Gawat darurat tidak dapat diprediksi, berlangsung cepat, terjadi dimana saja, kapan saja dan beresiko menyebabkan kematian dan kesakitan pada masyarakat. Organisasi terkecil, masyarakat adalah kader. Peran kader PKK dan Posyandu dapat menjangkau masyarakat menjadi dasar dalam upaya memberdayakan individu, kelompok dan masyarakat dalam kesiapsiagaan dan penanganan kegawatdaruratan. Kader D’Amerta, merupakan mitra pemerintah dalam penyebaran informasi, penyuluh khususnya di wilayah RW 16 Desa Lengkong Kec. Bojong Soang. Adanya kasus kegawatdaruratan terutama trauma fisik, cedera ditemukan diwilayah RW 16, sehingga memerlukan pelatihan terkait penanganan kegawatdaruratan. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pemahaman, keterampilan kader dalam menangani kegawatdaruratan sehari-hari, dengan metode edukasi pelatihan dan simulasi penanganan kegawatdaruratan; bantuan hidup dasar, P3K, dan penanganan kejang demam, penanganan tersedak. Hasil diperoleh adanya perubahan tingkat pemahaman dari 20 kader sebelum tindakan sebagian besar buruk (60%) menjadi (90%) hampir seluruhnya baik dengan nilai t test p value 0,000 dan dari keterampilan kader dapat mensimulasikan penanganan kegawatdaruratan seperti bantuan hidup dasar, P3K dan pemanfaatan bahan rumah tangga dalam penanganan kegawatdaruratan; penanganan kejang demam. Edukasi melalui pelatihan dan simulasi efektif dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam penanganan kegawatdaruratan. Sehingga dapat direkomendasikan edukasi kepada kader untuk terus dilakukan sehingga masyarakat dapat melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam penanganan kegawatdaruratan sehari-hari. Emergencies are unpredictable, occur quickly, occur anywhere, at any time and carry the risk of causing death and morbidity in the community. The smallest organization, society is a cadre. The role of PKK and Posyandu cadres in reaching the community is the basis for efforts to empower individuals, groups and communities in preparedness and handling emergencies. D'Amerta Cadres are government partners in disseminating information, especially in the RW 16 area of Lengkong Village, Kec. Bojong Soang. There are emergency cases, especially physical trauma, injuries found in the RW 16 area, so they require training related to handling emergencies. Community service aims to increase cadres' understanding and skills in handling daily emergencies, with educational training methods and emergency handling simulations; basic life support, first aid, and treatment of febrile seizures, treatment of choking. The results showed that there was a change in the level of understanding from 20 cadres before the action, mostly bad (60%) to (90%) almost all good with a t test p value of 0.000 and from the skills of the cadres they could simulate emergency handling such as basic life support, first aid and use of materials. households in handling emergencies; treatment of febrile seizures. Education through effective training and simulations can increase cadres' knowledge and skills in handling emergencies. So it can be recommended that education for cadres continue to be carried out so that the community can make efforts to empower the community in handling daily emergencies.