Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pelatihan Pemberdayaan Kelembagaan Petani Menuju Pengembangan Kewirausahaan Sosial bagi Gapoktan se-Kabupaten Solok Selatan Ferdhinal Asful; Dwi Evaliza; Rina Sari; Yonariza Yonariza; Ira Wahyuni Syarfi; Reflinaldon Reflinaldon; Syofyan Fairuzi
Warta Pengabdian Andalas Vol 23 No 1 (2016): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelembagaan petani sebagai penggerak bagi pembangunan pertanian pada umumnya dan pengembangan agribisnis kreatif pada khususnya, ternyata masih belum mampu beradaptasi secara optimal dengan dinamika pembangunan pertanian. Sehingga peluang-peluang yang sebenarnya ada, baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya ekonomi produktif, ternyata belum mampu dimanfaatkan. Kondisi ini cenderung terjadi merata di organisasi atau lembaga petani, termasuk di Kabupaten Solok Selatan. Sebagai kabupaten yang kaya dengan potensi sumberdaya alam, maka sudah sewajarnyalah organisasi dan lembaga petani mampu beradaptasi dan memanfaatkan berbagai peluang secara kreatif dan inovatif. Muara dari semuanya adalah terwujudnya kemandirian petani. Kegiatan ini pada dasarnya memuat 3 (tiga) tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memotivasi petani agar mampu berinisiatif dan melakukan inovasi dalam: (1) mengoptimalkan pemanfaatan berbagai peluang, (2) mengenali dan menata organisasi/ lembaga yang berorientasi kewirausahaan sosial, (3) tata administrasi dan manajemen organisasi petani, khususnya perencanaan keuangan/analisa finansial usaha, serta (4) melakukan pemasaran komoditi pertanian yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan di dalam dan luar ruangan ini adalah metode ceramah, tanya jawab, serta penerapan metode partisipasi yang terdiri dari : (1) metode RRA, (b) metode ZOPP, serta (c) metode FGD. Kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut: (1) tercapainya target jumlah peserta sejumlah 90 %, (2) Tercapainya target tingkat partisipasi penuh stakeholders sejumlah 90 %, (3) Tercapainya target pemahaman peserta terkait materi yang dipresentasikan sejumlah 80%, serta (4) Tercapainya target keterampilan peserta terkait materi pengabdian sejumlah 70%.
Efektivitas Peran Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Banda Tangah Daerah Irigasi (DI) Banda Pamujaan dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi Tersier di Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok Yuri Gita Putri; Yuerlita Yuerlita; Ferdhinal asful
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 2, No 2 (2020): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v2i2.229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi peran P3A Banda Tangah dalam mengelola jaringan irigasi tersier di Kecamatan Lubuk Sikarah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam dengan informan kunci, dan survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas peran P3A Banda Tangah dalam pengelolaan jaringan irigasi tersier dalam kategori tinggi yakni dengan skor 50,83. Hal ini karena P3A Banda Tangah menjalankan perannya dengan baik, mulai dari operasi jaringan irigasi, pemeliharaan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi dan penanganan konflik. Faktor faktor efektivitas peran P3A Banda Tangah yaitu kepemimpinan P3A dengan skor 14,43, waktu pertemuan P3A dengan skor 7,07, fungsi tugas P3A dengan skor 2,63, tingkat penguasaan materi oleh PPL dengan skor 8,43 dan tingkat karya PPL dengan skor 5,7. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, terdapat 3 faktor yang berpengaruh signifikan terhadap efektivitas peran P3A Banda Tangah yaitu kepemimpinan P3A, waktu pertemuan P3A dan tingkat penguasaan materi oleh penyuluh. Peneliti memberikan saran, untuk peran P3A dalam  pemeliharaan jaringan diharapkan P3A mampu menyediakan papan peringatan untuk tidakan pencegahan di sekitar jaringan irigasi agar petani mampu menjaga kebersihan jaringan irigasi dan untuk kegiatan kegiatan yang diadakan oleh P3A, pengurus dan petani anggota diharapkan mampu meningkatkan partisipasi /keikutsertaannya agar efektivitas peran P3A dapat tercapai optimal.
Analisis Perencanaan dan Implementasi Tekonologi Inovatif pada Program Nagari Model Kelapa di Nagari Koto Baru Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman Ronny Afrinandos; Nuraini budi astuti; Ferdhinal asful
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 1 (2019): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i1.186

Abstract

Pembangunan pertanian secara berkelanjutan tidak dapat dilaksanakan hanya oleh petani sendiri.Setiap upaya pembangunan dan pengembangan pertanian memerlukan rencana sebagai acuan pelaksanaan pembangunan.Pelaksanaan program pengembangan kawasan sentra kelapa di Sumatera Barat dengan pendekatan wilayah pedesaan berbasis agribisnis melalui Program Nagari Model Kelapa.Nagari Koto Baru Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman adalah salah satu nagari yang termasuk dalam program pembangunan “Nagari Model Kelapa”.tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses penyusunan perencanaan Program Nagari Model Kelapa dan implementasi teknologi inovatif pada Nagari Model Kelapa di Nagari Koto Baru. Penyusunan perencanaan Program Nagari Model Kelapa (NMKe) telah dilakukan dan disusun dalam bentuk buku “Rancang Bangun Pembangunan Nagari Model Kelapa” pada tahun 2015 meliputi 3 kegiatan. Berdasarkan Rancang Bangun Nagari Model Kelapa Kenagarian Koto Baru Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman, terdapat 4 kegiatan yang sudah dilakukan mulai pada tahun 2016-2018.Kata Kunci: perencanaan pembangunan nagari, model kelapa, teknologi inovatifSustainable agricultural development cannot be carried out only by the farmers themselves. Every agricultural development and development effort requires a plan as a reference for the implementation of development. The implementation of the coconut center area development program in West Sumatra with an agribusiness-based rural area approach through the Nagari Model Coconut Program. Nagari Koto Baru District Padang Sago Padang Pariaman Regency is one of the nagari included in the "Nagari Model Coconut" development program. The purpose of this study is to describe the process of planning the Nagari Model Coconut Program and the implementation of innovative technology in the Nagari Model Coconut in Nagari Koto Baru. The planning of the Nagari Model Coconut Program (NMKe) has been carried out and compiled in the form of a book "Design and Development of the Nagari Model Coconut Development" in 2015 covering 3 activities. Based on the Nagari Design Model of Koto Baru Kenagarian Coconut Model, Padang Sago Subdistrict, Padang Pariaman District, there are 4 activities that have been carried out starting in 2016-2018.Keywords: development planning, coconut model village, innovative technology
Perspektif Kewirausahaan Sosial dalam Kelompok Usaha Nata de Coco Sejahtera Mandiri di Nagari Balai Baiak III Koto, Kabupaten Padang Pariaman Helmy Gusriani; Ferdhinal Asful; Zulvera Zulvera
Jurnal Pertanian Khairun Vol 2, No 1: (Juni 2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpk.v2i1.6282

Abstract

This study aims to describe the application of social entrepreneurship elements and describe the canvas business model for social entrepreneurship development in the Nata de Coco Sejahtera Mandiri business group. This research was conducted for 1 month (July-August 2022). This type of research is descriptive qualitative using the case study method. The data used are primary data and secondary data obtained through observation, in-depth interviews and documentation. For the first objective, the data was analyzed using the Miles and Huberman data analysis model and for the second objective it was analyzed descriptively qualitatively, then an assessment of the social benefits of the program was carried out using the Social Return of Investment (SRoI) method. The results of this study indicate that the elements of social entrepreneurship have been implemented by the Nata de Coco Sejahtera Mandiri business group in the form of social values, civil society, innovation and economic activity, but have not optimally provided benefits. Nine elements in the business model canvas for social entrepreneurship development have been implemented consisting of customer segmentation, value proposition and social value, channels, customer relationships, revenue streams and community reinvestment, key activities, key resources, key partners, and cost structure, but not yet optimal. Based on the SRoI assessment of the Nata de Coco Sejahtera Mandiri business group, it can be concluded that the benefits generated are 1:0.03, meaning that social entrepreneurship activities have not been able to create sustainability benefits for stakeholders and have not been able to create social business independence, because the resulting SRoI ratio is less than 1 (1). We recommend that the Nata de Coco Sejahtera Mandiri business group optimize the management of environmental aspects by managing liquid waste from the production of Nata de Coco produced, increasing the participation of local residents and increasing the scale of social business.Keywords : Social Entrepreneurship, Nata de Coco, SRoI
Assistance in the Cultivation of Stingless Bees and the Development of Derivative Products in Sungkai Green Park Ecotourism Henny Herwina; Jasmi Jasmi; Eli Ratni; Afifah Putri; Atiqoh Rinjani Utami; Atthoriq Fauzan; Miftahul Ilmi; Ferdhinal Asful
Warta Pengabdian Andalas Vol 31 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.31.2.343-352.2024

Abstract

The practice of cultivating Galo-galo bees has been steadily developing each year in West Sumatra. All parts of the Galo-galo bee, from honey to propolis, can be effectively utilized to produce commercial products, thereby enhancing the community's economy. Community service activities at Sungkai Green Park Ecotourism (ESGP) in Lambung Bukit Village, Padang, assist the community in cultivating Galo-galo bees. These activities involved providing colonies, conducting socialization sessions, offering mentoring and discussions, and collecting data on local plants and insects. Additionally, knowledge regarding the use and processing of honey and propolis was shared. These community service activities, conducted from September to December 2023, have had a positive impact, particularly on the community around the ESGP area. This aligns with the goal of the initiative, which is to provide education and hands-on practice in Galo-galo bee cultivation.
Assistance in the Cultivation of Stingless Bees and the Development of Derivative Products in Sungkai Green Park Ecotourism Henny Herwina; Jasmi Jasmi; Eli Ratni; Afifah Putri; Atiqoh Rinjani Utami; Atthoriq Fauzan; Miftahul Ilmi; Ferdhinal Asful
Warta Pengabdian Andalas Vol 31 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.31.2.343-352.2024

Abstract

The practice of cultivating Galo-galo bees has been steadily developing each year in West Sumatra. All parts of the Galo-galo bee, from honey to propolis, can be effectively utilized to produce commercial products, thereby enhancing the community's economy. Community service activities at Sungkai Green Park Ecotourism (ESGP) in Lambung Bukit Village, Padang, assist the community in cultivating Galo-galo bees. These activities involved providing colonies, conducting socialization sessions, offering mentoring and discussions, and collecting data on local plants and insects. Additionally, knowledge regarding the use and processing of honey and propolis was shared. These community service activities, conducted from September to December 2023, have had a positive impact, particularly on the community around the ESGP area. This aligns with the goal of the initiative, which is to provide education and hands-on practice in Galo-galo bee cultivation.