Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Relationship between Maternal Attitudes, Subjective Norm, and Perceived Behavior Control with Intention of Basic Immunization Perceived among Babies at the Pademawu Public Health Center, Pamekasan Regency, Indonesia Handinis Sonya Ringtiyas; Hilmah Noviandry; Lailatul Hafidah; Adi Sutrisni
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 3 No. 3 (2020): International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.407 KB) | DOI: 10.35654/ijnhs.v3i3.227

Abstract

One of the effective efforts to reduce child mortality is by giving immunization. The study aimed to examine the relationship between attitudes, subjective norms, and perceived behavior control on the intention of basic immunization perceived among babies. A cross-sectional study was applied in this study. One hundred thirty-nine samples were carried out by using simple random sampling. The data analyzed using Logistic Regression with a significance level (? = 0.05). The results showed that attitude (p = 0.000), norms (p = 0.025)and perceived behaviors controls (p = 0.000) have positive correlation with the basic immunization for babies. The mother's intention in giving basic immunization to the baby was influenced by attitudes, subjective norms, and perceived behavior control for giving basic immunization to the babies. Attitudes, subjective norms, and perceived behavior control will form the mother's intention to give basic immunization to the baby. Counseling and espionage will be needed for mothers and families to give basic immunizations to the babies because giving it prevents the occurrence of diseases that can be caused by immunization
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM MENYIAPKAN CALON PENGANTIN UNTUK MENURUNKAN KEJADIAN STUNTING DI KABUPATEN PAMEKASAN Taufiqur Rahman; Cantika Iva Nugrahani; Hilmah Noviandry R; Abdan Syakura; Lailatul Hafidah; Edy Suryadi A; Nurizakiyah, Nurizakiyah; Agoesta Pralita; Elisa Christiana
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 7: Desember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i7.9110

Abstract

Berdasarkan penelitian, stunting ternyata disebabkan oleh faktor multi dimensi, tidak hanya malnutrisi, namun juga disebabkan oleh salahnya praktik pengasuhan, akses layanan kesehatan, akses informasi yang terbatas dan kurangnyapengetahuan ibu tentang gizi (Sinaga, 2022). Hal ini menjadi dasar dari terciptanya program penurunan stunting karena faktor multi dimensi tersebut. Kemenkes RI menargetkan angka stunting hanya 14% tahun 2024 (Kemenkes RI, 2023). Di Indonesia, angka stunting masih menunjukkan angka 21,6% di tahun 2023. Provinsi Jawa Timur menempati posisi ke-25 dengan prevalensi stunting tertinggi, sedangkan di Kabupaten Pamekasan telah mencapai angka 6% pada tahun 2023. Salah satu program akselerasi untuk menyukseskan program tersebut adalah dengan pemberdayaan kader posyandu untuk mempercepat sistem informasi dan mengeksplorasi masalah dengan cepat dan tanggap dilapangan untuk mewujudkan “zero stunting” sehingga tidak ditemukan kasus baru stunting di Kabupaten Pamekasan. Akselerasi SUPER GESIT akan berfokus pada generalisasi program dan ekstensi aplikasi untuk mengoptimalkan peran aktif seluruh anggota keluarga dalam pencegahan stunting. Hasil dan luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah adanya dokumen surat pernyataan komitmen dari kader yang diwujudkan dalan peran kader aktif dalam rapat kordinasi dan pendampingan keluarga mandiri dan calon pengantin dalam mencegah stunting., disamping itu terlaksananya seminar pembekalan bagi bidan dan kader tentang kajian isu strategis dan analisis hasil mitigasi percepatan penurunan stunting kabupaten pamekasan