Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Borneo Akuatika

PENGARUH PENAMBAHAN OODEV DALAM PAKAN TERHADAP DIAMETER TELURDAN TINGKAT KEBUNTINGAN PADA INDUK IKAN BIAWAN (Helostoma temminckii) Wahyu Susilo; Farida .; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.335 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i1.1436

Abstract

Populasi ikan biawan di alam sangat tergantung pada reproduksi dan respon dari perubahan lingkungan.Penangkapan ikan diperairan umum cenderung tidak terkendali.Hal ini menyebabkan pertumbuhan populasi menurun.Maka dari itu, untuk mempercepat pematangan gonad dalam pemijahan maka perlu adanya bahan tambahan dalam pakan, salah satunya dengan menambahkan hormone Oodev.Tujuannya untuk mengetahui pengaruh hormone tersebut yang dicampurkan ke pakan terhadap diameter telur serta tingkat kebuntingan pada ikan biawan.Metode penelitian ini adalah eksperimern. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 4 ulangan yaitu perlakuan A (kontrol), perlakuan B (Oodev 0,5ml/kg pakan) dan perlakuan C (Oodev 1ml/kg pakan) sedangkan variable pengamatan: tingkat kebuntingan, waktu maturasi, diameter telur, pertambahan bobot mutlak induk, kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwatingkat kebuntingan, waktu marturasi, diameter telur, pertambahahn bobot mutlak induk, kelangsungan hidup induk ikan biawan berpengaruh tidak berbeda nyata (P<0,05). Bedasarkan hasil yang dilihat dari persentase tingkat kebuntingan dan waktu maturasi bahwa induk ikan biawan mengalami matang gonad selama 8  minggu pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukka bahwa penambahan Oodev 0,5ml/kg pakan mampu mepercepat pematangan gonad ikan selama 8 minggu, dilihat dari perkembangan telur sudah pada tahap mature dan diameter telur telah seragam dibandingkan dengan dosis yang lain. Kata kunci: Helostoma temminckii; oodev; diameter telur; tingkat kebuntingan.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JAMBLANG (Sygygium Cumini) SEBAGAI PENGOBATAN IKAN TENGADAK (Barbonymusschwanenfeldii) YANG DIINFEKSI Aeromonas hydrophila Renopi .; Eko Dewantoro; Farida .
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i1.2707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ekstrak daun jamblang (Sygygium cumini ) dengan konsentrasi yang berbeda sebagai pengobatan ikan tengadak yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila Rancangan yang di gunakan pada pada penelitian ini adalah rancangan acak dan tiga ulangan lima perlakuan sebagai perlakuan adalah  konsentrasi ekstrak daun jamblang yang berbeda yaitu kontrol negatip, kontrol positif ektrak daun jamblang 12,5 ml/kg pakan, 17,5 ml/kg pakan, 22,5 ml/kg pakan, variable yang di ambil adalah Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan ekstrak daun jamblang dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata P> 0,01 terhadap respon pakan, perubahan bobot, gejala kelin kelinis,organ dalam dan tingkat kelangsungan hidup ikan tengadak dengan konsentrasi yang terbaik yaitu 17,5 kg/pakan dengan rata rata peningkatan bobot (1,70 g),rata rata kelangsungan hidup (80,0) proses peneyembuhan gejala kelinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan tengadak, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun jamblang dengan konsentrasi 17,5 ml/pakan adalah konsentrasi yang terbaik.
TRANSPORTASI CALON INDUK IKAN BIAWAN (Helostoma temminckii) MENGGUNAKAN SISTEM KERING DENGAN KETEBALAN MEDIA AMPAS TEBU YANG BERBEDA Transportation Of Biawan (Helostoma Temminckii) Parent Fish Parents Using A Dry System With The Thickness Of Different Ampas Cane Media Sri Hardiyani; Hendry Yanto; Farida .
Jurnal Borneo Akuatika Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v2i1.1986

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk Mempelajari pengaruh ketebalan ampas tebu yang berbeda terhadap kelangsungan hidup ikan biawan selama transpotrasi sistem kering dan untuk menentukan ketebalan ampas tebu yang optimal untuk kelangsungan hidup ikan biawan yang tinggi selama transportasi sistem kering. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan sesuai model Hanafiah (2012) dengan 4 perlakuan 3 ulangan adapun metode penelitian yang dilakukan adalah perlakuan A tidak menggunakan ampas tebu, perlakuan B ampas tebu dengan ketebalan 5 cm, perlakuan C ampas tebu dengan ketebalan 10 cm dan perlakuan D ampas tebu dengan ketebalan 15 cm. Berdasarkan hasil penelitian mengenai transportasi calon induk ikan biawan (Helostoma temminckii) menggunakan sistem kering dengan ketebalan media ampas tebu yang berbeda berpengaruh nyata terhadap masa induksi, masa sedaif dan kelangsungan hidup ikan biawan selama proses transportasi, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan D (ampas tebu dengan ketebalan 15 cm) memberikan hasil masa induksi yang terbaik (3 menit). Hasil penelitian perlakuan C(ampas tebu dengan ketebalan 10 cm) menghasilkan masa induksi yang terbaik (6 jam 58 menit). Sedangkan perlakuan C (ampas tebu dengan ketebalan 10 cm) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang terbaik (8,78 %).