Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI DAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen Universitas Tridinanti Palembang) H Hasyunah; Yusro Hakimah
JURNAL KOMPETITIF Vol 9, No 1: Edisi Januari-Juni 2020
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/kompetitif.v9i1.633

Abstract

The influence of entrepreneurship education is one of the important factors to foster and develop potential students' interest in entrepreneurship. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of motivation and entrepreneurial mentality partially or simultaneously on the interest in entrepreneurship at students of the Management Study Program at Tridinanti University, Palembang. The number of samples used was 467 students of Management Study Program class of 2013. Data sources obtained from the distribution of questionnaires, then analyzed using the classic assumption test, multiple regression, testing individual hypotheses (t test), F test and determinant coefficient. From the test results show that Motivation and Mental Entrepreneurship partially or simultaneously have a significant effect on Mental for Entrepreneurship in Management Study Program students, Tridinanti University, Palembang. The magnitude of the value of the coefficient of determination (Adjusted R Square) is 0.823 which implies that the magnitude of the influence of Entrepreneurial Motivation and Mentalism on Interest for Entrepreneurship is 82.3%, while the remaining 17.7% is influenced by other variables not examined in this study. Keywords:  Motivation, Mental Entrepreneurship, Interest in Entrepreneurship
ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DANPREDIKSI PENAMBAHAN PEMBANGKIT LISTRIK DI SUMATERA SELATAN Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 2 Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.442 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i2.502

Abstract

Abstrak: Energi listrik memilikiperanpenting dalam kehidupan manusia. Energi listrik digunakan dalam beberapasektor, yaitu sektor rumah tangga, industri, bisnis, sosial, gedung kantor pemerintah, dan penerangan jalan umum.Dalam memenuhi kebutuhan energi listrik diperlukan perencanaan yang baik dengan memprediksi kebutuhan energilistrik sampai tahun 2025, agar bisa diketahui besar penambahan pembangkit yang dibutuhkan. Regresi linier bergandaadalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam memprediksi kebutuhan energi listrik. Dalam memprediksienergi listrik, variabel bebas yang digunakan adalah jumlah penduduk, jumlah pelanggan, daya tersambung, dankebutuhan energi listrik. Dengan menggunakan metode regresi linier berganda, didapat prediksi energi listrik padatahun 2025 sebesar 9.061,56 GWh. Dari hasil prediksi yang didapat, penambahan kapasitas pembangkit sampai tahun2025 sebesar 3.681,54 MW.Kata kunci: prediksi, regresi linier, energi listrik, kebutuhan beban
Analisa Pemasangan Penangkal Petir Pada Gedung OPIMall Jakabaring Palembang Pengaruh Iklim Kerja, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Universitas Tridinanti Palembang Heni Kurniasari; Yusro Hakimah; Ishak Effendi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 2 Juli 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.288 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i2.40

Abstract

Abstrak: Bangunan gedung OPI Mall yang terletak pada daerah Jakabaring merupakanbangunan yangmemiliki ketinggian yaitu 30meter.Gedung inimemiliki indeks perkiraan akanbahaya sambaran petir (R) sangat besar yaitu 16, sehingga sangat perlu untukmemiliki sistemproteksi petir. Efisiensi sistem proteksi petirnya adalah 87,4 % , sehingga gedung ini beradapada tingkat proteksi III. Dengan perhitungan berdasarkan beberapa metode penempatanterminasi udara yaitu metode sudut proteksi, bola bergulir, zona proteksi razevig, dan metodeESE (Early Streamer Emission),menghasilkan radius proteksi, luas area proteksi, dan jumlahpenangkal petir yang berbeda. Berdasar metode Sudut Proteksi, dari perhitungan didapat luasarea proteksi (p) sebesar 1675,54m2 (9,05%) dari luas area 18512m2, dan radius proteksi (Rp)23,1 meter, sehingga dibutuhkan penyalur petir sebanyak 12 buah. Dengan metode ZonaProteksi Razevig, dari perhitungan didapat luas area proteksi (p) sebesar 2604,44 m2 (14,07%) dari luas area 18512m2, dan radius proteksi (Rp) 28,8meter, sehingga dibutuhkan penyalurpetir sebanyak 8 buah. Dengan metode Bola Bergulir, dari perhitungan didapat luas areaproteksi (p) sebesar 6358,5m2 (34,355%) dari luas area 18512m2, dan radius proteksi (Rp) 45meter, sehingga dibutuhkan penyalur petir sebanyak 3 buah. Dengan menggunakan metodeESE dengan KURN Lightning Protection System tipe R-150 luas area proteksi (p) sebesar55543,46 m2 dari luas area 18512 m2, dan radius proteksi (Rp) 133 meter, sehingga hanyadibutuhkan penyalur petir 1 buah. Oleh karena itu diterapkanlahmetode ESE yang lebih efektifdigunakan dibandingkan dengan metode lainnya pada gedung OPI Mall.KataKunci: Proteksi Petir,Metode Sudut Proteksi,Bola Bergulir, Zona ProteksiRazevig, ESE(Early Streamer Emission).
Studi Pengaruh Penambahan Kapasitor Shunt pada Sistem Kelistrikan 150 KV Lampung utara Ichsandi .; Yuslan Basir; Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1548.286 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i2.168

Abstract

Kualitas tegangan dalam sistem tenaga listrik merupakan hal yang penting untukmenjaga kehandalan sistem tenaga listrik pada jaringan 150 kV. Batasan operasi untuktegangan tinggi (150 kV) yaitu -10% dan +5% dari tegangan nominal. Dilakukan 20 simulasidengan kapasitor 5, 10, 15 dan 20 MVAr di Gardu Induk Blambangan Umpu, Gardu IndukBukit Kemuning, Gardu Induk Kotabumi, Gardu Induk Menggala, dan Gardu IndukGumawang. Jatuh tegangan di Gardu Induk Gumawang dari 131,81 kV (-12.13 % daritegangan nominal) menjadi 136,47 kV (-9.02 % dari tegangan nominal) dengan pemasangankapasitor 15 MVAr di Gardu Induk Gumawang.Voltage quality in electric power systems is essential to maintaining the reliability of thepower system 150 kV network. Operating limits for high voltage (150 kV) is -10% and +5%of the nominal voltage. Conducted 20 simulations with capacitor 5, 10, 15 and 20 MVAr atBlambangan Umpu substation, Bukit Kemuning substation, Kotabumi substation, Menggalasubstation, and Gumawang substation. Voltage drop in Gumawang of 131.81 kV (-12.13%of nominal voltage) to 136.47 kV (-9.02% of the nominal voltage) with the installation of 15MVAr capacitors at substation Gumawang.
Simulasi Konfigurasi Jaringan Distribusi 20 KV PT. PLN (PERSERO) Rayon Kayuangung Untuk Mengurangi Rugi daya dan Tegangan Menggunakan Electrical Transient Analysis Program (ETAP) 7.5.0 Irfan Maulana; Yusro Hakimah; Ishak Effendi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 2 Juli 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v2i2.13

Abstract

Abstrak : Dalam penyaluran tenaga listrik dari sumber tenaga listrik ke konsumen yangletaknya berjauhan selalu mengalami terjadinya kerugian berupa rugi-rugi daya dan rugitegangan sehingga menyebabkan terjadinya jatuh tegangan yang cukup besar yangmengakibatkan rendahnya tegangan terima terutama yang berada diujung saluran. Untukmengatasi permasalahan dilakukan perhitungan aliran daya menggunakan ElectricalTransient Analisys Program (ETAP) 7.5.0 pada PT. PLN (Persero) Area Palembang RayonKayu Agung Penyulang Krakatau Gardu Induk Simpang Tiga. Dari hasil analisa danpembahasan diperoleh hasil rekonfigurasi_2 lebih baik dengan tegangan terima terendahsebesar 17,573 kV, Rugi daya aktif 0.6914 MW dan daya reaktif 0.8235 MVAr dari kodisieksisting dan mengurangi rugi daya aktif sebesar 0.8881 MW dan rugi daya reaktif 1.0771MVAr. Sehingga dari pengurangan rugi-rugi daya diperoleh penghematan biaya daya aktifsebesar Rp. 543.507.000 / bulan dan penghematan biaya daya reaktif sebesar Rp.542.858.400,- / bulan.Kata kunci : Drop tegangan, Konfigurasi Jaringan
PENJADWALAN OPERASI PEMBANGKIT PLTG GUNUNG MEGANG BERDASARKAN BIAYA BAHAN BAKAR Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 1 Januari 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.239 KB) | DOI: 10.52333/destek.v4i1.217

Abstract

Abstrak: Biaya bahan bakar pada umumnya adalah biaya paling besar yaitu kira-kira 60 persen dari biaya operasi keseluruhan. Pengendalian biaya operasi ini merupakan hal yang pokok karena optimalisasi biaya bahan bakar dapat menghemat biaya operasi serta dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.Konfigurasi pembebanan atau penjadwalan pembangkit yang berbeda dapat mengakibatkan biaya operasi pembangkit yang berbeda pula, tergantung dari karakteristik masing-masing unit pembangkit yang dioperasikan. Penjadwalan pembangkit sangat penting bagi pengoperasian suatu pembangkit, terutama pembangkit termal, karena berkaitan langsung dengan biaya  bahan bakar.Adapun kombinasi kerja unit pembangkit yang paling ekonomis adalah untuk keluaran daya dengan beban sebesar 40 MW, maka biaya bahan bakar paling ekonomis 801,76 dolar perjam.Untuk keluaran daya dengan beban sebesar 50 MW maka biaya bahan bakar paling ekonomis 1124,38 dolar perjam. Untuk keluaran daya sebesar 60 MW maka biaya bahan bakar paling ekonomis 1314,22 dolar perjam. Untuk keluaran daya sebear 80 MW maka biaya bahan bakar paling ekonomis 1617,5 dolar perjam. Kata kunci: konfigurasi pembebanan, biaya bahan bakar, efisensi
PERENCANAAN SISTEM PENTANAHAN PERALATAN PENGHANTAR PADA GARDU INDUK TANJUNG API-API Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 2 JULI 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v4i2.292

Abstract

Abstrak: Sistem pentanahan peralatan Gardu Induk merupakan peralatan yang amat penting untukmenghindari bahaya-bahaya terhadap orang yang sedang berada didalam atau didaerah Gardu Induktersebut. Fungsi pentanahan peralatan Gardu Induk sendiri untuk membatasi tegangan yang timbulantara peralatan, peralatan dengan tanah dan meratakan gradient tegangan yang timbul padapermukaan tanah akibat arus gangguan yang mengalir dalam tanah. Pada perencanaan sistempentanahan peralatan ini menggunakan sistem pentanahan grid dengan jumlah paralel 8 kisi-kisi utamayang kedalaman penanaman konduktornya tergantung dari nilai tahanan jenis tanah serta luas areapentanahan yang akan digunakan. Untuk tahanan jenis tanah sebesar 17,1 ohm-meter dan arusgangguan maksimum ketanah sebesar 8227 ampere, sehingga luas penampang konduktor 25 mmdengan panjang konduktor grid 413 meter, maka didapat tegangan sentuh dan tegangan langkah padaperencanaan yang dimana tegangan sentuh 670,71 Volt dan tegangan langkah 262,74 Volt lebih kecildari tegangan sentuh dan tegangan langkah standar IEC serta tahanan pentanahan grid sebesar 0,99ohm.Kata Kunci: Pentanahan Peralatan, Gardu Induk.2
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI DI DESA TELUK TENGGIRI, DESA PADANG REJO DAN DESA SEBUBUS KABUPATEN BANYUASIN, SUMATERA SELATAN Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 1 JANUARI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.445 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i1.382

Abstract

Prakiraan kebutuhan energi listrik tida saja diperlukan sebagai data masukan bagi proses perencanaan pembanguna suatu system kelistrikan, tetapi juga diperlukan untuk pengoperasia system tenaga listrik dalam penyediaan anergi sesuai dengan kebutuhan. Demond Forecast atau prakiraan kebutuhan energy listrik di Desa Teluk Tenggiri, Desa Padang Rejo dan Desa Sebubus terbagi dalam dua sektoral yaitu  rumah tangga umum. Variable yang mempengaruhi tiap sector merupakan data lima tahun sebelumnya. Hasil untuk perkiraan kebutuhan energy total yang harus diproduksi pada tahun 2015 adalah 790.323,761 KWh.  Kebutuhan beban listrik di Teluk Tenggiri sebesar 152,8 KVA, di Desa Padang Rejo sebesar 98,1 KVA dan di Desa Sebubus sebesar 93,1 KVA. Pertumbuhan penduduk juga menyebabkan peningkatan kebutuhan energy listrik. Diperlukan pembangunan fisik jaringan saluran udara sepanjang 14 km. Dalam perencanaan jaringan saluran udara tegangan menengah (SUTM) 20 KV dengan system pola jaringan radial menggunakan tiang penyangga beton dengan tinggi 12 meter dengan kekuatan tiang 200 daN sebanyak 233 batang. Jarak antar gawang sepanjang 60 meter dengan total lebar andongan 60,010 meter. Menggunakan kawat penghantar AAAC dengan luas penampang 70 mm2 KHA 255 Ampere, panjang kawat penghantar ditambah andongan didapat 14090 meter untuk 1 kawat penghantar sepanjang 14 Km.Kata kunci: perencanaan jaringan distribusi SUTM, metode peramalan, prakiraan, kebutuhan listrik
PERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117 Di PT PLN (PERSERO) AREA BANGKA Lisma .; Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No.1 Januari 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.215 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i1.156

Abstract

Berdasarkan pengukuran Jatuh tegangan pada pelanggan ujung jurusan satu gardu P117 di PT.PLN ( Persero )Area Bangka sangat rendah tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan SPLN No 1/1995 diamana tegangan standar+10% dan -5% dari tegangan nominal dimana standar tegangan jaringan tegangan rendah maksimal -4% dari tegangannominal.Untuk memperbaiki nilai tegangan terima pada ujung jaringan jurusan satu gardu P117 maka dilakukanperhitungan tegangan ujung dengan menambahkan gardu sisip. Pada saat sebelum dilakukan pemasangan gardu sisip,gardu P117 jurusan satu memiliki tegangan pada phasa R sebesar 182,15 Volt, phasa S sebesar 175,96 Volt dan phasa Tsebesar 195,22 Volt. Setelah dilakukan perencanan penambahan gardu sisip di P117D30 maka didapat perbaikantegangan pada ujung jaringan jurusan satu gardu P117 yaitu phasa R sebesar 227,90 Volt, Phasa S sebesar 224,10 Voltdan Phasa T sebesar 228,75 Volt.Kata kunci : Gardu sisip, drop tegangan, rugi- rugi jaringan Distribusi
Perancangan Sistem Pelepasan Beban Pada Pembangkit Listrik Pertamina Talisman Dengan Menggunakan Relay SR3B261FU Teguh Baruna; Herman Ahmad; Nefo Alamsyah; Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1430.728 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.22

Abstract

Abstrak: Pada sistem kelistrikan PT. Pertamina Talisman memiliki sistem pembangkitlistrik sendiri yang terdiri dari PLTG dan PLTD. Pembangkit-pembangkit ini memilikifungsi yang sangat vital yaitu mensuplai listrik kilang dan sumur minyak terutama padaunit-unit produksi.Pada saat terjadi gangguan pada salah satu pembangkit (trip genset), maka akanterjadi pelepasan beban agar pembangkit lain tidak overload dan bisa menimbulkan blackout. Pelepasan beban yang pertama adalah area di block station dimana akan mematikanpompa-pompa minyak dan air sebagai prioritas pertama. Pelepasan beban kedua ditujukankepada MCB di area Hiline 3 yg akan mematikan sumur dengan produksi yang rendah.Sedangkan pelepasan beban ke tiga adalah area Hiline 2 untuk jumlah produksi yang sedang.Relay SR3B261FU akan mengatur sistem pelepasan beban dimana apabila terjadi trip padapembangkit 310 kW maka waktu yg dibutuhkan untuk mengembalikan frekuensi ke posisinormal 50 Hz adalah 2,2 detik.Apabila terjadi trip pada pembangkit 484 kW, waktu yang dibutuhkan untuk kembali kefrekuensi normal adalah 2,6 detik. Jika terjadi trip pada pembangkit 725 kW waktu yangdibutuhkan untuk kembali ke 50 Hz adalah 4,4 detik. Sedangkan jika terjadi trip padapembangkit 1050 kW yang merupakan pembangkit paling besar, waktu yang dibutuhkanuntuk kembali ke 50 Hz adalah 13,4 detik.Kata kunci: Pelepasan beban, Relay SR3B261FU, Frekuensi.