Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI Kinayung, Satria; Darsono, Darsono; Legowo, Budi
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v11i2.2676

Abstract

ABSTRAK. Telah dilakukan penelitian identifikasi potensi galena menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipole-dipole di Daerah-X, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat Resistivity Meter OYO model 2119C McOHM-EL. Pengolahan  data  melalui  dua  tahapan  yaitu  dengan  menggunakan  software Res2Dinv  dan  RockWork.  Pengolahan inversi dengan software  Res2Dinv  menghasilkan penampang dua dimensi yang menunjukkan perbedaan resisitivitas batuan dengan perbedaan warna. Hasil pengolahan  software Res2Dinv  ini kemudian menjadi input pada Software Rockwork  sehingga  diketahui pola sebaran galena. Dari hasil pemodelan terdeteksi sebaran galena pada rentang lintasan 240 meter hingga 480 meter kedalaman 20 meter dengan nilai resistivitas sebesar 5-20 Ωm. Sebaran galena juga dimodelkan memanjang dari lintasan pertama sampai lintasan ketiga sepanjang 150 meter. Batuan lain yang terdapat pada lintasan antara lain andesit dengan resistivitas 75-200 Ωm, breksi dengan resistivitas 200-500 Ωm, batuan basal dengan 1.000-2.000 Ωm. Batuan basal juga banyak ditemukan dalam bentuk bongkahan pada pada semua lintasan. Kata Kunci: Galena, Resistivitas, Dipole-dipole, Wonogiri
Penentuan Ketebalan Sedimen Menggunakan Metode Mikrotremor di Kota Surakarta Budi Legowo, Sorja Koesuma, Sari Pratiwi,
Risalah Fisika Vol 2, No 1 (2018): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.68 KB) | DOI: 10.35895/rf.v2i1.73

Abstract

Abstrak – Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki perkembangan cukup pesat. Beberapa pembangunan infrastruktur yang cukup masif di kota Surakarta adalah hotel-hotel dengan ketinggian lebih dari 25 lantai, pembangunan jalan flyover, jembatan dan kawasan industri di utara dan selatan kota Surakarta. Telah dilakukan survei mikrotremor untuk menentukan ketebalan pelapisan sedimen di kota Surakarta. Peta ketebalan sedimen digunakan untuk menentukan daerah yang rawan terhadap amplifikasi magnitud gempa, semakin tebal lapisan sedimen semakin besar amplifikasi sehingga berbahaya bagi infrastruktur yang terletak diatasnya. Pengukuran mikrotremor dilakukan di 12 lokasi dengan interval jarak antar lokasi 1-3 km. Peralatan yang digunakan adalah P.A.S.I Seismograph Mod. 16S24-P dengan sensor 3D Borehole Geophone Model GFA 60/100. Lama  waktu pengukuran setiap lokasi adalah 20 menit dengan tiga kali pengulangan perekaman data di setiap lokasi. Pengolahan data mikrotremor menggunakan software Geopsy dan Surfer 11. Diperoleh hasil ketebalan sedimen di Lokasi 4 yang berada di wilayah Dawung merupakah lokasi dengan ketebalan sedimen yang paling tebal yaitu 24,65 m. Kemudian ketebalan sedimen semakin menipis ke utara, yaitu pada tengah kota sekitar 15 meter dan pada sisi utara sekitar 5 meter. Hal ini mengindikasikan bahwa pada sisi selatan kota Surakarta merupakan daerah yang rawan terhadap amplifikasi jika terjadi gempa bumi.Kata kunci: metode mikrotremor, frekuensi dominan, ketebalan sedimen, Surakarta
Identifikasi Akuifer di Sekitar Kawasan Karst Gombong Selatan Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Sinta Maemuna; D. Darsono; Budi Legowo
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.944 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v13i2.2156

Abstract

Karst pada umumnya tersusun dari batuan gamping, biasanya meloloskan air hujan melalui celah-celah batuan tersebut. Hal ini yang mengakibatkan kekurangan air pada saat musim kemarau tiba yang mengakibatkan hilangnya air permukaan. Kami telah melakukan penelitian untuk mengidentifikasi akuifer di sekitar kawasanKarst Gombong Selatan, tepatnya berada di kecamatan Buayan, yang meliputi desa Nogoraji, Jogomulyo, dan Jatiroto, dengan menggunakan metode geolistrik menggunakan konfigurasi schulmberger. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan software IPI2win, kemudian dibuat pemodelan 2D dengan software RockWorks15. Hasil penelitian didapatkan akuifer dangkal dalam kedalam 7,57-23,8 m batuan berupa pasir dan untuk akuifer dalam pada 144-242 m batuan berupa breksi ini berada di T4 (Jogomulyo), akuifer dalam pada 131-223 mbatuan pasir gampingan pada T5 (Nogoraji). Sedangkan pada T1 (Jatiroto), T2 (Jogomulyo), T3 (Jogomulyo) tidak ditemukan keberadaan akuifer karena batuan yang teridentifikasi berupa napal, tufa, napal tufaan, dan lempung karena batuan tersebut termasuk impermeable.ABSTRACTKarst is usually composed from limestone, which often leaks rain water through holes in the limestone. As the result, drought often happens during dry season. We conducted a study to identify aquifer using geo-electric method with Schlumberger configuration, around the Southern Gombong Karst Region in Buayan district, precisely in Nogoraji, Jogomulyo, and Jatiroto village.The obtained data were processed using IPI2win software, and then we made 2D model using RockWorks 15. From this model, we found that a shallow aquifer as sandstone is located at the depth of 7,57-23,8 m, and an aquifer as breccias at the depth of 144-242 m. Both aquifer are located in T4 (Jogomulyo). Additionally, we also found an aquifer as limestone at the depth of 131-223 m, which is located in T5 (Nogoraji). However, we did not found any aquifer in T1 (Jatiroto), T2 (Jogomulyo), and T3 (Jogomulyo), because we only identified marl, tuff, tuffaceous marl and clay layer, which are impermeable.
Identifikasi Batuan Dasar menggunakan Metode Seismik Refraksi untuk Pondasi Bangunan di Universitas Sebelas Maret Kentingan Surakarta Aisyah Yohanella; Budi Legowo; Darsono Darsono
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.714 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v10i1.817

Abstract

Universitas Sebelas Maret Kentingan Surakarta dalam jangka waktu 2 tahun (2011-2012) sedang melakukan beberapa pembangunan gedung bertingkat diantaranya Gedung Pasca Sarjana, Masjid Nurul Huda, dan Fakultas Kedokteran. Suatu bangunan jika didirikan di atas batuan dasar dapat mengurangi resiko kegagalan gedung. Untuk dapat mengetahui keberadaan batuan dasar maka dapat dilakukan dengan cara survei metode seismik refraksi. Survei dilakukan di daerah GOR dengan 4 lintasan, teknik lapangan yang digunakan adalah in line,dengan 24 geophone, jarak antar geophone 2 meter dan panjang lintasan 69 meter. Data yang diperoleh kemudiandiolah dengan menggunakan software WinSism13 dan RockWorks15 untuk tampilan 3D. Hasil yang didapatkan berupa perkiraan struktur lapisan geologi di bawah permukaan berdasarkan nilai kecepatan di dalam medium tentang kecepatan penjalaran atau perambatan gelombang. Dari hasil pengolahan data di daerah GOR ditemukan batuan dasar hingga kedalaman 27 meter dan nilai kecepatan rambat gelombang pada batuan yang didapatkan mencapai 2000 m/s dengan jenis batuan penyusunnya adalah batuan lempung.
SEKOLAH SIAGA BENCANA DESA SAMBONGBANGI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN Budi LEGOWO; Daru WAHYUNINGSIH; Sri MULYANI
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sambongbangi, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 54 mdpl. Secara geohidrologi masuk dalam rangkaian pegunungan kapur utara. Edapan kapur mendominasi lapisan pada kedalaman ± 50 meter di bawah permukaan tanah. Hal tersebut menyebabkan potensi bencana kekeringan, pergerakan tanah dan kebakaran sangat besar. Sekolah Siaga Bencana (SSB) merupakan upaya membangun kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana dalam rangka menggugah kesadaran seluruh unsur dalam bidang pendidikan baik individu maupun kolektif di sekolah dan lingkungan sekolah baik itu sebelum, saat maupun setelah bencana terjadi. Upaya mitigasi bencana dengan sasaran siswa sekolah dasar dengan usia 6-12 tahun diharapkan dapat menjadi prilaku dan karakter siaga bencana. Implementasi sekolah siaga bencana dilakukan dengan cara: 1. Pendampingan Integrasi Kurikulum; 2. Pelatihan guru kelas; 3. Simulasi siswa dan; 4. Pembuatan perangkat kesiapsiagaan bencana berupa buku petunjuk dan tanda evakuasi. Hasil P2M menunjukkan bahwa: 1. Keberdayaan masyarakat (Guru dan Siswa Sekolah Dasar Desa Sambongbangi Kecamatan Karadenan Kabupaten Grobogan masih perlu ditingkatkan; 2. Kemampuan integrasi kurikulum pengurangan resiko bencana; utamanya kebakaran, tanah longsor dan gempa masih perlu ditingkatkan, dan 3. Metode simulasi cocok digunakan dalam integrasi kurikulum Pengurangan Resiko Bencana (PRB).
Penentuan Tingkat Kerawanan Gempa Bumi Menggunakan Metode Refraksi Mikrotremor (ReMi) di Kota Surakarta Sari Pratiwi; Budi Legowo; Sorja Koesuma
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 7, No 1 (2017): April
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/ijap.v7i1.4884

Abstract

Berdasarkan informasi dari letak geografis dan struktur geologi, Kota Surakarta termasuk wilayah yang mengalami dampak gempa bumi[1]. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak dari gempa bumi yaitu melakukan analisa tingkat bahaya seismik sebagai salah satu usaha mitigasi bencana gempa dengan metode mikrotremor yang dapat diketahui nilai amplifikasi dan periode dominan.  Pada penelitian telah dilakukan di Kota Surakarta menggunakan P.A.S.I Seismograph Mod. 16S24-P, 3D Borehole Geophone Model GFA 60/100. Interval pada setiap lokasi yaitu 1-3 km dengan 12 lokasi penelitian. Diperlukan waktu sekitar 20 menit dengan tiga kali pengulangan untuk perekaman data disetiap titik. Pengolahan data mikrotremor menggunakan software Geopsy dan Surfer 11. Amplifikasi rendah pada zona 1 merupakan zona yang cukup aman terhadap bahaya gempa bumi. Zona 1 berada di wilayah Mojo, Moewardi, Sangkrah, Dawung, SMPN 10, Mojosongo, Lapangan Banyuanyar, Laweyan, Karang Asem danTipes dengan amplifikasi 0,807314 sampai dengan 2,60402. Lokasi pada jenis I termasuk wilayah yang cukup aman terhadap gempa bumi karena memiliki ketebalan sedimen yang tipis daripada jenis II. Jenis I berada di wilayah Mojo, Moewardi, Sangkrah, SMPN 10, Manahan, Mojosongo, Lapangan Banyuanyar, Laweyan, Karang Asem, Jebres dan Tipes dengan  periode dominan antara 0,058978s sampai dengan 0,231411s. Sebaran tingkat kerawanan gempa bumi di kota Surakarta dapat dilihat pada peta zonasi berdasarkan nilai A0 dan T0 yang kemudian diklasifikasikan hasilnya pada zona atau jenis tertentu sehingga diperoleh informasi berupa tingkat kerawanan dan juga jenis batuan yang tersusun dibawah permukaan tanah berdasarkan parameter yang diukur.
Bedrock identification using refraction seismic method in establishment location of Hospital Education Sebelas Maret University Murteza Nur Isnani Rahmawati; Budi Legowo; Artono Dwijo Sutomo
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 4, No 01 (2014): IJAP Volume 04 Issue 01 Year 2014
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/ijap.v4i01.1162

Abstract

A research of refraction methods in estabilishment location Hospital Education Sebelas Maret University has been done on October 31 2012 with P.A.S.I Seismograph Mod. 16S24 seismic refraction instruments with 24 geophone. This research in order to determine the depth of bedrock in the estabilishment location hospital education Sebelas Maret University. In this data acquisition, the travel time data was a distance function. Processing and interpretation data used Intercept Time Method. Intercept Time Method used value of intercept time concept from travel time curve. This interpretation which resulted P wave velocities and layer rocks thickness in three line which scattered in area of survey. The result was that we were able to obtain bedrock having the depth of 4 meters until 9 meters and heaving spreading velocity 1079 m/s – 1182 m/s is interpreted as talus deposits, sandstone, clay, loam, loess, sand and gravel.
The Natural Hand Sanitizer Stamping Dispenser KKN Covid 19 UNS Bumirejo Village, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen Budi Legowo
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 3, No 1 (2020): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.915 KB) | DOI: 10.20961/shes.v3i1.45053

Abstract

UNS Covid19 KKN is a Thematic KKN held by Sebelas Maret University which was held in an individual format during the pandemic period. A total of 20 students were included in the Group of 87 KKN Covid19 UNS Batch 2 with a service area in Kebumen Regency. The implementation of appropriate technology for the stamping model of the dispenser with natural hand sanitizer aims to reduce the risk of spreading the virus from hand to hand. The stamping model dispenser was made of PVC as the main ingredient, and natural hand sanitizer was made from a mixture of betel and lime leaves. Four sets of tools were distributed in places of worship, mosques / prayer rooms in Bumirejo Village, Kebumen District, Kebumen Regency. The results of the program evaluation showed the public's appreciation of the appropriate technology made. The production cost for the dispenser was still quite expensive, so it was necessary to look for alternative raw materials to replace it. The aroma of betel leaf is still too dominant so it was necessary to find the right composition.
Sumur Resapan Komunal Pendukung Sanitasi Lingkungan Rw Xi, Desa Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar Budi Legowo; Iwan Yahya; Darsono Darsono; Daru Wahyuningsih
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.627 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.755

Abstract

Kebutuhan air bersih rata rata sebanyak 150 liter/orang/hari, dan 80 % diantaranya terbuang pada saluran terbuka. Menurut data BPS Kabupaten Karanganyar tahun 2019, jumlah penduduk di Kecamatan Jaten tercatat sebanyak 82.000 jiwa, sehingga ada sekitar 9.600.000 liter air terbuang pada saluran terbuka perharinya. Kelompok masyarakat sasaran PKM berada di RT 05 / RW XI dan RT 06 / RW XI Perumahan Bumi Graha Indah Jaten Karanganyar. Terdapat ± 72 kepala keluarga dengan tidak kurang dari 250 jiwa yang setiap harinya menghasilkan ± 30.000 liter air limbah rumah tangga. Air limbah rumah tangga terbanyak berasal dari aktivitas mandi dan cuci. Sistem drainase yang buruk, utamanya pada komplek perumahan, menyebabkan genangan air limbah rumah tangga memiliki potensi menurunkan sistem sanitasi lingkungan. Selain menyebabkan bau, genangan air limbah rumah tangga dapat menjadi sarang nyamuk sebagai agen pembawa penyakit DBD. Ubah suai siklus hidrologi pendek dengan mengalirkan air limbah rumah tangga ke dalam sumur resapan secara komunal dapat memberikan dua keuntungan. Pertama, aplikasi sumur resapan dapat memotong siklus hidrologi dan menjaga kelestarian air tanah setempat. Kedua, sumur resapan komunal dapat mengurangi genangan pada sistem drainase yang tidak sempurna sehingga dapat meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan
Identifikasi Struktur Sesar Gunung Muria Menggunakan Data Satelit Gravitasi Sorja Koesuma; Ferdinan Hotman Sibarani; Budi Legowo
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2021: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2021
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v5i0.71829

Abstract

Abstract: The north coast of Jepara is a region where the development of Muria nuclear power plant takes place which is chosen by the central government through National Nuclear Energy Agency of Indonesia. This nuclear power plant is located in Muria peninsula which will be affected because of tectonics and volcanic activities in such area, mainly in Muria mountain. This study uses gravimetric method to determine the subsurface structure in Muria mountain area. The gravity data is obtained from https://topex.ucsd.edu/cgi-bin/get_data.cgi is dispersed in Muria mountain. The value of anomaly which is obtained is reduced with several corrections and the value of Complete Bouguer Anomaly is achieved. The separation of regional and residual anomaly uses Second Vertical Derivative. The modeling of subsurface used forward modelling method. From this modelling, the rock density widening is in the value of 2.4 g/cm3 for basalt lava or andesite, 2.43 g/cm3 for lava tuff and sand tuff, 2.5 g/cm3 for sandstone tuff and conglomerate tuff with clay stone inserted, and 2.7 g/cm3 for sand limestone and clay limestone. The result of this modelling is shown that there is fault around Muria mountain and is identified as Tempur and Rahwatu fault.Abstrak: Pesisir utara Jepara dijadikan sebagai lokasi pengembangan PLTN Muria yang dipilih oleh pemerintah pusat melalui Badan Nuklir Nasional (Batan). Lokasi PLTN yang berada di Semenanjung Muria akan terkena dampak karena adanya aktivitas tektonik dan vulkanik di daerah tersebut, terutama di Gunung Muria. Penelitian ini menggunakan metode gravitasi untuk mengetahui struktur bawah permukaan di sekitar Gunung Muria. Data gravitasi yang diperoleh melalui https://topex.ucsd.edu/cgi-bin/get_data.cgi tersebar sebanyak 566 titik di Semenanjung Muria. Nilai anomali yang didapatkan direduksi dengan beberapa koreksi dan didapatkan nilai Anomali Bouguer Lengkap (CBA). Pemisahan anomali regional dan residual menggunakan Secong Vertical Derivative. Pemodelan bawah permukaan menggunakan metode pemodelan kedepan (Forward Modelling). Pada pemodelan ini didapatkan sebaran densitas batuan sebesar 2,4 g/cm3 (lava basalt atau andesit), 2,43 g/cm3 (tufaan, lahar dan tufaan pasiran), 2,5 g/cm3 (batu pasir tufaan dan konglomerat tufaan yang bersisipan batu lempung), dan 2,7 g/cm3 (batu gamping pasiran dan batu gamping lempungan). Hasil pemodelan menunjukkan adanya patahan di sekitar Gunung Muria dan diidentifikasikan sebagai patahan Tempur dan Rahtawu.