Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID Joko Prasetyo; n/a Purwanto; n/a Rahmadwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pompa air di dunia industri sudah umum digunakan sebagai aktuator pada pengontrolan level air atau cairan. Pada plant tangki dalam dunia industri dapat memiliki nilai katup keluaran air atau cairan yang bervariasi. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja aktuator dan performansi sistem. Kontroler PID banyak digunakan di dunia industri karena responnya yang cepat, overshootnya kecil dan errornya kecil. Pada penelitian kali ini dilakukan uji performansi pada sistem kontrol level dengan variasi beban menggunakan kontroler PID. Pencarian parameter kontroler dengan menggunakan teori pertama metode Ziegler-Nichols didapat nilai parameter Kp= 23,04, Ki= 23,04, dan Kd= 5,76. Percobaan pada setpoint 100 mm dengan variasi beban satu, dua dan tiga tanpa gangguan didapatkan settling time masing-masing adalah 12,6 detik, 16,4 detik dan 31,6 detik. Pada variasi beban satu, dua, dan tiga dengan gangguan didapatkan settling time masing-masing 12,7 detik, 17,4 detik, 27,6 detik. Sedangkan error steady state masing-masing variasi beban satu, dua dan tiga tanpa gangguan adalah 0,08021%, 1%, 4%. Pada variasi beban satu, dua dan tiga dengan gangguan didapatkan error steady state 0,115152%, 1,296117%, 4,62844%.Kata kunci: Sistem Kontrol Level, Kontrol PID, Uji Performansi Sistem, Variasi Beban.
Rancang Bangun Alat Perajang Otomatis Ubi Kayu (Manihot Esculenta) sebagai Bahan Dasar Keripik Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Wahyunanto Agung Nugroho; Mochamad Bagus Hermanto; Rohganga Bahwono; Joko Prasetyo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.005 KB)

Abstract

Ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang sudah dikenal luas di Indonesia, karena mudah dalam penanaman dan perawatan, ubi kayu dapat tumbuh dengan baik di berbagai kondisi tanah. Usaha pengolahan ubi kayu menjadi keripik yang sudah berkembang masih banyak menggunakan tenaga manusia khususnya pada proses perajangan. Penggunaan tenaga manusia ini tentunya memiliki beberapa kekurangan diantaranya hasil ketebalan potongan tidak seragam, kapasitas kecil dan membutuhkan waktu yang lama. Permasalahan diatas memberi ide untuk merancang dan membuat alat pemotong ubi kayu dengan menggunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai otomatisasi dan otak (processor) dari suatu alat. Dengan adanya alat pemotong otomatis dengan mikrokontroler AT89S52 ini diharapkan akan banyak membantu pemotongan bahan keripik secara efektif dan efisien.
Uji Performansi Penyimpanan Tempe Menggunakan Pancaran Radiasi Ultraviolet Bambang Dwi Argo; Nur Komar; Safitri Rizka Rahmawati; Joko Prasetyo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.727 KB)

Abstract

Tempe merupakan makanan tradisional yang sangat populer di Indonesia, Tempe ini sendiri tidak mempunyai umur simpan yang lama karena terfermentasinya bahan dasar yang membuat kapang terus berkembangbiak didalamnya. Alternatif untuk memperlambat perkembangbiakan kapang ini adalah dengan penyinaran menggunakan pancaran radiasi sinar ultraviolet (UV) C dengan panjang gelombang 254 nm yang digunakan untuk menghambat peningkatan jumlah kapang dengan cara mempengaruhi fungsi sel. Hasil akhir yang diharapkan dengan penggunaan radiasi UV adalah penurunan populasi kapang sehingga dapat mempertahankan kualitas tanpa mempengaruhi komposisi kimia di dalam bahan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh dari penggunaan sinar ultraviolet terhadap jumlah kapang, protein, kadar air, dan perubahan warnanya Menentukan jarak penyinaran UV yang optimal terhadap keawetan tempe dalam simpanan, dan Mengetahui efektifitas penyinaran UV. Pada pelaksanaannya rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan pengulangan 3 kali yang terdiri dari 2 faktor yaitu Jarak antara lampu UV dengan bahan 12 cm; 17 cm; 22 cm, dan Lama penyinaran 24 jam; 48 jam; dan 72 jam. Sedangkan parameter yang diamati adalah Jumlah kapang, protein, kadar air, warna. Hasil analisis pengaruh dari penggunaan radiasi sinar UV terhadap jumlah kapang tanpa penyinaran adalah 9.28, dibandingkan dengan penyinaran jarak 12 cm adalah 7.05. Dengan penyinaran maka terjadi penurunan kadar air sebanyak 28.69 %. Perubahan warna merah dan kecerahan pada penyinaran jarak 12 cm dengan 17 cm tidak berbeda nyata dengan nilai warna merah 0.83 dan 0,91 sedangkan nilai kecerahannya 61.25 dan 61.52. Peningkatan jumlah protein terbesar pada penyinaran jarak 12 cm dengan nilai 27.46. Penyinaran yang optimal terhadap keawetan tempe dalam simpanan yaitu penurunan jumlah kapang, kadar protein dan kadar air dengan jarak 12 cm. Sedang pada kecerahan dan warna merah pada jarak 12 dan 17 cm mempunyai nilai tidak berbeda nyata. Dari hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa dengan radiasi jarak 12 cm mempunyai nilai yang optimal, walaupun jaraknya tidak cukup dekat dengan tempe tapisudah cukup optimal untuk menurunkan jumlah kapang tanpa merusak kandungan dalam tempe.
Desain Alat Pemacu Pertumbuhan dan Produktivitas Sayuran Berbasis Sonic Bloom dan Cahaya Monokromatik Joko Prasetyo; Danar Wicaksono
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.398 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.01.1

Abstract

Various varieties of plants thrive in Indonesia, one of which is vegetable commodities. One of the methods of vegetable planting used by farmers is to use a screen house or green house to reduce the occurrence of pests and diseases caused by high rainfall and humidity. One solution to this problem is to increase the level of agricultural productivity in Indonesia, but many problems are now being faced by farmers, namely agricultural land is decreasing, the number of pests, the decline in crop yields. The technology used is electroculture where plants will be stimulated or given a stimulus using monochrome light and high frequency audio. High frequency sounds trigger cells in plants to accelerate metabolic circulation and monochrome light is used to replace sunlight at night so that the period of photosynthesis becomes longer. Based on the results of the study, it was found that the plants tested could grow and bear fruit faster than normal conditions. In this study using pakcoy plants. The increase that occurred in pakcoy plants with this technology was 40.08%, so using this tool could increase crop yields.
Desain Alat Penggerak Partikel Air dengan Prinsip Elektroosmosis dan Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno Gigih Widyawantoro; Joko Prasetyo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.09

Abstract

Saat ini pemenuhan kebutuhan air pada tanaman masih menggunakan teknik pemenuhan air dengan cara menyiram langsung, tetapi penyiraman air yang digunakan secara langsung akan mengalami infiltrasi masuk kedalam tanah karena ada gaya gravitasi sehingga hanya beberapa persen air yang dapat digunakan tumbuhan. Hal tersebut terjadi karena belum ada penerapan teknologi dalam mempertahankan dan menarik air dari dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk rancang bangun dan menguji kinerja mesin penggerak air dengan sistem elektroomosis berbasis mikrokontroller Arduino Uno. Adapun parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tegangan 12V dan Kadar air pada lapisan tanah. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis data dengan desaign eksperimental yang melihat perubahan kadar air pada setiap lapisan tanah 2 cm sedalam 12 cm. Penelitian ini menggunakan tegangan 12V DC yang dialirkan pada tanah untuk memindahkan air yang menghasilkan kadar air sebesar 21,5% dari kadar air awal 14%, sehingga adanya peningkatan kadar air sebesar 6% selama 3 hari.
EFEK PEMAPARAN MUSIK GAMELAN JAWA, MUSIK ROCK DAN SUARA BURUNG MURAI BATU (Copsychus malabaricus) TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L) Joko Prasetyo; Yudha Firdaus Baharsyah; Yusuf Hendrawan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 9, No 4 (2020): Desember 2020
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v9i4.311-316

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemaparan variasi musik terhadap karakteristik pertumbuhan vegetatif dan produktifitas tanaman bayam cabut. Perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah jenis musik (gamelan jawa, musik rock dan rekaman suara burung murai batu) dan perlakuan waktu (1 jam, 2 jam dan 3 jam). Level suara yang digunakan berkisar antara 70-75 dB dimulai sejak tanaman telah disemai hingga panen. Parameter yang diamati panjang dan lebar daun tanaman, tinggi tanaman, berat tanaman saat panen dan panjang akar tanaman bayam. Perlakuan terbaik dari penelitian terhadap pertumbuhan tanaman bayam adalah perlakuan musik gamelan jawa dengan waktu pemaparan 3 jam. Perlakuan ini menghasilkan rata-rata tinggi tanaman sebesar 100.79 cm, panjang daun tanaman bayam sebesar 36.27 cm, lebar daun tanaman bayam sebesar 25.30 cm, berat tanaman bayam saat panen sebesar 72.16 gram dan panjang akar tanaman bayam dengan sebesar 36.41 cm. Secara umum paparan musik gamelan dengan waktu pemaparan 3 jam memberikan hasil terbaik terhadap karakteristik morfologi dan produktifitas tanaman baya. Kata Kunci:   bayam, pertumbuhan, produktifitas, suara
The Empowerment of Vegetable Farmers Group through the Implementation of Healthy Agriculture at Vegetable Farmers Center in Bokor Village, Tumpang Subdistrict, Malang Regency East Java Province Nurul Aini; Wiwin Sumiya Dwi Yamika; Kartika Yurlisa; Fery Abdul Cholid; Faizatul Amalia; Joko Prasetyo
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.268 KB) | DOI: 10.32503/hijau.v4i1.333

Abstract

The empowerment activity was motivated by excessive use of inorganic fertilizers, chemical pesticides and herbicides in the process of vegetable cultivation and other agricultural commodities in the vegetable center of Bokor Village. The high cost of labor for weed control causes farmers to overuse herbicides. The practice of vegetable cultivation with high chemical inputs has an impact on agricultural land degradation, high costs of productions and chemical residues in vegetable production. On the long period, chemical residues can endanger consumer’s health. The objectives of this service are: 1). Increasing awareness of farmers to cultivate vegetables that are safe for consumption with the principles of healthy farming; 2). Reducing damage to agricultural ecosystems due to unhealthy agricultural practices. Mentoring activities are carried out during May-September 2018 (5 months), with a target of 20 participants. The methods of activities that carried out was a survey and discussion of the implementation of healthy farming with the Bokor Village farmer group; comparative study on the Brenjonk Organic Community, Trawas, Mojokerto; then followed by mentoring vegetable cultivation using biological agents in the study plot.From the results of the mentoring activity, it can be concluded: 1. It has provided knowledge and skills to farmers to implement healthy farming, 2. It has been running quite effectively by looking at the results of evaluations that are in line with the achievement targets.
Desain Alat Pemeras Santan Kelapa (Cocos nucifera) Sistem Sentrifugal Joko Prasetyo
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 2 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.866 KB)

Abstract

ABSTRAKTanaman kelapa merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sebagian produksi kelapa dikonsumsi dalam bentuk segar, yaitu santan. Pemerasan santan dalam skala rumah tangga sebagian besar dilakukan dengan manual yaitu menggunakan tangan, sehingga waktu yang digunakan cukup lama dan membutuhkan tenaga yang besar. Salah satu mekanisasi untuk proses pemerasan santan kelapa adalah alat pemeras santan sistem sentrifugal, namun pada prosesnya masih memiliki kekurangan yaitu ditujukan dalam kapasitas besar. Oleh karena itu diperlukan adanya modifikasi yang mampu memperbaiki alat yang sudah ada dan dapat meningkatkan efisiensi kerja pada proses pemerasan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan menghitung perencanaan alat pemeras santan kelapa sistem sentrifugal. Berdasarkan penelitian ini, dihasilkan suatu alat pemeras santan kelapa sistem sentrifugal dengan kapasitas 3 kg dan spesifikasi alat yaitu panjang, lebar, dan tinggi alat sebesar 500 mm x 350 mm x 450 mm. Tenaga penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya ¼ HP dengan kecepatan putar 1310. Kecepatan putaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 520 rpm, 719 rpm, dan 930 rpm, sehingga dibutuhkan pulley dan v-belt untuk mentransmisikan daya dan putaran dengan kecepata berbeda. Pulley yang digunakan dengan ukuran 8 inch, 6 inch, dan 4 inch. Untuk v-belt yang digunakan dengan panjang sabuk 34 inch, 30 inch, dan 28 inch. Alat telah dibuat sesuai dengan perhitungan perencanaan dan telah berfungsi. Kata Kunci: Mesin Pemeras, santan, kelapa, sentrifugal
Aplikasi Edible Coating Kitosan Pada Cabai Merah Selama Penyimpanan terhadap Mutu dan Tingkat Kematangannya Farida Kurniasari; Sandra Malin Sutan; Joko Prasetyo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.02.03

Abstract

Cabai merah merupakan suatu komoditas yang memiliki salah satu karakteristik yang cukup merugikan yaitu mudah rusak dan masa simpan yang singkat. Untuk memperpanjang masa simpan produk dapat dilakukan dengan menekan laju respirasi dan transpirasi melalui pengendalian kondisi lingkungan salah satunya menggunakan edible coating untuk memberikan perlindungan dan mengurangi terjadinya pertukaran gas, migrasi zat terlarut, dan laju reaksi oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung perubahan susut bobot pada cabai merah, mengukur dan menghitung kadar vitamin C dari cabai merah, menganalisis hasil nilai tekstur dan warna cabai merah berdasarkan sudut pandang penilaian panelis, serta menganalisis perbedaan indeks kematangan pada cabai merah. Hasil dari penelitian ini yaitu pemberian edible coating kitosan dan penyimpanan pada suhu rendah berpengaruh baik terhadap kualitas cabai merah dengan kematangan awal indeks III hingga hari ke-13 dibandingkan dengan yang tidak diberi edible coating dan disimpan pada suhu ruang hanya bertahan hingga hari ke-7. Kemudian untuk cabai merah dengan kematangan awal indeks V yang diberi edible coating kitosan dan penyimpanan pada suhu rendah memiliki ketahanan hingga hari ke-16 dibandingkan dengan yang tidak diberi edible coating dan disimpan pada suhu ruang hanya bertahan hingga hari ke-8.
Moringa leaf chlorophyll content measurement system based on optimized artificial neural network Yusuf Hendrawan; Titon Elang Perkasa; Joko Prasetyo; Dimas Firmanda Al-Riza; Retno Damayanti; Mochamad Bagus Hermanto; Sandra Sandra
Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) 6th International Conference on Green Agro-industry and Bioeconomy (ICGAB) July 2022 - Special Issue
Publisher : Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to measure the chlorophyll content of Moringa leaves using machine vision and an optimized artificial neural network (ANN). A total of 480 images were used, 70% as training data and 30% as validation data. Features extraction was used to extract color and textural features. ANN was used as a modeling method, and the filter method was used as a feature selection method to optimize the best ANN input. Sensitivity analysis was done by varying the attribute evaluator in the filter method, as well as the learning function, the activation function, the learning rate, the momentum, the number of hidden layers, and the number of hidden nodes in the ANN. The best ANN structure was 10 input nodes, 30 nodes in the hidden layer 1, 40 nodes in the hidden layer 2, and 1 output node when using a learning rate of 0.1, a momentum of 0.5, the traincgf learning function, a logsig activation function in the hidden layer, and a tansig activation function in the output layer. The correlation coefficient between predicted and real data in the training process was 0.9792 with the training mean square error (MSE) of 0.0100, and the correlation coefficient of the validation process was 0.9794 with the validation MSE of 0.0099.