearing using SVM. This study uses two different bearings, namely a normal bearing and a faulty bearing. Fault on the bearing were made by Electrical Discharge Machine (EDM) on the inner race with a width of 0.4 mm and a depth of 1.4 mm. The test is carried out on an industrial fan test rig and recorded using MATLAB. The vibration signal is recorded to result of 700 files for each bearing condition. The vibration data is subsequently extracted into 17 statistical parameters which are then visually selected as input of SVM classifier. The SVM classifiear is trained using variations of the Radial Basis Function (RBF), Polynomial and Linear kernels. The results shows that the statistical parameters of entropy-standard error using variation of the RBF, Polynomial and Linear kernels gives the highest accuracy of 100%.
PERENCANAAN SISTEM PENGEREMAN OTOMATIS SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN AKTUATOR REM TROMOL
Cahya Sutowo;
Eri Diniardi;
Sulis Yulianto;
Heru Prianto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2009): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sistem rem dari suatu kendaraan merupakan hal penting dalam sebuah sistem pengamanan maupun kenyamanan dan mengendarai sepeda motor. Rem harus mampu mengurangi kecepatan atau menghentikan sepeda motor secara aman dalam kondisi ramai/macet maupun sepi. Dalam proses pengereman manual kesadaran kontrol otak mempunyai peranan penting untuk memberikan perintah pada tangan atau kaki untuk melakukan pengereman, oleh karena itu untuk melakukan proses pengereman otak harus dalam kondisi sadar (on controll) dan tidak dalam keadaan tidak sadar (out off controll). Untuk memperbaiki kekurangan pada sistem pengereman manual, perlu digunakan sistem pengereman otomatis. Pada sistem pengereman otomatis, sistem pengereman akan mengontrol jarak antara kendaraan bermotor pengguna rem otomatis dengan kendaraan bermotor yang ada di depannya. Sensor Fotoelektrik akan mengaktifkan motor listrik pengaktif rem apabila sensor telah mendeteksi jarak kritis tabrakan sejauh 0,5 meter. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kerja dari sistem pengereman otomatis pada sepeda motor, dan melakukan perancangan sistem pengereman otomatis pada sepeda.Dengan menggunakan pengereman otomatis diharapkan bisa mempermudah berkendara. Dan tingkat kecelakaan akibat kelalaian si pengemudi dapat di eliminir.
PERANCANGAN COOLING TOWER UNTUK ALAT PENUKAR KALOR SHELL AND TUBE KAPASITAS SKALA LABORATORIUM
Sulis Yulianto;
Aan Urbiantoro
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2013): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Secara umum cooling tower dapat dikategorikan sebagai pendingin evaporatif yang digunakan untuk mendinginkan air atau media kerja lainnya sampai bertemperatur mendekati temperatur bola basah udara sekitar. Cooling tower mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil, oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya. Oleh karena itu perancangan Cooling Tower yang akan digunakan untuk Alat Penukar Kalor Shell and Tube dengan kapasitas Skala Laboratorium. Cooling tower tersebut harus mampu menyediakan kembali sejumlah air yang relatif sejuk (dingin) yang akan digunakan kembali dalam sistem Alat Penukar Kalor dan digunakan sebagai pendingin lubrican oil. Dengan suplai air sejuk (dingin) yang tepat dan kontinyu maka Alat Penukar Kalor tersebut dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi dan kondisi yang diharapkan, selain itu biaya yang dikeluarkan akan menjadi lebih efektif dan energi yang dikeluarkan lebih efisien.
ANALISA PERFOMANCE DESALINATION TYPE MSF-OT (MULTI STAGE FLASH-ONCE TROUGH) PADA LOAD SET 80% DI PLTGU MUARA TAWAR
Sulis Yulianto;
Argo Gianto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2012): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Analisa Performance Desaliantion Type MSF-Once Through pada load set 80% di PLTGU Muara Tawar adalah analisa yang membahas unjuk kerja dari Desaliantion Type MSF-Once Through pada load set 80% di PLTGU Muara Tawar dengan menghitung perpindahan panas di Brine Heater dan Condenser, dimana perhitungannya mencakup perhitungan heat balance, luas perpindahan panas ,lebar stage, panjang stage,performance ratio,dan spesifik ratio pada perhitungan teori. Menghitung konsumsi uap untuk brine heater dan ejector, menghitung produksi air destilate dan performance ratio pada perhitungan performance test selama 60 menit. Setelah menghitung perpindahan panas yang terjadi ,selanjutnya menganalisa hasil dari perhitungan tersebut.Dimana hasil perhitungan teory dan perhitungan performance test selama 60 menit yang telah dilakukan tersebut dianalisa dan dibandingkan dengan data-data yang ada di spesifikasi unit Desaliantion Type MSF-Once Through, apakah sesuai atau tidak.kemudian menarik kesimpulan dari perbandingan tersebut.
PENGARUH BEBAN TERHADAP TEKANAN POMPA HIDROLIK PADA REACH STACKER SAAT PROSES LIFTING PETIKEMAS
Sulis Yulianto;
Soeleman Soeleman;
Achmad Mulyana
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 8, No 1 (2014): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Reach stacker adalah alat untuk memindahkan petikemas dari truck ke lapangan penumpukan atau sebaliknya. Reach stacker merupakan alat bongkar muat fleksibel yang dapat dipergunakan pada terminal pelabuhan kecil atau sedang berukuran 20 feet atau 40 feet dengan menggunakan sistem hidrolik. Dalam Penelitian ini dikaji berapa nilai tekanan pompa hidrolik yang diperlukan untuk mengangkat tiap berat petikemas saat proses lifting petikemas dilakukan. dimana hasil yang diperoleh pada saat proses lifting petikemas akan dibandingkan dengan nilai batas tekanan maksimum pompa hidrolik untuk mengetahui berapa beban maksimum yang dapat diterima oleh pompa hidrolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perhitungan terhadap tekanan pompa hidrolik yang dihitung dari masing-masing berat petikemas, dimana diketahui bahwa maksimum massa petikemas yang dapat diangkat oleh pompa hidrolik reach stacker dalam sistem lifting petikemas adalah sebesar 17,36 ton. Hal ini disebabkan karena pada saat mengangkat petikemas dengan massa 17,36 ton dibutuhkan tekanan pompa hidrolik sebesar 840 bar dimana sesuai spesifikasi reach stacker bahwa maksimum tekanan dalam sistem lifting petikemas yang menggunakan 2 pompa hidrolik adalah sebesar 840 bar.
OPTIMALISASI PERANCANGAN KONVEYOR PADA PROSES BUFFING
Sulis Yulianto;
Hery Saputra
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2015): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sejalan dengan kemajuan teknologi, banyak industri yang memanfaatkan sarana transportasi material untuk melakukan transfer produk dari bagian yang satu kebagian berikutnya demi meningkatkan kelancaran produksinya. Table top chain konveyor merupakan salah satu jenis chain conveyor yang banyak dipakai dalam industri manufaktur, tidak terkecuali di PT. Showa Indonesia Manufacturing. Permasalahan yang ditimbulkan dalam proses pemindahan barang dari seksi Bottom Case Machining ke seksi Bottom Case Buffing adalah terjadinya penumpukan barang di mesin konveyor. Hal tersebut mengakibatkan proses produksi tidak lancar yang berakibat hilangnya waktu produksi, serta terjadinya penurunan kapasitas produksi. Dalam hal ini penulis mengamati dan meneliti pemakaian mesin konveyor dalam unit produksi yang ada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, sehingga proses pemindahan barang dari bagian yang satu kebagian berikutnya lebih lancar, serta meningkatkan efficiensi proses. Dalam penelitian ini, penulis merancang kembali desain mesin konveyor yang akan diimplementasikan di unit produksi yaitu dengan pergerakan table top chain secara melingkar horisontal dan bergerak kontinyu. Dengan adanya rancangan mesin konveyor yang terbaru diharapkan dapat mengatasi permasalahan penumpukan barang yang ada serta dapat meningkatkan unjuk kerja table top chain conveyor. Rancangan mesin conveyor dapat meningkatkan efisiensi produksi yang merupakan unjuk kerja table top chain conveyor yang semula mempunyai efisiensi 59,05% menjadi 84,30% (meningkat 25,26%).
PENGARUH WAKTU TAHAN HOT DIP GALVANIZED TERHADAP SIFAT MEKANIK, TEBAL LAPISAN, DAN STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON RENDAH
Sulis Yulianto;
Irvan Arya Widura
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2012): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Hot Dip Galvanis adalah suatu metode pelapisan (Coating) melalui proses pencelupan kedalam cairan atau lelehan seng (Zn) dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Komponen Baut yang digunakan berbahan baja karbon rendah (Low Carbon Steel) A325. Temperatur yang digunakan pada proses Hot Dip Galvanis adalah 450°C dengan waktu pencelupan yang bervariasi yaitu 30,45 dan 60 detik. Proses hasil galvanisasi terbentuk lapisan fasa intermetalik Fe-Zn yang terbentuk pada permukaan ulir baut Fasa Eta (η), Zeta (ξ), Delta (δ)dan Gamma (Γ) yang terbentuk. pada saat waktu galvanisasi naik semakin lama waktu pencelupan , maka lapisan semakin tebal. Pada uji kekerasan kekerasan yang optimal pada waktu celup 60 detik yaitu 206.508 HVN. Kekerasan terendah pada waktu celup 30 detik yaitu 162.3 HVN.
IMPLEMENTASI METODE QUALITY CONTROL CIRCLE UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PROPELLER SHAFT DI PT XYZ
Ahmad Yunus Nasution;
Sulis Yulianto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 12, No 1 (2018): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
PT.XYZ is a company manufacture automotive under body parts. With the policy of adding new models, so that the loading line propeller shaft 2 joint will increase, where in the production line is not sufficient with high loading production so that the production capacity is not adequate. In order for production capacity can be achieved according to target, needed improvement. In this discussion, the improvement will be related to the process of assy propeller shaft 2 joint. The method used in this research is QCC (Quality Control Circle). This method is appointed by the author for supporting the program of countinous improvement in the company. Sub assy process is a process with the highest cycle time, so the production capacity of the line propeller shaft 2 joint is not sufficient. After the observation with the QCC method of work elements sub assy process is the highest handling replacement fixture. The focal point of the improvement that will be done now is the fixture modification of the sub assy process. After improving the working elements of the handling fixture, the cycle time sub assy process decreased from 85 seconds to 70 seconds and the production line of line propeller shaft 2 joint increased from 96% to 100%.