Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Kajian Kondisi Jalur Pejalan Kaki di Dalam Kawasan Kampus Universitas Bengkulu Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum; Besperi Besperi
NALARs Vol 19, No 2 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 2 Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.2.89-96

Abstract

ABSTRAK. Berjalan kaki merupakan kegiatan yang esensial dalam menikmati suatu wilayah sekaligus moda transportasi yang alami dan tanpa emisi. Berdasarkan observasi awal peneliti, ditemukan pada kawasan Universitas Bengkulu tidak tersedia jalur pejalan kaki, jalur pejalan kaki yang terputus, serta  jalur pejalan kaki yang tidak memenuhi standar. Sehingga untuk mewujudkan jalur pejalan kaki yang memenuhi standar dan mendorong aktivitas berjalan kaki di dalam kampus maka dibutuhkan jalur pejalan kaki yang sesuai standar dan walkable. Teknik pengumpulan data dan informasi primer pada penelitian ini meliputi teknik observasi dan kuesioner untuk mengkaji tingkat aktifitas pejalan kaki di kawasan kampus. Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pada segmen 1 merupakan area dengan kondisi jalur pedestrian yang telah tersedia sesuai standar dan berfungsi dengan baik dan pada segmen 2 merupakan area yang memiliki permasalahan jalur pejalan kaki yang tidak sesuai standar sehingga perlu beberapa solusi yang tepat untuk meningkatkan kondisi jalur pejalan kaki. Kata kunci: Kampus, Observasi, Jalur Pejalan Kaki ABSTRACT. Walking is an essential activity in enjoying an area as well as a mode of transportation that is natural and without emissions. Based on the researchers' preliminary observations, it was found that there were no pedestrian paths in the University of Bengkulu area, broken pedestrian paths, and pedestrian paths that did not meet standards. To realize pedestrian paths that meet the criteria and encourage walking activities on campus, pedestrian paths appropriate to the standard and walkable are needed. This study's primary data and information collection techniques include observation and questionnaire techniques to assess the level of pedestrian activity in the campus area. Based on the assessment that has been done, it was found that in segment 1 is an area with pedestrian track conditions that have been available according to the standard and functioning correctly. Segment 2 is an area with pedestrian path problems that are not following standards, so it needs some appropriate solutions to improve pedestrian path conditions. Keywords: Campus, Observation, Pedestrian Way
Klasifikasi Daya Tarik Wisata Unggulan Provinsi Bengkulu Sebagai Upaya Menyongsong Visit 2020 Wonderful Bengkulu Dwi Oktavallyan Saputri; Zamdial Ta’alidin; Atik Prihatiningrum
JURNAL MASTER PARIWISATA Volume 06, Nomor 01, Juli 2019
Publisher : Magister Tourism Study, Faculty of Tourism, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JUMPA.2019.v06.i01.p03

Abstract

Bengkulu Province has begun to aware to its tourism potential, hence a program called "Visit 2020 Wonderful Bengkulu" was conducted and held by all Regencies / Cities of Bengkulu Province. Bengkulu Province has tremendous tourism potential to be developed, thus it is necessary to classify leading tourist attractions in an effort to support the program. The research method used is descriptive qualitative and quantitative, namely describing observations through field observations and direct assessments using the Tourism Attraction Assessment Guidelines in a systematic and actual procedure. The results is Bengkulu Province has few potential tourism, however, in general the potential is still not balanced by the availability of adequate accessibility and facilities / amenities. Almost all tourist attractions in 10 regencies / cities in Bengkulu Province in general are still insufficient in the management, planning and developing tourism. This research is expected to become a guideline in the tourism development of Bengkulu Province in preparing to welcome the "Visit 2020 Wonderful Bengkulu" program.Keywords: Potential, Tourist Attraction, Bengkulu
PEMANFAATAN BAHAN RAMAH LINGKUNGAN UNTUK DESAIN PENGHIJAUAN VERTIKAL SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KENYAMANAN TERMAL Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum; Lindung Zalbuin Mase
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.438 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i1.1496

Abstract

Abstrak: Keberadaan tanaman dapat membuat manusia merasa teduh karena penggunakan elemen tanaman memberi kesan yang dinamis dan menarik pada suatu bangunan. Salah satu bentuk dari green architecture yang dapat diterapkan pada bangunan rumah yaitu green panel. Selain berfungsi untuk mereduksi panas sinar matahari, green panel berfungsi untuk menghadirkan efek visual, serta sebagai penanda lokasi yang mempertimbangkan aspek proporsi, aspek keseimbangan serta keamanan dalam pemilihan material. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra Kegiatan PPM Pembinaan dilakukan dengan metode sosialisasi dan demonstration plot selama proses sosialisasi desain green panel  dilaksanakan. Hasil yang di dapat adalah Pemahaman masyarakat kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu terhadap bentuk desain modul green panel dalam menyikapi fungsinya terhadap kenyamanan termal di dalam rumah tinggal.Abstract: The existence of plants can make people feel shady because using plant elements gives a dynamic and interesting impression on a building. One of the forms of green architecture that can be applied to house building is the green panel. In addition to functioning to reduce sunlight heat, the green panel serves to present visual effects, as well as a location marker that considers the proportion aspect, balance aspect, and security in material selection. Solutions offered to solve the problem of partners PPM coaching activities are conducted by methods of socialization and demonstration plot during the socialization process Green panel design is implemented. The result is the understanding of the Community village of Pematang Governor, District Muara Bangkahulu against the design of Green panel modules in addressing its function to thermal comfort in a residential home.
BIOMIMETIK: PENERAPAN METODE ANALOGI NACHTIGALL PADA LIPATAN BIDANG SUN SHADING Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v4i1.375

Abstract

Abstract: Sun glare has a negative effect on the visual comfort of residents in buildings. Sun shading is a building device that functions to reduce and control the sunlight that enters the building space. Biomimetics is a science that combines technology and natural characteristics into new forms of products in solving problems faced by humans. The Nachtigall analogy method is a biomimetic transfer method that balances the function or behavior of several different objects by emphasizing natural shapes into the design. The conclusion that can be obtained is the process of analogy transfer method in the folds of Putri Malu plant leaf limbs applied to the form of sun shading can be used with the help of kinetic technology.Keyword: Analogy, Glare, Sun ShadingAbstrak: Silau matahari memberikan efek negatif bagi kenyamanan visual penghuni di dalam bangunan. Sun shading merupakan perangkat bangunan yang berfungsi untuk mereduksi dan mengontrol cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan bangunan. Biomimetik merupakan ilmu yang menggabungkan teknologi dan karakteristik alam menjadi bentuk produk yang baru dalam memecahkan masalah yang di hadapi manusia. Metode analogi Nachtigall merupakan salah satu metode transfer biomimetic yang menyetarakan fungsi atau perilaku dari beberapa benda yang berbeda dengan menitik beratkan bentuk alam ke dalam desain. Kesimpulan yang di dapat adalah proses metode transfer analogi pada lipatan tungkai daun tumbuhan Putri Malu yang di aplikasikan ke bentuk sun shading dapat digunakan dengan bantuan teknologi kinetik.Kata Kunci: Analogi, Silau, Sun Shading
SOCIAL DISTANCING : POTENSI SPLIT LEVEL PADA RUANG ANJUANG DAN GELIGEI SEBAGAI RUANG SEHAT Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum; Makmun Reza Razali
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.607

Abstract

Abstract: The space requirement in a residential house is one of the indicators in the comfort of living in a residential house, but currently there are still spaces in simple houses that have a small size due to the small size of the land. The house of the Rejang tribe and the house of the Minangkabau tribe in Sumatra have great potential in the development of modern housing. Split level is the concept of adding space above the floor of the building in a limited space that can be used in such a way. This study identifies the elements of space in the space of the geligei and anjuang to be part of the needs of a house that has limited space. qualitative descriptive method by conducting a survey of the phenomena that occur in the field by analyzing the factors presented and the data analysis method is done by filtering field data based on function and form, then synthesized with guidelines in building a healthy house. The results obtained by the Geligei and Anjuang rooms meet the requirements in terms of the minimum criteria that must be owned by a healthy space, both the dimensions of the space and the layout of the space and the two rooms have the same function as a territory area.Abstrak: Kebutuhan ruang pada rumah hunian menjadi salah satu indikator dalam kenyamanan tinggal di rumah tinggal, namun saat ini masih dijumpai ruang pada rumah tinggal sederhana yang memiliki ukuran yang kecil akibat ukuran lahan yang kecil. Rumah suku rejang dan rumah gadang suku Minangkabau yang ada di Sumatera memiliki potensi yang besar dalam pengembangan hunian modern. Split level merupakan konsep penambahan ruang diatas lantai bangunan pada luas ruang yang terbatas yang yang dapat difungsikan sedemikian rupa serta sebagai ruang social distancing. Penelitian ini mengidentifikasi elemen ruang dalam pada ruang geligei dan anjuang menjadi bagian kebutuhan pada rumah tinggal yang memiliki keterbatasan ruang . metode deskriptif kualitatif dengan melakukan survey terhadap fenomena yang terjadi di lapangan dengan cara menganalisa faktor-faktor yang di saji dan metode analisa data dilakukan dengan menyaring data dilapangan berdasarkan fungsi dan bentuk, kemudian disintesa dengan panduan dalam membangun rumah sehat. Hasil yang didapat ruang geligei dan anjuang memenuhi syarat ditinjau dari kriteria minimal yang harus dimiliki ruang sehat, baik dimensi ruang maupun tata letak ruang serta kedua ruang memiliki kesamaan fungsi sebagai area teritori.
KAJIAN AKSESBILITAS KAWASAN MIKRO PADA PERENCANAAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS BENGKULU Samsul Bahri; Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum; Debby Seftyarizki
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i2.926

Abstract

Abtract: Bengkulu University Hospital (UNIB Hospital) in the current time, the building has not been built physically. From the location of the building footprint and the fairly dense circulation path, we found problems in the form of an inappropriate accessibility pattern to be used as the main access route to enter the hospital area. The purpose of the study was to obtain data on the condition of the circulation path around the construction site of the UNIB Hospital. The approach consists of regional data collection and analysis using the concept of accessibility. Data analysis begins by examining the condition of vehicle circulation around the site and surrounding buildings and analyzing accessibility with the software space syntax. The results showed that 98% of respondents thought this area needed to reorganize. The results of the analysis of software space syntax on micro-accessibility in the UNIB Hospital area along the main route in front of the site, the integration value is high with a red view. In the current vehicle path surrounding the site, the integration value is knowing the yellow color. The behind area has a low integration value with a green color update. Mainline connectivity in front of the tread is high with red color options. Several connectivity lines in the site area have a blue color pattern with low connectivity.Abstrak: Rumah Sakit Universitas Bengkulu (RS UNIB) Kondisi saat ini, bentuk fisik bangunan dan kawasan belum dibangun. Ditinjau dari lokasi tapak bangunan dan jalur sirkulasi yang cukup padat, ditemukan permasalahan berupa pola aksesibilitas yang belum tepat untuk digunakan sebagai akses jalur utama untuk masuk ke dalam kawasan rumah sakit. Tujuan   penelitian  adalah mendapatkan data terukur kondisi jalur sirkulasi di sekitar lokasi pembangunan RS UNIB. Pendekatan penelitian terdiri dari pengumpulan data kawasan dan analisis dengan menggunakan konsep aksesbilitas.  Analisis data dimulai dengan menelaah kondisi sirkulasi kendaraan disekitar tapak dan bangunan sekitar serta analisis aksesbilitas dengan software space syntax. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 98% reponden berpendapat kawasan yang akan dibangun RS UNIB perlu ditata kembali. Hasil analisis software space syntax  terhadap aksesbilitas mikro pada kawasan RS UNIB di sepanjang jalur utama di depan tapak, nilai integrasi adalah tinggi dengan identifikasi warna merah. Pada jalur kendaraan eksisting yang mengelilingi site, nilai integrasi adalah sedang dengan identifikasi warna kuning. Area belakang kawasan memiliki nilai integrasi rendah dengan identifikasi warna hijau. Konektifitas  jalur utama di depan tapak adalah tinggi dengan identifikasi warna merah. Beberapa jalur konektifitas di kawasan tapak memiliki identifikasi corak warna biru dengan konektifitas yang rendah.
PERFORMA BUKAAN SELUBUNG FASAD RUMAH PANGGUNG VERNAKULAR TERHADAP KENYAMANAN TERMAL PENGHUNI Atik Prihatiningrum; Panji Anom Ramawangsa
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i2.910

Abstract

Abstract: Thermal conditions in buildings in residential houses include temperature, humidity, and wind speed that enter the dwelling which is influenced by the area of the openings in the facade of the building. Seeing the existing problems, the purpose of this research is to investigate the performance of the facade cladding on the Rejang tribal stilt houses using the software simulation method. This is done to obtain the thermal value for the occupants of the stilt house so that several factors are obtained that affect the quality of the thermal value in the space in the stilt house. The research methodology is divided into several stages, namely collecting data on room temperature, air humidity, and wind speed in the house that is the object of research, and data analysis using Google Sketchup Sefaira software and the Center For The Built Environment (CBE). The results obtained are that the thermal comfort conditions of the occupants of the house have a variety of sensations that are influenced by the activities of the occupants and the type of clothing. In addition, the condition of the openings on the windows and doors of the stilt houses and the orientation of the building to the path of the sun affect the indoor temperature conditions, humidity, and wind speed flowing into the room.Abstrak: Kondisi termal di dalam bangunan pada rumah tinggal meliputi suhu, kelembaban, dan kecepatan angin yang masuk ke dalam rumah tinggal dipengaruhi oleh luas bukaan yang ada di selubung fasad bangunan. Melihat permasalahan kondisi eksisting yang ada, maka tujuan penelitian ini untuk menelusuri performa selubung fasad pada rumah panggung suku Rejang dengan menggunakan metode simulasi software.  Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai termal pada penghuni rumah panggung sehingga didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas nilai termal pada ruang dalam rumah panggung.  Metodologi penelitian terbagi dari beberapa tahap, yaitu pengumpulan data suhu ruang, kelembaban udara, dan kecepatan angin di dalam rumah yang menjadi objek penelitian, dan analisis data dengan menggunakan software Google Sketchup Sefaira dan Center For The Built Environment (CBE). Hasil yang didapatkan adalah kondisi kenyamanan termal penghuni rumah memiliki ragam sensasi yang dipengaruhi oleh aktifitas penghuni dan jenis pakaian. Selain itu kondisi bukaan pada jendela dan pintu rumah panggung serta orientasi bangunan terhadap jalur lintas matahari mempengaruhi kondisi suhu ruang dalam, kelembaban udara, dan kecepatan angin yang mengalir ke dalam ruangan.
SOCIAL DISTANCING : POTENSI SPLIT LEVEL PADA RUANG ANJUANG DAN GELIGEI SEBAGAI RUANG SEHAT Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum; Makmun Reza Razali
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.607

Abstract

Abstract: The space requirement in a residential house is one of the indicators in the comfort of living in a residential house, but currently there are still spaces in simple houses that have a small size due to the small size of the land. The house of the Rejang tribe and the house of the Minangkabau tribe in Sumatra have great potential in the development of modern housing. Split level is the concept of adding space above the floor of the building in a limited space that can be used in such a way. This study identifies the elements of space in the space of the geligei and anjuang to be part of the needs of a house that has limited space. qualitative descriptive method by conducting a survey of the phenomena that occur in the field by analyzing the factors presented and the data analysis method is done by filtering field data based on function and form, then synthesized with guidelines in building a healthy house. The results obtained by the Geligei and Anjuang rooms meet the requirements in terms of the minimum criteria that must be owned by a healthy space, both the dimensions of the space and the layout of the space and the two rooms have the same function as a territory area.Abstrak: Kebutuhan ruang pada rumah hunian menjadi salah satu indikator dalam kenyamanan tinggal di rumah tinggal, namun saat ini masih dijumpai ruang pada rumah tinggal sederhana yang memiliki ukuran yang kecil akibat ukuran lahan yang kecil. Rumah suku rejang dan rumah gadang suku Minangkabau yang ada di Sumatera memiliki potensi yang besar dalam pengembangan hunian modern. Split level merupakan konsep penambahan ruang diatas lantai bangunan pada luas ruang yang terbatas yang yang dapat difungsikan sedemikian rupa serta sebagai ruang social distancing. Penelitian ini mengidentifikasi elemen ruang dalam pada ruang geligei dan anjuang menjadi bagian kebutuhan pada rumah tinggal yang memiliki keterbatasan ruang . metode deskriptif kualitatif dengan melakukan survey terhadap fenomena yang terjadi di lapangan dengan cara menganalisa faktor-faktor yang di saji dan metode analisa data dilakukan dengan menyaring data dilapangan berdasarkan fungsi dan bentuk, kemudian disintesa dengan panduan dalam membangun rumah sehat. Hasil yang didapat ruang geligei dan anjuang memenuhi syarat ditinjau dari kriteria minimal yang harus dimiliki ruang sehat, baik dimensi ruang maupun tata letak ruang serta kedua ruang memiliki kesamaan fungsi sebagai area teritori.
KAJIAN AKSESBILITAS KAWASAN MIKRO PADA PERENCANAAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS BENGKULU Samsul Bahri; Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum; Debby Seftyarizki
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i2.926

Abstract

Abtract: Bengkulu University Hospital (UNIB Hospital) in the current time, the building has not been built physically. From the location of the building footprint and the fairly dense circulation path, we found problems in the form of an inappropriate accessibility pattern to be used as the main access route to enter the hospital area. The purpose of the study was to obtain data on the condition of the circulation path around the construction site of the UNIB Hospital. The approach consists of regional data collection and analysis using the concept of accessibility. Data analysis begins by examining the condition of vehicle circulation around the site and surrounding buildings and analyzing accessibility with the software space syntax. The results showed that 98% of respondents thought this area needed to reorganize. The results of the analysis of software space syntax on micro-accessibility in the UNIB Hospital area along the main route in front of the site, the integration value is high with a red view. In the current vehicle path surrounding the site, the integration value is knowing the yellow color. The behind area has a low integration value with a green color update. Mainline connectivity in front of the tread is high with red color options. Several connectivity lines in the site area have a blue color pattern with low connectivity.Abstrak: Rumah Sakit Universitas Bengkulu (RS UNIB) Kondisi saat ini, bentuk fisik bangunan dan kawasan belum dibangun. Ditinjau dari lokasi tapak bangunan dan jalur sirkulasi yang cukup padat, ditemukan permasalahan berupa pola aksesibilitas yang belum tepat untuk digunakan sebagai akses jalur utama untuk masuk ke dalam kawasan rumah sakit. Tujuan   penelitian  adalah mendapatkan data terukur kondisi jalur sirkulasi di sekitar lokasi pembangunan RS UNIB. Pendekatan penelitian terdiri dari pengumpulan data kawasan dan analisis dengan menggunakan konsep aksesbilitas.  Analisis data dimulai dengan menelaah kondisi sirkulasi kendaraan disekitar tapak dan bangunan sekitar serta analisis aksesbilitas dengan software space syntax. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 98% reponden berpendapat kawasan yang akan dibangun RS UNIB perlu ditata kembali. Hasil analisis software space syntax  terhadap aksesbilitas mikro pada kawasan RS UNIB di sepanjang jalur utama di depan tapak, nilai integrasi adalah tinggi dengan identifikasi warna merah. Pada jalur kendaraan eksisting yang mengelilingi site, nilai integrasi adalah sedang dengan identifikasi warna kuning. Area belakang kawasan memiliki nilai integrasi rendah dengan identifikasi warna hijau. Konektifitas  jalur utama di depan tapak adalah tinggi dengan identifikasi warna merah. Beberapa jalur konektifitas di kawasan tapak memiliki identifikasi corak warna biru dengan konektifitas yang rendah.
PEMETAAN RUTE WISATA PARTISIPATIF : SINERGI PENGUATAN KAPASITAS POKDARWIS DAN PROMOSI WISATA KELURAHAN KEMUMU, BENGKULU UTARA Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 4 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i4.1179-1187

Abstract

Kelurahan Kemumu lekat dengan adat istiadat dan budaya Jawa karena sebagian besar masyarakat yang bermukim di Kelurahan Kemumu sejak 1935 berasal dari Banyumas dan sekitarnya. Berdasarkan observasi awal ditemukan beberapa permasalahan seperti belum adanya rute kegiatan wisata yang terintegrasi antar atraksi wisata, belum adanya pemetaan data potensi budaya dan sosial kehidupan masyarakat yang berpotensi menjadi atraksi wisata yang terintegrasi dengan atraksi wisata alam yang telah dikenal, perlu adanya pengoptimalan keterlibatan masyarakat terkait pengelolaan destinasi wisata serta beberapa produk dan kegiatan yang berpotensi atraksi wisata seperti tata kehidupan, cara bertani, produk lokal seperti produk anyaman bambu, dan produk kuliner lokal khas Banyumas seperti grontol, cenil, cimplung, gatot, tiwul yang hanya dapat dijumpai di Pasar Selasa Kemumu. Pemetaan potensi atraksi wisata dengan pendekatan partisipatif sangat perlu dilakukan secara partisipatif sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan simulasi pengenalan pemetaan partisipatif serta pendampingan pemetaan rute wisata untuk peningkatan kapasitas pokdarwis di Kelurahan Kemumu. Hasil yang didapat dari kegiatan pemetaan rute wisata partisipatif adalah leaflet wisata dan peta kelurahan ukuran A1 untuk dipergunakan sebagai pihak terkait untuk mempromosikan wisata lokal.