Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tahap Informasi, Kreatif, dan Analisa Pada Rekayasa Nilai Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Hotel Muhammad Fazri Pasaribu; Riana Puspita
Industrial Engineering Journal Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v5i2.142

Abstract

Persaingan hotel semakin hari semakin meningkat. Agar Hermesone Hotel tetap eksis sebagai Hotel pertama di Subulussalam-Aceh, sudah seharusnya Hermesone Hotel terus berbenah diri untuk peningkatan pelayanannya agar tidak ditinggalkan para tamu. Penerapan Metode Rekayasa Nilai merupakan suatu pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis dari sejumlah teknik yang telah ditentukan atau yang telah direkomendasikan. Terdapat 5 tahapan dalam rencana kerja penerapan metode rekayasa nilai yaitu: tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, tahap pengembangan dan tahap rekomendasi. Dengan menggunakan Metode Rekayasa Nilai, hasil sementara dari penelitian ini adalah pada tahap informasi diperoleh dua fungsi dalam pelayanan hotel yaitu pelayanan dan fasilitas, pada tahap kreatif diperoleh desain awal dan dua desain usulan dan pada tahap analisa dapat disimpulkan beberapa keuntungan dan kerugian dari beberapa alternative yang dibuat dan dibuatkan bobot masing-masing criteria.
Pengukuran Beban Kerja Mental Karyawan Bagian Produksi dengan Metode Defence Research Agency Workload Scale (DRAWS) pada PT. XYZ Azia Permata Azhari; Healthy Aldriany Prasetyo; Nukhe Andri Silviana; Yudi Daeng Polewangi; Sirmas Munte; Riana Puspita; Marali Banjarnahor; Haniza Haniza
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol. 8 No. 2 (2024): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v8i2.13168

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi pulp. Penjualan tidak dapat memenuhi target karena penjualan menurun, lalu perusahaan berusaha agar dapat mencapai target, dengan cara menuntut para operator bekerja lebih keras, sehingga akibatnya ditunjukkan dengan menurunnya produktivitas dan tugas yang diberikan atasan kepada pekerja dilantai produksi tidak terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran agar diketahui apa penyebab utama dan beban kerja mental apa yang dirasakan operator. Penelitian ini menggunakan metode DRAWS untuk melakukan pengukuran yang dilakukan sebanyak 3 kali secara bertahap di 3 stasiun kerja, kuisioner yang digunakan berisi 9 pertanyaan dengan 4 variabel DRAWS. Hasil dari pengolahan data dari total score setiap stasiun kerja menunjukkan bahwa stasiun kerja woodyard dan fiberline berada di skor <60% yang berarti bahwa kedua stasiun tersebut mengalami overload. Pada total rata-rata penilaian rating, seluruh stasiun kerja menunjukkan bahwa time pressure adalah beban kerja yang paling dominan dirasakan oleh pekerja. Untuk stasiun kerja yang memiliki rata-rata skor 61,08% atau overload ada pada stasun kerja woodyard dan faktor utama penyebab beban kerja yang tinggi ada di variabel time pressure, karena operator merasa aktivitas pekerjaan pada variabel tersebut lebih besar.
Analisis Beban Kerja dan Penentuan Tenaga Kerja Menggunakan Cardiovascular Load (CVL) di Pabrik Tahu Sumedang ABC Marpaung, Tina; Denny Walady Utama; Riana Puspita
INVANTRI (Inovasi Dan Pengelolaan Industri) Vol 3 No 2 (2024): Februari
Publisher : Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/invantri.v3i2.5261

Abstract

Pabrik Tahu Sumedang ABC adalah suatu industri yang bergerak dalam bidang pembuatan tahu dan tempe. Pabrik ini berlokasi di  Kota Binjai, Sumatera Utara. Jumlah tenaga kerja untuk pembuatan  tahu tungku 2 sebanyak 6 orang dan pembuatan tempe sebanyak 3 orang. Pada tahun 2022 terdapat permintaan tahu dan tempe yang tidak dapat dipenuhi oleh pabrik. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingginya tingkat beban kerja yang dialami oleh operator. Terdapat stasiun kerja Pabrik Tahu Sumedang ABC yang mengalami ketidakseimbangan antara beban kerja dengan jumlah pekerja yang ada sehingga menimbulkan kelelahan dan denyut nadi yang tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan Cardiovascular Load (%CVL) terdapat pekerja yang memiliki nilai %CVL >30% yaitu operator 1,2, dan 3 sebesar 37,6%, 32,7%, dan 34% untuk pabrik tahu tungku 2 dan pekerja 1 sebesar 34,5% untuk pabrik tempe. Kemudian dilakukan perhitungan jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja menggunakan Workload Analysis (WLA). Pada perhitungan kebutuhan pekerja menggunakan workload analysis terdapat pekerja yang memiliki nilai beban kerja yang berlebih yaitu pekerja 1,2, 3 untuk pabrik tahu tungku 2 dan pekerja 1 untuk pabrik tempe sehingga diperlukan adanya perbaikan. Rekomendasi penambahan tenaga kerja tahu tungku 2 sebanyak 2 orang sehingga total tenaga kerja tahu tungku 2 menjadi 8 orang dan penambahan tenaga kerja pabrik tempe sebanyak 1 orang sehingga total tenaga kerja menjadi 4 orang.
Analisis Beban Kerja dan Penentuan Tenaga Kerja Menggunakan Cardiovascular Load (CVL) di Pabrik Tahu Sumedang ABC Marpaung, Tina; Denny Walady Utama; Riana Puspita
INVANTRI (Inovasi Dan Pengelolaan Industri) Vol 3 No 2 (2024): Februari
Publisher : Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/invantri.v3i2.5261

Abstract

Pabrik Tahu Sumedang ABC adalah suatu industri yang bergerak dalam bidang pembuatan tahu dan tempe. Pabrik ini berlokasi di  Kota Binjai, Sumatera Utara. Jumlah tenaga kerja untuk pembuatan  tahu tungku 2 sebanyak 6 orang dan pembuatan tempe sebanyak 3 orang. Pada tahun 2022 terdapat permintaan tahu dan tempe yang tidak dapat dipenuhi oleh pabrik. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingginya tingkat beban kerja yang dialami oleh operator. Terdapat stasiun kerja Pabrik Tahu Sumedang ABC yang mengalami ketidakseimbangan antara beban kerja dengan jumlah pekerja yang ada sehingga menimbulkan kelelahan dan denyut nadi yang tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan Cardiovascular Load (%CVL) terdapat pekerja yang memiliki nilai %CVL >30% yaitu operator 1,2, dan 3 sebesar 37,6%, 32,7%, dan 34% untuk pabrik tahu tungku 2 dan pekerja 1 sebesar 34,5% untuk pabrik tempe. Kemudian dilakukan perhitungan jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja menggunakan Workload Analysis (WLA). Pada perhitungan kebutuhan pekerja menggunakan workload analysis terdapat pekerja yang memiliki nilai beban kerja yang berlebih yaitu pekerja 1,2, 3 untuk pabrik tahu tungku 2 dan pekerja 1 untuk pabrik tempe sehingga diperlukan adanya perbaikan. Rekomendasi penambahan tenaga kerja tahu tungku 2 sebanyak 2 orang sehingga total tenaga kerja tahu tungku 2 menjadi 8 orang dan penambahan tenaga kerja pabrik tempe sebanyak 1 orang sehingga total tenaga kerja menjadi 4 orang.