Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TRAINING OF COVID-19 VOLUNTEER Irisanna Tambunan; Angga Satria Pratama; Tri Nur Jayanti; Anri Anri; Sri Ayu Arianti
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i1.3741

Abstract

Abstrak: Rukun Warga (RW) 14 Bumi Harapan merupakan salah satu bagian wilayah di Kecamatan Cibiru Hilir yang berdekatan dengan pasar induk Gede Bage sebagai zona rawan penyebaran COVID-19, berisiko penularan dari blok lain yang telah terdapat kasus terkonfirmasi COVID-19. Tim Relawan Covid-19 tingkat RW belum pernah dibentuk sehingga  pemahaman dan keterampilan masyarakat menghadapi temuan kasus COVID-19 kurang adekuat. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan terkait COVID-19 menyebabkan kepanikan masyarakat, sehingga pelatihan relawan COVID-19 sebagai langkah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyikapi temuan kasus COVID-19 sehingga masyarakat siap siaga. Kegiatan ini melibatkan perangkat RW, RT, tokoh masyarakat, kader secara sukarela bersiapsiaga dalam menghadapi COVID-19. Pelatihan dilakukan selama 3 jam dengan metode ceramah, demonstrasi, diskusi; pembentukan dan pelatihan relawan tanggap COVID-19; evaluasi dan monitoring pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan peran tim relawan di masyarakat. Media powerpoint, video, modul pelatihan digunakan untuk memudahkan sasaran menerima informasi. Evaluasi dilakukan saat pelatihan dan 1 bulan setelah pelatihan untuk mengetahui keberhasilan dan memantau keberlangsungan program setelah pelatihan selesai diberikan. Hasil kegiatan ini yaitu terlaksananya pelatihan yang dihadiri oleh 17 peserta. Seluruh peserta dapat mengikuti acara sampai selesai dengan kondusif dan dapat menerima materi dengan baik berdasarkan hasil pengisian kuesioner saat post test sebagian besar berpengetahuan baik.Abstract: Rukun Warga (RW) 14 Bumi Harapan is a part of the area in Cibiru Hilir District which is close to the Gede Bage main market as a zone prone to the spread of COVID-19., RW 14 is in the BB Bumi Harapan block that is at risk of experiencing COVID-19 transmission from other blocks where there have been confirmed cases of COVID-19. The Bandung District Health Office previously sent a task force team to handle COVID-19 at the start of the COVID-19 pandemic. However, the departure of the task force team did not leave the understanding and skills of the local community in dealing with the findings of the COVID-19 case while the COVID-19 pandemic is still continuing to this day. The limited knowledge and skills of the community related to COVID-19 caused panic in the local community. Therefore, training for COVID-19 volunteers at the RW is deemed necessary as a step to increase knowledge and skills in responding to the findings of the COVID-19 case so that the public is prepared to be alert when a COVID-19 case is found. This activity involves RW units, community leaders, cadres, and local communities who voluntarily prepare to face COVID-19. The training was held for 3 hours using lectures, demonstrations, and discussion / question and answer methods; formation and training of COVID-19 response volunteers; evaluating and monitoring the implementation of the COVID-19 prevention health protocol and the role of volunteer teams in the community. Powerpoint media, videos, and training modules are used to make it easier for targets to receive the information provided. Evaluation is carried out immediately after training and 1 month after training to determine the success of the training and to monitor the continuity of the program after the training has been completed. The result of this activity was the implementation of the training which was attended by 16 participants well. All participants can participate in the event until it ends in a conducive way. All participants were also able to receive the material well based on the results of filling out the questionnaire during the post-test which the average score was 80. This activity also received a positive response based on the participants' responses during the activity. Keywords: Health education, skills improvement, orphanages.
PSYCHOSOCIAL SUPPORT IN INCREASING COVID-19 AND MENTAL HEALTH IN THE ELDERLY Rizki Muliani; Tri Nur Jayanti; Inggrid Dirgahayu; Irfan Safarudin; Anri Anri
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i1.3445

Abstract

Abstrak: RW 01 Rancanumpang merupakan area komunitas dengan jumlah usia lansia (24,2%) terbanyak kedua setelah usia dewasa (41,8%). Posbindu sebagai tempat pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau oleh lansia telah di non aktifkan sejak Maret 2020 sebagai upaya meminimalkan penyebaran COVID-19. Hal ini menyebabkan munculnya masalah psikososial bagi lansia karena tidak adanya akses untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara periodik. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali Posbindu dan memberikan dukungan psikososial agar dapat mengoptimalkan kesehatan lansia. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB); penjelasan dan simulasi pelaksanaan Posbindu menggunakan protokol pencegahan penularan COVID-19; dan demonstrasi teknik penanganan masalah psikososial. Kegiatan ini melibatkan lansia dan kader sebagai sasaran kegiatan dan tim EFT sebagai trainer dan fasilitator saat demonstrasi penanganan masalah psikososial. Hasil dari kegiatan ini yaitu terlaksananya rangkaian kegiatan yang dihadiri oleh para lansia dan kader sesuai dengan perencanaan, adanya peningkatan pengetahuan lansia tentang AKB, peningkatan kemampuan kader dalam melaksanakan Posbindu menggunakan protokol kesehatan, dan peningkatan kemampuan lansia untuk mempraktikkan Emotional Freedom Technique (EFT) dalam penanganan masalah psikososial serta penurunan masalah psikososial setelah diberikannya EFT pada lansia. Diharapkan kader dapat memberikan dukungan psikosial pada lansia sehingga lansia mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan di era new normal.Abstract:  RW 01 Rancanumpang is a community area with the second-highest number of elderly (24.2%) after adulthood (41.8%). Posbindu as a place of health services that are easily accessible to the elderly has been deactivated since March 2020 as an effort to minimize the spread of COVID-19. This situation causes concern and the emergence of psychosocial problems for the elderly because they do not have access to periodic medical examinations. Therefore, the objective of implementing activities in the form of reactivating Posbindu and providing psychosocial support is expected to help optimize the health status of the elderly in RW 01 Rancanumpang. The implementation of this activity uses several methods, namely counseling on New Habit Adaptation (AKB); explanation and simulation of the implementation of Posbindu using a protocol for preventing transmission of COVID-19, and; demonstration of psychosocial problem management techniques in the elderly. This activity involves the elderly community and cadres as the target of the activity and the EFT team as trainers and facilitators during demonstrations of handling psychosocial problems. The result of this activity is the implementation of a series of activities attended by the elderly and cadres according to the plan. There is an increase in the knowledge of the elderly about IMR, an increase in the ability of cadres in implementing Posbindu using health protocols, and an increase in the ability of the elderly to practice Emotional Freedom Technique (EFT) in handling psychosocial problems and a decrease in psychosocial problems after EFT is given to the elderly. The conclusion is that there is an increase in the knowledge of the elderly after being given counseling on AKB, cadres can apply health protocols in the implementation of posbindu and the elderly experience a decrease in psychosocial problems after being given EFT. It is hoped that cadres can provide psychosocial support to the elderly so that the elderly can adapt to various changes in the new normal era.
Perbandingan Efektivitas Pendidikan Kesehatan Antara Media Cetak Dan Media Elektronik Terhadap Mual Muntah Pada Ibu Hamil Tri Nur Jayanti; Yanti Hermayanti; Tetti Solehati
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 4 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i4.10291

Abstract

Background:  Nausea and Vomiting of Pregnancy (NVP) is one of the symptoms that are often experienced by pregnant women. This condition is physiological, but if it is unhandled it would be pathological and adversely affect the women and fetus. Health education is considered to be able to improve the knowledge and skill of women in overcoming these symptomps.Objective:  To determine the comparison of health education effectiveness between print media and electronic media on knowledge, behavior, and the level of nausea and vomiting in pregnant women. Methods:  This study was a quasi-experimental research with two groups of pre-test and post-test designs. It included 56 pregnant women with NVP which were taken by quota sampling at Pindad and Sartika Asih Hospital in October-December 2019. The data were divided into two groups. Group A (GA) received health education through print media, Group B (GB) through electronic media. The measurement used questionnaires of knowledge about NVP, behavior in handling NVP, and PUQE-24 were repeated and analyzed using the Friedman, Post Hoc, and Mann Whitney tests.Results:  There was a significant difference in the mean of knowledge, behavior, and the level of nausea and vomiting between before and after intervention in both groups. Differences in the mean of knowledge, behavior, and the level of nausea and vomiting in GA were the same as in GB, but decrease the levels of nausea and vomiting were found to be faster in GA.Conclusion:  Print media and electronic media are equally effective for increasing knowledge and behavior and decreasing the level of nausea and vomiting in pregnant women. Further research needs to determine the effectiveness of this intervention on the quality of life of pregnant women so that the change can be known holistically.
Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi pada Lansia di Kampung KB Desa Cibiru Wetan Tri Nur Jayanti; Agus Sulaeman; Cucu Rokayah; Jessy Nurinda
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 4 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i4.1578

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyebab utama kematian secara global yang dapat dicegah. Hipertensi yang tidak terkendali dapat menyebabkan komplikasi seperti infark miokard, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, demensia, kebutaan, bahkan kematian. Hipertensi umumnya disebabkan oleh berbagai faktor risiko yaitu usia, jenis kelamin, genetik, pola makan, gaya hidup, obesitas, aktivitas fisik, merokok, dan stres. Sebagian besar faktor tersebut dapat dimodifikasi sehingga seseorang dapat melakukan pencegahan agar terhindar dari hipertensi beserta komplikasinya. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi khususnya cara pencegahan dan pengedaliannya. Kegiatan dilakukan di Kampung KB, Desa Cibiru Wetan selama 4 hari pada bulan Agustus 2022 dengan beberapa program yaitu skrining (pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, edukasi dengan penyuluhan dan diskusi, dan senam hipertensi. Kegiatan diikuti oleh masyarakat pra lansia, lansia, kader, dan beberapa tokoh masyarakat. Hasil dari kegiatan tersebut diperoleh bahwa masyarakat tampak aktif dan antusias selama mengikuti kegiatan, masyarakat dapat menyebutkan kembali cara mencegah dan mengendalikan hipertensi, menyebutkan kembali herbal yang dapat dikonsumsi untuk menurunkan hipertensi, dan dapat mempraktikkan bersama senam hipertensi. Kegiatan ini kami harapkan dapat dilanjutkan dan dijadikan sebagai program tetap dalam posbindu di wilayah Kampung KB tersebut.
Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hidup Perempuan Menjelang Menopause Inggrid Dirgahayu; R. Nety Rustikayanti; Tri Nur Jayanti
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.866 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i1.709

Abstract

Kualitas hidup perempuan menjelang menopause mengalami penurunan sejak periode premenopause, perimenopause hingga postmenopause. Saat menopause perempuan mengalami gejala terutama pada vasomotor, psikososial dan fisik dengan derajat yang berbeda untuk setiap periode menopause. Belum ada data yang memadai mengenai kualitas hidup perempuan menjelang menopause di Indonesia. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor yang memengaruhi kualitas hidup perempuan menjelang menopause. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh perempuan usia menjelang menopause, di wilayah kelurahan Rancanumpang Kota Bandung. Tehnik pengambilan sampel secara purposive dengan kriteria inklusi perempuan usia diatas 45 tahun. Instrumen penelitian terdiri dari data demografi (usia, paritas dan status perkawinan), the Utian Quality Of Life (UQOL) scale α 0,670 dan Menopause Rating Scale (MRS) α 0,84 yang sudah tervalidasi. Analisis data menggunakan Uji Chi-square atau qai-kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat gejala berkorelasi terhadap kualitas hidup perempuan usia lebih dari 45 tahun, sedangkan faktor usia, paritas, status tidak berkorelasi terhadap kualitas hidup namun menunjukkan gambaran karakteristik responden. Hubungan ini mengindikasikan dampak yang terjadi baik fisik maupun psikis pada perempuan usia diatas 45 tahun yang mengalami sindrom menopause, bahwa hasilnya diamati perempuan memiliki penurunan komponen mental dan fisik, yang mendekati apa yang mungkin dianggap bermakna secara klinis.