Articles
Pengaruh Pengalaman Praktek Kerja Lapangan dan Kepercayaan Diri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK
Surokim Surokim
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 4, No 3 (2016): Volume 4, Issue 3, September 2016
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/psikoborneo.v4i3.4093
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pengalaman kerja praktis terhadap kesiapan kerja, (2) pengaruh kepercayaan terhadap kesiapan kerja, (3) pengaruh pengalaman kerja praktis dan kepercayaan diri terhadap kesiapan kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 15 Samarinda dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengambil jurusan otomotif yang telah melakukan kerja praktek berjumlah 82 orang, yang terdiri dari tiga kelas OT1 29 orang, OT2 25 orang, dan OT3 28 orang . Hasil penelitian ini adalah (1) Pengalaman Kerja Praktis berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMA 15 Samarinda (2) Kepercayaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Kesiapan Kerja Siswa SMA 15 Samarinda Samarinda jurusan otomotif yang jurusan ditunjukkan. (3) Pengalaman kerja dan kepercayaan diri secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa sekolah menengah kejuruan 15 Samarinda di bidang otomotif.
BENGKEL KERJA KOMUNIKASI : Upaya Pemberdayaan Mahasiswa Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia
Farida Nurul Rakhmawati;
Surokim M.Si;
Netty Dyah Kurniasari;
Nikmah Suryandari
Jurnal Komunikasi Vol 10, No 2 (2016): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4091.6 KB)
|
DOI: 10.21107/ilkom.v10i2.2524
ABSTRAKSumber daya manusia adalah salah satu komponen terpenting yang ada di dalam suatu perusahaan.Peranan sumber daya manusia di era perkembangan teknologi tampak berperan sekali. Walaupunteknologi secanggih apapun tidak dapat berjalan jika tidak diproses oleh manusia. Tulisan ini mencobamembahas mengenai model Bengkel Kerja Komunikasi dari sisi manajemen sumber daya manusia.Mahasiswa merupakan sumber daya manusia potensial dalam Bengkel Kerja Komunikasi ini. IstilahSDM mengandung konotasi yang bersangkutan dengan kondisi manusia pada umumnya, baik didalam maupun di luar organisasi. Sasaran yang ingin dicapai oleh manajemen SDM adalah untukmeningkatkan konstribusi dari orang yang ada dalam organisasi.Key Word : manajemen sumber daya manusia, laboratorium, Transferable Skill, Bengkel KerjaKomunikasi
POLA KOMUNIKASI KELOMPOK PETANI TEMBAKAU MADURA SEBAGAI BASIS PENYUSUNAN KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI POLITIK
Tatag Handaka;
Surokim -
Karsa: Journal of Social and Islamic Culture Vol. 22 No. 2 (2014): ISLAM, BUDAYA DAN POLITIK
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/karsa.v22i2.527
Penelitian ini meneliti tentang pola komunikasi kelompok petani tembakau di 3 (tiga) wilayah sentra penghasil tembakau di Madura, yaitu Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Selain itu juga meneliti tentang bagaimana kebijakan pemberdayaan ekonomi politik petani tembakau di Madura. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi kelompok, ekonomi politik dan kebijakan publik. Paradigma penelitian yang digunakan interpretif, jenis penelitian kualitatif, metode penelitian deskriptif dan instrumen penelitian observasi terlibat, wawancara dan FGD. Pola komunikasi kelompok petani tembakau terbentuk melalui tiga isu yaitu, pengadaan bibit, pupuk dan pemasaran. Opinion leader dalam komunikasi kelompok adalah klebun, pengurus pembibitan, pedagang pupuk dan juragan/bandhol.
Transisi kelembagaan dan isi siaran radio PEMDA menjadi radio publik lokal di Jawa Timur
Surokim Surokim;
Tatag Handaka
Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 27 No. 3 (2014): Masyarakat, Kebudayaan dan Politik
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (259.487 KB)
|
DOI: 10.20473/mkp.V27I32014.121-130
The existence of Local Government Radio (namely Radio Khusus Pemerintah Daerah, abbreviated as RKPD) in East Java Province, Indonesia faced many problems in post implementing of Broadcasting Act No. 32/2002. This study used constructivism paradigm. The method used in this research is descriptive research with qualitative analysis. This research conducted observation, indepth interview, limited discussion to collect data; complemented with secondary data. The research uses purposive sampling technique. The data analyzed along with data interpretation and narrative report writing. By the research, it is found that RKPD faced complex problems regarding transition of both institutions and broadcasting content programs. Until recent time, RKPD did not have a standard design to be a public radio, both in the institutional aspect and broadcasting content program. In fact, there were various types of institution and legal entities as result of interpreting the act. The Broadcasting content program was also still dominated by the government interest. The program also discussed public issues minimally and gave limited access for the public to participate and engage. Institutional design and broadcasting program should be designed according to act No. 32/2002 as public radio that reflected the interests of public and supporting of public service
Pengaturan Tentang Kekerasan Dalam Program Siaran TV
Surokim Surokim
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 5, No 1: April 2012
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (110.651 KB)
|
DOI: 10.21107/pamator.v5i1.2496
Kajian ini menganalisis tentang kualifikasi kekerasan yang dapat dikategorikan melanggar isi siaran. Jenis penelitian adalah penelitian hukum normatif. Objek kajian adalah pelanggaran kekerasan dalam program siaran lembaga penyiaran televisi swasta. Hasil kajian menemukan bahwa dalam Undang Undang Penyiaran No. 32 Tahun 2002 pasal 36 (5) melarang isi siaran yang menonjolkan kekerasan. Kualifikasi kekerasan tersebut diatur secara rinci dalam Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS). Adapun kualifikasi program yang menonjolkan kekerasan adalah program tayangan yang menampilkan 1) tindakan verbal dan/atau non-verbal yang bisa menimbulkan rasa sakit secara fisik dan/atau psikis dan/atau sosial bagi korban, 2) ditayangkan secara berulang-ulang dan dominan mengandung adegan kekerasan dari awal hingga akhir acara, 3) ada kesengajaan, 4) mendramatisasi peristiwa, 5) yang disiarkan pada jam aman bagi anak, 6) yang akibat tayangan tersebut dapat menyebabkan trauma berkepanjangan dan 7) terjadinya kekerasan lanjutan.
Meredesign Pesan Pembangunan Untuk Kesetaraan Gender di Madura (Sebuah Literatur Review)
Surokim, Surokim;
Rosyidi, Moch. Imron
Jurnal Audiens Vol. 5 No. 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v5i4.533
Di Madura khususnya Kabupaten Bangkalan angka buta huruf mencapai angka 76.517 di usia 15 hingga 59 tahun dari jumlah penduduk 1,3 juta. Selain itu memasuki era SDGs madura masih dirumitkan dengan permasalahan budaya Patriarki, seperti adanya upaya Raperda Poligami oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan pada akhir tahun 2016 serta legitimasi kyai mengenai Poligami, bahwa posisi Kyai di masyarakat madura seolah melegalkan poligami. Sehingga poin ke lima dari tujuh belas poin utama SDGs akan sulit tercapai. Di satu sisi masyarakat Madura memiliki kearifan lokal yang sangat unik mengenai kedudukan perempuan. Metode penelitian ini menggunakan studi Pustaka. Maka artkel ini berusaha memberikan solusi bagaimana mengemas pesan pembangunan dengan cara mengetahui karakter audiens. Berdasarkan kearifan lokal tersebut dirasa baik mengkomunikasikan kesetaraan gender dengan pendekatan ecofeminism. Pembangunan dan inovasi macam apapun tidak akan bermanfaat jika tidak dikomunikasikan. Menurut Childers seorang komunikator pembangunan harus mengetahui audiens, sehingga berangkat dari perspektif itu dirasa perlu merumuskan suatu wacana pembangunan kesetaraan gender dalam bingkai ecofeminism, sehingga dapat memberikan motivasi publik Madura akan pentingnya kesetaraan gender.
Kolaborasi Citizen Media dan Content Creator dalam Promosi Wisata Madura
Surokim, Surokim;
Rosyidi, Moch. Imron
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.6666
Destinasi wisata dan kawasan Madura memiliki prospek bagus dan cukup potensial untuk dipasarkan melalui media komunikasi digital. Selama ini komunikasi pemasaran dan medium masih belum atraktif dan massif dalam menjangkau konsumen yang lebih luas. Melalui pengembangan content creator dan citizen media pemasaran kawasan dan pariwisata Madura diyakini akan lebih efektif. Penelitian ini menggunakan riset aksi. Pendekatan yang akan dilakukan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif menggunakan studi kasus. Riset ini juga menjadi riset pengembangan dan akan menghasilkan pengembangan kapasitas para pelaku content creator dan citizen media online Madura digital. Hasil penelitian menunjukkan media komunikasi warga (citizen media) yang dikembangkan ini sifatnya interaktif dinamis berkelanjutan. Dengan memanfaatkan media grup wa, facebook, dan youtube sebagai media pematik utama. Dalam konteks pengembangan konten kreator wisata Madura maka yang dilakukan adalah dengan membuat komunitas sadar wisata dan mendorong gerakan aktivism wisata yang akan menjadi pioner para content creator didalam mengisi content creatif melalui facebook dan youtube. Langkah awal adalah dengan membuat grup wa dan fb untuk menjadi kanal besar berbagai laporan dan liputan yang sifatnya naratif. Kemudian link youtube untuk kanal yang sifatnya audio vidual. Media warga citizen media publisitas selanjutkan dikembangkan sebagai media massa berbasis online secara dinamis dan berkelanjutan dengan bertumpu pada partisipasi netizen report diantaranya adalah 1) konsumen media dapat berkomunikasi dengan reporter atau kontributor yang didukung oleh teknologi Web 2.0 secara umum 2) setiap post memiliki bagian komentar dimana konsumen media dapat memberikan pendapat mereka 3) Disetiap artikel, terdapat nama dan kontak reporter sehingga konsumen media bisa bertanya, memberikan kritik atau koreksi 4) Terdapan ikon bola mata untuk menunjukkan sudah berapa kali artikel tersebut dibaca Penguatan kapasitas content creator Madura dan pengembangan citizen media online Madura sebagai pusat gagasan dan ide warga Madura secara berkelanjutan. Selain itu juga menjadi salah satu pelaksanaan program MBKM. Riset ini penting dilakukan sebagai upaya untuk pengembangan kapasitas pelaku content creator dan pengembangan media online digital warga Madura. Tourist destinations in the Madura region have good prospects and are quite potential to be marketed through digital communication media. So far, marketing communication and conventional mediums are still not attractive and massive in reaching a wider range of consumers. Through the development of content creators and citizen media, Madura regional marketing and tourism are believed to be more effective. The approach carried out in this study is a qualitative approach using case studies. The results of the study show that the citizen media developed is interactive, dynamic and sustainable. By utilizing the media of the WhatsApp group, Facebook, and Youtube as the main promotional media. In the context of the development of Madura tourism content creators, what is done is to create a tourism awareness community and encourage the tourism activism movement which will be a pioneer for content creators in filling in creative content through Facebook and YouTube. The first step is to create social media such as WhatsApp and Facebook group to become a large channel for various reports and coverage that are narrative in nature. Then the Youtube link for the channel is audio visual. Citizen media publicity media will continue to be developed as a dynamic and sustainable online-based mass media based on the participation of netizens. The results of this research are expected to increase the capacity of content creators and digital citizen media in Madura.
Action Research Eksplorasi Video Dokumenter Kreatif (Creative Video Documentary) Melalui Setting Cerita Rakyat Sebagai Penguatan Storytelling untuk Ekspansi Promosi Destinasi Pariwisata Madura
Surokim, Surokim;
Rozi, Fachrur
Borobudur Communication Review Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31603/bcrev.13821
Pariwisata Madura membutuhkan sentuhan komunikasi digital agar bisa menjangkau khalayak luas. Melalui video dokumenter yang bisa diunggah diberbagai platform media, destinasi pariwisata Madura akan lebih menarik dan lebih mudah menjangkau khalayak luas. Melalui penguatan dan tautan cerita rakyat maka sebuah video dokumenter wisata tidak hanya mengandung isi geofisik, tetapi juga punya konteks latar cerita sebagai sebuah kisah. Promosi destinasi wisata seperti ini akan menjadi lebih soft karena tidak semata-mata mempromosikan destinasi wisata fisik, tetapi juga ada cerita latarnya. Penelitian ini menggunakan paradigm riset aksi dengan pendekatan riset partisipatory-action. Riset aksi menggunakan studi kasus yang merupakan sebuah metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Riset ini juga menjadi riset pengembangan dan akan menghasilkan pengembangan produksi media dengan muatan kreativitas baru. Hasil riset ini menunjukkan bahwa promosi wisata melalui video documenter pada saat ini kian diminati khalayak. Video wisata dengan soft promotion seperti perjalanan (jurney) dengan cerita rakyat akan lebih menarik karena mengandung kisah dan cerita. Platform media yang banyak diakses khalayak untuk melihat video documenter adalah media sosial. Adapun sentuhan kreativitas dalam produksi video dokumenter adalah melalui penguatan cerita rakyat (folklore) yang berkembang di daerah wisata tersebut kemudian dijadikan sebagai penguat storytelling dalam journey and travel video dokumenter tersebut.
Kontestasi dan Survivalisme Media Dakwah di Tengah Liberalisasi Industri Media: Analisis Media TV-9 Jawa Timur
Surokim, Surokim
Jurnal Komunikasi Islam Vol. 9 No. 2 (2019): December
Publisher : Departement of Islami Comuunication and Broadcasting, Faculty of Da'wah and Communication, State Islamic University of Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4262.142 KB)
|
DOI: 10.15642/jki.2019.9.2.291-313
Local television has faced sharp contestation and interplay between actors and agents. As a proselytising TV, TV-9 has faced a dilemma between social functions and corporate functions. In this regard, as a da'wah media, it tends to uphold the religious social mission, while as a corporate media it is required to make a profit. This article is a critical study of how the contestation took place and how the survival of TV-9. The results of this study indicate that TV-9 has developed the concept of entertained da'wah in overcoming the contestation, namely da'wah as substance, while entertainment as the complement of the TV program. Additionally, TV-9 also tried to resonate the da'wah strategy with the cultural paths of the past and present that have existed within society.
Inclusive discourse in the coverage of blasphemy cases in Indonesian online media: A Foucauldian perspective
Pribadi, Farid;
Khotimah, Khusnul;
Surokim, Surokim;
Amil, Ahmad Jami'ul
SIMULACRA: JURNAL SOSIOLOGI Vol 8, No 1: 2025
Publisher : Center for Sociological Studies and Community Developmen
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21107/sml.v8i1.29621
This study employs Foucauldian discourse analysis to investigate how three major Indonesian online media outlets—Detik.com, Tribunnews.com, and Kompas.com—constructed public discourse surrounding Pastor Gilbert’s 2024 blasphemy case. By analyzing coverage from April to July 2024, the research uncovers how media narratives reinforced the dominance of the Islamic majority while marginalizing minority perspectives in Indonesia’s pluralistic society. All three outlets functioned as panoptic instruments, aligning with state-religious authorities such as the MUI, DMI, and Jusuf Kalla to define “truth” and shape acceptable discourse. Detik.com portrayed Gilbert’s apology as a resolution aligned with majority sensibilities; Tribunnews.com privileged Islamic leaders' critiques while minimizing Gilbert’s own explanations; Kompas.com deployed selective “evidence” to label him a blasphemer, disregarding theological nuance. Across the platforms, epistemic violence was evident: Gilbert’s voice was delegitimized, reconciliation was conditioned by dominant norms, and dissent was monitored through harmony-oriented rhetoric. The media’s collaboration with biopolitical forces—police investigations and politico-religious framing—deepened structural hierarchies and exemplified Foucault’s notion of truth as a product of power. While each outlet employed distinct strategies, all participated in disciplining discourse and excluding dissenting voices. This study calls for ethical reflection on the media’s role in shaping inclusive narratives and promoting justice in a multicultural nation.