Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Analisis Kapasitas Masyarakat Terdampak Erupsi Gunung Semeru Anggiat Purba; Siswo Hadi Sumantri; Anwar Kurniadi; Dimas Raka Kurniawan Putra
PendIPA Journal of Science Education Vol 6, No 2 (2022): March - June
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.6.2.599-608

Abstract

Kepulauan Indonesia termasuk ke dalam wilayah pacific ring of fire ( daerah gunung berapi pasifik) yang bentuknya melengkung dari utara Pulau Sumatra-Jawa, Nusa Tenggara hingga ke Sulawesi Utara. Secara umum penanggulangan bencana terbagi menjadi tiga filosofi, pertama menjauhkan masyarakat dari ancaman bencana (hazard); kedua menjauhkan bencana dari masyarakat; apabila kedua sikap tersebut sulit untuk dilakukan maka pilihan selanjutnya adalah hidup harmoni dan bersahabat dengan ancaman serta mengembangkan kearifan lokal. Tujuan penelitian ini untuk melihat kapasitas masyarakat terdampak erupsi Semeru dan meminimalkan dampak erupsi bagi masyarakat di sekitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode kualitatif bergantung pada teks dan data visual, Adapun teknik pengumpulan data yang dilaksanakan melalui observasi, wawancara, studi literatur, serta dilakukan pula focus group discussion (FGD). Secara nyata peran masyarakat itu terlibat pada pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana erupsi Semeru terbukti dengan peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana baik pada saat pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Terdapat keterdadakan yang dihadapi masyarakat sehingga banyak korban jiwa dan hilangnya harta benda yang cukup luar biasa, sehingga perlu dilakukan evaluasi dalam peningkatan kapasitas masyarakat sadar bencana, dengan peningkatan kapasitas ini kita berharap akan mengurangi kerugian korban jiwa dan harta benda dari masyarakat, juga hal penting lainnya mengurangi risiko bencana dengan menjauhkan masyarakat dari ancaman erupsi dengan cara merolokasi penduduk setempat pada daerah yang aman dari erupsi.
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MANAJEMEN KEPALA RUANG TERHADAP KINERJA DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT X JAKARTA Eleonora Nataline; Anwar Kurniadi; Havidz Aima
Jurnal Mitra Manajemen Vol 4 No 9 (2020): Jurnal Mitra Manajemen Edisi September
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52160/ejmm.v4i9.460

Abstract

Kinerja dokumentasi asuhan keperawatan adalah fungsi penting dari praktik keperawatan profesional. Terlepas dari berbagai upaya peningkatan secara global, dokumentasi yang tidak memadai terus terjadi dan dilaporkan. Sehingga penting menyelidiki penyebabnya terutama yang berkaitan dengan kepemimpinan dan manajemen. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan pengaruh kepemimpinan transformasional, manajemen kepala ruang dan demografi (usia, jenis kelamin, lama kerja, pendidikan) terhadap kinerja dokumentasi asuhan keperawatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian cross-sectional terhadap 51 orang perawat di rumah sakit X Jakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner kepemimpinan transformasioal, kuesioner manajemen kepala ruang dan lembar penilaian dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit X Jakarta. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan teknik regresi linear berganda menggunakan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukan kepemimpinan tranformasioanl berpengaruh signifkan terhadap kinerja dokumentasi asuhan keperawatan dengan hasil Pvalue < 0,005. Manajemen kepala ruang berpengaruh signifikan terhadap kinerja dokumentasi asuhan keperawatan dengan Pvalue < 0,005. Faktor demogafi (usia, lama kerja, pendidikan, jenis kelamin) tidak berpengaruh terhadap kinerja dokumentasi asuhan keperawatan. Kepemimpinan transformasional, manajemen kepala ruang, faktor demogafi (usia, lama kerja, pendidikan, jenis kelamin) secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja dokumentasi asuhan keperawatan.
PENGGUNAAN KEKUATAN BATALYON INFANTERI 315/GARUDA DALAM MENANGGULANGI KELOMPOK SEPARATIS TERORIS DI PAPUA Cahya Agung Nugraha; Triyoga Budi Prasetyo; Anwar Kurniadi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 6 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i6.2022.2141-2148

Abstract

Kelompok Separatis Teroris Papua merupakan ancaman asimetris yang dapat memberikan dampak terhadap pertahanan negara di Indonesia. Penggunaan kekuatan Batalyon Infanteri 315/Garuda menjadi salah satu upaya dalam mengahdapi dan menanggulangi permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aksi separatisme dan terorisme Papua serta upaya Tentara Nasional Indonesia dalam menanggulanginya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan pendalaman dari berbagai sumber mengenai pelibatan unsur TNI dalam menanggulangi aksi separatisme dan terorisme di Papua. Teori yang digunakan adalah teori strategi, teori insurjensi, teori pengembangan organisasi dan teori terorisme. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aksi separatisme dan terorisme yang dilakukan oleh KST di Papua sangat menjadi ancaman bagi pertahanan negara karena sasarannya meliputi fasilitas pelayanan publik serta warga sipil. Selanjutnya, penggunaan kekuatan Batalyon Infanteri 315/Garuda merupakan salah satu jalan yang tepat untuk menanggulangi aksi separatisme dan terorisme disana. Selain itu, penggunaan kekuatan Batalyon Infanteri 315/Garuda berorientasi pada langkah pembinaan teritorial guna membangun dukungan masyarakat di Papua. Di sisi lain, dalam menumpas aksi separatisme dan terorisme di Papua diperlukan pengerahan di semua bidang dalam upaya mencegah, menanggulangi dan memberantas ancaman asimetris lainnya. Kerja sama antar kementerian dan lembaga sebagai pembuat kebijakan, TNI dan pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah sebagai pelaksana operasional serta masyarakat sebagai kunci utama pendukung keberhasilan.
National Agency For Counter-Terrorism Strategy In Preventing The Threat Of Violent Extremism To Support The National's Defense Cahya Agung Nugraha; Anwar Kurniadi
Edukasi IPS Vol 6 No 1 (2022): EDUKASI IPS
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/EIPS.006.01.03

Abstract

Abstract Violent extremism is an asymmetric threat that can have an impact on the country's defense in Indonesia. The Strategy of BNPT is one of the efforts to prevent the problem. The aim of the study is to analyze the strategy of BNPT in preventing the threat of violent extremism as well as its synergy with ministries and institutions to support the country's defense. The method used in this study is a qualitative method by deepening from various sources on the national action plan to prevent violent extremism by BNPT. The theories used are defense concept theory, strategy theory, synergy theory, threat theory, violent extremism theory. The results of this study show that the strategy of BNPT aims to improve the protection of the right to the security of citizens from violent extremism through the establishment of Sekretariat Bersama and the Pokja Pilar I, II, III and Tematik Teams as a means to carry out violence extremism prevention actions through cooperation with ministries, institutions, and local governments. Synergy with Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan through aligning the objectives of each ministry so as to obtain appropriate policies through the release of a guidebook on preventing radicalism and violent extremism in the environment of state-owned enterprises and private companies. On the other hand, synergy with Kementerian Agama Affairs through grounding religious moderation on social media, providing training to Islamic Religious Extension (PAI) and supporting deradicalization programs. Finally, with Kementerian Komunikasi dan Informatika through a creative campaign on social media with BNPT media, namely the Pusat Media Damai Keywords: Consept of State Defense, Strategy, Synergy, Threats and Violent Extremism Abstrak Ekstremisme kekerasan merupakan ancaman asimetris yang dapat memberikan dampak terhadap pertahanan negara di Indonesia. Strategi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menjadi salah satu upaya dalam mencegah permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam mencegah ancaman ekstremisme kekerasan serta sinerginya dengan kementerian dan Lembaga guna mendukung pertahanan negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan pendalaman dari berbagai sumber mengenai rencana aksi nasional pencegahan ekstremisme kekerasan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Teori yang digunakan adalah teori konsep pertahanan, teori strategi, teori sinergi, teori ancaman, teori ekstremisme kekerasan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bertujuan untuk meningkatkan perlindungan hak atas rasa aman warga negara dari ekstremisme kekerasan melalui pembentukan Sekretariat Bersama serta Tim Pokja Pilar I,II,III dan Tematis sebagai sarana untuk melakukan aksi pencegahan ekstremisme kekerasan melalui kerjasama dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Sinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan melalui menyeleraskan tujuan masing-masing kementerian sehingga mendapatkan kebijakan yang sesuai melalui merilis buku panduan pencegahan radikalisme dan ekstremisme kekerasan di lingkungan badan usaha milik negara dan perusahaan swasta. Di sisi lain, sinergi dengan Kementerian Agama melalui membumikan moderasi beragama di media sosial, memberikan pelatihan kepada Penyuluh Agama Islam (PAI) serta mendukung program deradikalisasi. Terakhir, dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui kampanye kreatif di media sosial bersama media BNPT yaitu Pusat Media Damai. Kata kunci: Ancaman, Ekstremisme Kekerasan, Konsep Pertahanan Negara, Sinergi, dan Strategi
KOLABORATIF PENGELOLAAN CANDI BOROBUDUR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG MERAPI Hendro Pratikno; Anwar Kurniadi
Edukasi IPS Vol 5 No 1 (2021): EDUKASI IPS
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/EIPS.005.1.01

Abstract

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia yang secara administratif berada di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Magelang dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Kabupaten Magelang belum mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) pembersihan Candi dari abu vulkanis dan belum jelas siapa yang bertanggung jawab. Bila hal ini dibiarkan akan menimbulkan dampak yang tidak baik dalam aspek keselamatan dan kelestarian bangunan candi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kolaborasi antar stakeholder dalam pengelolaan dan pelestarian Candi Borobudur dari Erupsi Gunung Merapi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui hasil kolaborasi antar stakeholder dalam mengelola situs Candi Borobudur. Hasil penelitian tentang upaya-upaya kolaborasi yang telah dilakukan adalah: 1) dialog tatap muka antar stakeholder masih menemui titik temu; 2) membangun kepercayaan dengan membuat program Desa Bersaudara khususnya pada daerah terdampak erupsi Gunung Merapi; 3) komitmen terhadap proses dengan melakukan mitigasi struktural dan mitigasi non struktural serta kesiapsiagaan; 4) berbagi pemahaman dengan membentuk saluran komunikasi dan kerjasama serta bersinergi yang terpola dengan baik antar stakeholders; dan 5) hasil sementara untuk pembagian kewenangan masih belum optimal sehingga penting sekali membuat kebijakan resmi dalam mengelolaan candi. Kesimpulan menunjukkan bahwa hasil kolaborasi antar stakeholder masih belum optimal sehingga perlu dilanjutkan dengan pembuatan peraturan resmi dalam pengelolaan Candi Borobudur. Rekomendasi adalah untuk para stakeholder pengelola agar duduk bersama untuk membuat peraturan baik tingkat Menteri maupun SOP untuk yang di lapangan.
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN STRATEGIS GUNA MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA BANJIR DAN TSUNAMI DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Hayatul Khairul Rahmat; Hani Syarifah; Anwar Kurniadi; Rezki Masda Putra; Sri Wanda Wahyuni
Jurnal Manajemen Bencana (JMB) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Manajemen Bencana (JMB)
Publisher : Republic of Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jmb.v7i1.697

Abstract

This study discusses the implementation of strategic leadership in dealing with the threat of tsunamis and floods in East Kalimantan Province. The research method used in this study is a qualitative research method with a library approach. The findings of this study are in the concept of strategic leadership, BPBD in regency or city level is a strategic leader who organizes disaster management in East Kalimantan Province. East Kalimantan Province consists of 7 regencies and 3 cities and according to the conditions in the field there are already 9 regencies/ cities that have BPBDs and one district does not yet have BPBDs, namely Mahakam Ulu Regency and assisted by BPBD Samarinda City. In implementing strategic leadership, what strategic leaders need to deal with floods and tsunamis is coordination between various stakeholders in disaster management and collaboration as a form of competence that must be possessed by strategic leaders. In a concrete sense, the activities carried out in dealing with floods in regencies/ cities in East Kalimantan Province have been running and tsunami monitoring is being carried out in collaboration with the Geophysics Station of BMKG of Balikpapan City.
The Impact of Preceptorship Program on Turnover Intention of Fresh Graduate Nurses in Hospital Vera Rodessa; Anwar Kurniadi; Agustinus Bandur
Babali Nursing Research Vol 1 No 3 (2020): November
Publisher : Babali Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.01 KB) | DOI: 10.37363/bnr.2020.1334

Abstract

Introduction: The transition period in the first year of nursing career is a difficult time for new nurses to adapt. The transition process for a new nurse is known as the Duchscher's transition shock model. Almost all hospitals worldwide have experienced difficulties with regards to the ability of new nurses to adapt to profession. The Preceptorship is a program designed to help new nurses adapt during the transition. This study aims primarily at exploring the impacts of the program to the turnover intention of fresh graduate nurses working in hospital. Methods: For this major purpose, a qualitative research with particular reference to phenomenology design was applied. Accordingly, this research applied in-depth interviews with active participation of 13 key informants. The informants are fresh graduate nurses employed in two private hospitals in Jakarta. Results: The results of thematic and cross-case analysis with N Vivo v.12 indicate four themes: preceptorship process, experiences in transition, problem arising during transition period and preceptorship program in helping nurse. Conclusion: It is found that nurses aged 22 years old and 7 months of working experience are the most likely to resign. The experience of new nurses undergoing to transition period affects 48% of their desire to leave work. This study recommends conducting further research on what kind of work environment is ideal for facilitating adaptation for new nurses.
STRATEGI PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PENYANGGA KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI Diah Ayuretnani Handayani; Anwar Kurniadi; Fauzi Bahar
Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian dan Pengembangan Vol 6 No 1 (2022): Vol. 6 No. 1, November 2022
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32630/sukowati.v6i1.328

Abstract

Mount Merapi National Park (TNGM) is one of the conservation management that conducts community empowerment activities to support disaster risk reduction. Social interaction is one of the capacity-building in disaster management to reduce disaster risk. This research aims to analyze the strategy of empowering the buffer village communities in terms of implementing the management of TNGM conservation areas on disaster management. This study method is qualitative and descriptive through data collection from related documents and literature studies. Based on the results, TNGM has 32 living buffer villages and dependently uses natural resources around the TNGM conservation area. Social interaction with local wisdom is a capacity building in disaster management to reduce disaster risk. The analysis showed that the empowerment of communities has the function of maintaining, saving, and sustaining the conservation areas. However, developing community participation in regional management can be achieved through community empowerment which can be carried out through cooperation/partnering and establishing community groups to manage the areas. In that way, it can create community resilience and reduce disaster risk.
Analisis Pengambail Alihan Tata Ruang Pantai Carita Kabupaten Pandeglang Untuk Mendukung Penanggulangan Bencana Tsunami Anwar - Kurniadi
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 28, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.66364

Abstract

The terrible effects of the tsunami disaster in 2018 are almost all damage to infrastructure and environment in the recreation location of Carita Beach. Therefore, it needed to rearrange Carita Beach spatial.This research used method descriptive qualitative. This research analyzes the alternative reasons of Pandeglang Regency to taking over the spatial management of Carita beach to support Tsunami Disaster management.The results of the research were 1) the factors of supporting were old local government regulation based on this research were not suitable anymore and unable to prevent the terrible impact of the tsunami disaster, but with using the regional autonomy authority, the local government has a chance to take over the arrangement of spatial management of Sunda beach; 2) the factor of obstacles were special economic zone area of the central government in Sunda beach and different perception about the authority to manage Carita beach with Province of Banten; 3) the reason of alternatives for taking over were the terrible impact of tsunami disaster to defense and state security, precede the participation of the community in the development program, local government has the authority to give penalty and punishment to the inappropriate use. The conclusion was the local government of Pandeglang Regency makes taking over for rearrangement of the spatial of Carita beach because of relation to regulation and on the fact that the central government could not control it.
Antisipasi Pemerintah Daerah Provinsi Riau Terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Mendukung Keamanan Nasional Nurul Purwaningdyah Dharmastuti; Christine Marnani; Anwar Kurniadi; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Nini Aryanti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4581

Abstract

Abstrak Keamanan nasional sangat diperlukan untuk mencapai kesejahteraan dan melindungi negara, masyarakat, serta warga dari segala macam bentuk ancaman baik dari luar maupun ancaman yang ada di dalam negeri. Bencana alam merupakan salah satu bentuk ancaman nirmiliter yang sangat nyata terjadi di Indonesia. Salah satu ancaman yang dihadapi adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia yang sering mengalami kebakaran hutan dan lahan. Di tengah datangnya bencana non alam yang melanda seluruh negeri yaitu pandemi Covid-19, pemerintah tidak boleh lengah dalam menangani bencana Karhutla. Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kerugian lingkungan, ekonomi, dan sosial yang sangat besar dan kerusakan yang bahkan mengganggu hingga ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana upaya Pemerintah Daerah Provinsi Riau dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan pada masa pandemi Covid-19 dalam mendukung keamanan nasional. Kata Kunci: Pemerintah Daerah, Kebakaran Hutan dan Lahan, Pandemi Covid-19, Keamanan Nasional