Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Implementasi Deteksi Qrs Complex Pada Sinyal Ekg Berbasis Raspberry Pi Ilham Hamdi; Suprayogi Suprayogi; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Banyaknya piranti serta alat ukur kesehatan saat ini, mempermudah masyarakat dan ahli kesehatan dalam diagnosa suatu gangguan kesehatan. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, hal ini menuntun penulis untuk memperdalam suatu piranti pengukur aktivitas jantung,yaitu Electrocardiograph(ECG/EKG). Piranti EKG mengukur dan menghasilkan sinyal dari aktivitas listrik pada jantung melalui suatu elektroda yang diletakan pada titik-titik tertentu pada tubuh. Sinyal EKG memiliki beberapa parameter penting yang menjadi acuan dalam diagnosa suatu penyakit. QRS complex merupakan salah satu dari parameter Sinyal EKG yang mudah terlihat. Pengukuran QRS complex saat ini masih terbatas dari segi piranti lunak maupun keras. Penulis melihat adanya potensi pembaharuan dalam deteksi QRS complex. Raspberry Pi merupakan suatu piranti Mikrokontroller yang memiliki kapasitas komputasi yang besar, dan dapat menjadi suatu PC dengan sistem operasi yang terinstall. Pengukuran QRS complex berbasis Raspberry diharapkan dapat menjadi solusi dalam keterbatasan deteksi parameter sinyal EKG, terutama QRS Complex, Sehingga dalam deteksi kelainan pada jantung dapat dengan mudah dilakukan sehingga pengambilan tindakan medis dapat dilakukan dengan lebih cepat Kata kunci: EKG(Elektrokardiogram), Jantung, Raspberry Pi, QRS Complex Abstract Now, there is much of devices to be a medical instrument, that makes every diagnose of health become much easier. Cardiac Disease has much of responsibility for cause of death in the world. It make the author to deeped study on device for measure the activity of heart, that is Electrocardiograph(ECG). ECG device measure and make a signal based on electrical activity of heart using electrode placed on chest. ECG signal have some parameter that become reference of diagnose of disease. QRS Comple is one of that parameter whos clearly visible by eyes. Measuring of QRS complex today limited by it’s hardware and software. The author look for opportunity to make innovation on QRS Complex detection. Raspberry Pi is a microcontroller with high compute power compared on it’s size, it can be a Desktop PC with installed OS. Detection of QRS complex based on Raspberry Pi expected for a solution on limited of detection ECG parameter main on QRS complex, so the detection of disease became easier and the doctor have more time to make decision. Keywords: ECG(Electrocardiograph), Heart, Raspberry Pi, QRS Complex
Peningkatan Daerah Kerja Alat Ukur Medan Magnet Melalui Smart Calibration Berbasis Interpolasi Fenta Rahmawati; Dudi Darmawan; Suprayogi Suprayogi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan peningkatan daerah kerja sensor medan magnet yang memiliki daerah kerja sempit melalui smart calibration dengan persamaan interpolasi. Dimana hasil dari persamaan interpolasi sensor yang memiliki daerah kerja sempit tersebut kemudian di transformasikan ke sensor acuan yang memiliki daerah kerja lebih lebar. Sehingga menghasilkan persamaan baru berupa persamaan interpolasi. Persamaan tersebut diolah dan diprogram menggunakan software, setelah itu program smart calibration ditanamkan ke mikrokontroller. Berdasarkan transformasi kurva dari sensor yang memiliki daerah kerja sempit dengan daerah kerja lebar diperoleh hasil pengukuran mendekati daerah kerja lebih lebar dengan kesalahan relatif rata-rata sebesar 1,6 %. Kata kunci : Daerah Kerja, Smart Calibration, Interpolasi
Identifikasi Pada Seragam Personel Militer Menggunakan Image Processing Hasbi Naufal Ashshidiqi; Suprayogi Suprayogi; Hertiana Bethaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seragam militer memiliki ciri khusus warna dan corek yang berbeda, hal ini dapat digunakan sebagai identifikasi di medan perang agar personel dapat mengenali satu sama lain. Telah dilakukan penelitian identifikasi pada seragam personel militer berbasis image processing yang menggunakan metode ekstraksi ciri warna dan bentuk. Ekstraksi ciri warna menggunakan parameter persentase penyebaran hue color yang didapatkan setelah mengubah citra RGB (Red Green Blue) menjadi citra HSV (Hue Saturation Value). Untuk ekstrasksi ciri bentuk menggunakan parameter nilai eccentricity dan metric yang didapatkan setelah melakukan segmentasi terlebih dahulu yang terdiri dari beberapa proses yaitu grayscale, contrast adjustment, binarization, dan labeling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, sistem mampu mengidentifikasi citra loreng Malvinas dengan citra loreng lain menghasilkan akurasi 20% menggunakan ekstraksi ciri warna dan 92.075% menggunakan ekstraksi ciri bentuk. Kata Kunci: Seragam Personel Militer, Pengolahan Citra, Ekstraksi Ciri Warna dan Ekstraksi Ciri Bentuk
Optimalisasi Kinerja Parameter Akustik Dengan Memodifikasi Konfigurasi Distribusi Speaker Pada Masjid Syamsul Ulum Syahrul Mubarok; Suprayogi Suprayogi; Muhammad Saladin Prawirasasra
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid merupakan bangunan yang menjadi pusat beribadah umat Islam. Berdasarkan fungsinya, masjid termasuk dalam kategori room for speech. Semua aktivitas yang dilakukan di dalam masjid seperti membaca Al-qur’an dan khotbah Jum’at membutuhkan kondisi akustik yang baik. Oleh karena itu, memiliki kualitas akustik yang baik merupakan komponen terpenting dalam setiap masjid. Selain dipengaruhi oleh bentuk, bahan, dan ukuran ruangan, kondisi akustik ruangan juga ditentukan oleh karakteristik dan penempatan loudspeaker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penempatan loudspeaker terhadap optimasi kondisi akustik masjid. Masjid yang digunakan sebagai studi penelitian adalah masjid Syamsul Ulum Universitas Telkom. Masjid ini memiliki alas berbentuk persegi dengan luas 576 m2. Beberapa parameter akan disimulasikan sebagai dasar penilaian kualitas akustik, seperti distribusi Sound Pressure Level (SPL), Reverberation Time (RT), Definition (D50), Speech Transmission Index (STI), dan Sound Strength (G). Simulasi akan dilakukan dengan empat moda penempatan loudspeaker. Dari hasil simulasi diketahui bahwa moda penempatan loudspeaker yang optimal untuk Masjid Syamsul Ulum adalah moda 2 (penggunaan loudspeaker hanya pada posis depan) dengan nilai RT sebesar 0,52 dB, STI sebesar 0,74 dan D50 sebesar 78,18%. Kata kunci: parameter akustik, masjid, speech intelligibility, loudspeaker
Klasifikasi Jenis Jerawat Berdasarkan Tekstur Dengan Menggunakan Metode Glcm Maghfirah Ramadhani; Suprayogi Suprayogi; Hertiana Bethaningtyas Dyah
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap jenis jerawat memiliki karakteristik tekstur atau bentuk masing – masing, sehingga tekstur atau bentuk dapat digunakan untuk mengidentifikasi setiap jenis jerawat. Pada penelitian ini akan dilakukan klasifikasi jenis jerawat berdasarkan tekstur pada setiap jenis jerawat dengan teknologi pengolahan citra digital. Analisa tekstur menggunakan nilai – nilai dari ekstraksi ciri pada metode GLCM (Gray Level Co – occucerence Matrix). Ekstraksi ciri diperoleh dengan menghitung hubungan ketetanggaan antara dua piksel pada jarak dan orientasi sudut 0°,45°,90°, dan 135°. Selain itu, untuk menghasilkan nilai ciri dengan menggunakan lima ciri statistik yaitu contrast, correlations, dissimilarity, energy, entropy. Kelima ciri yang digunakan merupakan ciri yang dapat membedakan tekstur pada setiap jenis jerawat. Hasil dari penelitian yang dilakukan, sistem mampu mengklasifikasi setiap jenis jerawat berdasarkan tekstur pada setiap jenis jerawat yang menghasilkan akurasi 72%.
Evaluasi Kinerja Insulasi Suara Pada Dinding Ruang Studio Musik Dengan Pengukuran Insitu (Studio Ukm Band Universitas Telkom) Rizqi Naridha; Suprayogi Suprayogi; M. Saladin Prawirasasra
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Studio musik merupakan ruangan yang digunakan khusus untuk memainkan alat musik. Kemampuan dinding ruangan dalam melakukan insulasi suara pada ruang studio musik menjadi pertimbangan utama dan umumnya harus dipahami dengan baik. Kemampuan insulasi suara pada dinding dapat diketahui dengan menentukan nilai Weighted Standardized Level Difference dengan penambahan faktor koreksi untuk suara pada frekuensi rendah (DnTw+Ctr). Nilai DnTw+Ctr yang direkomendasikan untuk ruang studio musik adalah lebih besar atau sama dengan 50 dB. Ruang studio musik yang digunakan sebagai studi penelitian adalah Studio UKM Band Universitas Telkom. Ruangan ini memiliki empat sisi dinding partisi dengan volume ruangan sebesar 49 m3 . Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa nilai DnTw+Ctr untuk setiap dinding masih lebih kecil dari 50 dB. Hal ini menunjukan kemampuan insulasi suara pada ke empat dinding ruangan tersebut belum memenuhi standar sehingga dilakukan simulasi perancangan pada setiap dinding. Dari hasil simulasi perancangan didapatkan hasil terbaik untuk masing-masing dinding dengan nilai DnTw+Ctr yang lebih besar dari 50 dB. Hasil tersebut dapat menjadikan ke empat dinding partisi pada ruang studio musik UKM Band Universitas Telkom memiliki kemampuan insulasi suara yang memenuhi standar. Kata Kunci: Insulasi Suara, Studio Musik, Weighted Standardized Level Difference (DnTw) ABSTRACT Music studio is a special room for playing music instrument. Wall’s room ability to perform sound insulation on music studo become an important factor and should be known well. Wall’s sound insulation performance can be known with determining Weighted Standardized Level Difference’s value plus correction factor for low frequency sound (DnTw+Ctr). Recommended DnTw+Ctr value for room for music is 50 dB or higher. UKM Telkom University’s music studio was taken as the object for this research. This room has four wall partition which room’s volume is 49 m3 . Based on measurement, DnTw+Ctr value for every wall still lower than 50 dB. This value show that sound insulation performance on each wall is not matching the standart, so that the simulation for the walls has been runned. The simulation process give the best result with DnTw+Ctr value that higher than 50 dB for each wall. This simulation result could give the studio room’s wall a sound insulation performance that match with the standart. Keywords: Sound Insulation, Music Studio, Weighted Standardized Level Difference (DnTw)
Optimalisasi Bukaan Jendela Untuk Pencahayaan Alami Dan Konsumsi Energi Bangunan Riska Dwi Chaerani; Suprayogi Suprayogi; Ery Djunaedy
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi Indonesia yang tepat berada pada garis khatulistiwa menjadikan Indonesia mempunyai iklim tropis, sehingga sering kita merasakan suhu yang panas walaupun berada di dalam ruangan. Selain itu, konsumsi energi bangunan akan mengalami peningkatan akibat dari tingginya penggunaan AC serta lampu. Banyaknya cahaya matahari yang masuk maka semakin baik sistem pencahayaannya, tetapi konsumsi beban pendinginan mengalami peningkatan karena suhu didalam ruangan menjadi tinggi. Namun hal tersebut dapat teratasi dengan mencari luas bukaan dimensi jendela yang tepat terhadap pencahayaan alami dengan memperhitungkan energi bangunan yang dihasilkan. Objek pada simulasi adalah bangunan tipe ruko dan bangunan tipe kecamatan, luas lantai masing-masing ± 70 m2 dan ± 600 m2, dengan variable luas bukaan jendela 20% sampai 80%. Masingmasing bangunan akan dikombinasikan tiga jenis material kaca yang berbeda yaitu dengan nilai U-Value, SHGC, VT serta ditambahkan kombinasi arah orientasi bangunan yaitu utara, barat, timur dan selatan. Hasil penelitian menunjukan, pada gedung tipe ruko penghematan energi terbaik diperoleh Kaca 1 dengan luas bukaan jendela 40% untuk orientasi Barat, 40% untuk orientasi Timur, 30% untuk orientasi Utara, dan 40% untuk orientasi Selatan. Sementara gedung tipe Kecamatan penghematan energi terbaik diperoleh Kaca 1 dengan luas bukaan jendela 70% untuk orientasi Barat, Timur dan Utara sedangkan orientasi Selatan 80%. 
Penilaian Silau Di Dalam Ruangan Dengan Menggunakan Metode Fotografi High Dynamic Range M. Octa Nasrullah; Ery Djunaedy; Suprayogi Suprayogi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Indeks silau dalam SNI 03-2396-2001 yang ada di indonesia mengacu pada CIBSE Publication TM 10 . Standar ini dipakai sejak tahun 2001 dan saat ini belum ada penelitian lebih lanjut. Sementara penelitian tentang indeks silau di luar indonesia sudah berkembang. Metode sederhana yang dapat digunakan sebagai alat ukur silau dan indeks yaitu fotografi High Dynamic Range (HDR). Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk membangun cara mengukur silau di indonesia agar standar yang ada dapat dikembangkan. Untuk membangun cara mengukur silau tersebut dilakukan dengan membuat gambar HDR, dan evaluasi silau yang menghasilkan nilai Daylight Glare Probability (DGP). Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa teknik fotografi High Dynamic Range (HDR) dapat digunakan sebagai metode cara untuk mengukur silau siang hari. Nilai DGP dipengaruhi oleh iluminansi vertikal dengan konsi sudut pengambilan gambar yang sama. Sedangkan untuk kondisi sudut pengmbilan gambar yang berbeda-beda nilai DGP tidak hanya dipengaruhi oleh nilai iluminansi vertikal, tetapi ada faktor-faktor lain yang yang mempengaruhi. Kata kunci : silau, high dynamic range, daylight glare probabilitas Abstract Glare index in SNI 03-2396-2001 in Indonesia refers to CIBSE Publication TM 10 . This standard has been used since 2001 and there is currently no further research. While research on glare index outside Indonesia has been developed. A simple method that can be used as a glare and index tool is High Dynamic Range (HDR) photography. Therefore research is needed to build a way of measuring glare in Indonesia so that existing standards can be developed. To build a way of measuring the glare is done by creating an HDR image, and a glare evaluation that results in Daylight Glare Probability (DGP) values. Based on the research, it was found that High Dynamic Range (HDR) photography technique can be used as a method of measuring daylight glare. DGP values are affected by vertical illuminance with the same angle of shooting angle. As for the different angle picture angling conditions DGP values are not only influenced by the value of vertical illuminance, but there are other factors that affect. Keywords: glare, high dynamic range, daylight glare probability
Kuantifikasi Massa Termal Dalam Bangunan Pada Daerah Tropis Kadek Surya Dharma; Ery Djunaedy; Suprayogi Suprayogi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki karakteristik suhu rata-rata 350C, sehingga pengkondisian termal dalam bangunan menjadi perhatian utama agar tercapainya kenyamanan termal bagi penghuni bangunan. Konsep massa termal merupakan mekanisme menyerap, menyimpan dan melepaskan panas pada material bangunan yang bertujuan untuk menurunkan temperatur puncak dan beban pendinginan puncak pada bangunan yang menggunakan AC. Bangunan yang mempunyai massa termal yang baik tentunya dibangun dengan material yang sesuai dengan iklim setempat. Parameter yang bisa merepresentasikan massa termal adalah kapasitas panas, effusivitas termal, diffusivitas termal, waktu termal, volume selubung dan luas permukaan dalam bangunan. Bangunan yang dibangun dengan material beton bisa dipastikan mempunyai massa termal yang lebih baik jika dibandingkan dengan bangunan yang dibangun dengan kayu ketebalan yang sama karena beton mempunyai nilai kapasitas panas yang lebih besar daripada kayu. Tetapi ketika dua bangunan dibangun dengan material beton yang berbeda jenis tidak bisa ditentukan secara langsung bangunan yang mempunyai massa termal yang lebih baik. Oleh karena itu diperlukan perhitungan massa termal dan simulasi pada masing-masing jenis bangunan untuk mendapatkan massa termal yang optimum. Massa termal optimum merupakan nilai massa termal yang sudah tidak berpengaruh lagi terhadap perubahan suhu maupun beban pendinginan dalam bangunan. Hasil penelitian memperoleh parameter yang paling merepresentasikan massa termal adalah waktu termal, karena memiliki tingkat korelasi paling tinggi terhadap suhu dalam bangunan yaitu sebesar -0.85. Waktu termal optimum setelah dianalisis yaitu sebesar 181042 s (≈50 jam). ), maka jika t > 50 jam masa termal tidak efektif lagi, karena tidak terjadi penurunan signifikan suhu dalam bangunan. Hasil dari penelitian juga menunjukkan semakin lama waktu termal maka fluktuasi suhu permukaan dalam bangunan semakin rendah. Kata kunci : Massa termal, parameter massa termal, temperatur puncak dan beban pendinginan puncak
Deteksi Kesalahan Huruf Hijayyah Menggunakan Metode Mel Cepstrum Frequency Cepstrum Coefficient Muh Khaerul Amri S.P; Suprayogi Suprayogi; Hertiana Bethaningtyas Dyah K
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Speech Recogtintion (SR) adalah teknik untuk mengubah dari informasi speech ke text. Mel Frequency Cepstrum Coefficient sebagai salah satu teknik Speech  Recognition memiliki prinsip seperti pendengaran manusia. Metode MFCC penting sebab makhraj huruf hijayyah dalam proses pelafalan menggunakan organ articulator dan vocal tract yang mampu dikenali dengan baik oleh pendengaran manusia .Penelitian terkait diperoleh 12 huruf hijayyah yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dalam pelafalan yaitu ØŒ/ع/ØŒ/غ/ØŒ /Ù‚/./  ټ/ØŒ /Ø­/ØŒ /Ø®/ØŒ /ذ/ØŒ /Ø´/ØŒ /ص/ØŒ /ض/ØŒ /Ø·/ØŒ /ظ/. Perkembangan sarana belajar terbaru hanya sebatas memandu orang untuk membaca dengan baik, bukan mengoreksi bacaan sehingga dibutuhkan media layak untuk membantu proses belajar huruf hijayyah. Untuk keperluan akurasi sistem maka diuji penggunaan 3, 6, 9, atau 12 channel (filter) MFCC. Penggunaaan channel dengan akurasi pengujian data uji tertinggi digunakan sebagai acuan sistem.Â