Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penilaian Beban Kerja Karyawan Unit Mikro Bank Menggunakan Metode NASA TLX Novi Aris Sasongko; Ade Sri Mariawati; Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta VOL. 5 NO. 1 MARET 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.692 KB)

Abstract

Unit Mikro kredit merupakan lembaga keuangan yang sedang berkembang dan memerlukan Sumber daya manusia yang mampu memberikan kinerja yang baik. Kegiatan yang saat ini berjalan adalah penyedian dana usaha untuk para pedagang kecil menengah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skor beban kerja pada setiap level jabatan dan mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruh level jabatan terhadap beban kerja yang dialami oleh karyawan di setiap unit mikro kredit. Penelitian ini dilaksanakan di 3 (tiga) unit mikro bank antara lain unit mikro Bank BRI, unit Mikro BJB dan Unit Mikro Bukopin. Subyek penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada dalam unit tersebut. Beban kerja yang di ukur adalah beban kerja mental. Beban kerja mental diukur dengan menggunakan metode NASA TLX. Metode ini memuat enam indikator yaitu kebutuhan mental, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performansi, usaha, tingkat frustasi. berdasarkan hasil analisis NASA TLX, karyawan yang menerima beban mental tertinggi ada pada 1 level jabatan yang sama yaitu, Branch manager, kepala unit dan manager unit dengan masing masing memperoleh nilai beban kerja sebesar 82.00 ; 82.67 dan 80.33 yang termasuk dalam kategori beban kerja sangat tinggi
Perancangan Tracer Study Online pada Jurusan Teknik Industri FT-UNTIRTA dengan Pendekatan Ergonomi Makro Rahmat Hussen; Yayan Harry Yadi; Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 5 NO. 2 JULI 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.361 KB)

Abstract

Tracer study merupakan studi untuk memantau/menelusuri alumni lulusan suatu universitas. Dengan penelusuran tersebut, pihak manajemen Jurusan Teknik Industri FT-UNTIRTA dapat mengetahui bagaimana keadaan lulusannya dalam pencarian kerja dan pengajaran yang diberikan semasa kuliah. Tracer study saat ini sudah diterapkan di Jurusan Teknik Industri FT-UNTIRTA namun belum maksimal, hal itu dikarenakan media yang digunakan belum mendukung, seperti website yang menyediakan halaman khusus untuk tracer study. Tujuan pelaksanaan tracer study adalah untuk mengevaluasi dan memantau jurusan dengan responden alumni kohort 2013 serta mengevaluasi hubungan pelaksanaan tracer study dengan ergonomi makro. Metode pada penelitian ini adalah melakukan pembuatan domain, lalu merancang website yang digunakan untuk melaksanakan tracer study serta merancang kuesioner online. Hasil penelitian yang didapat berupa 5 kategori karakteristik yaitu Kategori Karakteristik Sosio-Biografi, Kategori Karakteristik Kegiatan Pendidikan dan Pengalaman Pembelajaran, Kategori Karakteristik Pencarian Kerja dan Transisi ke Dunia Kerja, Kategori Karakteristik Pekerjaan, Kategori Karakteristik Pekerjaan dan Kompetensi, Hubungan antara Studi dengan Kerja. Setelah hal tersebut maka dilakukan evaluasi hasil yang didapat dengan pendekatan ergonomi makro.
Analisa Beban Kerja Dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal Dengan Pendekatan Work Load Analysis (WLA) Anang Prabowo; Hadi Setiawan; Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta VOL. 5 NO. 1 MARET 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.635 KB)

Abstract

CV. XYZ adalah suatu industri kecil yang bergerak di bidang manufaktur. Dalam proses produksinya, CV. XYZ masih menggunakan mesin manual dimana untuk menggerakan mesinnya diperlukan tenaga manusia. Dari hasil pengamatan terhadap CV. XYZ, terlihat adanya aktivitas kerja yang beban kerjanya relatif tinggi. Tingginya beban kerja disebabkan oleh aktivitas kerja yang menggunakan kondisi fisik yang tinggi seperti menggerakan tuas pada mesin secara berkali-kali, serta diperlukan tingkat ketelitian dan konsentrasi di dalam melakukan pekerjaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban kerja karyawan di lantai produksi dan menentukan jumlah tenaga kerja yang optimal di lantai produksi CV. XYZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode work load analysis (WLA). Dari hasil pengolahan data di dapat bahwa beban kerja yang dialami karyawan di CV. XYZ tergolong tinggi yaitu diatas 100%. Dari hasil pengolahan data didapat kelebihan beban kerja adalah 25.1% untuk satasiun pemotongan, 20.5% untuk stasiun pencetakan dan 19.6% untuk stasiun pengepakan. Untuk tenaga kerja optimal, setiap stasiun diberikan penambahan 1 tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya tambahan yang cukup besar, untuk mengatasi hal itu peneliti merekomendasikan untuk memberikan insentif kepada setiap karyawan yang memiliki beban kerja berlebih yaitu dengan cara mengkalikan kelebihan beban kerja dengan gaji karyawan perbulan. Dimana hasilnya adalah Rp. 318.750,- untuk stasiun pemotongan, Rp. 256.250,- untuk stasiun pencetakan dan Rp. 245.00,- untuk stasiun pengepakan
Usulan Perancangan Jalur Evakuasi dan Display Dengan Pendekatan Pengukuran Jarak Ahmad Nurul Khakim; Lovely Lady; Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 5 NO. 2 JULI 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.261 KB)

Abstract

Gedung COE 2 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah gedung yang digunakan untuk sebagai fasilitas kampus untuk menunjang sarana dan prasarana di bidang kimia. Gedung COE 2 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sendiri mempunyai empat lantai dan di gedungnya belum terdapat jalur evakuasi untuk mengevakuasi jika terjadi bencana. Dalam perancangan jalur evakuasi dilakukan penentuan 3 jalur evakuasi yang akan dipilih salah satu yang terpendek untuk digunakan sebagi jalur evakuasinya dengan jarak 72 meter. Dirancang juga display untuk penunjuk arah jalur evakuasi yang berjumlah 8 jenis display. Setelah didapatkan jalur evakuasi dan display, dilakukan simulasi dengan kondisi jalur evakuasi tidak menggunakan display dan menggunakan display agar diketahui apakah jalur evakuasi yang digunakan dapat digunakan disaat terjadinya bencana dengan waktu tempuk kurang dari 3 menit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan usulan jalur evakuasi untuk Gedung COE 2 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa agar mempunyai jalur evakusi dengan menggunakan display dengan pendekatan pengukuran jarak. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan diperoleh jarak jalur evakuasi terpendek, 8 jenis display untuk jalur evakuasi, dan waktu tempuh simulasi yang dilakukan dengan menggunakan kondisi tidak menggunakan display dan menggunakan display.
Identifikasi Potensi Bahaya Dengan Metode Hazard And Operability Study (HAZOP) Di Area Boiler PT. XYZ Euis Jamilah; Yayan Harry Yadi; Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 3 November 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.051 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri gula rafinasi di Banten. Pemenuhan kebutuhan energi listrik dari seluruh kegiatan perusahaan berasal dari sumber tenaga listrik oleh tenaga uap boiler. Area boiler merupakan bagian dari perusahaan yang memiliki kemungkinan potensi bahaya tinggi. Peningkatan jumlah kecelakaan kerja terjadi pada tahun 2013 di PT. XYZ dengan korban sebanyak 53% berasal dari area boiler. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan identifikasi bahaya untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di area boiler dengan metode HAZOP. Proses identifikasi dilakukan oleh tim yang dibentuk pada awal tahapan HAZOP. Berdasarkan identifikasi didapatkan 10 node, yaitu FDF, IDF, grate, coal, drum, deaerator, condensate, water, steam, dan furnace. Penilaian risiko terdapat 3 kategori tingkat risiko, yaitu risiko sedang, rendah, dan tinggi. Risiko terbesar yaitu tinggi terdapat pada node steam parameter pressure dan node furnace parameter pressure. Rekomendasi yang diberikan adalah dengan pemberian APD berupa masker, monitoring parameter, pengontrolan parameter dengan checklist, pengontrolan elemen air dan peralatan, maintenance, pemasangan safety alarm, penggunaan peralatan economizer, dan SOP penanganan trouble akibat deviasi.
Identifikasi Risiko Kecelakaan Kerja Pada Area Produksi Proyek Jembatan Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) Nova Rosdiana; Shanti Kirana Anggraeni; Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta VOL. 5 NO. 1 MARET 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.163 KB)

Abstract

PT. Cigading Habeam Centre (CHC) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang fabrikasi kontruksi baja. Saat ini perusahaan sedang melakukan proyek pembuatan jembatan yang menuntut perusahaan untuk lebih dapat memberikan pelayanan yang baik dalam produksinya. Namun SMK3 di perusahaan tidak berjalan dengan baik. Masih banyak kecelakaan kerja yang terjadi dan tidak terdata atau tidak diketahui pengawas. Kecelakaan kerja tersebut banyak terjadi akibat kurangnya kesadaran pekerja dalam mentaati peraturan menggunakan alat pelindung diri, didapatkan pula pekerja yang kurang sadar tentang posisi kerja yang tidak aman, dan pendataan yang kurang lengkap terhadap kejadian yang pernah terjadi di perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi bahaya risiko kerja yang terjadi, menghitung besarnya nilai dan tingkat dari risiko kerja tertinggi yang terdapat pada masing-masing area produksi. Dalam mengidentifikasi risiko menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) dan menghitung besarnya risiko dengan metode Fine. Dengan begitu, didapatkan potensi bahaya dan besarnya nilai maupun level risiko nya. Bahaya atau potensi risiko yang ditemukan di lima area yang dianalisis  antara lain adalah tertimpa, tertabrak, terjepit, terkena cahaya las, terkena percikan, kesetrum, menghirup debu atau asap, terpotong, tergores, terpukul, jatuh, dan kebisingan. Risiko tertinggi yang ditemukan di lima area yang dianalisis, area fabrikasi adalah menghirup asap las CO2 dengan nilai risiko 180 level risiko substantial dan debu gram terhirup dengan nilai risiko 180 level risiko substantial, area komponen plate adalah menghirup asap cutting plasma dengan nilai risiko 180 level risiko substantial, area komponen profile adalah tangan terpotong mesin cutting dengan nilai risiko 75 level risiko substantial, area H-beam adalah menghirup debu gram dengan nilai risiko 180 level risiko substantial, area trial adalah terjatuh dari ketinggian dengan nilai risiko 75 level risiko substantial.
Pengaruh Getaran Mekanik Dan Kebisingan Terhadap Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dan Perempuan Dea Meita Wulandari; Lovely Lady; Ani Umyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 3 November 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.324 KB)

Abstract

Alat-alat bermesin berdampak terhadap tubuh manusia.Mesin yang bergerak menghasilkan lingkungan kerja fisik yang kurang baik seperti getaran dan kebisingan.Hasil penelitian Mustar Rusli, (2008) menjelaskan pengaruh getaran dan kebisingan kereta apidan hasilnyakebisingan berpengaruh terhadap tekanan darah sistole, sementara getaran mempengaruhi tekanan darah diastole.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar getaran dan kebisingan pada percobaan alat simulator getaran dan mengetahui pengaruh getaran dan kebisingan terhadap tekanan darah 10 responden laki-laki dan 10 responden perempuan serta membandingkan perbedaan tekanan darah laki-laki dan perempuan setelah percobaan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium RSK&E menggunakan alat simulator getaran.Hasil pengukuran rata-rata besar getaran pada laki-laki dan perempuan 2 m/s2.Besar intensitas kebisingan laki-laki 96 dB dan perempuan 97 dB. Hasil uji statistik paired sample t-test ada pengaruh getaran dan kebisingan terhadap tekanan darah sistole perempuan, sig 2 tailed<0.05 yaitu 0.009, tapi tidak ada pengaruh pada sistole laki-laki, sig 2 tailed>0.05 yaitu 0,886, diastole perempuan yaitu 0,589 dan diastole laki-laki yaitu 0,752. Hasil uji independent sample t-testada perbedaan pada tekanan darah sistole laki-laki dan perempuan, sig 2 tailed<0.05 yaitu 0,005 dan tidak ada perbedaan tekanan darah diastole laki-laki dan perempuan, sig 2 tailed>0.05 yaitu 0,425.
Pengenalan dan Implementasi Sistem Proteksi Motor Induksi pada Industri Pembangkit Listrik di Kota Cilegon Rocky Alfanz; Rozan Ariq Zhalifunnas; Ani Umyati; Lely Herlina; Rian Fahrizal
ELDIMAS: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Mei - Oktober 2024
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ejppm.v2i1.13

Abstract

Industri pembangkit listrik memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Terutama dalam upaya pemenuhan kebutuhan terkait dengan energi untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Dalam proses pembangkitan listrik melibatkan sekumpulan mesin dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan tegangan listrik melalui proses transformasi energi dari berbagai sumber. Pada dasarnya banyak pembangkit listrik menggunakan motor induksi tiga fasa adalah jenis motor listrik yang menggunakan tiga fase dari sistem daya listrik arus bolak-balik untuk menghasilkan gerakan mekanis. Ini adalah jenis motor yang paling umum digunakan di berbagai aplikasi industri dan komersial karena keandalannya, efisiensinya, dan biayanya yang relatif rendah. Pada pada kasus ini industri pembangkit di kota Cilegon dengan mengenalkan bagaimana sistem proteksi ini menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa motor dapat beroperasi dengan aman, terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh berbagai gangguan listrik yang mungkin terjadi selama proses penggerakan boiler feed pump. Melihat pentingnya sistem proteksi motor induksi ini, maka perlu dilakukan pengenalan serta implementasi sistem proteksi motor induksi sekaligus analisis fungsi-fungsi utamanya. Hasil pengujian sistem proteksi dengan cara injection current mensimulasikan berbagai gangguan menunjukan bahwa relay tersebut dalam kondisi baik dan layak digunakan sehingga tidak diperlukan perbaikan penggantian yang signifikan