Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Types of Sex And Development of Gonad Protoginic Rice Grouper (Cromileptes altivelis) After Hormone Stimulation Abdul Zahri; Melissa Justin Renjaan; Farida Farida
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v10i2.7123

Abstract

This study aims to analyze the effect of estradiol (E2) and methyltestosterone (MT) combined with hCG on the composition of sex and the gonad development of protogynous humpback grouper (Cromileptes altivelis). The fish experiment 13±1,5g of body weight in the nursery phase. Treatment with a estradiol solution of 3 mg mL–1+ hCG 20 IU mL–1(CE), MT 3mg mL–1+ hCG 20 IU mL–1(CM), estradiol 3 mg mL–1 (E), MT 3 mg mL–1 (M) and 9 mg mL–1 NaCl to control (K). Hormone with dose 1 mL kg–1 was injected on dorsal fin base, with frequency of six times and periode of two weeks. The fish are kept in a 500 liters fiberglass container with a calm water system for 11 months. Fish were fed pellets with protein content of 46% twice daily. The study used a completely randomized design with one treatment factor, the hormone and its combination. Giving hormones with combination, i.e. treatmenth CE and CM was effective to increase the percentage of gonad development with GSI value 0.4161±0.0978% and 0.4161±0.1055%, whilw HSI on CE 0.6456±0.0419% and CM 0.5797±0.1069%  The gonadal histologic observation showed transition pattern and sex change from female to male at treatment M and CM. The MT hormone is able to stimulate masculinization and its performance is more effective when combined with hCG, 90% from sample population. The development of female gonads in the phases of oogonia and male of masculinization result in the phase of spermatogonia.
Feminization of Indonesian short-finned eel (Anguilla bicolor bicolor Mc Clelland, 1844) through injection of estradiol and methyl testosterone at the combination with hCG and anti dopamin Abdul Zahri; Agus Oman Sudrajat; Muhammad Zairin Junior
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 16 No 2 (2016): June 2016
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v16i2.38

Abstract

The objective of the experiment was to describe the influence of estradiol (E2) and methyltestosterone (MT) in combination with hCG and anti-dopamine (AD) on the percentage of female and quality of ovary development of Indonesian short-finned eel (Anguilla bicolor bicolor). Eel with 200±15 g of body weight in the yellow phase injected with a estradiol solution of 3mg mL-1 + hCG 2mg mL-1 + AD 10 mg mL-1 (hEA), MT 3 mg mL-1 + hCG 2 mg mL-1 + AD 10 mg mL-1 (hTA), estradiol 3 mg mL-1 + AD 10 mg mL-1 (EA), MT 3 mg mL-1 + AD 10 mg mL-1 (TA), AD 10 mg mL-1 (A) and 9 mg mL-1 NaCl control (F). Injection frequency was six times with a period of two weeks. After six weeks of experiment, EA and hTA combination hormone treatments were effective to increase the female percentage 72% and 66%, respectively. The best ovary development was found in the hTA treatment i.e. attain the late-vitellogenesis with GSI value of 4.80%. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh estradiol (E2) dan metil testosteron (MT) yang dikombinasikan dengan hCG dan anti dopamin (AD) terhadap persentase jenis kelamin betina dan kualitas perkembangan ovari sidat (Anguilla bicolor bicolor). Sidat dengan bobot 200±15g pada faseyellow diinjeksi dengan larutan estradiol 3 mg mL-1 + hCG, 2 mg mL-1 + AD 10 mg mL-1 (hEA), MT 3 mg mL-1 + hCG 2 mg mL-1 + AD 10 mg mL-1 (hTA), estradiol 3 mg mL-1 + AD 10 mg mL-1 (EA), MT 3 mg mL-1 + AD 10 mg mL-1 (TA), AD 10 mg mL-1 (A), dan kontrol 9 mg mL-1 NaCl (F). Frekuensi injeksi sebanyak enam kali dengan periode dua minggu sekali. Pemberian hormon kombinasi dengan perlakuan hEA dan hTA ternyata efektif meningkatkan persentase jenis kelamin betina berturut-turut sebesar 72% dan 66% setelah enam minggu. Perkembangan gonad betina terbaik ditemukan pada perlakuan hTA yaitu mencapai fase vitellogenesis akhir dengan nilai GSI 4,80%
Hormone profile of FSH, LH and estradiol with glucose blood level of Indonesian short-finned eel (Anguilla bicolor bicolor Mc Clelland, 1844) stimulated by HCG, MT, E2 and dopamine inhibitory Abdul Zahri; Agus Oman Sudrajat; Muhammad Zairin Junior
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 18 No 1 (2018): February 2018
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v18i1.374

Abstract

This study aims to analyze the hormone profile of FSH, LH and E2 to the eel after exogenous hormone stimulation and blood glucose levels. Six formulated treatment applied with combination of dopamine antagonize 10 mg.mL–1 (A), estradiol (E2) 3 mg.mL–1 + A (EA), metyltestosteron (MT) 3 mg.mL–1 + A (MTA), hCG 2 mg.mL–1 + EA (hEA) and hCG 2 mg.mL–1 + MTA (hMTA), with (F) physiologis 0.9% NaCl to control. Six group eel (200±15g) reared in a concrete tank with a capacity of 3,400 liters and filled with sea water of 35 mg L–1 as much as 2000 liters. Eels injected 1 mL.kg–1 hormone by intramusculary, were feed to apparent satiation daily for 10 weeks. The study used Completely Randomized Design with one treatment factor, namely hormonal factor and its combination. Fish blood that ware directly concentration to FSH, LH and E2, the enhanced significantly high in the blood plasma on treatment hMTA and hEA P<0.05. Glucose concentration in the blood palsma is high enough in a row on a formula hMTA 67.33 mg.dL–1 and significantly different to P<0.05. The result indicates that induction of exogenous hormone (hMTA) improve FSH, LH and E2. FSH and LH profiles show permutation patterns during the development of eel gonad, beginning with the increase of FSH in the early phases of gonadal development. LH profile moves in line with the increase in E2 during gonadal maturation process eels (A. bicolor bicolor), with blood glucose levels in the normal range. Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis profil hormon FSH, LH dan E2 ikan sidat yang dirangsang dengan hormon ekso-genous serta kadar glukosa darah. Enam perlakuan diterapkan dengan kombinasi anti dopamin 10 mg.mL–1 (A), estra-diol (E2) 3 mg.mL–1 + A (EA), metyltestosteron (MT) 3 mg.mL–1 + A (MTA), hormon hCG 2 mg.mL–1 + EA (hEA) dan hCG 2 mg.mL–1 + MTA (hMTA), dengan kontrol (F) fisiologis 0,9% NaCl. Enam kelompok sidat uji (200±15 g) dipelihara pada bak beton berkapasitas 3.400 liter dan di isi dengan air laut bersalinitas 35 mg L–1 sebanyak 2000 liter. Sidat diinjeksi dengan dosis hormon 1 mL.kg–1 secara intramuskular, hewan uji diberi pakan secara at satiation sekali sehari selama 10 minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor perlakuan, yaitu faktor hormon dan kombinasinya. Darah sidat terbukti mengandung FSH, LH, E2, peningkatannya terlihat nyata terjadi mela-lui plasma darah pada perlakuan hMTA dan hEA pada tingkat P<0,05. Konsentrasi glukosa tertinggi pada formula hMTA 67,33 mg.dL–1 dan berbeda nyata pada taraf P<0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan hormon ekso-genous perlakuan hMTA meningkatkan konsentrasi FSH, LH, dan E2. Profil FSH dan LH menunjukkan pola permutasi selama proses perkembangan gonad sidat, di mulai dengan meningkatnya FSH di fase awal perkembangan gonad. Profil LH bergerak seiring dengan peningkatan E2 selama proses pematangan gonad sidat (A. bicolor bicolor), dengan kadar glukosa darah pada kisaran normal.
OOGENESIS PADA SIDAT (Anguilla bicolor bicolor Mc Clelland) HASIL FEMINISASI KOMBINASI HCG, MT DAN ANTI DOPAMIN Abdul Zahri; Moses Tjoanda; Farida .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v9i2.3051

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis oogenesis sidat hasil feminisasi kombinasi human chorionig gonadotropin (HCG), 17α- metil testosteron (MT) dan anti dopamin (AD). Ekperimen dilakukan selama 10 minggu dengan mererapkan empat perlakuan, yaitu: AD 10 µg.kg–1 (A); MT 3 mg.L–1 (M), kombinasi AD, MT dan HCG 20 IU.kg–1 (AMH) dengan larutan fisiologis NaCl 9 mg.L–1 sebagai kontrol (K). Sidat dipelihara dalam bak beton kapasitas 3.400 L di isi dengan air sebanyak 2000 L, setiap perlakuan diwakili 27 ekor sidat. Salinitas diatur dan dipertahankan pada kisaran 34–35 ppt. Perlakuan diinjeksikan secara intramuskular pada pangkal sirip punggung dengan dosis 1 mL.kg–1. Sidat dengan bobot 200±15 g diberi pakan pelet dengan kadar protein 46% dan lemak 8%. Pakan diberikan secara at satiasi sekali sehari pukul 18:00. Hasil histoanatomi gonad sidat menunjukkan bahwa semua perlakuan pada minggu pertama berkelamin jantan. Pada minggu ke-2 semua sidat yang disampling dari perlakuan AMH telah menjadi betina sedangkan perlakuan M, A dan K tetap sebagai jantan. Histoanatomi gonad jantan setiap perlakuan menunjukkan fase spermatogonia. Perkembangan ovarium dari perlakuan AMH memberikan gambaran lengkap fase oogenesis berkembang hingga fase vitelogenesis akhir. Analisis terhadap oogenesis menunjukkan adanya fase folliculogenesis dan vitelogenesis. Sinergisitas kombinasi hormon HCG, MT dan anti dopamin berpotensi digunakan untuk feminisasi dan merangsang oogenesis hingga fase vitelogenesis akhir, sedangkan MT berpotensi mengalami aromatisasi menjadi estrogen. Kualitas perkembangan ovarium tergambar dari indikator GSI.
SPERMATOGENESIS PADA SIDAT (Anguilla bicolor bicolor Mc Clelland, 1844) HASIL INDUKSI KOMBINASI METILTESTOSTERON DAN ANTI DOPAMIN Abdul Zahri; Moses Djoando; Farida .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v9i1.2467

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis fase spermatogenesis sidat hasil induksi kombinasi hormon 17α-metil testosteron (MT) dan anti dopamin (AD). Tiga perlakuan diatur sebagai berikut: AD 10 µg.kg–1 (A); AM 3 mg.L–1 (AM) dan larutan fisiologis NaCl 9 mg.L–1 sebagai kontrol (F). Sidat (200±15 g) dikelompokkan menjadi tiga unit percobaan yang dipelihara dalam bak beton berkapasitas 3.400 liter berisi air sebanyak 2000 liter dengan salinitas 35 ppt. Dosis hormon yang digunakan 1 mL.kg–1, diinjeksikan secara intramuskular pada pangkal sirip punggung. Sidat diberi pakan pellet dengan kadar protein 46% secara at satiation sekali sehari selama 10 minggu. Gambaran histoanatomi gonad sidat perlakuan AM manifestasi dari tahapan spermatogenesis, spermiogenesis dan spermiasi hingga minggu ke-10. Ditemukan gonad matang yang mengandung spermatozoa, dengan nilai IGS 1,40% setelah sepuluh minggu perlakuan. Pemanfaatan kombinasi hormon metiltestosteron dan anti dopamin efektiv merangsang proses spermatogenesis hingga fase spermiasi.
OOGENESIS PADA SIDAT (Anguilla bicolor bicolor Mc Clelland) HASIL FEMINISASI KOMBINASI HCG, MT DAN ANTI DOPAMIN Abdul Zahri; Moses Tjoanda; Farida .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1008.434 KB) | DOI: 10.29406/jr.v9i2.3051

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis oogenesis sidat hasil feminisasi kombinasi human chorionig gonadotropin (HCG), 17α- metil testosteron (MT) dan anti dopamin (AD). Ekperimen dilakukan selama 10 minggu dengan mererapkan empat perlakuan, yaitu: AD 10 µg.kg–1 (A); MT 3 mg.L–1 (M), kombinasi AD, MT dan HCG 20 IU.kg–1 (AMH) dengan larutan fisiologis NaCl 9 mg.L–1 sebagai kontrol (K). Sidat dipelihara dalam bak beton kapasitas 3.400 L di isi dengan air sebanyak 2000 L, setiap perlakuan diwakili 27 ekor sidat. Salinitas diatur dan dipertahankan pada kisaran 34–35 ppt. Perlakuan diinjeksikan secara intramuskular pada pangkal sirip punggung dengan dosis 1 mL.kg–1. Sidat dengan bobot 200±15 g diberi pakan pelet dengan kadar protein 46% dan lemak 8%. Pakan diberikan secara at satiasi sekali sehari pukul 18:00. Hasil histoanatomi gonad sidat menunjukkan bahwa semua perlakuan pada minggu pertama berkelamin jantan. Pada minggu ke-2 semua sidat yang disampling dari perlakuan AMH telah menjadi betina sedangkan perlakuan M, A dan K tetap sebagai jantan. Histoanatomi gonad jantan setiap perlakuan menunjukkan fase spermatogonia. Perkembangan ovarium dari perlakuan AMH memberikan gambaran lengkap fase oogenesis berkembang hingga fase vitelogenesis akhir. Analisis terhadap oogenesis menunjukkan adanya fase folliculogenesis dan vitelogenesis. Sinergisitas kombinasi hormon HCG, MT dan anti dopamin berpotensi digunakan untuk feminisasi dan merangsang oogenesis hingga fase vitelogenesis akhir, sedangkan MT berpotensi mengalami aromatisasi menjadi estrogen. Kualitas perkembangan ovarium tergambar dari indikator GSI.
SPERMATOGENESIS PADA SIDAT (Anguilla bicolor bicolor Mc Clelland, 1844) HASIL INDUKSI KOMBINASI METILTESTOSTERON DAN ANTI DOPAMIN Abdul Zahri; Moses Djoando; Farida .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1585.594 KB) | DOI: 10.29406/jr.v9i1.2467

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis fase spermatogenesis sidat hasil induksi kombinasi hormon 17α-metil testosteron (MT) dan anti dopamin (AD). Tiga perlakuan diatur sebagai berikut: AD 10 µg.kg–1 (A); AM 3 mg.L–1 (AM) dan larutan fisiologis NaCl 9 mg.L–1 sebagai kontrol (F). Sidat (200±15 g) dikelompokkan menjadi tiga unit percobaan yang dipelihara dalam bak beton berkapasitas 3.400 liter berisi air sebanyak 2000 liter dengan salinitas 35 ppt. Dosis hormon yang digunakan 1 mL.kg–1, diinjeksikan secara intramuskular pada pangkal sirip punggung. Sidat diberi pakan pellet dengan kadar protein 46% secara at satiation sekali sehari selama 10 minggu. Gambaran histoanatomi gonad sidat perlakuan AM manifestasi dari tahapan spermatogenesis, spermiogenesis dan spermiasi hingga minggu ke-10. Ditemukan gonad matang yang mengandung spermatozoa, dengan nilai IGS 1,40% setelah sepuluh minggu perlakuan. Pemanfaatan kombinasi hormon metiltestosteron dan anti dopamin efektiv merangsang proses spermatogenesis hingga fase spermiasi.
The gonad growth of Anguilla bicolor bicolor induced by hormone combination of HCG, MT, E2, and antidopamine Zahri, Abdul; Sudrajat, Agus Oman; Junior, Muhammad Zairin
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 14 No. 1 (2015): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3413.137 KB) | DOI: 10.19027/jai.14.69-78

Abstract

ABSTRACT The aim of the study was to stimulate eel gonad growth by intramuscularly injection with a hormonal combination of human chorionic gonadotropin (hCG), methyltestosterone (T), estradiol (E2) and antidopamine (A) meanwhile 0.9% NaCl solution was used as control. Estradiol concentration in the blood serum were measured by enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Stimulation with hCG 20 IU/kg in combination with MT 3 mg/kg and 10 μg/kg antidopamine (hTA treatment) very effective for increased the growth of gonads with indicators gonadosomatic index (GSI) of 4.80%, hepatosomatic index 1.01% and concentration of E2 2.49±0.67 ng/mL were significantly different (P<0.05) than others treatment after ten weeks of application. Key words: hormone, gonad growth, maturation, Indonesian short finned eel  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan gonad yang distimulasi oleh kombinasi human chorionic gonadotropin (hCG), metiltestosteron (MT), estradiol (E2) dan antidopamin (A). Ikan sidat disuntik dengan hormon dan 0,9% NaCl sebagai kontrol secara intramuskular. Pengukuran konsentrasi hormon E2 dalam serum darah dengan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Stimulasi dengan hCG 20 IU/kg dikombinasi dengan MT 3 mg/kg dan antidopamin 10 μg/kg (perlakuan hTA) sangat efektif untuk feminisasi dan meningkatkan pertumbuhan gonad dengan indikator indeks gonadosomatik (GSI) 4,80%, indeks hepatosomatik 1,01% dan konsentrasi E2 2,49±0,67 ng/mL, secara signifikan berbeda pada taraf P<0,05 dibandingkan perlakuan lain setelah sepuluh minggu aplikasi. Kata kunci: hormon, pertumbuhan gonad, maturasi, sidat
Implementation of project-based learning in Aquaculture Course at Tual State Polytechnique of Fisheries Sahusilawane, Helena Afia; Metungun, Jakomina; Zahri, Abdul; Lutur, Ellen Marta; Fitrinawati, Henny
BIOEDUPAT: Pattimura Journal of Biology and Learning Vol 5 No 1 (2025): Bioedupat : Pattimura Journal of Biology and Learning
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bioedupat.v5.i1.pp265-271

Abstract

Project-based learning model emphasizes practical experience and real projects. By implementing this learning model, skills that are much needed in society and the world of work today can be developed well in higher education. The Aquaculture Technology study program at the Politeknik Perikanan Negeri Tual must prepare graduates who are competent at work. The aquaculture course offers location planning concepts, culture methods, feeding management, water quality management, disease control, harvesting, packing and transportation of harvested produce. These concepts can be learned by applying a project-based learning model using the Recirculating Aquaculture System (RAS) for fish culture. Thus, this study was aimed to analyze the effectiveness of project-based learning model implementation to improve the student learning outcomes in aquaculture course. In this study, seven students of 4th semester from the Aquaculture Technology Study Program was selected. The learning outcomes assessed include the cognitive domain using pre-test and post-test questions, while affective and psychomotor assessment used the 21st century skills, literacy skills, life skills, reports and presentations. All data were analyzed descriptively. The results indicate that the project-based learning model is effectively applied in aquaculture course, as shown by the average initial test score of 55.29 and an increase in the final test score of 80.86; 21st century skills of 81.79; literacy skills of 74.95; life skills of 75.49; reports and presentations amounted to 74.14. In lecture activities, students are productive and creative in developing knowledge, attitudes, and skills in an integrated manner.