Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KOTA PONTIANAK Nur Kur'ani
Tarbawi Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2022): Tarbawi Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/tbw.v8i1.3888

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan kecerdasan emosi dengan motivasi belajar di SMK Muhammadiyah 1 Kota Pontianak. Adapun jumlah sampel 30, diambil dari populasi 62 siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Pontianak dengan menggunakan simple random sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dan kecerdasan emosi dengan motivasi belajar dengan nilai koefisien 17,3% artinya sisanya 82,7% ditentukan oleh faktor lain. Hal ini berarti pola asuh orang tua dan kecerdasan emosi secara bersama-sama memberi pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar. Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pola asuh demokratis dan meningkatkan kecerdasan emosi siswa.Kata kunci: pola asuh, kecerdasan emosi, motivasi
RANCANGAN INTERVENSI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN COPING STRESS DALAM KELUARGA DAN MENGATASI SUMBER STRES SELAMA PANDEMI COVID 19 nur Kur'ani; riska amelia
Psikodidaktika Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Psikodidatika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v6i2.1633

Abstract

iv Corona Virus Disease (Covid 19) adalah penyakit baru yang gejalanya mulai dari gejala flu biasa sampai berkomplikasi berat. Informasi yang terus beredar di berbagai media mengenai covid-19 memberi efek bagi masyarakat dalam bentuk rasa cemas, takut dan was-was. Oleh karena itu keluarga perlu mengembangkan strategi adaptasi yang memadai yang disebut strategi “coping stres”. Metode Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) factor-faktor penyebab stress dalam keluarga selama pandemic covid 19 adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang covid 19, rasa takut dan cemas dengan penyakit yang dialami dan terus memikirkan masalah yang menimpa; 2) cara keluarga mengatasi stress selama pandemic covid 19 adalah secepatnya menyelesaikan masalah yang ada, mendekatkan diri pada tuhan, mempertimbangkan beberapa penyelesaian masalah dengan keluarga sesuai dengan masalah yang dialami; 3) Adapun bentuk intervensi sosial yang sesuai untuk meningkatkan coping stress dalam keluarga dan mengatasi sumber stress selama pandemic covid 19 adalah penyuluhan covid 19 dan pelatihan mindfulness.
Hubungan Strategi Pembelajaran Peer Teaching Dan Self Esteem Dengan Motivasi Belajar (Studi Kasus Pada Siswa SMK Boedi Oetomo Pontianak) Nur Kur'ani; Tuti Fuji Lestari
PSIKOLOGI KONSELING Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v19i2.30434

Abstract

Tugas guru yang pertama dan terpenting dalam proses belajar mengajar adalah membangun motivasi belajar siswa. Salah satu strategi yang dapat digunakan guru dalam membangun motivasi belajar siswa yaitu  strategi pembelajaran peer teaching. Selain itu self esteem pada diri siswa juga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara strategi pembelajaran peer teaching dan self esteem dengan motivasi belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI di SMK  Boedi Uetomo Pontianak. Jumlah responden yang diteliti sebanyak  24 orang siswa yang terdiri dari satu (1) kelas dan hanya memiliki satu jurusan yaitu administrasi perkantoran. Penentuan jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode sensus. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik non probably sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara strategi pembelajaran peer teaching dan self esteem dengan motivasi belajar yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar R= 0,509 dengan (p)=0,000 (p<0,01) dan sumbangan efektif sebesar 25,9% yang berarti sumbangan pengaruh variabel strategi pembelajaran peer teaching dan self esteem terhadap motivasi belajar sebesar 25,9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Nur Kur&#039;ani
PSIKOLOGI KONSELING Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v19i2.30435

Abstract

Motivasi belajar dalam diri siswa mempunyai peran penting dalam menjalani proses pendidikan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara interaksi teman sebaya dan efikasi diri dengan motivasi belajar. Hipotesis yang diajukan yaitu 1) Ada hubungan antara interaksi teman sebaya dengan motivasi belajar; 2) Ada hubungan antara efikasi diri dengan motivasi belajar; 3. Ada hubungan antara interaksi teman sebaya dan efikasi diri dengan motivasi belajar. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX di SMP N 16 Pontianak. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 30 siswa diambil dengan menggunakan proporsional random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Ada hubungan yang signifikan antara interaksi teman sebaya dengan motivasi belajar; 2. Ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan motivasi belajar; 3. Ada hubungan  antara interaksi teman sebaya dan Efikasi diri dengan motivasi belajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,125. Nilai ini mengandung arti bahwa interaksi teman sebaya dan efikasi diri dan motivasi belajar berkontribusi pada penelitian ini sebesar 12.5% dan sisanya sebesar 87.5% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama interaksi teman sebaya dan efikasi diri secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar sehingga motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan meningkatkan interaksi teman sebaya dan efikasi diri
Pelatihan Resolusi Konflik Sebagai Upaya Menurunkan Angka Perceraian Pada Pasangan Usia Muda di Kecamatan Pontianak Barat Nur Kur&#039;ani; Aldo Ivandra
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 17, No 2 (2020): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v17i2.2529

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu Keberadaan Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Pontianak yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Pontianak dan Tingginya angka perceraian di Kecamatan Pontianak Barat. Solusi yang ditawarkan yaitu memberikan Pelatihan Resolusi Konflik Sebagai Upaya Menurunkan Angka Perceraian Pada Pasangan Usia Muda Di Kecamatan Pontianak Barat. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu memberikan pemahaman tentang BP4 beserta fungsinya dan pemahaman tentang resolusi konflik pada pasangan suami istri usia muda di Kecamatan Pontianak Barat.  Luaran dari PKM ini yaitu publikasi ilmiah dalam jurnal Al-Riba’ath Universitas Muhammadiyah Pontianak, meningkatnya pengetahuan pasangan usia muda dan masyarakat mengenai program kerja BP4 dan fungsi BP4 Kota Pontianak serta pengayaan bahan ajar.
EFEKTIVITAS INTERVENSI KECERDASAN EMOSI UNTUK MENCEGAH PERILAKU AGRESI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NURUL ISLAM KUBU RAYA Nur Kur&#039;ani
PSIKOLOGI KONSELING Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v20i1.36279

Abstract

Perilaku agresi yang terjadi di sekolah merupakan salah satu masalah yang sangat mendesak untuk diselesaikan. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya perilaku agresi pada siswa di sekolah diperlukan kecerdasan emosi yang baik agar tercipta lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi kecerdasan emosi untuk mencegah perilaku agresi pada siswa kelas VIII di SMP Nurul Islam Kubu Raya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Mixed-Method. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII  di SMP Nurul Islam. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 34 siswa yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen yang merupakan kelompok siswa yang diberi perlakuan dan kelas kontrol yang merupakan kelompok siswa yang tidak diberi perlakuan. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan  intervensi kecerdasan emosi tergolong efektif untuk mencegah perilaku agresi pada siswa kelas VIII di SMP Nurul Islam Kubu Raya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kecerdasan emosi siswa sesudah mengikuti intervensi kecerdasan emosi.
Pengaruh konseling kelompok dengan media kartu terhadap pencegahan perilaku agresi di sekolah Yusida Imran; Nur Kur&#039;ani
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 10, No 2 (2022): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/171800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pengetahuan anak tentang agresi di sekolah SMP N 16 Kota Pontianak dengan metode ceramah maupun di SMP Nurul Islam dengan Konseling Kelompok menggunakan Media Kartu; 2) Mengetahui seberapa besar pengaruh konseling kelompok dengan media kartu terhadap perubahan perilaku dan sikap anak. Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu siswa kelas IX di SMP Nurul Islam dan SMP N 16 Kota Pontianak. Analisis data untuk skor pengetahuan awal dan proses pembelajaran diperoleh melalui pretest dan post test dengan menggunakan angket dan untuk melihat signifikasi peningkatan pengetahuan siswa tentang agresi dan melakukan observasi serta wawancara pada siswa untuk kemudian dideskriptipkan guna memperoleh informasi tentang perubahan perilaku dan sikap siswa dengan menggunakan SPSS 16. Adapun teori pendukung berdasarkan penelitian sebelumnya tentang layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan pendekatan humanistik berpengaruh untuk mengurangi perilaku agresif siswa (Ikhsan, 2018). Manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya (James Bugental dalam Gantina, 2011). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa : 1) Metode konseling kelompok dengan media kartu dan metode ceramah sama-sama efektif untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang agresi di sekolah; 2) Konseling kelompok dengan media kartu sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku dan sikap anak di SMP Nurul Islam. Berdasarkan penjelasan di atas maka konseling kelompok dengan media kartu berpengaruh positif terhadap pencegahan perilaku agresi di sekolah.
Pelatihan Self-Awareness Dengan Model Konseling Kelompok Sebagai Upaya Menurunkan Angka Perceraian Pada Pasangan Usia Muda Di Kecamatan Pontianak Barat Nur Kur&#039;ani; Adela Septiani; Yusida Imran
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 2 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i2.4590

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu tingginya angka perceraian di Kecamatan Pontianak Barat. Solusi yang ditawarkan yaitu memberikan Pelatihan Self –Awareness Dengan Model Konseling Kelompok Sebagai Upaya Menurunkan Angka Perceraian Pada Pasangan Usia Muda Di Kecamatan Pontianak Barat. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan pelatihan sebelumnya. Adapun tujuan kegiatan ini yaitu memberikan pemahaman tentang self-awareness pada pasangan suami istri usia muda di Kecamatan Pontianak Barat. Luaran dari PKM ini yaitu publikasi ilmiah dalam jurnal Al-Riba’ath Universitas Muhammadiyah  Pontianak dan meningkatnya pengetahuan pasangan usia muda yang ditandai dengan perubahan sikap para peserta setelah pelatihan selesai dilaksanakan serta pengayaan bahan ajar.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Nur Kur&#039;ani
PSIKOLOGI KONSELING Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v14i1.48100

Abstract

Perkembangan kemandirian siswa sangat mempengaruhi perilaku siswa dalam belajar. Namun dalam perkembangan kemandirian belajar siswa membutuhkan konsep diri yang positif dalam belajar dan motivasi belajar yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan konsep diri dengan kemandirian belajar. Hipotesis yang diajukan adalah: 1) Ada hubungan antara motivasi belajar dengan kemandirian belajar siswa; 2) Ada hubungan antara konsep diri dengan kemandirian belajar; 3) Ada hubungan antara motivasi belajar dan konsep diri dengan kemandirian belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini ialah siswa kelas XI di SMK N 4 Kota Pontianak. Jumlah subjek yang diteliti sebanyak 90 siswa diambil dengan menggunakan proporsional random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan 1) Ada hubungan antara motivasi belajar dengan kemandirian belajar siswa sebesar 50,6%; 2) Ada hubungan antara konsep diri dengan kemandirian belajar siswa sebesar 48,9%; 3) Ada hubungan antara motivasi belajar dan konsep diri secara Bersama-sama dengan kemandirian belajar siswa dengan nilai koefisien korelasi berganda sebesar 56,8%. Selanjutnya kontribusi variable X1 (motivasi belajar) dan variabel X2 (konsep diri) terhadap variable Y (kemandirian belajar) sebesar 32,2% sisanya 67,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama motivasi belajar dan konsep diri secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian belajar siswa sehingga kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan dengan meningkatkan motivasi belajar dan konsep diri siswa.
Pelatihan Parenting pada Pasangan Setengah Baya di Komunitas Komite Sekolah SMK IV melalui Teknik Konseling Kelompok sebagai Upaya Menurunkan Tingkat Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yusida Imran; Evie Lavia; Nur Kur&#039;ani
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 20, No 1 (2023): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v20i1.4763

Abstract

Permasalahan  yang  dihadapi  oleh  mitra  yaitu  tingginya  angka  kekerasan  dalam rumah tangga. Solusi yang ditawarkan yaitu memberikan Pelatihan Parenting pada Pasangan Setengah Baya Melalui Teknik Konseling Kelompok Sebagai Upaya Menurunkan Tingkat Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Adapun tujuan kegiatan ini yaitu memberikan pemahaman tentang pola asuh yang baik dalam mendidik anak pada pasangan suami istri setengah baya. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah: (1) Peran pasangan usia paruh baya dalam meningkatkan resiliensi keluarga adalah: a) bertanggungjawab atas ketenangan, keselamatan, dan kesejahteraan keluarga; b) mendidik anak dengan penuh rasa kasih sayang dan tanggung jawab; c) memberi kebebasan berpikir dan bertindak kepada istri sesuai dengan ajaran agama; dan d) penghubung internal keluarga dengan masyarakat atau dunia luar; (2) Faktor- faktor  protektif yang  turut mempengaruhi peningkatan resiliensi  keluarga adalah sebagai berikut: a). faktor internal, meliputi: pengamalan nilai-nilai agama, adanya komitmen, saling percaya, dan adanya komunikasi; dan b) faktor eksternal, meliputi: orang tua, kepercayaan dari masyarakat, asisten rumah tangga, dan teman.