Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar enzim Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT) pada ayam kampung yang diberi ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Ekstrak daun belimbing wuluh mengandung metabolit sekunder seperti tanin, saponin, dan flavonoid, yang semuanya memiliki potensi untuk berfungsi sebagai antibakteri alami dan imunostimulan pada unggas. Studi ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima kelompok perlakuan: tiga kelompok ayam yang diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 0,25 mL, 0,30 mL, dan 0,35 mL per ekor per hari, dan dua kelompok kontrol (positif untuk antibiotik oksitetrasiklin dan negatif untuk air). Sampel darah diambil setelah periode perlakuan, dan kadar SGOT serta SGPT diukur di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun belimbing tidak memiliki efek signifikan terhadap kadar SGPT ayam kampung (P>0,05). Namun, kadar SGOT bervariasi antar kelompok, dengan nilai tertinggi pada kontrol negatif. Ini menunjukkan bahwa ekstrak daun belimbing tidak bersifat hepatotoksik dan dapat digunakan sebagai alternatif antibiotik alami. Temuan ini mendukung penggunaan ekstrak daun belimbing wuluh dalam pakan ayam kampung sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan pada antibiotik sintetis tanpa berdampak negatif pada fungsi hati.