Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERSEPSI PETERNAK SAPI MADURA TERHADAP PEMELIHARAAN SAPI SONOK DI KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN Ahmad Yudi Heryadi; Rani Nur Fitrianti
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 7, No 1 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.189 KB)

Abstract

Wilayah Kecamatan Waru kabupaten Pamekasan sebagai salah satu sentra budaya sapi sonok, namun pemeliharanya masih terbatas karena dibutuhkan modal yang sangat besar dibandingkan dengan pemeliharaan sapi Madura biasa. Peternak merupakan faktor yang penting utuk mendapat perhatian, agar memiliki pandangan atau persepsi yang positif terhadap pemeliharaan sapi sonok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peternak sapi Madura terhadap pemeliharaan sapi sonok di Kecamatan waru Kabupaten Pamekasan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data yang peneliti gunakan adalah observasi wawancara, kuisioner dan dokumentasi, kepada 50 orang peternak di kecamatan Waru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi peternak yang positp akan dapat meningkatkan motivasinya untuk beternak sapi sonok. Untuk lebih meningkatkan motivasi tersebut, peternak juga harus paham mengenai keuntungan beternak sapi sonok. Persepsi positip akan diikuti oleh motivasi yang kuat untuk memelihara sapi sonok lebih baik. Persepsi peternak juga didukung oleh karakteristik peternak seperti jumlah kepemilikan ternak, umur peternak, pendidikan terakhir, pengalaman usaha beternak, jumlah tanggungan keluarga, motivasi beternak, pendapatan usaha beternak, status penguasaan dan luas kepemilikan lahan, pekerjaan utama peternak dan tujuan pemeliharaan.
PENGEMBANGAN PEMASARAN PRODUK UMKM DI DESA LARANGAN TOKOL JAWA TIMUR Nur Syakherul Habibi; Rani Nur Fitrianti; Junaidi Efendi; Ria Kasanova
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.056 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.8454

Abstract

Abstrak: Desa Larangan Tokol memiliki banyak potensi dan produk yang dihasilkan oleh masyarakat. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Larangan Tokol melakukan pemasaran produknya secara konvensional dan terbatas. Para pelaku UMKM di Desa Larangan Tokol belum memasarkan produknya melalui digital marketing di tengah kemajuan teknologi dan informasi yang saat ini berkembang. Pelaku UMKM di Desa Larangan Tokol kurang memiliki wawasan tentang konsep digital marketing, dimana ruang lingkup digital marketing tidak hanya dalam kajian promosi dan pemasaran saja, tetapi juga mencakup pemanfaatan dan optimalisasi media internet dalam proses komunikasi dan penjualan produk. . Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk: (1) memberikan wawasan tentang konsep pemasaran langsung dan digital serta produk teknologi yang digunakan untuk pemasaran produk, (2) memberikan pelatihan dan simulasi penggunaan media digital dalam pemasaran produk, (3) memberikan pelatihan penyusunan pesan persuasif yang efektif, dan (4) memberikan solusi untuk mewujudkan pelaku UMKM untuk mempromosikan produk melalui media digital. (5) Mengembangkan pemasaran langsung produk UMKM. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan menggunakan metode observasi, pelatihan dan pendampingan. Secara umum kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat sebesar 23,26%. Selain itu, terjadi peningkatan omzet penjualan produk UMKM rata-rata 172% setiap bulannya. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini sangat baik dan tepat sasaran. Dari kegiatan ini masyarakat mulai (1) memahami konsep pemasaran langsung dan digital serta produk teknologi yang dapat digunakan untuk memasarkan produk UMKM, (2) melakukan praktik/simulasi pemasaran produk UMKM dengan menggunakan media digital seperti facebook marketplace , Instagram, dan Whatsapp commerce (Saffanah Shop), (3) menyusun pesan persuasif yang efektif dan menarik, sehingga calon pembeli lebih tertarik untuk membeli produk UMKM-nya, dan (4) membuat akun media sosial yang dikelola oleh pelaku UMKM yang terbiasa mensosialisasikan dan mempromosikan produk UMKM mereka dan 5) Mengembangkan pemasaran langsung di area car free day dan Wamira Mart binaan Dinas Koperasi Pamekasan.Abstract: The village of Larangan Tokol has a lot of potential and products produced by the community. Micro, small and medium enterprises (UMKM) in Larangan Tokol Village do conventional and limited marketing of their products. The UMKM actors in the Larangan Tokol Village have not yet marketed their products through digital marketing in the midst of advances in technology and information that are currently developing. UMKM actors in Larangan Tokol Village lack insight into the concept of digital marketing, where the scope of digital marketing is not only in the study of promotion and marketing, but also includes the use and optimization of internet media in the process of communication and product sales. This community service activity aims to: (1) provide insight into the concepts of direct and digital marketing as well as technological products used for product marketing, (2) provide training and simulations on the use of digital media in product marketing, (3) provide training in the preparation of persuasive messages effective, and (4) provide solutions to realize UMKM actors to promote products through digital media. (5) Develop direct marketing of UMKM products. Service activities are carried out using the method of observation, training and mentoring. In general, community service activities went well and could increase the knowledge and skills of the community by 23.26%. In addition, there is an increase in sales turnover of UMKM products by an average of 172% every month. This training and mentoring activity is very good and right on target. From this activity, the community began to (1) understand the concept of direct and digital marketing and technology products that can be used for marketing UMKM products, (2) carry out marketing practices/simulations for UMKM products using digital media such as Facebook marketplace, Instagram, and Whatsapp commerce (Saffanah Shop), (3) compose effective and attractive persuasive messages, so that prospective buyers are more interested in buying their UMKM products, and (4) create social media accounts managed by UMKM actors that are used to socialize and promote their UMKM products and 5) Develop direct marketing in the car free day area and Wamira Mart assisted by Dinas Koperasi Pamekasan. 
Optimalisasi potensi Desa Bandaran Pamekasan melalui KKN Tangguh menuju desa produktif Wahyu Maulana; Rani Nur Fitrianti
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v6i1.1191

Abstract

Tujuan dilaksanakan pengabdian ini untuk menjadikan desa lebih produktif di tengah masa pandemi. Produktifitas pada sektor ekonomi menjadi fokus utama mengingat potensi desa yang begitu besar yakni berupa melimpahnya persediaan berbagai macam ikan segar. Tak hanya sektor ekonomi, program kerja yang dilaksanakan dalam KKN yang berlokasi di desa Bandaran Pamekasan ini juga memperhatikan sektor lainnya seperti lingkungan, kesehatan, pendidikan serta pertanian dan peternakan. Metode yang diterapkan menggunakan konsep zero waste, dimana potensi desa yang ada dioptimalisasikan secara maksimal. Didalam pelaksanaannya melalui beberapa program kerja yang terfokus pada sektor ekonomi yang disusun oleh peserta KKN dengan berbagai pendekatan. Adapun hasil dari pelaksanaan pengabdian ini diantaranya : 1. Terlaksananya FGD bagi masyarakat UMKM guna memahami konsep zero waste; 2. Terciptanya beberapa produk olahan inovasi dari potensi desa; dan 3. Terbentuknya branding bagi salah satu produk UMKM setempat
KONSUMSI DAGING SAPI DI KABUPATEN SAMPANG Yulia Krisnawati Syukri; Rani Nur Fitrianti
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 1 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i1.1762

Abstract

Pengembangan subsektor peternakan sebagai sumber penyediaan protein hewani, selama 10 tahun terakhir menunjukkan hasil yang cukup nyata dalam berbagai aspek, di antaranya produksi daging meningkat dari 1.508.200 ton menjadi 2.613.200 ton atau naik 4,01%/tahun, telur meningkat dari 736.000 ton menjadi 1.149.000 ton atau naik 5,6 %/ tahun, dan susu meningkat dari 433.400 ton menjadi 550.000 ton atau naik 2,69 % /tahun. Dengan tingkat pencapaian produksi tersebut maka tingkat konsumsi masyarakat, khususnya protein hewani asal ternak, meningkat dari 4,19 g/kapita/hari menjadi 5,46 g/kapita/hari atau naik sekitar 3,08%/tahun. Saat ini rata-rata konsumsi daging sapi penduduk Indonesia masih sangat kecil ( < 2 kg/kapita/tahun ). Untuk menghitung tingkat konsumsi masyarakat dan perkiraan kecukupan persediaan makanan secara nasional pada suatu wilayah atau negara dilakukan dengan cara Food Balance Sheet (FBS) yaitu gambaran komprehensif mengenai ketersediaan komoditas makanan dari sebuah wilayah pada satu periode tertentu, dimana partisipasi konsumsi per kapita komoditas tersebut sangat tinggi sehingga sebagai denominatornya adalah total penduduk. Maka dengan menggunakan cara Food Balance Sheet (FBS), produksi daging sapi di Kabupaten Sampang adalah 200 kg x 4.102 ekor adalah 820.400 kg daging sapi, jumlah penduduk sebanyak 884.264 jiwa, maka diketahui bahwa konsumsi daging sapi di Kabupaten Sampang sebesar 820.400 kg ÷ 884.264 jiwa = 0,93 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi daging sapi di Kabupaten Sampang masih sangat rendah, jauh dari rata-rata tingkat konsumsi daging sapi nasional selain daya beli masyarakat yang rendah, bisa juga karena melimpahnya komoditas substitusi yaitu ikan laut tersedia dengan harga yang lebih murah dari pada daging sapi.
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Green Entrepreneurship Rani Nur Fitrianti; Runik Puji Rahayu; Junaidi Efendi; Rachman Hakim; Nur Syakherul Habibi; Muslimatul Aina; Rohmaniyah; Nurul Alfian; Ustman
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 11 : Desember (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Public concern for environmental preservation is increasingly worrying. The community's insensitivity by carrying out illegal logging, illegal harvesting of natural products, and continuous littering of waste triggers floods, landslides, and climate change. The importance of preserving nature is the duty and responsibility of all of us. Due to natural disasters, they can disrupt community activities which then have an impact on the surrounding economy. Green Entrepreneurship is a series of activities to solve environmental or social problems through innovative creative ideas that have a positive impact on the environment and social life of the community. This counseling and training is aimed at opening the training participants' insight into green entrepreneurship and its contribution to improving the economy of the community, namely the community in Ceguk village. This outreach and training on green entrepreneurship produces community groups that play an important role in contributing to creating a friendly environment and creating waste banks to reduce the accumulation of waste in rivers.