Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Realisasi Alat Pemasok Pakan Ikan Otomatis Berbasis Arduino Uno R3 Pada Kolam Budidaya Ikan Dyatmiko Tri Kadhono; Suprayogi Suprayogi; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Budidaya ikan merupakan suatu usaha yang sudah tersebar luas di dunia. Khususnya di Indonesia, budidaya ikan tersebar diberbagai macam tempat dan kondisi, ada yang di dataran rendah, bukit, gunung, sungai, waduk, hingga laut. Hal ini menandakan bahwa pasar penjualan ikan di Indonesia sangatlah tersebar rata, dan luas. Tetapi banyak peternak ikan yang masih mengalami kerugian secara materi. Diantara penyebab kerugian materi tersebut sebagai contohnya adalah stok pakan ikan yang cepat habis karena takaran pemberian pakan yang tidak sesuai, dan juga pemberian pakan yang tidak teratur, sehingga menyebabkan banyak ikan yang di budidaya mati. Alat pemasok pakan ikan adalah salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menggunakan sebuah mikrokontroller yaitu Arduino Uno R3 sebagai sistem kendali pusat dari alat pemasok pakan ikan, dan dibantu oleh beberapa komponen pendukung seperti RTC (Real Time Clock), LCD (Liquid Crystal Display), Keypad 4x4, Buzzer, Sensor Ultrasonik, dan Motor Servo, maka dapat terciptalah sebuah alat pemasok pakan ikan yang dapat memasok pakan ikan dengan jumlah yang sesuai dengan takaran, dan frekuensi pemberian pakan yang teratur. Alat ini bekerja dengan mengalirkan pakan ikan ke kolam, dimana komponen pendukung yaitu LCD yang menampilkan menu, dan kemudian memilihnya dengan Keypad 4x4, maka selanjutnya RTC akan bekerja dengan menghitung waktu sebanyak yang telah deprogram, dan ketika telah sampai kepada waktu yang program maka Motor Servo akan membuka tempat keluaran pakan, sehingga pakan akan mengalir ke kolam dan Motor Servo akan kembali menutup sesuai dengan durasi waktu yang juga telah deprogram. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan error < 5%. Kemampuan alat mengalirkan pakan ikan ke kolam dengan pengujian 5 buah data, dan dilakukan sebanyak 10 kali percobaan pada masing-masing data menghasilkan error 1.93159%, 2.77268 %, 1.82484%, 3.14935%, dan 3.04862%. Kata Kunci: Budidaya ikan, alat pemasok pakan ikan, Arduino Uno R3 Abstract Fish cultivation is a business that is already widespread in the world. Especially in Indonesia, Fish cultivation spread in various places and conditions, there are in the lowlands, hills, mountains, rivers, reservoirs, until the sea. This indicates that the fish sales market in Indonesia is very widespread, and wide. But many fish farmers are still suffering from material losses. Among the causes of such material losses as an example are stocks of fish feed quickly depleted due to inappropriate feeding duties, as well as irregular feeding, causing many fish in cultivation to die. Fish feed suppliers device is one of the solutions to solve this problem. By using a microcontroller Arduino Uno R3 as the central control system of fish feed suppliers device, and assisted by some supporting components such as RTC (Real Time Clock), LCD (Liquid Crystal Display), Keypad 4x4, Buzzer, Ultrasonic Sensor, and Servo Motor, there was a fish feed suppliers device that could supply fish feed with the appropriate amount of dose, and regular feeding frequency. This device works by dropping the fish feed into the pond, where the supporting component is the LCD that displays the menus, and then RTC will work by calculating the time as much as has been programmed, and when it has been up to the time of the program then Servo Motor will open the fish feed output area, so the fish feed will fall into the pond and Servo Motor will close again in accordance with the duration of time that has been programmed. Based on the test result, got error < 5%. The ability of the tool to drop fish food into the pond by testing 5 pieces of data, and conducted as many as 10 times experiments on each data resulting error 1.93159%, 2.77268%, 1.82484%, 3.14935%, and 3.04862%. Keywords: Fish cultivation, fish feed suppliers device, Arduino Uno R3
Pengaruh Temperatur Dan Kecepatan Udara Pada Proses Pengeringan Raka Noveriyan Putra; Suprayogi Suprayogi; Tri Ayodha A
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengeringan merupakan salah satu metode dalam pemeliharaan bahan pangan. Cara yang paling sering digunakan saat ini yaitu dengan menggunakan alat pengering buatan yang menghasilkan udara panas yang kemudian diarahkan ke objek yang akan dikeringkan untuk menguapkan kandungan air di dalam objek tersebut. Dalam penelitian ini, pengaruh temperatur dan kecepatan udara pada laju pengeringan diselidiki secara eksperimental. Sebuah saluran udara yang dilengkapi dengan elemen pemanas dan kipas dibuat untuk mengatur kondisi temperatur dan kecepatan udara sesuai yang dibutuhkan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur temperatur dan kecepatan udara berupa anemometer dan termokopel yang diletakkan pada keluaran udara yang telah melewati elemen pemanas. Kandungan air dalam objek diukur laju pengeringannya selama satu jam proses pengeringan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa laju pengeringan meningkat seiring dengan kenaikkan temperatur dan kecepatan udara. Gradien laju pengeringan terhadap temperatur cenderung berkurang dari 0.163 gram/℃ sampai 0.122 gram/℃ pada ketebalan objek 2 cm. Sebaliknya, gradien laju pengeringan pada ketebalan objek 4 cm meningkat dari 0.102 gram/℃ sampai 0.244 gram/℃. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaruh temperatur lebih signifikan daripada kecepatan udara.
Pengembangan Kotak Pendingn Berbasis Termoelektrik Dengan Memanfaatkan Heatpipes Sebagai Komponen Pelepas Kalor Hafizh Farras Putra; Suprayogi Suprayogi; Tri Ayodha Ajiwiguna
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kotak pendingin berbasis termoelektrik adalah kotak pendingin yang memanfaatkan modul termoelektrik sebagai komponen pendingin ruang yang terinsulasi dari lingkungan. Heatpipes adalah teknologi penghantar panas dengan menggunakan pipa berukuran khusus dan memiliki fluida kerja di dalamnya. Penerapan modul TEC pada aplikasi pendiginan merupakan teknologi yang ramah lingkungan, selain itu bentuknya kecil dan tidak memerlukan sistem instalasi yang rumit menjadikan kombinasi TEC dan heatpipes sebagai pilihan yang tepat untuk diaplikasikan pada sistem pendingin. Maka dari itu dilakukan penelitian dan pembuatan kotak pendingin berbasis termoelektrik dengan memanfaatkan heatpipes sebagai komponen pelepas kalor. Pada penelitian ini sistem pendingin dapat mengkondisikan ruang di kotak pendingin hingga ±8oC dengan kondisi lingkungan di temperatur 26oC. Dengan kondisi yang sama kotak pendingin juga dapat menurunkan temperatur 800gr air menjadi ±17ºC dalam waktu 3600s. Kata Kunci: termoelektrik, kotak pendingin, heatpipes, efek Peltier, cooling box, air. Abstract Cooling box based thermoelectric is a cooling box utilizing a thermoelectric module as a cooling medium of an insulated box or chamber from the environment. Heatpipes is heat conducting technology technology using special sized pipes and have working fluids in them. The application of TEC module and heatpipes on cooling applications is an environmentally friendly technology, otherwise the shape is small and does not require a complicated installation system makes the combination of these two components as one of the right choice in order to maintain the temperature of the box. Therefore, research and manufacture of cooling box based thermoelectric by heatpipes utilizing as heat release component. This research can keep the air temperature in the cooling box of ± 8 º C on temperature in the environment ranging from 26oC. The cooling box can also lower the temperature of 800gr water to ± 17 º C within 3600s. Keywords: thermoelectric, cooler, heatpipes, Peltier effect, cooling box, water.
Studi Perhitungan Ggl Output Generator Arus Searah Berdasarkan Ilustrasi Gerak Transversal Gelombang Laut Andrew Pradana Putra; Suprayogi Suprayogi; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dirancang untuk mensimulasikan keluaran tegangan generator listrik berdasarkan gerak ombak laut vertikal dengan menggunakan mesin generator terhadap parameter-parameter yang diukur dan menganalisis pengkondisian sinyal yang dihasilkan. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengkarakterisasi bentuk gelombang laut dari bidang vertikal nya yang dilakukan di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia dengan letak koordinat 7°42,047'S 108°39,511'E diambil sampel 30 detik untuk selanjutnya bersifat kontinu. Kemudian energi mekanik yang terjadi disalurkan menggunakan lengan yang tahan terhadap korosi air laut menuju ke sebuah gear yang menyatu dengan rotor dari generator. Di generator energi tersebut di konversikan menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan variansi lengan 3 meter, 4 meter, dan 5 meter untuk menghubungkan pelampung ke gear yang akan menggerakan rotor pada generator, sehingga didapat hasil untuk variansi lengan 3 meter adalah 775.42 V, untuk variansi lengan 4 meter adalah 720.29 V, dan untuk variansi lengan 5 meter adalah 666.15 V. Keluaran dari generator tersebut akan di analisis, sehingga muncul grafik yang berkaitan dengan parameter-paramater yang terukur dan kemudian dianalisis bentuk pengkondisian sinyal nya di komputer. Berdasarkan hasil penelitian semakin kecil ukuran lengan maka semakin besar output yang dihasilkan. Kata Kunci: generator, gelombang laut, energi mekanik, energi listrik, dan pembangkit listrik tenaga gelombang laut. Abstract This research is conducted to simulate the electric voltage generator’s output by using the generator for measured parameters and analyse the conditioning signal. The first stage is characterize the waveform of the ocean that is taken in Pangandaran Beach, West Java, Indonesia with the location of coordinates 7 ° 42,047'S 108 ° 39,511 sample time taken by 30 seconds with the assumption for next is continuous. Then the mechanical energy that occurs is distributed using arm which resist of corrosion that connected with rotor of the generator. In generator energy is converted into electrical energy. This research using 3 variances of the arm, 3 metre, 4metre, and 5 metre, so the result of 3 meter arm is 775.42 V, 4 meter arm is 720.29 V, and 5 meter arm is 666.15 V. The output of the generator will be analyse the form of signal conditioning in the computer and calculate by the simulation, than resulting the graph of the parameters which measured. Based on the result of this research that smaller size of the arm then the result of output electromotive force is bigger. Keywords: generator, ocean wave, mechanical energy, electrical energy, and ocean wave power plants
Perancangan Multikoil Pada Sistem Induksi Medan Magnet M.Nabil Ainul Amri; Dudi Darmawan; Suprayogi Suprayogi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pengujian suatu material merupakan sebuah proses identifikasi untuk mendeteksi kandungan suatu material, Jumlah kandungan, maupun posisi kandungan material dalam suatu objek. Berbagai tahap identifikasi telah dikembangkan saat ini mulai dari Destructive Testing maupun Non-Destructive Testing. Seiring dari berkembangnya teknologi, metode Non-Destructive Testing yang sering digunakan untuk melakukan pengujian, karena metode Non-Destructive Testing ini adalah pengujian tanpa merusak objek secara kontak langsung. salah satunya digunakan dalam bidang eksplorasi. Dalam penelitian tugas akhir ini, objek uji yang akan ditinjau adalah kandungan tanah kosong dan tanah yang dicampur serbuk logam. Dari objek uji ini akan didapatkan beberapa data berupa gaya gerak listrik (ggl) yang akan dianalisis selisih rata – rata nilai perbedaannya. Kemudian dalam pengujiannya masing-masing menggunakan konfigurasi koil yang berbeda sehingga dapat menghasilkan data selisih ggl paling besar pada objek pengujian agar mendapatkan konfigurasi koil yang paling feasible. Kata Kunci: Non-Destructive Testing, Feasible, Gaya Gerak listrik (ggl), konfigurasi koil. Abstract Testing a material is an identification process to detect the content of a material, the amount of content, and the position of the material content in an object. Various stages of identification have been developed now by starting from Destructive Testing and Non-Destructive Testing. Along with the development of technology, Non-Destructive Testing method is often used to perform testing, because the method of Non-Destructive Testing is a test without damaging the object in direct contact. one of which is used in the field of exploration. In this research, the test object to be reviewed is the content of vacant soil and soil mixed with metal powder. From this test object will be obtained some data in the form of electric motion (emf) to be analyzed difference difference - average value difference. Then in each test using different coil configurations that can produce the largest emission difference data on the test object to obtain the most feasible coil configuration. Keywords: Non-Destructive Testing, Feasible, Electric motion force (emf), coil configuration.
Klasifikasi Suara Anak-anak Menggunakan Metode Fast Fourier Transform Rizka Nugra Annisa; Suprayogi Suprayogi; Hertiana Bethaningtyas Dyah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Suara pada setiap manusia memiliki tipe yang berbeda-beda. Tipe suara adalah berbagai jenis suara yang diklasifikasikan bedasarkan frekuensi suara yang dihasilkan. Terdapat 6 tipe suara manusia, yaitu untuk tenor,bariton, dan bass, sopran, mezosopran dan alto. Jika dibandingkan dengan suara pria dan wanita dewasa, wilayah suara anak - anak memiliki kondisi berubah - ubah. Pada anak-anak jangkauan suara yang dimiliki masih dapat berubah, kondisi tersebut dikarenakan organ pembentuk suara yang masih terus berkembang. Dengan demikian akan dilakukan penelitian untuk tugas akhir dengan mengidentifikasikan suara anak - anak serta mengklasifikasikan suara tersebut kedalam jenis tipe suara manusia bedasarkan frekuensi dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform. yang dapat mengubah sinyal dari domain waktu ke domain frekuensi. dengan menggunakan metode FFT, laju komputasi dari perhitungan transformasi fourier dapat ditingkatkan. Dimana suara anak-anak akan direkam dengan mengucapkan nada dasar suara, kemudian hasil rekaman suara tersebut akan diolah menggunakan software MATLAB R2015b dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform untuk melihat frekuensi yang dihasilkan oleh suara anak tersebut kemudian diklasifikasikan dengan tipe suara. Kata kunci: suara manusia; tipe suara; anak-anak; FFT; Matlab. Abstract Every human being has a different type of voice. The type of voice is various types of sound that are classified according to the frequency of sound produced. There are 6 types of human sounds, namely for tenor, baritone, and bass, soprano, mezosopran and alto. When compared with the voice of adult men and women, the children's voice area has changing conditions. In children the range of sound they have can still change, this condition is due to the sound-forming organs that are still developing. Thus, research will be carried out for the final project by identifying the voices of children and classifying the sounds into types of human voice based on frequency using the Fast Fourier Transform method. which can change signals from the time domain to the frequency domain. by using the FFT method, the computational rate of the fourier transformation calculation can be increased. Where the voices of children will be recorded by saying the basic tone of sound, then the sound recording results will be processed using MATLAB R2015b software using the Fast Fourier Transform method to see the frequency produced by the child's voice then classified by the type of sound. Keywords: human voice; sound type; children; FFT; Matlab.
Identifikasi Tingkat Kenyamanan Akustik Di Taman Balai Kota Bandung David Hangkam Sirait; Suprayogi Suprayogi; M. Saladin Prawirasasra
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pendekatan secara metode Soundscape melibatkan aspek subjektif seseorang untuk dapat merasakan lingkungan akustik secara nyata. Aspek subjektif berupa penilaian kuesioner terhadap sebuah rekaman, berdasarkan lingkungan akustik aslinya untuk diperdengarkan kembali. Penilaian dengan menentukan skala yang sudah ditentukan berbentuk Semantic Differential dan Adjective Scale. Objek penelitian dilakukan pada tiga zona di Taman Balai Kota Bandung yaitu zona rekreasi, zona air mancur, dan zona taman labirin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik zona pada pagi dan siang hari memiliki perbedaan signifikan antara zona air mancur - zona labirin. Pada sore hari perbedaan signifikan antara zona rekreasi - zona air mancur. Hal ini sebanding dengan penilaian responden yang menunjukkan zona air mancur merupakan zona yang baik untuk dikunjungi pada waktu pagi dan siang hari. Kata kunci: Soundscape, Semantic Differential, Adjective Scale, Zona, Taman Balai Kota Bandung, Waktu. Abstract The approach of the Soundscape method involves the subjective aspect of a person to be able to feel the acoustic environment in a real way. The subjective aspect is the assessment of the questionnaire on a recording, based on the original acoustic environment to be played back. Assessment by determining the scale that has been determined in the form of Semantic Differential and Adjective Scale. The object of the study was carried out in three zones in the Bandung City Hall namely recreation zones, fountain zones, and labyrinth garden zones. The results of this study indicate that the characteristics of the zones in the morning and afternoon have significant differences between the fountain zones - the labyrinth zone. In the afternoon significant differences between recreational zones - fountain zones. This is comparable to the respondents' assessment which shows that the fountain zone is a good zone to visit in the morning and afternoon. Keywords: Soundscape, Semantic Differential, Adjective Scale, Zone, Taman Balai Kota Bandung, Time
Studi Perbandingan Tingkat Kehomogenan Distribusi Medan Magnet Oleh Kumparan Berdasarkan Bentuk Penampang Kumparan Khoirurrijal Tri Novianto; Dudi Darmawan; Suprayogi Suprayogi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak EIT merupakan salah satu tomografi yang non-destruktif. EIT adalah teknik memperoleh informasi keadaan internal suatu objek fisis melalui potensial batas permukaan objek. Metoda EIT yang akan dibahas disini adalah metoda penentuan distribusi resistivitas objek dengan menggunakan induksi medan magnet atau bisa disebut dengan Induced Current Electrical Impedance Tomography (ICEIT). Distribusi medan magnet yang homogen dapat menghasilkan distribusi arus induksi yang lebih merata dan menjangkau seluruh permukaan objek sehingga deteksi terhadap anomaly didalam objek dan rekonstruksi citra semakin baik. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konfigurasi koil yang bisa menghasilkan distribusi medan magnet yang lebih baik. Pada penelitian ini, mencari nilai kehomogenan menggunakan objek dari tiga bentuk koil yang berbeda yaitu koil segienam, persegi dan silinder dilakukan dengan cara eksperimen. Hasil Eksperimen menunjukkan bahwa objek dengan ukuran 8x8 lebih baik daripada objek 10x10 dengan terdapat perbedaan antara ketiga koil tersebut, hasil koil persegi adalah hasil yang terbaik dari ketiganya dikarenakan nilai kehomogenannya sebesar 0.66458 dan image mendekati kehomogenan. Kata Kunci : EIT, ICEIT, Objek, Kehomogenan, Koil Abstract EIT is a non-destructive test in tomography. EIT is a method to obtain an information from the physical internal object through the surface. The method that use in this studi is determintaion of resistivity distribution object by using magnetic field induction or know as Induced Current Electical tomography (ECEIT). A homogen magnetic filed distribution can produce a more evenly distributed induction current and can reach all of the object field so the detection against object anomaly and image reconstruction could be better. Therefore, the goals of this study is to get a coil configuration that can produce the best magnetic field distribution. This study use three different shape of coil that is hexagonal, squere, and cylinder to find a homogeneity value with an experiment. The result is that object with 8x8 size is better then object with 10x10 size, and the squere coil is the best from the three coil that used in this study because the it had the biggest homogenity value that is 0.66458 and it had an image which approached homogeneity. . Keynote : EIT, ICEIT, Object, Homogenity, Coil
Respon Komunitas Pengguna Jalan Terhadap Kebisingan Lalu Lintas Pada Pertigaan Jalan Bojongsoang Erik Rikmawansyah; Suprayogi Suprayogi; Saladin Prawirasasra
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Secara umum pengukuran kebisingan dilakukan dengan mengetahui nilai objektif dari tempat pengukuran yaitu dengan mengetahui nilai Leq. Namun pengukuran tersebut hanya mengacu pada pengukuran objektif dengan tidak melibatkan seseorang atau ekosistem dalam pengukuran tersebut. Maka dari itu soundscape dipakai untuk mengetahui perspektif seseorang terhadap paparan kebisingan yang terjadi, dalam kasus ini responden yang dimintai pendapat merupakan pengguna jalan Bojongsoang, Kab. Bandung. Responden itu sendiri dibedakan menjadi tiga kelompok umur yaitu 10 tahun – 25 tahun, 26 tahun – 41 tahun, dan 42 tahun – 57 tahun. Hasil yang didapat pada penelitin ini yaitu nilai Leq yang paling kecil mencapai 60.23 dBA dan Leq yang paling besar mencapai 87.40 dBA. Nilai tersebut sudah melebihi baku mutu kebisingan yang ditentukan oleh KEPMEN LH pada tahun 1996 yaitu sebesar 55 dBA untuk pemukiman. Untuk hasil yang didapat dari pengukuran subjektif menyatakan bahwa perbedaan signifikan hanya terjadi pada aspek calm-noisy di hari Sabtu, sedangkan pada aspek lainya di semua hari tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari perspketif responden yang dibedakan terhadap umur. Kata kunci: Bising, Leq, Soundscape, Perspektif, Monaural Abstract In general noise measurment done to find out an objective value of a noise exposure in some place or as know as Leq, but the measurment just refer to an objective measurment without involving anybody or the ecosystem of that place. Therfore the soundscape approuch used to find out a people perspective againts noise exporsure, the respondent in this study is road user of Road of Bojongsoang Kab Bandung that divided into three group with age category that is 10 y/o – 25 y/o, 26 y/o – 41 y/o, 42 y/o – 57 y/o. The results obtained are, minimum Leq value amount 60.23 dBA and for maximum Leq value are 87.40 dBA. As for that value has exceed the quality standart set by KEPMEN LH in 1996, where the maximum value for housing and settlements is 55 dBA. The result for the perspective measurment is there are just one aspect that has significant difference that is calm-noisy aspect from Saturday, for all other aspects throughout the day it has no significant difference from all of the respondent grup that divided according to age. Keywords: Noice, Leq, Soundscape, Perspective, Monaural
Analisis Tegangan Multikoil Receiver Dengan Single Koil Transmiter Pada Anomali Logam Dalam Tanah Rizky Aditya Nugraha; Dudi Darmawan; Suprayogi Suprayogi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Non destructive testing (NDT) adalah aktivitas pengujian atau inspeksi terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya kerusakan, discontinuity, atau, kandungan bahan lain dalam suatu objek tanpa merusak benda yangkita uji atau inspeksi. . Sering kali teknik ini digunakan untuk keperluan – keperluan identifikasi pada bidang tertentu,salah satu contohnya adalah bidang eksplorasi. Banyak cara untuk dapat mengidentifikasi ,salah satunya denganmenggunakan multikoil yang dilakukan pada penelitian ini. Perancangan multi koil ini akan mengindentifikasi objekyang akan diuji, kemudian akan didadapat data berupa gaya gerak listrik (GGL). Dalam pengujiannya, perancanganmultikoil menggunakan konfigurasi koil transmitter yang berbeda ukuran nya sehingga nantinya dapat diperoleh GGLpaling maksimum untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu anomali pada saat pengujian. Proses identifikasidilakukan dengan meninjau dari dua kondisi yaitu pada saat anomali berupa plat besi dan juga anomali berupa uanglogam pecahan 1000 rupiah. Anomali akan dtepat berada dibawah koil receiver yang telah diposisi kan, sehinggaketika proses induksi berlalngsung ketika receiver ditempatkan anomali nilai GGL nya akan lebih tinggi dibandingkandengan receiver lain nya yang tidak dipoisikan anomali dibawahnya. Kata kunci : Non destructive testing (NDT), Gaya Gerak Listrik (GGL), Multikoil, Anomali.Non destructive testing (NDT) is the activity of testing or examining an object to determine the existenceof damage, discontinuity, or composition of other materials in an object without damaging the object we are testingor inspecting. . Often this technique is used for consulting needs in a particular field, one example is the field ofexploration. There are many ways to support, one of them is by using multicoil in this research. This multi-coil designwill identify the object to be offered, then the data will be in the form of electromotive force (GGL). In its testing,multicoil design uses a coil transmitter configuration that is different in size so that the maximum GLG is obtained toverify the presence or absence of an anomaly during testing. The acceptance process is carried out by reversing twoquestions, namely at the time of an anomaly in the form of an iron plate and also an anomaly in the form of a 1000rupiah coin. The anomaly will be right below the receiving coil that has been positioned right, so that the inductioncompilation process with the recipient requires an anomaly the GGL value will be higher than the other recipientsthat cannot be anomaly below . Keywords: Non destructive testing (NDT), Electric Motion (GGL), Multicoil, Anomaly