Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA USIA 40-50 TAHUN (PREMENOPAUSE) DI TLOGOSURYO KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Haniza Haniza; Esti Widiani; Pertiwi Perwiraningtyas
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 1 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.678 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i1.759

Abstract

Stress sebagai ketidaksesuaian antara situasi yang diinginkan dimana terdapat kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan individu untuk memenuhinya, stress merangsang sistem saraf, sehingga menyebabkan gangguan pada hormonal yang menyebabkan wanita premenopause mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi pada wanita usia 40-50 tahun (premenopause) di desa Tlogosuryo kecamatan Lowokwaru Kabupaten Malang. Desain penelitian mengunakan desain korelasi analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 107 wanita premenopause dengan penentuan sampel penelitian menggunakan purposive sampling sehingga didapatkan sebanyak 33 sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu korelasi pearson product moment dengan menggunakan SPSS 17. Hasil penelitian membuktikan lebih dari separuh 21 (63,6%) responden memiliki tingkat stress sedang dan lebih dari separuh 18 (54,5%) responden mengalami siklus menstruasi tidak teratur, sedangkan hasil uji korelasi pearson product moment didapatkan p-value = (0,002)
Pengukuran Beban Kerja Mental Karyawan Bagian Produksi dengan Metode Defence Research Agency Workload Scale (DRAWS) pada PT. XYZ Azia Permata Azhari; Healthy Aldriany Prasetyo; Nukhe Andri Silviana; Yudi Daeng Polewangi; Sirmas Munte; Riana Puspita; Marali Banjarnahor; Haniza Haniza
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol. 8 No. 2 (2024): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v8i2.13168

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi pulp. Penjualan tidak dapat memenuhi target karena penjualan menurun, lalu perusahaan berusaha agar dapat mencapai target, dengan cara menuntut para operator bekerja lebih keras, sehingga akibatnya ditunjukkan dengan menurunnya produktivitas dan tugas yang diberikan atasan kepada pekerja dilantai produksi tidak terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran agar diketahui apa penyebab utama dan beban kerja mental apa yang dirasakan operator. Penelitian ini menggunakan metode DRAWS untuk melakukan pengukuran yang dilakukan sebanyak 3 kali secara bertahap di 3 stasiun kerja, kuisioner yang digunakan berisi 9 pertanyaan dengan 4 variabel DRAWS. Hasil dari pengolahan data dari total score setiap stasiun kerja menunjukkan bahwa stasiun kerja woodyard dan fiberline berada di skor <60% yang berarti bahwa kedua stasiun tersebut mengalami overload. Pada total rata-rata penilaian rating, seluruh stasiun kerja menunjukkan bahwa time pressure adalah beban kerja yang paling dominan dirasakan oleh pekerja. Untuk stasiun kerja yang memiliki rata-rata skor 61,08% atau overload ada pada stasun kerja woodyard dan faktor utama penyebab beban kerja yang tinggi ada di variabel time pressure, karena operator merasa aktivitas pekerjaan pada variabel tersebut lebih besar.
Teknologi Blockchain dalam Digitalisasi Rantai Pasokan Fachri Rizky, Sitompul; Nukhe Andri Silviana; Yudi Daeng Polewangi; Haniza Haniza
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol. 8 No. 1 (2024): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v8i1.11682

Abstract

Teknologi baru yang muncul di bawah payung Industri 4.0 menciptakan model strategi bisnis baru untuk jaringan rantai pasokan. Salah satu teknologi yang paling menjanjikan adalah blockchain. Blockchain adalah buku catatan digital di mana transaksi dicatat dan didistribusikan di seluruh jaringan sistem komputer. Teknologi ini menawarkan potensi besar untuk meningkatkan transparansi, keamanan, dan efisiensi dalam rantai pasokan. Manajemen rantai pasokan adalah fungsi bisnis inti yang bertanggung jawab atas pergerakan barang dan jasa di berbagai stakeholder. Tantangan utama dari rantai pasokan tetap dalam traceability dan sistem manajemen data. Blockchain dipandang sebagai solusi untuk masalah pelacakan manajemen rantai pasokan (MRP) dan untuk menghasilkan hubungan yang lebih dekat dan dapat dipercaya antara para pihak yang terlibat dalam rantai pasokan. Penelitian ini memberikan gambaran tentang operasi teknologi blockchain di rantai pasokan dan operasinya dievaluasi oleh pihak manajemen. Penelitian ini juga akan membahas keuntungan dan tantangan potensial implementasi blockchain di bidang rantai pasokan seperti persediaan dan manufaktur. Beberapa keuntungan utama dari penerapan blockchain dalam rantai pasokan meliputi peningkatan visibilitas, pengurangan biaya, dan peningkatan efisiensi. Namun, ada juga tantangan yang perlu dihadapi, seperti masalah skalabilitas, interoperabilitas, dan kebutuhan akan standarisasi. Penulis akan menyajikan contoh praktis penerapan blockchain dalam rantai pasokan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan secara nyata. Contoh-contoh ini akan mencakup kasus penggunaan di berbagai industri, seperti makanan dan minuman, farmasi, dan manufaktur. Akhirnya, penulis meringkas temuan dan menyarankan topik untuk penelitian lebih lanjut sebagai kesimpulan dari makalah ini. Tujuannya adalah untuk membantu pembaca memahami bagaimana teknologi blockchain bekerja dan apa manfaat dan tantangan yang ada dalam penerapannya dalam rantai pasokan berdasarkan ulasan literatur dan melalui contoh praktis. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi blockchain dalam rantai pasokan, organisasi dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi tentang apakah dan bagaimana mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan operasi mereka.