Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PSYCHOSOCIAL SUPPORT IN INCREASING COVID-19 AND MENTAL HEALTH IN THE ELDERLY Rizki Muliani; Tri Nur Jayanti; Inggrid Dirgahayu; Irfan Safarudin; Anri Anri
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i1.3445

Abstract

Abstrak: RW 01 Rancanumpang merupakan area komunitas dengan jumlah usia lansia (24,2%) terbanyak kedua setelah usia dewasa (41,8%). Posbindu sebagai tempat pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau oleh lansia telah di non aktifkan sejak Maret 2020 sebagai upaya meminimalkan penyebaran COVID-19. Hal ini menyebabkan munculnya masalah psikososial bagi lansia karena tidak adanya akses untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara periodik. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali Posbindu dan memberikan dukungan psikososial agar dapat mengoptimalkan kesehatan lansia. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB); penjelasan dan simulasi pelaksanaan Posbindu menggunakan protokol pencegahan penularan COVID-19; dan demonstrasi teknik penanganan masalah psikososial. Kegiatan ini melibatkan lansia dan kader sebagai sasaran kegiatan dan tim EFT sebagai trainer dan fasilitator saat demonstrasi penanganan masalah psikososial. Hasil dari kegiatan ini yaitu terlaksananya rangkaian kegiatan yang dihadiri oleh para lansia dan kader sesuai dengan perencanaan, adanya peningkatan pengetahuan lansia tentang AKB, peningkatan kemampuan kader dalam melaksanakan Posbindu menggunakan protokol kesehatan, dan peningkatan kemampuan lansia untuk mempraktikkan Emotional Freedom Technique (EFT) dalam penanganan masalah psikososial serta penurunan masalah psikososial setelah diberikannya EFT pada lansia. Diharapkan kader dapat memberikan dukungan psikosial pada lansia sehingga lansia mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan di era new normal.Abstract:  RW 01 Rancanumpang is a community area with the second-highest number of elderly (24.2%) after adulthood (41.8%). Posbindu as a place of health services that are easily accessible to the elderly has been deactivated since March 2020 as an effort to minimize the spread of COVID-19. This situation causes concern and the emergence of psychosocial problems for the elderly because they do not have access to periodic medical examinations. Therefore, the objective of implementing activities in the form of reactivating Posbindu and providing psychosocial support is expected to help optimize the health status of the elderly in RW 01 Rancanumpang. The implementation of this activity uses several methods, namely counseling on New Habit Adaptation (AKB); explanation and simulation of the implementation of Posbindu using a protocol for preventing transmission of COVID-19, and; demonstration of psychosocial problem management techniques in the elderly. This activity involves the elderly community and cadres as the target of the activity and the EFT team as trainers and facilitators during demonstrations of handling psychosocial problems. The result of this activity is the implementation of a series of activities attended by the elderly and cadres according to the plan. There is an increase in the knowledge of the elderly about IMR, an increase in the ability of cadres in implementing Posbindu using health protocols, and an increase in the ability of the elderly to practice Emotional Freedom Technique (EFT) in handling psychosocial problems and a decrease in psychosocial problems after EFT is given to the elderly. The conclusion is that there is an increase in the knowledge of the elderly after being given counseling on AKB, cadres can apply health protocols in the implementation of posbindu and the elderly experience a decrease in psychosocial problems after being given EFT. It is hoped that cadres can provide psychosocial support to the elderly so that the elderly can adapt to various changes in the new normal era.
Upaya Peningkatan Kepatuhan Anak Sekolah Dasar terhadap Penerapan Protokol Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 R. Nety Rustikayanti; Tri Nur Jayanti; Cucu Rokayah; Richa Noprianty; Inggrid Dirgahayu; Asep Aep Indarna
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.742

Abstract

Pengumuman boleh digelarnya Pertemuan Tatap Muka di sekolah telah diiringi dengan penyelenggaran PTM Terbatas oleh beberapa sekolah di wilayah tertentu. Namun, rendahnya kepatuhan penerapan protokol kesehatan menyebabkan adanya temuan kasus terkonfirmasi positif selama PTM berlangsung, sehingga PTM dihentikan di beberapa sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan anak terhadap penerapan protokol kesehatan saat PTM Terbatas pada masa pandemi Covid-19. Kegiatan dilakukan secara offline di SDN 216 Sondariah (22 siswa) dan SDN 086 Cimincrang (32 siswa) melalui 3 tahapan, yaitu sosialisasi, edukasi, dan simulasi. Materi edukasi meliputi aktivitas-aktivitas sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan. Pre-test dan post-test menggunakan kuesioner dan tanya jawab dalam Focus Group Discussion (FGD) dilakukan sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Hasil pre-test, hasil tertinggi yaitu 80% terdapat pada pertanyaan tentang persiapan sebelum ke sekolah, aktivitas selama perjalanan ke sekolah, saat masuk ke gerbang sekolah, saat sedang dan setelah pembelajaran, sedangkan hasil terendah yaitu 30% terdapat pada pertanyaan aktivitas setelah pulang ke rumah dan cuci tangan. Hasil post-test, terdapat peningkatan menjadi 100% pada semua pertanyaan mengenai protokol kesehatan dari sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa kegiatan ini efektif meningkatkan pengetahuan tentang protokol kesehatan.
Decreased Anxiety of Pregnant Women with Endorphine Massage on the Preoperation of Sectio Caesarea Raden Nety Rustikayanti; Yulia Anugrah; Inggrid Dirgahayu; Tri Nur Jayanti; Cucu Rokayah
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 2 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.086 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i2.1273

Abstract

Maternal anxiety facing sectio caesarea that is not treated properly can cause physical and psychological changes that can eventually increase the work of sympathetic nerves and there will be an increase in heart rate, breath frequency, blood pressure, and in general reduce energy levels in patients to the detriment of patients. The purpose of this study was to determine the effectiveness of endorphine massage against sectio caesarea preoperative anxiety in primigravida mothers in the Central Surgery Room of Bandung City Hospital. The research design is a Quasi-Experiment using experimental groups and control groups. The population is 193 people. The samples used for each group were 18 people with a purposive sampling technique. Data collection was carried out using the Hospital Anxiety Depression Scale questionnaire. Data analysis used bivariate analysis in the form of the Wilcoxon test and the Mann Whitney test. The results of the study found that anxiety before the endorphine massage intervention was mostly moderate 14 people (77.8%) and after the intervention more than half were mild 12 people (66.7%). Before the deep breath relaxation intervention was mostly moderate 16 people (88.9%) and after the intervention more than half were moderate 13 people (72.2%). There is an effect of endorphine massage on anxiety (p-value 0.000 < 0.05). There is an effect of deep breath relaxation on anxiety (p-value 0.004 < 0.05). There is a difference in anxiety between the intervention of endorphine massage with deep breath relaxation and endorphine massage is more effective than deep breath relaxation (p-value 0.003 < 0.05). Endoprhine massage intervention can overcome anxiety problems because it can stimulate endorphine hormones which can provide a comfort effect. The conclusion was found that endorphine massage can reduce anxiety. Advice for hospitals can make endoprhine massage a standard operating procedure in dealing with anxiety problems of preoperative patients.
Pengalaman Suami yang Mengikuti Vasektomi di Kecamatan Cimahi Tengah Fikri Mourly Wahyudi; R Siti Jundiah; Novitasari Tsamrotul Fuadah; Inggrid Dirgahayu; Yuyun Sariengsih
Ners Jurnal Keperawatan Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/njk.18.2.92-101.2022

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena rendahnya partisipasi pria dalam KB, yaitu hanya 1,5%, sedangkan metode vasektomi hanya dipilih oleh 0,3% pasangan usia subur. Berbagai alasan membuat partisipasi laki-laki sangat rendah. Penelitian ini dilakukan untuk menggali pengalaman para suami yang telah menjalani vasektomi yang dapat menjawab fenomena tersebut. Penelitian dilakukan pada 6 partisipan pria menikah berusia 44 hingga 62 tahun, dengan durasi vasektomi 1 hingga 25 tahun. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis untuk menggali fenomena yang ada pada pengalaman suami yang telah menjalani prosedur vasektomi. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui wawancara dengan partisipan, pengecekan dengan triangulasi data, dan analisis dengan pendekatan Colaizzi. Penelitian ini menghasilkan 8 tema yaitu kesiapan melakukan vasektomi, nyeri, kecemasan, mendapatkan reward, tidak ada perubahan fisik, tidak ada perubahan hubungan seksual, dan rumor, serta 18 subtema. Peneliti merekomendasikan pendidikan kesehatan dan evaluasi akseptor vasektomi, dan peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian dengan metode lain sehingga fenomena yang lebih dalam dapat digali.
Birth Ball Exercises dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I: Literature Review Inggrid Dirgahayu; Nety Rustikayanti; Ni’Matul Ilmiya
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan: Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.639 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14i1.7

Abstract

Nyeri persalinan secara fisiologis memang merupakan sebuah kejadian yang terjadi pada setiap proses persalinan karena akan ada proses pengeluaran janin, namun hal ini jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan dampak yang buruk juga untuk ibu bersalin, sehingga perlu adanya tindakan yang efektif untuk mengurangi hal tersebut. Salah satu terapi yang dapat dilakukan adalah dengan birth ball exercises. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengaruh birth ball exercises terhadap intensitas nyeri persalinan kala I. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Literature Riview. Metode pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling dengan kriteria artikel memiliki nilai grade A berdasarkan critical appraisal Joanna Briggs Institute Checklist for Quasi Experimental Studies (non-randomized experimental studies). Hasil penelitian melalui tahapan identifikasi, screening, eligbility dan include didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi birth ball exercises dalam nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin. Hal ini dikarenakan birth ball exercise mampu mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin serta membantu dalam proses kemajuan persalinan dan juga meningkatkan pelepasan endorphin, akibat dari elastisitas dan lengkungan bola merangsang reseptor di panggul yang bertanggung jawab untuk mensekresi endorphin.
Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hidup Perempuan Menjelang Menopause Inggrid Dirgahayu; R. Nety Rustikayanti; Tri Nur Jayanti
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.866 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i1.709

Abstract

Kualitas hidup perempuan menjelang menopause mengalami penurunan sejak periode premenopause, perimenopause hingga postmenopause. Saat menopause perempuan mengalami gejala terutama pada vasomotor, psikososial dan fisik dengan derajat yang berbeda untuk setiap periode menopause. Belum ada data yang memadai mengenai kualitas hidup perempuan menjelang menopause di Indonesia. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor yang memengaruhi kualitas hidup perempuan menjelang menopause. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh perempuan usia menjelang menopause, di wilayah kelurahan Rancanumpang Kota Bandung. Tehnik pengambilan sampel secara purposive dengan kriteria inklusi perempuan usia diatas 45 tahun. Instrumen penelitian terdiri dari data demografi (usia, paritas dan status perkawinan), the Utian Quality Of Life (UQOL) scale α 0,670 dan Menopause Rating Scale (MRS) α 0,84 yang sudah tervalidasi. Analisis data menggunakan Uji Chi-square atau qai-kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat gejala berkorelasi terhadap kualitas hidup perempuan usia lebih dari 45 tahun, sedangkan faktor usia, paritas, status tidak berkorelasi terhadap kualitas hidup namun menunjukkan gambaran karakteristik responden. Hubungan ini mengindikasikan dampak yang terjadi baik fisik maupun psikis pada perempuan usia diatas 45 tahun yang mengalami sindrom menopause, bahwa hasilnya diamati perempuan memiliki penurunan komponen mental dan fisik, yang mendekati apa yang mungkin dianggap bermakna secara klinis.
Decreased Anxiety of Pregnant Women with Endorphine Massage on the Preoperation of Sectio Caesarea Raden Nety Rustikayanti; Yulia Anugrah; Inggrid Dirgahayu; Tri Nur Jayanti; Cucu Rokayah
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 2 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.086 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i2.1273

Abstract

Maternal anxiety facing sectio caesarea that is not treated properly can cause physical and psychological changes that can eventually increase the work of sympathetic nerves and there will be an increase in heart rate, breath frequency, blood pressure, and in general reduce energy levels in patients to the detriment of patients. The purpose of this study was to determine the effectiveness of endorphine massage against sectio caesarea preoperative anxiety in primigravida mothers in the Central Surgery Room of Bandung City Hospital. The research design is a Quasi-Experiment using experimental groups and control groups. The population is 193 people. The samples used for each group were 18 people with a purposive sampling technique. Data collection was carried out using the Hospital Anxiety Depression Scale questionnaire. Data analysis used bivariate analysis in the form of the Wilcoxon test and the Mann Whitney test. The results of the study found that anxiety before the endorphine massage intervention was mostly moderate 14 people (77.8%) and after the intervention more than half were mild 12 people (66.7%). Before the deep breath relaxation intervention was mostly moderate 16 people (88.9%) and after the intervention more than half were moderate 13 people (72.2%). There is an effect of endorphine massage on anxiety (p-value 0.000 < 0.05). There is an effect of deep breath relaxation on anxiety (p-value 0.004 < 0.05). There is a difference in anxiety between the intervention of endorphine massage with deep breath relaxation and endorphine massage is more effective than deep breath relaxation (p-value 0.003 < 0.05). Endoprhine massage intervention can overcome anxiety problems because it can stimulate endorphine hormones which can provide a comfort effect. The conclusion was found that endorphine massage can reduce anxiety. Advice for hospitals can make endoprhine massage a standard operating procedure in dealing with anxiety problems of preoperative patients.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup pada Wanita Menopause di Indonesia: Systematic Review Tri Nur Jayanti; Raden Nety Rustikayanti; Inggrid Dirgahayu
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 3 No 2 (2022): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: October 2022
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v3i2.1213

Abstract

Menopause menyebabkan perubahan pada wanita. Perubahan tersebut dapat memengaruhi kualits hidup. Penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi kualitas hidup pada wanita menopause di Indonesia telah banyak dilakukan, namun belum ada penelitian yang menggambarkan topik tersebut secara komprehensif. Sistematik review ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pada wanita menopause di Indonesia. Sistematik review ini menggunakan pendekatan scoping review. Pencarian data dilakukan menggunakan search engine google scholar dengan kata kunci menopause, klimakterium, faktor-faktor, dan kualitas hidup sehingga didapatkan 188 artikel. Pemilihan artikel dilakukan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan dan penilaian kelayakan sehingga diperoleh 6 artikel yang dimasukkan ke dalam proses analisis. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pada wanita menopause di Indonesia antara lain tingkat pendidikan, status pekerjaan, paritas, daerah tempat tinggal, status pernikahan, aktivitas seksual, dukungan suami, lama menopause, riwayat penyakit, dan harga diri. Kualitas hidup pada wanita menopause di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, intervensi secara holistik dan komprehensif perlu dilakukan oleh tenaga kesehatan di berbagai tingkat pelayanan agar wanita dan lingkungannya lebih siap menghadapi perubahan saat menopause sehingga mereka mampu mempertahankan dan menigkatkan kualitas hidupnya.
Pengetahuan tentang penanganan pertama cedera olahraga pada siswa akademi sepak bola Sri Mulyati Rahayu; Maria Ulfah jamil; Inggrid Dirgahayu; Wempi Budiana; Herlina Husein; Diana Ulfah
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 3 No. 1 (2023): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v3i1.327

Abstract

Introduction: Football is a form of physical activity that can be played by both men and women. This sport is inseparable from the use of the feet which involve body structures such as joints and muscles. The problem that often occurs in soccer players is experiencing injuries that can occur to the ankles due to sprains or collisions between players. Serious injury can occur if there is a hard impact on the neck and head area. Sports injuries can cause disturbances in physical activity, psychology, and achievement. The solution to dealing with repetitive sports injuries is by providing education about the first treatment for soccer sports injuries. Purpose: To increase knowledge in the first handling of soccer sports injuries to students at the Ebod Jaya Football Academy and Cimahi FC. Methods: Descriptive with pre-test and post-test design. Population is 60 students, sample is 35 students, with purposive sampling technique. Results: The results obtained were that more than half of the respondents had insufficient knowledge about the first handling of soccer sports injuries before being given education (54%) and more than half of the respondents had sufficient knowledge about the first handling of soccer sports injuries after being given education (69%). Conclusion: Half of the respondents had sufficient knowledge about the first treatment for soccer sports injuries after being given education.   Keywords: Knowledge; First Handling; Injury; Football.   Pendahuluan: Olahraga sepak bola merupakan bentuk aktivitas fisik yang  bisa dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan. Olahraga ini tidak terlepas dari penggunaan kaki yang melibatkan struktur tubuh seperti sendi dan otot. Permasalahan yang sering terjadi pada pemain sepak bola adalah mengalami cedera yang dapat terjadi pada pergelangan kaki akibat terkilir atau benturan antar pemain. Cedera berat dapat terjadi jika ada benturan keras pada daerah leher dan kepala. Cedera olahraga dapat menimbulkan gangguan aktivitas fisik, psikis, dan prestasi. Solusi untuk mengatasi cedera olahraga berulang dengan diberikan edukasi tentang penanganan pertama cedera olahraga sepak bola.  Tujuan:  Untuk meningkatkan pengetahuan dalam penanganan pertama cedera olahraga sepak bola pada siswa Akademi sepak bola Ebod Jaya dan Cimahi FC. Metode: Deskriptif dengan pre-test dan post-test design. Populasi 60 siswa, sampel 35 siswa, dengan teknik purposive sampling. Hasil: Hasil yang didapatkan lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan kurang  tentang penanganan pertama cedera olahraga sepak bola sebelum diberikan edukasi (54%) dan lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan cukup tentang penanganan pertama cedera olahraga sepak bola setelah diberikan edukasi (69%). Simpulan: Setengah responden memiliki pengetahuan cukup tentang penanganan pertama cedera olahraga sepak bola setelah diberikan edukasi.
Upaya Peningkatan Kepatuhan Anak Sekolah Dasar terhadap Penerapan Protokol Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 R. Nety Rustikayanti; Tri Nur Jayanti; Cucu Rokayah; Richa Noprianty; Inggrid Dirgahayu; Asep Aep Indarna
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.742

Abstract

Pengumuman boleh digelarnya Pertemuan Tatap Muka di sekolah telah diiringi dengan penyelenggaran PTM Terbatas oleh beberapa sekolah di wilayah tertentu. Namun, rendahnya kepatuhan penerapan protokol kesehatan menyebabkan adanya temuan kasus terkonfirmasi positif selama PTM berlangsung, sehingga PTM dihentikan di beberapa sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan anak terhadap penerapan protokol kesehatan saat PTM Terbatas pada masa pandemi Covid-19. Kegiatan dilakukan secara offline di SDN 216 Sondariah (22 siswa) dan SDN 086 Cimincrang (32 siswa) melalui 3 tahapan, yaitu sosialisasi, edukasi, dan simulasi. Materi edukasi meliputi aktivitas-aktivitas sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan. Pre-test dan post-test menggunakan kuesioner dan tanya jawab dalam Focus Group Discussion (FGD) dilakukan sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Hasil pre-test, hasil tertinggi yaitu 80% terdapat pada pertanyaan tentang persiapan sebelum ke sekolah, aktivitas selama perjalanan ke sekolah, saat masuk ke gerbang sekolah, saat sedang dan setelah pembelajaran, sedangkan hasil terendah yaitu 30% terdapat pada pertanyaan aktivitas setelah pulang ke rumah dan cuci tangan. Hasil post-test, terdapat peningkatan menjadi 100% pada semua pertanyaan mengenai protokol kesehatan dari sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa kegiatan ini efektif meningkatkan pengetahuan tentang protokol kesehatan.