Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STARTER SYSTEM LEARNING MEDIA TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IN VOCATIONAL SCHOOL Suyitno Suyitno; Yusri bin Kamin; Nurma Amri Lukman; Widiyatmoko Widiyatmoko; Dwi Jatmoko; Aci Primartadi
Jurnal Kependidikan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v5i2.44847

Abstract

This study aimed to develop the starter system’s learning media on a motorcycle and analyze the effect on students’ learning outcomes. This developmental research used the 4D model. Experts, teachers, and students were involved in validating the product’s content and feasibility. Quasi-experimental was applied to test the effect of using media on 14 students of the eleventh grade of automotive engineering expertise as an experimental class and 14 students as a control class. The data were collected using questionnaires and tests, then analyzed using an independent t-test. The results show that the learning media for the starter system stand on a motorcycle is feasible for learning. Based on the expert judgment, media have been declared good media, and students showed their interest in using the media. There was a significant difference in students’ learning outcomes that use and without media use.
Pendampingan Budaya Ringkas, Rapi, Resik, Rawat Rajin (5R) Bagi Peningkatan Efisiensi di Bengkel Pembina Purworejo Widiyatmoko Widiyatmoko; Mike Elly Anitasari
Surya Abdimas Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v6i2.1798

Abstract

Tujuan dari pengabdian masyarakat pada bengkel Pembina yaitu membantu efisinsi kerja di bengkel dengan edukasi pelaksanaan budaya Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin (5R). Mitra pengabdian masyarakat di bengkel pembina adalah mekanik, tenaga admin, dan pemilik atau pimpinan bengkel. Kegiatan pendampingan budaya (5R) di bengkel pembina dilaksanakan selama 3 hari dan dibagi 3 tahapan yaitu: 1) Evaluasi pengelolaan bengkel yang sedang dijalankan; 2) Edukasi dan Pendampingan Budaya 5R; 3) Evaluasi Pelaksanaan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini menekankan pada penyampaian pengetahuan, informasi atau edukasi kepada warga bengkel tentang budaya 5R dan pendampingan pelaksanaan 5R dibengkel Pembina. Hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan di bengkel pembina purworejo dapat diuraikan dalam indikator sebagai berikut: 1) Hasil evaluasi pengeloaan bengkel pembina didapatkan data bahwa bengkel belum dikelola dengan baik, khususnya dalam pelaksanaan konsep atau budaya 5K sehingga efisiensi kerja tidak dapat dicapai; 2) Edukasi penyampaian informasi, wawasan atau edukasi tentang budaya 5R dapat dilaksanakan dengan baik dan mendapatkan respon yang positif dari pihak bengkel, sehingga warga bengkel mendapatkan peningkatan pemahaman dan wawasan tentang budaya 5R. Adapun pendampingan untuk pelaksanaan atau peneraparan budaya 5R yang meliputi aspek Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin, secara umum dapat dilaksanakan dibengkel pembina secara bertahap. 3) hasil evaluasi atau monitoring di bengkel pembina terkait dengan pelaksanaan budaya 5R bagi peningkatan efisiensi kerja yang meliputi Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin secara umum terdapat progres yang baik. Artinya kondisi bengkel lebih rapi atau tertata, bersih, nyaman dan lebih kondusif untuk pelaksanaan kerja dari sebelumnya.
Penyuluhan Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor Injeksi di Desa Pundensari Kecamatan Purwodadi Widiyatmoko Widiyatmoko; Mike Elly Anitasari
Surya Abdimas Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v3i1.318

Abstract

The purpose of activity is to provide community knowledge about the maintenance and repair of injection motorcycle, and developing the skills and creativity. these activities are related to automotive. The object is automotive community service; teenager, youth in Pundensari with 19 participants. The problem is to solve three stages; preparation, implementation, and evaluation. In preparation phase, the problem is carried out by analyzing the problem and need. The second stage, implementation, it is divided into several sessions; opening, coaching of brief theory, and interactive discussion. The method is the coaching material about how to maintain and repair injection motorcycles by discussions, interactive discussion about problems in injection motorcycle. The third is evaluation by listening the audience. The results can be described in the following indicators: 1) The implementation is conducive, good, and smooth, 2) Based on the result of feedback from the participants, it is found that this activity is needed by the participants as well. It is important and economic because of the long distance from Pundensari the official center of service and maintenance both Honda and Yamaha, 3) Participants got new knowledge about how to care and repair Injection motorcycle.
EDUKASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN SEPEDA MOTOR MATIC DI DESA SANGUBANYU PURWOREJO Widiyatmoko; Dwi Jatmoko; Mike Elly Anitasari; Ari Fajar Isbakhi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 6: Nopember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i6.3470

Abstract

Kegiatan edukasi perawatan dan perbaikan sepeda motor matic mempunyai tujuan agar masyarakat pengguna sepeda motor matic di desa sangubanyu memiliki pengetahuan dan informasi tentang perawatan dan perbaikan sepeda motor matic baik yang dilakukan secara mandiri atau dilakukan dibengkel secara tepat. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan persiapan, proses pelaksanaan, dan refleksi kegiatan. Proses persiapan dilakukan dengan diskusi dengan pamong desa dan karang taruna di Desa Sangubanyu. Dari hasil diskusi selanjutnya dibuat kesepakatan atau perjanjian kerja sama antara program studi pendidikan teknik otomotif dengan perangkat atau pamong desa Sangubanyu. Setelah kesepakatan perjanjian kerjasama dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan yang diikuti oleh 18 orang pemuda. Setelah selesai kegiatan edukasi perawatan dan pemeliharaan sepeda motor matic dilanjutkan dengan tahap refleksi. Hasil akhir dari kegiatan pengabdian edukasi perawatan sepeda motor adalah peserta mendapatkan tambahan pengetahuan dan informasi terkait dengan cara melakukan perbaiki dan perawatan khususnya sepeda motor matic yang dapat dilaksanakan secara mandiri atau dengan melakukan perbaikan dan perawatan dibengkel secara tepat sesuai dengan pedoman perawatan dan perbaikan dari pabrikan. Hasil analisis dari angket refleksi kegiatan adalah sebagai berikut: 1) Pemahaman pemateri tentang materi perawatan dan perbaikan sepeda motor matic didapatkan skor 90 persen, 2) Manfaat materi kegiatan yang disampaikan mendapatkan skor 85 persen, 3) Tingkat rasa senang atau kepuasan peserta dalam kegiatan mendapatkan skor 90 persen. Berdasarkan data refleksi kegiatan pengabdian, disimpulkan bahwa pelaksanaan pengabdian mendapatkan respon yang baik, berharap ada tindak lanjut kegiatan edukasi dengan simulasi atau praktek secara langsung.
Effect of Changing Primary Fixed Sheave Angle and Roller Weight on Torque, Power, Top Speed, and Acceleration on Matic Motorcycles Widiyatmoko; Arfan Ishartanto; Mike Elly Anitasari; Ma’rifat Al Hakim; Khoirul Mu'allif
Jurnal E-Komtek Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/e-komtek.v6i2.1060

Abstract

This study aimed to determine the effect of angle changes on the primary fixed sheave and roller mass on torque, acceleration, engine power, and top speed of automatic motorcycles. This type of research is experimental research. The subjects in this study were 125 cc automatic motorcycles modified at the angle of the primary fixed sheave and the mass of the rollers. The angles of change were 14.5Ëš, 13.5Ëš, and 12.5Ëš; while the change in roller mass was 14, 13, and 12 grams. The testing began with tuning up the motorbike, then installing the fixed sheave and roller primary units that have been modified to the CVT (Continuously Variable Transmission) primary drive for further testing, and collecting the data using a dyno test tool. The results of this study show that: 1) Changes made to the primary drive pulley, especially to changes in the angle of the Primary fixed sheave and the weight or mass of the roller with the application simultaneously affect the torque, acceleration, engine power, and top speed of automatic motorbikes; 2) changing the angle of the primary fixed sheave (13.5Ëš) with the application of a roller weight of 13 grams can increase the maximum speed (top speed) by 0.4 (Kph) compared to the standard ones; 3) the increase in power and torque resulting from changes in the primary fixed sheave and the weight of the rollers applied at the same time do not significantly increase top speed and acceleration. Conversely, low power and torque do not necessarily reduce the top speed and acceleration of automatic motorcycles.
Meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan metode project based learning Aci Primartadi; Suyitno Suyitno; Widiyatmoko Widiyatmoko; Arief Kurniawan; Yosep Efendi
Jurnal Taman Vokasi Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/jtvok.v10i2.13470

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui bagaimana peningkatan keaktifan siswa kelas XI pada mata pelajaran pemeliharaan chasis dan pemindah tenaga kendaran ringan melalui model Project Based Learning di SMK Pembaharuan Purworejo. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, observer dan guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan berupa 1) observasi, 2) tes unit kerja dan 3) dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model project based learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas XI TKRO SMK Pembaharuan Purworejo. Hal ini terbukti dengan meningkatnya presentase keaktifan belajar siswa pada siklus I sebesar 61,15%. Sedangkan pelaksanaan siklus II presentase keaktifan siswa menjadi 80,12% dengan kualifikasi kualitas presentase keaktifan belajar siswa “tinggi”. Penelitian ini dihentikan pada siklus II karena berdasarkan hasil penelitian pada siklus II, telah berhasil mencapai indikator keberhasilan yaitu minimal 76% pada presentase keaktifan belajar siswa sehingga tidak dilakukan tindakan siklus III.
Penguatan Legalitas Usaha (Perijinan Usaha dan Sertifikasi Halal) untuk UMKM Desa Ketosari Widiyatmoko W; Yunita Puji Lestari; Akib Fathur Rohman
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 11 (2024): February
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10694049

Abstract

Perizinan adalah adanya kepastian hukum perlindungan kepentingan umum, pencegahan kerusakan, pemerataan distribusi barang tertentu dan aktivitas tertentu. program pengabdian masyarakat yang kami ambil adalah seminar legalitas usaha bagi para pelaku UMKM yang ada di Desa Ketosari. Program seminar legalitas usaha ini diupayakan dapat menambah pengetahuan dalam pengetahuan dalam pentingnya memiliki surat izin usaha bagi para pelaku UMKM. Metode pelaksanaan ini dilakukan dengan memberikan informasi dalam bentuk seminar atau sosialisasi terkait legalitas usaha sebagai upaya perlindungan hukum UMKM. Dengan melakukan pencarian data dan informasi dari pemerintah desa Ketosari. Pada dasarnya kegiatan ini dibagi dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pada tahapan persiapan merupakan tahapan menganalisis permasalahan yang terjadi di masyarakat terkait legalitas usaha.Pelaksanaan sosialisasi legalitas usaha pada tanggal 24 Januari 2024. Sebelum acara tersebut dilaksanakan seluruh anggota KKN 41 Universitas Muhammadiyah Purworejo melakukan brifing singkat untuk memastikan anggota dapat melaksanakan sesuai pembagian. Dalam pemaparan materi di jelaskan menggunakan Power Point dan di terangkan oleh pemateri yang kami undang yaitu Bapak Heri Akhtifudin dan dilanjutkan dengan pendataan persyartan pembuatan NIB.Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan seminar Penguatan Legalitas Usaha ini, menarik kesimpulan bahwasannya Tingkat pengetahuan tentang pengurusan legalitas usaha di desa Ketosari masih tergolong rendah. Oleh karena itu, dengan adanya seminar yang telah dilaksanakan dapat menambah pentingnya penguatan legalitas usaha bagi para pelaku UMKM.
PELATIHAN SAFETY RIDING SEBAGAI LANGKAH KEAMANAN PELAJAR BERKENDARA Suyitno Suyitno; Dwi Jatmoko; Aci Primartadi; Istya Ayu Ardiyanti; Widiyatmoko Widiyatmoko; Basuki Basuki; Yuli Widiyono
Jubaedah : Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Indonesian Journal of Community Services and School Education) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Jubaedah)
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jub.v3i1.117

Abstract

Safety riding is a safe driving behavior that can help to avoid traffic accidents. The purpose of safety riding is to increase rider awareness of all possibilities that may occur while driving. The stages of implementing this activity include: 1) Program needs analysis, 2) Activity planning. There have been several preparations made including intensive coordination with related local residents, the location of the program activities, and the time of program implementation. Everything is done by making a schedule to facilitate the implementation of further activities., 3) Implementation of activities by exposing safety riding material about driving safely and comfortably. Based on the results that have been carried out from planning, implementation to evaluation, it can be stated that community service activities are going well. From the results of the user questionnaire 1) Mastery of resource materials with a percentage score of 87 percent, 2) Timeliness of activities with a percentage score of 85 percent, 3) Material utilization with a percentage score of 95 percent, and 4) Participant satisfaction with a percentage score of 97 percent. Likewise with the results of the questionnaire the response of the participants averaged more than 75 percent. This shows that the activity went very well and satisfied the participants