Articles
TRADISI UANG JAPUIK DAN UANG ILANG DALAM SISTEM PERKAWINAN DI NAGARI TANDIKEK KECAMATAN PATAMUAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Hafizah Hafizah
JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH Vol 2, No 1 (2017): JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH
Publisher : STKIP Pesisir Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (404.77 KB)
|
DOI: 10.34125/kp.v2i1.89
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan proses tradisi uang japuik dan uang ilang, makna yang terkandung pada tradisi uang japuik dan uang ilang, konflik internal yang terjadi akibat tradisi uang japuik dan uang ilang, dan upaya mengatasi konflik yang terjadi. Jenis penelitian adalah jenis studi kasus.. Tekhnik pemilihan informan menggunakan metode (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses pembayaran uang japuik dan uang uang ilang dalam sistem perkawinan di Nagari Tandikek Kecamatan Patamuan Kabupaten Padang Pariaman ditentukan oleh kedua belah pihak yang diserahkan oleh mamak perempuan kepada mamak laki-laki. setelah menikah uang japuik akan dikembalikan kepada pihak perempuan ketika manjalang mintuo. Sedangkan proses pembayaran uang ilang ditentukan kedua belah pihak dua minggu sebelum pernikahan dan dianggap uang dapur yang tidak akan dikembalikan oleh pihak laki-laki. Makna yang terkandung dalam tradisi ini adalah sebagai penghargaan kepada kaum laki-laki sekaligus merupakan kebanggan bagi mamak kedua belah pihak dan sebagai bantuan materil kepada orang tua pihak laki laki. Tidak jarang pernikahan batal dilaksanakan karena uang japuik dan uang ilang tidak disanggupi oleh pihak keluarga perempuan, sehingga konflik internal sering terjadi dengan keluarga karena bersikeras untuk menikah. Dengan demikian upaya yang dilakukan untuk mengurangi konflik (1) harus adanya sosialisasi dari pihak KAN kepada calon mempelai pria untuk ikut membantu pihak perempuan dalam memberikan uang japuik sehingga pernikahan dapat berlangsung. (2) harus adanya peraturan tertulis mengenai Nominal uang japuik dan uang ilang di Nagari Tandikek.
MALAKOK SEBAGAI SYARAT UNTUK MENJADI WARGA MASYARAKAT DI NAGARI TANJUNG SANI KABUPATEN AGAM
Hafizah Hafizah
JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH Vol 2, No 2 (2017): JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH
Publisher : STKIP Pesisir Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (473.119 KB)
|
DOI: 10.34125/kp.v2i2.151
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna Malakok untuk warga yang berasal dari luar Nagari Tanjung Sani, syarat dan proses malakok, Konflik yang terjadi jika tidak malakok di Nagari Tanjung Sani, Kabupaten Agam. Jenis penelitian adalah jenis studi kasus.Tekhnik pemilihan informan menggunakan metode (purposive sampling).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Malakok merupakan syarat untuk menjadi warga yang diakui ditempat yang baru. Maknanya bagi warga yang berasal dari luar Nagari Tanjung Sani maupun untuk anak anak mereka adalah agar mereka dihargai serta memiliki suku dan niniak mamak ketika menikah nanti dan dapat mengadu kepada niniak mamak dan masyarakat ketika terjadi masalah. Adapun syarat dan tata cara malakok di daerah Nagari Tanjung Sani antara lain. (1) ada yang memberikan emas sebesar 2 sampai 5 emas dalam Carano yang diisi dengan siriah.(2) ada juga dengan Memotong hewan sebagai pemberitahuan kepada masyarakat banyak bahwa anak si A telah malakok dan resmi menjadi anak sekaligus kemenakan dalam suku tersebut. Ketika persyaratan sudah dipenuhi maka didatangkan 4 penghulu untuk serah terima suku pada si anak. Masalah sering muncul jika pendatang tidak melakukan malakok maka mereka dilarang menikah dengan warga setempat karena dianggap orang yang tidak bersuku dan tidak berniniak mamak serta tidak memiliki asal usul, kemudian pendatang merasa malu dan menutup diri karena tidak sanggup melaksanakan adat malakok di Nagari Tanjung Sani.Kata Kunci : Malakok, adat , prosesi
Comparison of Indonesian and Finnish Education Curriculum
Vevi Sunarti;
Hafizah Hafizah;
Rusdinal Rusdinal;
Azwar Ananda;
Nurhizrah Gistituati
Journal of Social, Humanity, and Education Vol. 2 No. 2 (2022): February
Publisher : Goodwood Publishing
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35912/jshe.v2i2.808
Purpose: This study aims at describing the planning of the education system that will be adapted that it is necessary to make comparisons in order to improve the quality of the education system and contribute to the government in considering making policies to improve the Indonesian education system. Research methodology: The research design is used a case study to compare the education system between Indonesia and Finnish and literature review to collect relevant research. Results: The results of the study indicated that the Indonesian education curriculum is classified as low because it is based on five curriculum components, namely objectives, contents-materials, media, learning strategies, and learning process. Limitations: This study focuses on the five curriculum components in the Indonesian education system generally, so that there is a gap that can be filled by future researchers by discussing more deeply along with examples from other countries. Contribution: This research contributes to curriculum policyholders in the Indonesian education system because it can be a reference for improving the quality of the Indonesian education system.
POLA ASUH SINGLE MOTHER TERHADAP KARAKTER ANAK DI JORONG KOTO NAGARI SINGGALANG
Hafizah Hafizah
Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah Vol 3 No 1 (2020): JIPA : Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STKIP Ahlussunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana pola asuh single mother terhadap karakter anak, bagaimana konsekwensi pola asuh single mother terhadap karakter anak, bagaimana upaya meningkatkan pola asuh single mother terhadap anak di Jorong Koto Nagari Singgalang . Jenis penelitian adalah jenis studi kasus. Tekhnik pemilihan informan menggunakan metode (purposive sampling). hasil penelitian menunjukkan bahwa: bahwa (1) pola asuh yang diterapkan single mother diwilayah ini ada tiga macam a) pola asuh permisif, b) pola asuh otoriter c) pola asuh demokratis (2) Konsekuensi pola asuh single mother terhadap karakter anak di Jorong Koto Nagari Singgalang , yaitu (a) pola asuh permisif: anak menjadi sangat manja, pemalas, mengatur orang tua, berprilaku sewenang-wenang. Pola asuh otoriter: anak lebih cenderung suka menirukan sikap dan prilaku orang tua, sering terjadi konflik antara ibu dan anak, anak menjadi pemurung, kurang berprestasi dan susah bergaul. Pola asuh demokratis: anak menjadi sopan, anak merasakan kenyamanan. (3) upaya untuk meningkatkan pola asuh single mother yaitu, a) kepada pemerintah diharapkan mengadakan penyuluhan- penyuluhan kepada single mother mengenai pola asuh yang baik terhadap anak b) kepada para single mother tersebut diharapkan agar bisa memilih pola asuh yang sesuai bagi karakter anaknya melalui pendekatan- pendekatan terhadap anak.
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENGOBATAN TRADISIONAL DAN MISTIK DI NAGARI SUAYAN TINGGI KECAMATAN SUAYAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Hafizah Hafizah
Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah Vol 1 No 2 (2018): JIPA : Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STKIP Ahlussunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan persepsi masyarakat tentang pengobatan Tradisional dan mistik, jenis pengobatan tradisional dan mistis, faktor penyebab masyarakat mempercayai pengobatan tradisional dan mistik, serta dampak negatif yang ditimbulkan ketika warga yang sakit tidak berobat ke dokter, dan upaya pemerintah setempat dalam mengubah persepsi masyarakat Nagari Suayan tentang pengobatan tradisional dan mistik. Jenis penelitian adalah jenis studi kasus. Tekhnik pemilihan informan menggunakan metode (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: masyarakat di Nagari Suayan lebih percaya berobat ke dukun dari pada ke dokter dikarenakan pandangan mereka yang sudah mendarah daging bahwa berobat ke dukun yang notabene mengobati menggunakan tumbuhan alami tidak memiliki efek samping dan tidak memakai zat kimia, serta tidak banyak mengeluarkan biaya. Dampak negatif yang ditimbulkan ketika warga tidak datang ke dokter ketika sakit adalah: sakitnya tambah parah, ada beberapa yang meninggal dunia, Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengubah persepsi masyarakat: dengan memberikan penyuluhan dampak positif berobat ke dokter.
GOSIP DI KALANGAN IBU-IBU RUMAH TANGGA Studi Kasus: (Perumnas Siteba, Kelurahan Surau Gadang, kecamatan Nanggalo, Kota Padang)
Hafizah Hafizah
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 4, No 1 (2019): Historia : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (248.924 KB)
|
DOI: 10.33373/j-his.v4i1.1721
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan proses terjadinya gosip di kalangan Ibu-Ibu rumah tangga di Perumnas Siteba, media atau sarana yang dimanfaatkan untuk bergosip, serta dampak dan peranan gosip baik pada penggosip maupun pada yang digosipkan pada warga Perumnas siteba. Jenis penelitian adalah jenis studi kasus.Tekhnik pemilihan informan menggunakan metode (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gosip berawal dari prasangka, isu, desas desus yang disebarkan oleh ibu-ibu rumah tangga yang suka bergosip yang dilakukan pada pagi dan sore hari di warung-warung, tempat arisan, majlis ta’lim, pada kongsi kematian, pesta pernikahan dan dirumah ibu bigos (biang gosip). Gosipan sore adalah lanjutan cerita pagi yang terputus akibat ibu-ibu rumah tangga ini harus menyelesaikan pekerjaan rumah. Yang mereka gosipkan tidak lain adalah aktifitas para tetangganya dan warga sekitar. Gosip di Perumnas Siteba menimbulkan dampak buruk pada pelaku gosip, individu yang dilibatkan dan orang yang digosipkan. Peranan gosip sebagai alat kontrol sosial yang dapat dilihat dari sisi positif dan negatif
THE NGALU KEMENAKAN TRADITION IN THE FORM OF SOLIDARITY VALUES IN THE COMMUNITY OF KOTO DIAN VILLAGE HAMPARAN RAWANG DISTRICT
Yolla Ramadani;
Hafizah .
Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah Vol 6 No 1 (2023): JIPA : Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STKIP Ahlussunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The Ngalu Kemenakan tradition is a tradition that is carried out on the first child of a male tuo child. This tradition is carried out with several processes determined by the customs of Koto Dian Village, Hamparan Rawang District. This study uses a descriptive qualitative method where data is collected by observation, interviews and documentation studies. Data analysis used in this study is ethnographic analysis from Clifford Geertz, data hermeneutics, interpreting data, and interpretatively represented. The results of this study reveal that the Ngalu Kemenakan Tradition contains values of brotherhood and solidarity, social values and mutual cooperation values. The Ngalu Kemenakan tradition still exists and is carried out by the people of Koto Dian Village because it has a symbolic meaning for the community. The meaning of the symbol of money for welfare, the meaning of the symbol of the first child in the form of the datiu's appreciation for his brother's first child after he was married and the meaning of the symbol of the roll of money wrapped around the datiu who gathers with friendship bonds. For the meaning of activity in the Ngalu Nephew Tradition, it can be seen in the activity of draping a necklace of money around the nephew's neck showing togetherness and family cohesiveness, eating together as a form of family gratitude during the Ngalu Nephew tradition and reading prayers as the closing of the series of events and thanks to God Almighty.
LIFESTYLE, ATTITUDES AND HALAL LABELIZATION ON THE DECISION TO PURCHASE Y.O.U BRAND SKINCARE PRODUCTS. AT THE FULL RIVER WHATIE STORE
Yolla Ramadani;
Hafizah _;
Nurasiah _
Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah Vol 6 No 2 (2023): JIPA : Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STKIP Ahlussunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study aims to determine: 1) Is there an influence of Lifestyle on purchasing decisions of Y.O.U Brand Skincare Products at the Whatie Store Store in Sungai Penuh and how much influence is partially? 2) Is there an influence of Attitude on purchasing decisions of Y.O.U Brand Skincare Products Whatie Store in Sungai Penuh and how big is the partial effect?3) Is there a partial effect of Halal Labeling on purchasing decisions for Skincare Products Brand Y.O.U Whatie Store Store in Sungai Penuh and how big is the effect partially?, 4) Is there an influence on Lifestyle, Attitudes and Labels Simultaneously Halal on the purchase decision of Y.O.U Brand Skincare Products Whatie Store in Sungai Penuh and how much influence does it have simultaneously? The research methodology used is descriptive qualitative and descriptive quantitative approaches. The research results are; 1) partially, there is an effect of Lifestyle on purchasing decisions for Skincare Products Brand Y.O.U Whatie Store Store in Sungai Penuh, 2) partially, there is an influence between Attitude towards purchasing decisions for Skincare Products Brand Y.O.U Whatie Store Store in Sungai Penuh, 3) . Partially, there is no effect of Halal Labeling on purchasing decisions of Y.O.U Brand Skincare Products at the Whatie Store Store in Sungai Penuh, 4) Simultaneously, there is simultaneous influence of Lifestyle, Attitudes and Halal Labels on purchasing decisions of Y.O.U Brand Skincare Products at Whatie Store Stores in Sungai Penuh.
MALAKOK SEBAGAI SYARAT UNTUK MENJADI WARGA MASYARAKAT DI NAGARI TANJUNG SANI KABUPATEN AGAM
Hafizah Hafizah
Jurnal Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : STKIP Pesisir Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study attempts to express a meaning malakok for the citizens who come from outside the nagari tanjung sani , requirements and the process malakok , conflicts that have occurred if not malakok in nagari tanjung sani , kabupaten agam .The kind of research is the type study kasus.tekhnik election informants uses the method ( purposive sampling ) .hasil research shows that malakok is a prerequisite to gain citizens for recognized where i new .It means for residents who come from outside the nagari tanjung sani and to their children is that they are valued as well as having tribe and niniak mamak when married can get and can complained to niniak mamak and the community when things go wrong .As for requirements and procedures malakok in the nagari tanjung sani among others. ( 1 ) there give gold of 2 to 5 gold in carano filled with siriah. ( 2 ) there are also by cutting of animals as notification to the people a lot that children the a have malakok and official as a son and nephews the in the.When the requirements been fulfilled so come 4 priest to the handover of the in the child.Problems often emerge if newcomers not doing malakok so they commit married with local residents because they are considered a person who is not polysyllabic and not berniniak mamak and do not have the origin of, then newcomers embarrassed and shutting out because they could no implement customary malakok in nagari tanjung sani.
TRADISI UANG JAPUIK DAN UANG ILANG DALAM SISTEM PERKAWINAN DI NAGARI TANDIKEK KECAMATAN PATAMUAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Hafizah Hafizah
Jurnal Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah Vol. 2 No. 1 (2017): Maret
Publisher : STKIP Pesisir Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Study aims to reveal the process tradition pinch money andlose mone , meaning contained in the tradition of the pinch money and lose money, internal conflicts that occur due to tradition pinch money and lose money, and resolve conflicts that occur. This type of research is the kind of case study. The dwarf selection method using the informant (purposive sampling). The results showed that the process of payment of pinch money and lose money in marriage system in the Tandikek territory Patamuan district of Padang Pariaman regency is determined by both parties submitted by uncle of female to uncle of male. After marrying pinch money will be refunded to the women when visiting parent in law. While lost money not returned again. The meaning contained in this tradition is the pride for the male, and material assistance to parents of groom. Not rarely the marriage null and void because the pinch money not able by the family of the woman, so that internal conflicts often occur with families because of the adamant to get married. Efforts are being made to reduce conflict (1) should the existence of socialization from the right to the prospective bridegroom to bride helped in giving pinch money so that the wedding can take place. (2) Should the existence of written rules regarding Nominal pinch money and lost money in Tandikek territory