Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MANAJEMEN PONDOK PESANTREN DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Pondok Pesantren Mambaul Ulum Kedungadem Bojonegoro) Shofiyullahul Kahfi; Ria Kasanova
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v3i1.2827

Abstract

Abstrak: Dunia dihebohkan dengan tersebarnya Pandemi Covid-19 yang menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia. seiring dengan kondisi dunia yang seperti ini, Pondok pesantren yang merupakan pendidikan tradisional karena mempunyai kekhasan tersendiri dalam sistem pendidikannya. Harus bisa mengatur dan mengelola dengan baik lembaganya, sebagai upaya pemeliharaan pesantren agar tetap survive di tengah masa pandemi ini. Lebih jauh pondok pesantren perlu mengadakan inovasi atau terobosan terkait tatakelola atau manajemen kepesantrenan seiring dengan kondisi yang dihadapi nya.  Pondok Pesantren Manbaul ulum Kedungadem Bojonegoro mengeluarkan kebijakan-kebijakan guna bertahan dalam masa pandemi. Adanya pandemi ini menyebabkan lemahnya kegiatan belajar mengajar, Administrasi kelembagaan ddan terguncangnya ekonoomi pesantren, Kegiatan belajar mengajar harus tetap dilakukan dengan metode pembelajaran online diantaranya, demi mengikuti arahan pemerintah tentang pencegahan penyebaran pandemi yang lebih luas, begitu juga perekonomian harus bertahan dan tetap stabil bahkan harus memanfaatkan peluang dan tantangan yang ada. Abstract:  The world was shocked by the spread of the Covid-19 Pandemic which spread throughout the world, including Indonesia. Along with world conditions like this, Islamic boarding schools are traditional education because they have their uniqueness in the education system. Must be able to properly organize and manage the institution, as an effort to maintain the pesantren to survive amid this pandemic. Furthermore, Islamic boarding schools need to make innovations or breakthroughs related to management or management of the pesantren in line with the conditions they are facing. Pondok Pesantren Manbaul ulum Kedungadem Bojonegoro issued policies to survive the pandemic. The existence of this pandemic has resulted in weak teaching and learning activities, institutional administration, and the economic shock of Islamic boarding schools. Teaching and learning activities must continue to be carried out using online learning methods including, to follow government directions on preventing the wider spread of the pandemic, as well as the economy must survive and remain stable and even have to take advantage of the opportunities and challenges that exist.
MEMAHAMI KONSEP NIAT DALAM BERIBADAH HINGGA ISTITHA’AH HAJI DALAM STUDI FIQH Rinwanto; Shofiyullahul Kahfi
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam Vol 13 No 2 (2019): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jt.v13i2.59

Abstract

Fiqih menawarkan sebuah jawaban yang beragam terhadap berbagai fenomena kehidupan masyarakat baik dalam peribadatan maupun dalam muamalah. Menurut Syekh Zainudin Al-Malibari di dalam kitab Mandhûmatu Hidâyatil Adzkiyâ’ ilâ Tharîqil Auliyâ’, di mana kitab ini diberi penjelasan oleh Sayid Bakri Al-Makki dalam kitab Kifâyatul Atqiyâ’ wa Minhâjul Awliyâ’, bahwa ada 3 (tiga) ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap orang Muslim dengan kewajiban fardlu ‘ain. Ketiga ilmu itu adalah ilmu yang menjadikan ibadah menjadi sah, ilmu yang mengesahkan aqidah, dan ilmu yang menjadikan hati bersih. Dalam kitab itu Al-Malibari menuturkan: وعقيدة ومزكي القلب اصقلا وتعلمن علما يصحح طاعــة واعمل بها تحصل نجاة واعتلا هذا الثلاثة فرض عين فاعرفن Pelajarilah ilmu yang mengesahkan ketaatan mengesahkan aqidah serta mensucikan hati Ketiganya ini fardlu ain hukumnya, ketahuilah amalkanlah, maka terwujud keselamatan dan kehormatan Inilah tiga ilmu yang setiap orang Islam wajib mempelajarinya. Ilmu yang menjadikan sahnya ibadah kepada Allah adalah ilmu fiqih yang membahas tentang bagaimana semestinya seorang Muslim beribadah kepada Allah. Sebagai contoh, setiap Muslim wajib mempelajari ilmu tentang bagaimana caranya shalat yang benar dan baik. Juga ia wajib mempelajari berbagai ilmu yang berkaitan dengan keabsahan shalat, seperti caranya bagaimanakah niat dalam beribadah, tata cara dan sarana yang digunakan untuk bersuci, cara mensucikan berbagai macam najis, bertayamum, beristinja dan lain sebagainya. Seorang Muslim juga wajib mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ibadah-ibadah lain seperti puasa, zakat, haji dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu ini fardlu ain hukumnya untuk dipelajari mengingat amalan seseorang yang tidak didasari dengan ilmu maka amalan yang dilakukannya itu menjadi batal, tak diterima. Sebagaimana dituturkan Ibnu Ruslan dalam kitab Zubad: وكل من بغير علم يعمل أعماله مردودة لا تقبل Setiap orang yang beramal tanpa ilmu Maka amalnya tertolak, tak diterima Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode kepustakaan.Yaitu dengan membaca, memahami, dan menyimpulkan data-data yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang bisa diakses.
PEMBAHASAN FIQIH WANITA DALAM PERSPEKTIF MAŻHAB SYAFI’IY DI PONDOK PESANTREN Shofiyullahul Kahfi; Yudi Arianto
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam Vol 14 No 1 (2020): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jt.v14i1.69

Abstract

Ada begitu banyak alasan mengapa dibutuhkan kajian khusus tentang fiqih wanita. Salah satunya yaitu karena Allah SWT menciptakan wanita berbeda dengan laki-laki, baik secara fisik maupun psikis. Dan pada akhirnya syariat atau hukum-hukum yang Allah SWT turunkan kepada manusia juga banyak yang berbeda antara wanita dan laki-laki. Misalnya dalam permasalahan wanita saat menjadi saksi, dimana ketika seorang wanita menjadi saksi maka kesaksian tersebut dalam fiqih harus diperkuat dengan wanita lainnya. Sehingga jika wanita menjadi saksi dalam fiqih maka setidaknya dibutuhkan minimal dua wanita sebagai saksi, Itulah satu diantara sekian banyak alasan, begitu juga wanita secara psikis memang tidak bisa disamakan dengan psikis atau kejiwaan laki-laki. Hal tersebut menjadikan dalam Fiqih psikis wanita dan laki-laki mempunyai peran serta fungsi yang sangat berbeda dari keduanya. Dan dalam lingkup Mażhab Sya>fi’iy yang kita anut di Indonesia, ada beberapa rangkaian hukum yang khusus berlaku bagi wanita, yang perlu dibahas secara detail oleh para santri khususnya pembahasan di Pondok Pesantren.
SISTEM PENDIDIKAN ISLAM PADA SURAU DAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL ISLAMIYAH TUBAN Much.Machfud Arif; Emi Nur Sa’diyah; Shofiyullahul Kahfi
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam Vol 16 No 2 (2022): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jt.v16i2.654

Abstract

Perkembangan pendidikan Islam ditandai dengan kemunculan pesantren dan madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam. Kehadian pesantren tidak dapat dipisahkan dari tuntutan umat. Oleh karena itu, pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat di sekitarnya sehingga keberadaannya di tengah-tengah masyarakat tidak menjadi terasing. Dalam waktu yang sama segala aktivitas yang dilakukan di pesantren mendapat dukungan dan apresiasi penuh dari masyarakat. Sejarah pondok pesantren merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah pertumbuhan masyarakat Indonesia. Hal itu dapat dibuktikan bahwa sejak kurun kerajaan Islam pertama di Aceh dalam abad-abad pertama Hijriyah, kemudian di kurun Wali Songo sampai permulaan abad 20. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan yaitu berdasarkan hasil data serta informasi yang saya peroleh dapat ditarik kesimpulan bahwa pondok pesantren Hidayatul Islamiyah Sumberagung Tuban bersifat dinamis/berkembang dari waktu kewaktu, tidak bersifat statis. Metode diterapkan yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi, nasehat, teladan, kisah-kisah dan pembiasaan. Kemudian para santri juga diberi tugas untuk mamakiah. Sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat, dimana metode ini diterapkan berdasarkan kondisi bahwa santri perlu mendapatkan pengetahuan umum bersifat nyata namun masih dalam konteks menambah pengetahuan yang ada kaitannya dengan ilmu agama. jenjang pendidikan dalam pesantren tidak dibatasi seperti dalam lembaga-lembaga pendidikan yang memakai sistem klasikal. Umumnya, kenaikan tingkat seorang santri didasarkan isi mata pelajaran tertentu yang ditandai dengan tamat dan bergantinya kitab yang dipelajarinya. Apabila seorang santri telah menguasai satu kitab atau beberapa kitab dan telah lulus ujian (imtihan) yang diuji oleh kiainya, maka ia berpindah kekitab lain yang lebih tinggi tingkatannya. Jelasnya, penjenjangan pendidikan pesantren tidak berdasarkan usia, tetapi berdasarkan penguasaan kitab-kitab yang telah ditetapkan dari paling rendah sampai paling tinggi.
Manajemen Dakwah Pondok Pesantren (Pendidikan Tradisional) Shofiyullahul Kahfi; Emi Fahrudi
ASWALALITA: Journal of Da'wah Management Vol 2 No 02 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren as representatives of institutions that foster the community, are expected to prepare a number of community development plans, as well as to improve the internal quality of Islamic boarding schools as well as to improve the external quality of the community. In order to carry out his da'wah to apply the teachings of amar ma'ruf and nahi munkar. Da'wah cadres or santri need to get coaching, guidance and counseling through traditional Islamic boarding schools which are fostered by a kyai and their ustadz, especially those relating to cognitive, psychomotor behaviors in terms of the process of teaching and learning activities such as the implementation of teaching practices, Bahtsul Masail activities, book deliberations, khitobah, sending students to the prayer room or mosque around The path of da'wah is very broad, long and unpredictable the difficulties in it. Therefore, the students or candidates who are recruited for da'wah who will pass this way should do a lot of things to get professionally prepared. Because the challenges in preaching are very broad, good da'wah management is needed. Da'wah management is a series of processes that run continuously in regulating or regulating da'wah activities so that they run according to plan and on target. The optimal achievement of da'wah goals can only be realized by organizing da'wah activities.
OPTIMALISASI MEDIA DAKWAH DIGITAL BAGI KOMUNITAS MUSLIM: PENDEKATAN EDUKASI Kahfi, Shofiyullahul; Za’im Muhibbullah, Muhammad
ASWALALITA: Journal of Da'wah Management Vol 3 No 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Department of Da'wah Management, Faculty of Da'wah, IAINU Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Optimization of Digital Da'wah Media with an Educational Approach for the Muslim Community is an important effort to enhance understanding and engagement with Islamic teachings in the digital era. This study aims to analyze various strategies and content used in digital da'wah media to achieve educational objectives. The methodology employed is a qualitative approach with Library Research. The analyzed data includes types of content, delivery formats, and user interactions with the content. The results indicate that content on social media in the form of videos, infographics, and educational articles has a high appeal and can significantly enhance audience understanding, particularly among the youth. Additionally, the use of simple language and engaging presentation contributes to the effectiveness of message delivery. The conclusion of this study emphasizes that the optimization of digitalda'wah media with an educational approach can strengthen the understanding of Islamic teachings and encourage active participation within the Muslim community. Therefore, da'wah managers need to continuously innovate in creating relevant and engaging content to reach a broader audience.
Metode Dakwah Melalui Lembaga Masjid Studi Kasus Masjid Al-Muttaqin Tuban Kahfi, Shofiyullahul; Rahmat Albustomi, Abdul
ASWALALITA: Journal of Da'wah Management Vol 4 No 1 (2025): MARCH
Publisher : Department of Da'wah Management, Faculty of Da'wah, IAINU Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The method of preaching is an effective way to explain strategically identified preaching. In this case, preaching in the mosque is not only limited to Friday sermons or sermons, but also involves various activities that can strengthen faith and increase religious knowledge of Muslims. Linguistic definition of technique The term "method" comes from Greek and is a mixture of the words "meta" (through) and "hodos" (path). In English, it means "method." In Arabic, "method" is called "tariq", while in German, "methodicay" means "path". Al-Muttaqin Mosque is located in a rural area and is one of the most famous mosques in the area. This mosque has quite complete facilities, including a main prayer room, a study room, and a fairly large parking lot. Overall, da'wah through the mosque institution, especially in the Al-Muttaqin Mosque, shows that the mosque is not only a place of worship, but also a center for social and educational activities that are very important in forming a better Muslim community, both in terms of spirituality and social.
Kajian Fikih dan Kesejahteraan Psikologis: Implementasi Nilai Fatawa Nawawi dalam Kehidupan Santri Ponpes Al Harun Gresik Muhibbullah, Muhammad Zaim; Kahfi, Shofiyullahul; Al Kamil, Moh. Arvany Zakky
ABDIMASY: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Juni
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52431/abdimasy.v4i1.3957

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan mengintegrasikan nilai-nilai fikih klasik dalam kitab Fatawa Nawawi dengan pendekatan psikologi Islam guna membangun kesejahteraan psikologis santri di Pondok Pesantren Al Harun Gresik. Melalui pendekatan tematik, interaktif, dan reflektif, kegiatan ini menyasar pada peningkatan ketahanan mental, spiritualitas, dan sikap hidup positif para santri. Materi yang dikaji mencakup konsep sabar, syukur, tawakkal, tazkiyatun nafs, hingga adab sosial seperti menjaga lisan dan menjauhi ghibah. Kegiatan dilaksanakan selama 20 hari melalui metode halaqah, diskusi terbimbing, refleksi bersama, serta integrasi dengan prinsip-prinsip psikologi Islam. Hasilnya menunjukkan perubahan signifikan pada pemahaman santri terhadap fikih sebagai sarana pemulihan jiwa dan pembentukan karakter. Santri mengalami peningkatan dalam hal kesadaran spiritual, pengelolaan stres, komunikasi yang etis, dan keseimbangan antara ibadah lahiriah dan kebahagiaan batin. Program ini juga berdampak pada institusi, di mana Ponpes Al Harun kini memiliki model kajian turats yang lebih hidup dan aplikatif. Selain itu, program ini membuka peluang replikasi di pesantren lain yang memiliki semangat pengembangan integratif antara keilmuan Islam klasik dan pendekatan kesejahteraan psikologis modern.