Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

APLIKASI TIGA JENIS PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS CABAI HIBRIDA UNIB (CAPSICUUM ANNUUM L.) Maryono, Andi Tri; Ganefianti, Dwi Wahyuni; Murcitro, Bambang Gonggo; Rustikawati, Rustikawati; Gusmara, Herry; Mukhtasar, Mukhtasar; Salamah, Umi
AGRITROP Vol 17, No 2 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.399 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v17i2.2396

Abstract

Penggunakan benih lokal yang ditanam secara terus menerus telah menyebabkan produksi rendah. Upaya untuk meningkatkan produktivitas cabai yaitu dengan menggunakan benih hibrida unggul yang memiliki produktivitas yang tinggi, umur panen genjah, memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit, dan buah yang disukai para konsumen serta daya adaptasi lingkungan yang tinggi. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, yang terdiri atas 2 faktor.  Faktor pertama adalah jenis pupuk terdiri atas 3 jenis yaitu : NPK Mutiara (16:16:16) = 300 kg/ha, Urea+KCl+TSP = 250 kg/ha+500 kg/ha+400 kg/ha, ½ dosis Urea+½ dosis KCl+½ dosis TSP+½ dosis NPK Mutiara (16:16:16) = 125 kg/ha+250 kg/ha+200 kg/ha+150 kg/ha. Faktor kedua adalah Varietas cabai hibrida terdiri atas 3 varietas yaitu : UNIB C H73, UNIB C H65 dan, UNIB C H13. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 pasang perlakuan, diulang 5 kali sehingga diperoleh 45 satuan percobaan, yang terdiri atas 2 tanaman sehingga didapatkan 90 tanaman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk anorganik urea+KCl+TSP menghasilkan jumlah buah total tertinggi pada varietas UNIB C H65. Aplikasi pupuk anorganik Urea+KCl+TSP menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi dari aplikasi pupuk anorganik lainnya, dengan umur berbunga yang lebih cepat dibandingakan aplikasi pupuk anorganik lainnya. Aplikasi pupuk anorganik pada varietas UNIB C H73 menghasilkan diameter batang lebih besar, umur panen yang relatif cepat, panjang tangkai buah lebih panjang, panjang buah terpanjang dan bobot buah segar terberat dibandingkan varietas lainnya.
Aplikasi Dosis Vermikompos dan Urea Pada Tanaman Kedelai Varietas Anjasmoro di Tanah Berpasir Hesti Pujiwati; Widodo Widodo; Wuri Prameswari; Umi Salamah; Leonardo Dharmawangsa; Edi Susilo; Muhimmatul Husna
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 4 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.26.4.639

Abstract

The low area for soybean plantation is still a major problem in meeting soybean needs. One of the efforts to increase national soybean production is by expanding the planting area by utilizing the sandy soil area that is still not used for soybean cultivation. This research was conducted from September-November 2020 in a greenhouse of the Agronomy Laboratory, Bengkulu University. This study aims to obtain the best dose of urea and vermicompost for the growth and yield of soybean in sandy soil. The research design used a completely randomized block design with two factors and 3 replications. The first factor was the dose of urea consisting of four levels, namely U0 = 0 kg ha-1, U1 = 50 kg ha-1, U2 = 100 kg ha-1, and U3 = 150 kg ha-1. The second factor was the dose of vermicompost, namely K0 = 0 ton ha-1, K1 = 5 tons ha-1, K2 = 10 ton ha-1, and K3 = 15 ton ha-1. The measured variables were the plant growth and the yield. Soil and vermicompost analyses were carried out before the study. The results showed that there was an interaction between the vermicompost and the urea dosages. The 100 kg ha-1 urea and the 10 ton ha-1 vermicompost treatment gave the highest plant height. The 150 kg ha-1 urea dan the 15 ton ha-1 vermicompost treatment formed the most number of branches. The highest soybean yield was given by 15 ton ha-1 vermicompost and 50 kg ha-1 urea to the total pod and the seed weight. Keywords: sandy soil, soybean, urea, vermicompost
Growth of Long pepper (Piper rectofractum Vahl.) with Different Growing Media Composition Wuri Prameswari; Welly Herman; Umi Salamah
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 3 (2021): JULY - OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.3.345-350

Abstract

Long pepper (Piper retrofractum Vahl.) It is one of the potential medicinal plants in Indonesia. However, information related to the cultivation of this plant is still minimal. Therefore, research needs regarding the determination of suitable planting media for the growth of herbal chilies. This experiment used a complete randomized group design (RKLT) with one treatment factor for the composition of the growing media, namely soil, soil + sand (3: 1, v / v), soil + rice husk charcoal (3: 1, v/v), and soil + manure (3: 1, v / v). Each treatment repeats six times, and each consisted of 10 plants. Data analysis using a variance. The plant material used was in soil tendrils and polybags measuring 30 cm x 30 cm as a container. NPK + Mg inorganic fertilizer with an equivalent dose of 12: 12: 17: 2. The results of the experiment showed that the composition of the different growing media affected all observed variables. The use of soil planting medium + cow manure showed the best growth results of chili herbs for plant height, the number of leaves, root length, root and canopy wet weight, and root and canopy dry weight.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM MERANCANG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA RUMAH SEDERHANA Refpo Rahman; Heriansyah Heriansyah; Ahmad Syarkowi; Ridha Rizki Novanda; Umi Salamah; Helfi Eka Saputra
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.768 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5925

Abstract

Abstrak: Desa Rindu Hati memiliki indeks GHI (Global Horizontal Irradiation) sebesar 4,54 KWh/m2 yang cukup potensial menerapkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Permasalahan yang sering dialami masyarakat desa yaitu saat terjadi mati lampu menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu pada malam hari serta tidak adanya lampu emergency yang dapat menerangi jalan jika pemadaman listriknya cukup lama. Sehingga, perlu upaya untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan memanfaatkan potensi desa yang memiliki kelimpahan sumber cahaya matahari dengan cara mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Pelaksanaan kegiatan pengabdian berbasis IPTEKS ini dilakukan pada kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) Desa Rindu Hati, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain survey lokasi, studi literatur, pelaksanaan sosialisasi dan evaluasi (analisis kuisioner). Hasil post-test yang disebar kepada masyarakat memperlihatkan bahwa hampir 100% masyarakat memiliki minat yang tinggi dan ingin mengaplikasikan perancangan PLTS skala rumah sederhana dilingkungan mereka. Abstract: Rindu Hati Village has a GHI (Global Horizontal Irradiation) index of 4.54 KWh/m2 which is quite potential to implement solar power generation. Problems that are often experienced by the community when there is a blackout cause people's activities to be disrupted at night and there are no emergency lights that can illuminate the road if the power outage is long enough. Thus, efforts are needed to solve these problems by utilizing the potential of villages that have an abundance of sunlight sources by converting sunlight into electrical energy. The implementation of this science and technology-based service activity was carried out at the pokdarwis of Rindu Hati village, Central Bengkulu Regency, Bengkulu Province. Early activities are carried out through several stages, including site surveys, literature studies, implementation of socialization and evaluation (questionnaire analysis). The results of the post-test that were distributed to the community showed that almost 100% of the people had a high interest and wanted to apply the design of a simple house-scale solar power generation in their environment. 
KOMUNIKASI, EDUKASI DAN INFORMASI: UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT BERESIKO TINGGI TERHADAP PENYEBARAN VIRUS COVID-19 DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA (PSTW) KOTA BENGKULU Rina Delfina; Nurmukaromatis Saleha; Umim Salamah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2020): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v1i3.1373

Abstract

Kasus pandemi COVID-19 saat ini tengah mengemparkan dunia, termasuk Indonesia. Angka kejadian masyarakat yang tertular virus ini semakin hari semakin meningkat. Di Indonesia kasus COVID-19 pertanggal 26 September 2020 di kutip dari pusat informasi COVID-19 Indonesia, positif COVID-19 sebanyak 271.339 kasus, sembuh 199.403 kasus dan meninggal 10.308 kasus. Sementara kasus di Bengkulu pertanggal 26 September 2020, total kasus positif 600 kasus, suspek 2407 orang, sembuh 364 dan meninggal 34 orang. Kejadian ini menimbulkan keresahan dan ketakutan pada masyarakat yang memahami penularan virus ini, tetapi masih ada sebagian masyarakat yang tidak paham bahaya dari virus corona ini. Dan ada kelompok masyarakat yang beresiko tinggi tertular COVID-19 seperti lansia terutama lansia yang memiliki penyakit jantung, diabetes dan lain-lain. Dimana masih ditemukan banyak lansia yang masih belum menggunakan alat pelindung agar terhindar dari penularan COVID-19. Hal ini menggambarkan bahwa masih kurangnya pemahaman masyarakat resiko tinggi ini tentang penularan virus COVID-19. Kelompok resiko tinggi harus mendapatkan informasi dan edukasi yang jelas tentang bahaya virus corona dan apa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah agar terhindar dari virus ini.
PEMANFAATAN KOLAM IKAN SEBAGAI MODIFIKASI BUDIKKAMBER DENGAN INTEGRASI SAYURAN UNTUK PENINGKATAN EKONOMI PADA MASA PANDEMI COVID PADA KELOMPOK TANI MAPAN JAYA Umi Salamah; Widodo Widodo; Edhi Turmudi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.844-856

Abstract

Covid-19 berdampak pada berbagai sektor seperti transportasi, pariwisata, perdagangan, kesehatan dan sektor lainnya. Sektor ekonomi terutama di rumah tangga adalah yang paling terkena dampak COVID-19. Kelompok tani Mapan Jaya sebagian besar adalah petani yang membutuhkan penghasilan alternatif untuk menyokong perekonomian rumah tangga mereka. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga kelompok tani Mapan Jaya melalui teknologi Budikkamber. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan praktik secara langsung. Tanaman yang ditanam adalah sayuran kangkung, cabai, sawi, dan bayam sedangkan ikan yang dibudidayakan adalah ikan nila. Penggunaan kuisioner dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakt tentang teknologi budidaya ikan dalam ember modifikasi paralon. Teknologi ini memberikan pengetahuan masyarakat Kelompok Tani Mapan Jaya seputar pemanfaatan, komoditas yang ditanamn, ikan yang digunakan, pengelolaan teknologi budikkamber serta pemberian penyuluhan pengelolaan budidaya dari pembenihan sampai panen. Masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangannya untuk melakukan budidaya ikan dan sayuran pada satu lokasi. Pengabdian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat kelompok tani ini untuk menambah penghasilan rumah tangga.  
APLIKASI TIGA JENIS PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS CABAI HIBRIDA UNIB (Capsicuum annuum L.) Andi Tri Maryono; Dwi Wahyuni Ganefianti; Bambang Gonggo Murcitro; Rustikawati Rustikawati; Herry Gusmara; Mukhtasar Mukhtasar; Umi Salamah
AGRITROP Vol 17, No 2 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v17i2.2396

Abstract

Penggunakan benih lokal yang ditanam secara terus menerus telah menyebabkan produksi rendah. Upaya untuk meningkatkan produktivitas cabai yaitu dengan menggunakan benih hibrida unggul yang memiliki produktivitas yang tinggi, umur panen genjah, memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit, dan buah yang disukai para konsumen serta daya adaptasi lingkungan yang tinggi. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, yang terdiri atas 2 faktor.  Faktor pertama adalah jenis pupuk terdiri atas 3 jenis yaitu : NPK Mutiara (16:16:16) = 300 kg/ha, Urea+KCl+TSP = 250 kg/ha+500 kg/ha+400 kg/ha, ½ dosis Urea+½ dosis KCl+½ dosis TSP+½ dosis NPK Mutiara (16:16:16) = 125 kg/ha+250 kg/ha+200 kg/ha+150 kg/ha. Faktor kedua adalah Varietas cabai hibrida terdiri atas 3 varietas yaitu : UNIB C H73, UNIB C H65 dan, UNIB C H13. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 pasang perlakuan, diulang 5 kali sehingga diperoleh 45 satuan percobaan, yang terdiri atas 2 tanaman sehingga didapatkan 90 tanaman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk anorganik urea+KCl+TSP menghasilkan jumlah buah total tertinggi pada varietas UNIB C H65. Aplikasi pupuk anorganik Urea+KCl+TSP menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi dari aplikasi pupuk anorganik lainnya, dengan umur berbunga yang lebih cepat dibandingakan aplikasi pupuk anorganik lainnya. Aplikasi pupuk anorganik pada varietas UNIB C H73 menghasilkan diameter batang lebih besar, umur panen yang relatif cepat, panjang tangkai buah lebih panjang, panjang buah terpanjang dan bobot buah segar terberat dibandingkan varietas lainnya.
Peningkatan Hasil Panen Tomat di Desa Sambirejo Dengan Penerapan Teknologi “Sonic Bloom” Refpo Rahman; M Adeng Fadila; Helfi Eka Saputra; Ridha Rizki Novanda; Umi Salamah; Ahmad Syarkowi; Kiky Nurfitri Sari; Andika Prawanto
DHARMA RAFLESIA Vol 18, No 2 (2020): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v18i2.13242

Abstract

Desa Sambirejo merupakan salah satu sentra produksi tanaman tomat. Pengaruh cuaca saat ini memberikan dampak yang buruk terhadap hasil produksi tomat. Karena tanaman tomat merupakan tanaman yang mudah diserang penyakit sehingga hasil panennya mengalami fluktuatif. Melalui penerapan teknologi sonic bloom dapat menambah pengetahuan, dan keterampilan serta dapat menjadi solusi pemecahan masalah dalam meningkatkan hasil panen petani. Teknologi sonic bloom merupakan gelombang suara berfrekuensi 3.500 – 5.000 Hz. Gelombang tersebut dapat merangsang pembukaan stomata tanaman sehingga penyerapan pupuk daun meningkat. Penerapan teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas tanaman tomat yang lebih baik. Hasilnya batang lebih tinggi, buah jauh lebih besar dan jumlah buah tomat lebih banyak dibandingkan dengan tanaman tomat jauh dari sumber suara.
Pengembangan Agrowisata dengan Konsep Design Rainbow Vertical Garden Sederhana di Desa Wisata Rindu Hati Umi Salamah; Muhimmatul Husna; Refpo Rahman; Ridha Rizki Novanda; Ahmad Syarkowi; Helfi Eka Saputra
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 2 (2021): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i2.18408

Abstract

Rindu Hati merupakan desa yang dinobatkan sebagai desa wisata. Kondisi objek wisata Desa Rindu Hati saat ini membutuhkan pengembangan untuk lebih banyak menarik wisatawan. Penambahan objek wisata juga menjaga agar Desa Rindu Hati tetap menjadi pilihan orang-orang untuk tetap berekreasi. Rainbow Vertical Garden merupakan konsep agrowisata berbentuk taman mini yang berisi bunga berwarna warni yang digantung pada dinding penegak. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan dan meningkatkan perkembangan kepariwisataan Desa Rindu Hati sebagai Desa Wisata dengan pengembangan objek wisata baru yaitu Rainbow Vertical Garden. Permasalahan yang dihadapi di desa Rindu Hati adalah pengembangan objek wisata belum ada pengembangan agrowisata yang berbasis pertanian di Desa Rindu Hati. Sasaran utama dari program pengabdian pembinaan ini yaitu Pengelola Wisata Desa Rindu Hati dan Perangkat Desa Rindu Hati. Metode yang dilakukan oleh Tim LPPM UNIB ini merupakan konsep baru yang mengacu pada agrowisata dengan memanfaatkan tanaman hias dengan sistem  Rainbow Vertical Garden. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah mengenalkan masyarakat desa Rindu Hati  tentang pemanfaatan Vertical Garden dan pengaplikasian Rainbow Vertical Garden dengan lahan vertikal di Desa Rindu Hati sebagai sebagai agrowisata baru.
UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KEBUN KOPI RAKYAT SYSTEM AGROFORESTRY DI KELURAHAN UJAN MAS ATAS, KABUPATEN KEPAHIANG, PROVINSI BENGKULU Hery Suhartoyo; Helfi Eka Saputra; Umi Salamah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.311 KB)

Abstract

Abstract Coffee plantation within community forest (HKm) requires the use of an agroforestry system, but knowledge of the concept and its implementation in the field, is still lacking. The use of shade trees in coffee plantations is known to be beneficial for the long-term sustainability of coffee production. Recent result of coffee harvests are still low due to minimal intensification methods and maintenance e.g. in returning of soil nutrients into the agroforestry system. This community service program is carried out to, first, provide an understanding of the importance of shade trees within coffee plantations in the Agroforestry system, second, restore and increase soil nutrients by making compost from coffee husks. And third, introduce red-picking fruit harvest to increase the value of the community's coffee bean. The results of the activity showed better understanding in the arrangement of shade trees and increased skills in composting from coffee husks. The increase in crop yields is still in the implementation stage by using self-made compost which is sown on coffee plantations. The sustainability of this program can be achieved by involving young people in forest farmer groups and the coffee composting business can provide income, in addition to being used alone in their coffee plantation. With the addition of coffee husk compost, it is believed that it will increase coffee yields in the future and with changes in the red-picking harvest pattern, the price of coffee bean will be higher. Abstrak Penanaman kopi rakyat di areal Hutan kemasyarakatan (HKm) mensyaratkan penggunaan sistem Agroforestry, namun pengetahuan tentang konsep dan implementasi Agroforestry di lapangan masih sangat minim. Penggunaan pohon naungan dalam kebun kopi telah diketahui manfaatnya untuk keberlanjutan produksi kopi dalam jangka panjang. Hasil panen kopi yang dihasilkan masih rendah sengan minimnya intensifikasi perawatan dan pengembalian hara tanah ke dalam system Agroferestry. Program pengabdian ini dilaksanakan untuk 1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya pohon naungan dalam kebun kopi rakyat system Agroforestry, 2. Mengembalikan dan meningkatkan unsur hara tanah dengan pembuatan kompos dari kulit kopi. 3. Memberikan wawasan pola panen petik merah untuk peningkatan nilai panen kopi masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan pemahanman yang lebih baik dalam hal pengaturan pohon naungan dan meningkatnya ketrampilan dalam pembuatan kompos dari kulit kopi. Peningkatan hasil panen masih dalam tahap implementasi/pemakaiana kompos hasil pembuatan sendiri yang ditabur di lahan kebun kopi. Keberlanjutan program ini dapat dicapai dengan pelibatan kaum muda di kelompok tani hutan dan usaha pembuatan kompos kopi dapat memberikan pendapatan, selain dipakai sendiri di kebun kopinya. Dengan penambahan kompos kulit kopi dipercaya akan meningkatkan hasil panen kopi di masa yang akan datang dan dengan adanya perubahan pola panen petik merah membuat harga kopi yang dihasilkan akan lebih tinggi.