Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERSONAL HYGIENE EDUCATION SAAT MENSTRUASI SOLUSI PENINGKATAN KUALITAS HIDUP REMAJA DI MASA DEPAN Nuryaningsih Nuryaningsih; Heri Rosyati; Afra Hadiyani; Syafira Nurfajri Istiqomah
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6528

Abstract

ABSTRAKPersonal hygiene saat menstruasi menentukan kualitas hidup remaja puteri dimasa depan. Remaja puteri sangat rentan terkena infeksi pada organ reproduksi terutama saat menstruasi. Kondisi ini menuntut remaja puteri mendapatkan informasi yang tepat dan benar tentang personal hygiene saat menstruasi. Personal Hygiene Education saat menstruasi merupakan suatu kegiatan pemberian pendidikan kesehatan tentang upaya memelihara kesehatan diri terutama saat menstruasi. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan tentang cara membersihkan organ reproduksi ketika menstruasi pada orang tua siswa SDN 05 Marunda Kelas 6, Cilincing, Jakarta Utara. Metode yang dilakukan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu dengan menyebarkan kuesioner sebelum (pre test), pelaksanaan personal hygiene education saat menstruasi dan sesudah kegiatan (post test) sebagai bentuk evaluasi. Hasil pre test menunjukkan 6,7% orang tua kurang memahami cara melakukan personal hygiene saat menstruasi dan hasil post test menunjukkan peningkatan pengetahuan orang tua menjadi 86,7% tentang personal hygiene saat menstruasi. Kegiatan ini sangat didukung untuk dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Kata kunci: personal hygiene education saat menstruasi; sumber informasi; pengetahuan ABSTRACTPersonal hygiene during menstruation determines the quality of life of young women in the future. Teenage girls are very susceptible to infection in the reproductive organs, especially during menstruation. This condition requires young women to get the right and correct information about personal hygiene during menstruation. Personal Hygiene Education during menstruation is an activity to provide health education on maintaining personal health, especially during menstruation. The purpose of this community service is to raise knowledge about how to clean the reproductive organs during menstruation for parents of grade 6 students at SDN 05 Marunda, Cilincing, North Jakarta. The method used in this community service activity is by distributing questionnaires before (pre-test), implementing personal hygiene education during menstruation, and after activities (post-test) as a form of evaluation. The results of the pre-test showed that 6,7% of parents did not understand how to do personal hygiene during menstruation. Meanwhile, the results of the post-test showed an increase in the knowledge of parents to 86,7% about personal hygiene during menstruation. This activity is strongly suggested to be carried out sustainably. Keywords: personal hygiene education during menstruation; source of information; knowledge
HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP LAMANYA PENGELUARAN PLASENTA Heri Rosyati; Dina Sulviana Damayanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v11i1.1614

Abstract

Proses inisiasi menyusu dini antara ibu dan bayi dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi karena sangat bermanfaat merangsang pengeluaran oksitosin sehingga membantu involusi uterus dan mengendalikan pendarahan, membantu percepatan pelepasan plasenta, serta membentu percepatan pengeluaran ASI. Selain bermanfaat untuk ibu, inisiasi menyusu dini juga sangat bermanfaar bagi bayi karena dapat terhindar dari hipotermi, dan memperkuat bounding attachment ibu dan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusui dini terhadap lamanya proses pengeluaran plasenta di Puskesmas Sawah Besar. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pemdekatan cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 50 responden dengan jumlah sampel 33 responden ibu bersalin, teknik pengambilan sampel menggunakan sistem random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder (bulan September – Oktober 2021), analisi data menggunakan uji chi square. Hasil yang diperoleh sebanyak 28 responden ibu bersalin yang dilakukan inisiasi menyusu dini lama proses pengeluaran plasentanya
Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Kerja Sama Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dan Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Dina Sulviana Damayanti; Astrid Kizy Primadani; Dita Rahmaika Arumsari; Meli Deviana; Hirfaturrahmi Hirfaturrahmi; Revinel Revinel; Heri Rosyati; Nuryaningsih Nuryaningsih; Aning Subiyatin; Yuni Istiananingsih; Eva Nur Oktavia
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.6928

Abstract

: BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) dilakukan untuk memberikan imunisasi tambahan Campak/Measles-Rubela pada balita dan melengkapi dosis Imunisasi DPT-HB-Hib dan Polio yang sudah terlewat. Di Indonesia terdapat sekitar delapan ratus ribu anak beresiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak, rubella, polio, difteri, dan tetanus. Pemerintah Indonesia berupaya memulihkan cakupan yang hilang akibat gangguan kegiatan imunisasi selama pandemic COVID-19. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kesuksesan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dengan tercapainya cakupan imunisasi pada anak dan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, pada tanggal 12 Agustus 2022 kami dosen kebidanan bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat melaksanakan pemberian imunisasi  pada anak usia 9 bulan - 59 bulan di Posyandu dan tempat layanan vaksin yang telah ditetapkan oleh Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat. Selain pemberian imunisasi, sosialisasi, dan pemberian edukasi tentang Kesehatan anak juga dilakukan oleh para dosen kebidanan agar dapat meningkatkan cakupan imunisasi di daerah Jakarta Pusat. Hasil  dari  kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap sampai usia 9 bulan diberikan imunisasi untuk mengejar ketinggalannya, dan yang sudah lengkap imunisasi wajibnya sampai usia 9 bulan diberikan tambahan imunisasi campak/measles-rubela. Kegiatan ini sebagai upaya dari pemerintah dalam percepatan pencapaian eliminasi Campak dan Rubela melalui kegiatan pemberian  imunisasi  tambahan secara bertahap.BIAN (National Childhood Immunization Month) is held to provide additional Measles/Measles-Rubella immunization to toddlers and complete the missed DPT-HB-Hib and Polio immunization doses. In Indonesia, around eight hundred thousand children are at greater risk of contracting vaccine-preventable diseases such as measles, rubella, polio, diphtheria, and tetanus. The Indonesian government is working to restore coverage lost due to the disruption of immunization activities during the COVID-19 pandemic. This activity aims to support the success of the National Child Immunization Month (BIAN) by achieving immunization coverage in children and as a form of community service; on August 12 2022, we midwifery lecturers collaborate with the Sawah Besar District Health Center in Central Jakarta to carry out immunizations for children aged 9 months - 59 months at the Posyandu and the location of the vaccine service that the Sawah Besar District Health Center has determined Central Jakarta. In addition to immunizations, outreach and education about child health are also carried out by midwifery lecturers to increase immunization coverage in the Central Jakarta area. The results of this activity went well and smoothly; children who had not received complete immunization by the age of 9 months were given immunizations to catch up, and those who had completed their mandatory immunizations until the age of 9 months were given additional immunization against measles/measles-rubella. This activity is part of the government's efforts to accelerate the achievement of measles and rubella elimination by providing additional immunizations in stages.