Zulvera
Kampus Unand Limau Manis, Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi.

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivtas Kelompok Tani Kopi Arabika Di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Joni Pardilo; Asmawi; Zulvera
Jurnal Niara Vol. 13 No. 1 (2020)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.201 KB) | DOI: 10.31849/niara.v13i1.4090

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study was to determine 1) How far the level of effectiveness of Arabica coffee farmer groups in Sangir Subdistrict, South Solok Regency. 2) How far the influence of internal factors on the effectiveness of Arabica coffee farmer groups in Sangir Subdistrict, South Solok Regency. 3) How far the influence of external factors on the effectiveness of Arabica coffee farmer groups in Sangir Subdistrict, South Solok Regency. The population in this study are farmers who are members of farmer groups who are trying to grow Arabica coffee in Sangir District, where there are 10 (ten) farmer groups with 166 members. Samples were calculated using the slovins formula with a total of 117 people. Sampling in the population using a multistage sampling technique, while to determine the number of research samples in each farmer group using proportional random sampling method. Analysis of the data used in this study is quantitative descriptive analysis and multiple linear regression analysis. Based on the results of the analysis and discussion, a number of conclusions can be made as follows 1) The effectiveness of the Arabica coffee farmer groups in Sangir Selatan, Solok Selatan sub-district can be seen from the first group productivity, which is carried out effectively enough so that it appears that members of the farmer groups are mutually help its members to grow their farming business. Second, member satisfaction, as a whole is carried out effectively enough so that it appears that members of the farmer group can enjoy their respective roles as group members and the role and function of the group in supporting needs and solving problems in trying to farm coffee. Based on the results of the analysis, it was found that the internal factors of the group had a positive and significant effect on the effectiveness of the Arabica coffee farmer group in Sangir Subdistrict, South Solok Regency. Keywords: Internal Group Factors, Group External Factors, Group Effectiveness ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) Sejauhmana tingkat efektivitas kelompok tani kopi Arabika di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. 2) Sejauhmana pengaruh faktor internal terhadap efektivitas kelompok tani kopi Arabika di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. 3) Sejauhmana pengaruh faktor eksternal terhadap efektivitas kelompok tani kopi Arabika di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang menjadi anggota kelompok tani yang berusaha tani kopi Arabika di Kecamatan Sangir, dimana kelompok taninya yaitu sebanyak 10 (sepuluh) kelompok tani dengan anggota sebanyak 166 orang petani. Sampel dihitung menggunakan rumus slovins dengan jumlah sebanyak 117 orang. Penarikan sampel dalam populasi menggunakan teknik penarikan sampel bertahap (multistage sampling), sedangkan untuk menentukan jumlah sampel penelitian pada masing-masing kelompok tani dengan menggunakan metode proporsional random sampling. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan Analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut 1) Gingkat efektivitas kelompok tani kopi kopi arabika di kecamatan sangir kabupaten solok selatan dapat dilihat dari petama produktvitas kelompok, dimana secara kesleuruhan dilaksanakan dengan cukup efektif sehingga terlihat bahwa anggota kelompok tani tersebut saling membantu anggotanya agar usaha taninya berkembang. Kedua Kepuasan anggota, secara keseluruhan dilaksanakan dengan cukup efektif sehingga terlihat bahwa anggota kelompok tani tersebut dapat menikmati peran mereka masing-masing sebagai anggota kelompok maupun peran dan fungsi kelompok dalam menunjang kebutuhan serta menyelesaikan masalah dalam berusaha tani kopi. Berdasarkan hasil analisis ditemukan faktor internal kelompok berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kelompok tani kopi arabika di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Kata Kunci : Faktor Internal Kelompok, Faktor Eksternal Kelompok, Efektivitas Kelompok
Hubungan Karakteristik Inovasi dan Kearifan Lokal Terhadap Keberlanjutan Penerapan Teknologi Padi Salibu di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat Sri Wahyuni; Zulvera Zulvera; Hery Bachrizal Tanjung; Ernita Arif
Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 1 (2019): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.946 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v15i1.21237

Abstract

Salibu technology is a local wisdom of rice technology in West Sumatera which has the spirit to help widows and poor families. The sustainability of rice implementation is determined by the characteristics of farmers, innovation characteristics, and farmers' perception of local wisdom. This study aims to: (1) describe the sustainability of salibu technology in Tanah Datar, and (2) to analyze the relationship between the characteristics of rice innovation and local wisdom with the sustainability of Salibu technology in Tanah Datar. This study was designed quantitatively using survey methods and supported by qualitative data. The location of the study was chosen purposively based on the location topography: Sungai Tarab representing lowland and Batipuh representing the plateau. The results showed that Sungai Tarab and Batipuh continue the rice technology salibu, by planting back rice at each planting season, using and expanding the area of land planted with salibu rice. The sustainability of salibu technology implementation in Sungai Tarab and Batipuh is more influenced by the characteristics of innovation and local wisdom than the characteristics of farmers. Innovation of salibu rice technology understood by farmers need to be conserved, besides salibu rice technology technology can be accepted by farmers because easy and cheap, so farmers can get bigger profit.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Petani dalam Melakukan Usahatani Bengkuang di Kecamatan Kuranji Kota Padang Puput Indah Pratiwi; Zulvera Zulvera; Hery Bachrizal Tanjung
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 3, No 2 (2021): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v3i2.415

Abstract

Bengkuang (Pachyrhizus Erosus) merupakan tanaman khas yang membuat Kota Padang dikenal sebagai Kota Bengkuang. Namun petani bengkuang Kota Padang saat ini hanya menjadikan bengkuang sebagai tanaman pengganti, dan jumlah petani bengkuang terus menurun setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran usahatani bengkuang dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan petani dalam melakukan usahatani bengkuang di Kecamatan Kuranji Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metodesurvei dan teknik sampling jenuh. Analisis data yang digunakan dari penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan petani bengkuang di Kota Padang dikarenakan harga bengkuang yang relatif rendah. Petani menanam bengkuang hanya sebagai tanaman pengganti yang bertujuan untuk menyuburkan tanah. Di samping itu pemeliharaannya dilakukan dengan teknik yang sederhana dan tidak sesuai literatur. Faktor-faktor yang dianggap berhubungan dengan keputusan petani adalah aspek ekonomi dan juga peran penyuluh pertanian. Agar memperoleh hasil yang maksimal, sebaiknya petani melakukan teknik budidaya yang baik sesuai dengan pedoman dan literatur yang telah dianjurkan, serta pemerintah setempat diharapkan agar memberikan penyuluhan kepada petani tentang materi budidaya bengkuang.
Alokasi Jam Kerja Dan Pendapatan Buruh Tani Perempuan Di PT Anam Koto Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Yozi Rahmayani; Dwi Evaliza; Zulvera Zulvera
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) untuk mendeskripsikan karakteristik dan pola kerja buruh tani perempuan yang bekerja di PT Anam Koto Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. (2) Menghitung alokasi waktu kerja dan pendapatan buruh tani perempuan yang bekerja di PT Anam Koto Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-30 Januari 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode yang digunakan adalah metode survei yang menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Data dianalisis untuk tujuan pertama dengan deskriptif kualitatif, untuk tujuan kedua dianalisis dengan analisis kuantitaif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Profil buruh tani perempuan yang bekerja di PT Anam Koto , rata-rata buruh tani perempuan memiliki usia yang produktif untuk bekerja, namun tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, memiliki jumlah anggota keluarga paling banyak kisaran 2-4 orang dan jumlah tanggungan keluarga paling banyak kisaran 1-3 orang dan lama bekerja di PT Anam Koto 1-2 tahun. Pola kerja buruh tani perempuan yang bekerja di PT Anam Koto yaitu mereka bekerja melakukan pemeliharaan kelapa sawit, pemupukan dan mengumpulkan brondolan kelapa sawit. Buruh tani perempuan bekerja enam hari selama satu minggu yaitu dari hari senin hingga sabtu, dan mempunyai hari libur yaitu hari minggu. Buruh tani perempuan yang bekerja di PT Anam Koto ada yang tinggal di barak tempat hunian para buruh yang telah di sediakan PT Anam Koto dan ada juga yang tinggal di rumah miliknya sendiri di luar lokasi PT Anam Koto. (2) Pendapatan buruh tani perempuan yang bekerja di PT Anam Koto selama satu bulan dengan pendapatan paling banyak didapatkan oleh responden yaitu rentang Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000 sebanyak 24 responden atau sebesar 80%. Jumlah jam kerja rata-rata/individu yang dilakukan oleh buruh tani perempuan di PT Anam Koto pada setiap kegiatan memiliki perbedaan pada alokasi jam kerjanya. Pada kegiatan pengutipan brondol adalah kegiatan yang mempunyai waktu paling banyak dengan jumlah alokasi jam kerja/individu selama satu bulan yang dilakukan oleh buruh tani perempuan yaitu sebesar 32 jam/bulan. Kata Kunci : Jam Kerja, Pendapatan, Buruh Tani PerempuanThe research aims to analyze (1) To describe the characteristics and patterns of work of female farm laborers who work in PT Anam Koto, Pasaman District, West Pasaman Regency. (2) Calculating the work time allocation and income of female farm laborers who work in PT Anam Koto Pasaman District, West Pasaman Regency. This study was conducted on 1-30 January 2019. The data used in this study were primary data. The method used is a survey method that uses questionnaires as an instrument for data collection. The sampling method used is simple random sampling. Data were analyzed for the first purpose with descriptive qualitative, for the second purpose analyzed by quantitative analysis. The results of the analysis show that (1) The profile of female farm laborers working at PT Anam Koto, the average female farm laborer has a productive age to work, but does not have a high education background, having the most family members in the range of 2-4 people and the number of dependents at most ranges from 1-3 people and work long at PT Anam Koto 1-2 years. The working pattern of female farm laborers working at PT Anam Koto is that they work to maintain oil palm, fertilize and collect palm oil waste. Female farm workers work six days a week, from Monday to Saturday, and have holidays, namely Sundays. There are female farm workers working at PT Anam Koto who live in the barracks of workers' homes that have been provided by PT Anam Koto and there are also those who live in their own homes outside the PT Anam Koto location. (2) The income of female farm laborers working at PT Anam Koto for one month with the most income obtained by respondents is the range of Rp. 500,000 to Rp. 1,000,000 for 24 respondents or 80%. The number of average / individual working hours carried out by female farm workers at PT Anam Koto at each activity differs from the allocation of working hours. In the activity of brondol quotation, it is an activity that has the most time with the number of work / individual hours allocated for one month by female farm workers, which is 32 hours / month.Keywords : working hours, Income, female farm laborers
Analisis Keuntungan dan Titik Impas Usaha Kopi Sahabat Baru di Nagari Koto Tuo Kecamatan Sungai Tarab Monalisa Octavia; Ira Wahyuni Syarfi; Zulvera zulvera
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 3, No 2 (2021): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v3i2.418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan profil Usaha Bubuk Kopi Sahabat Baru yang dilihat dari aspek operasional, aspek keuangan dan aspek pemasaran, (2) menganalisis tingkat keuntungan dan titik impas usaha. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif, pengumpulan data dari penelitian ini diperoleh dari data primer melalui wawancara langsung dengan informan kunci dan data sekunder dari BPS dan litelatur lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha Kopi Sahabat Baru sudah mendapatkan perizinan usaha yaitu sertifikasi pangan produksi industri rumah tangga (SPP-IRT) dan sudah terdapat pembagian kerja yang jelas, akan tetapi pemilik usaha merangkap sebagai pemilik dan pimpinan usaha, juga bertanggungjawab untuk bagian administrasi dan keuangan. Metode pemberian upah menggunakan metode upah langsung dengan tingkat upah didasarkan pada bidang pekerjaannya. Pemasaran produk menggunakan saluran tidak langsung yaitu melalui pedagang besar dan pedagang pengecer. Usaha Kopi Sahabat Baru belum melakukan sistem pembukuan yang mencatat keuangan dengan jelas dan terstruktur. Berdasarkan analisis keuntungan dan titik impas yang dilakukan pada periode April 2021, Usaha Kopi Sahabat Baru memperoleh keuntungan sebesar Rp183.235.062 dan berdasarkan analisis titik impas Usaha Kopi Sahabat Baru berada pada titik impas jika volume penjualannya sebanyak 1.525,35 kg dengan tingkat penjualan sebesar Rp53.387.190. Pada periode April 2021 volume penjualan kopi sahabat baru telah berada diatas titik impas yaitu dengan volume penjualan 13.680 kg. Hal ini menunjukkan bahwa Usaha Kopi Sahabat Baru telah mendapatkan keuntungan dalam menjalankan usahanya. 
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Proses Adopsi Inovasi Program Asuransi Tani Padi (AUTP) di Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang Desi Dwita Utami; Dwi Ealiza; Zulvera Zulvera
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 2, No 3 (2020): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v2i3.405

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses adopsi inovasi asuransi usaha tani padi (AUTP) serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan proses adopsi petani terhadap inovasi Program AUTP pada kelompok tani Setia Budi di kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan analisis data secara deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan uji statistik korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukan proses adopsi inovasi program asuransi usaha tani padi (AUTP) di Kelompok Tani Setia Budi ditemukan antara lain petani responden telah mencapai pada tahap Awarness (kesadaran), tahap Interest (mengetahui), tahap Evaluation (penilaian), dan tahap  Adoption (menerima). Faktor – faktor yang berhubungan dengan proses adopsi inovasi program asuransi usaha tani padi (AUTP) adalah faktor luas lahan, faktor tingkat pendidikan, faktor premi, faktor waktu pertanggungan AUTP, faktor jumlah klaim, faktor persyaratan AUTP, faktor frekuensi penyuluhan, dan faktor metode penyuluhan. Sedangkan umur, tingkat pendapatan, organisasi, tidak berhubungan dengan proses adosi inovasi program AUTP.
Karakteristik Petani Kopi di Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar Hary Yanto Jailani; Nofialdi Nofialdi; Zulvera Zulvera
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 4, No 2 (2022): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v4i2.444

Abstract

Keberhasilan petani dalam melakukan usahatani terkait dengan kompetensi yang dimilikinya. Karakteristik dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan tindakan. Setiap petani memiliki karakteristik yang berbeda untuk memberikan dorongan dalam bertindak seperti petani kopi dalam melakukan usahatani kopi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik petani kopi di Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari data primer melalui wawancara langsung dengan responden dan literatur lain. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu umur, pendidikan, jenis kelamin, pengalaman, dan kemauan keras untuk berhasil. Untuk menganalisis indikator kemauan keras untuk berhasil diukur dengan skala likert 1, 2, 3, 4, dan 5. Skor tertinggi (5) untuk jawaban yang sangat diharapkan sedangkan skor terendah (1) untuk jawaban yang sangat tidak diharapkan. Sebagian besar petani kopi di Kecamatan Batipuh Selatan termasuk kedalam golongan usia produktif. Tingkat pendidikan tertinggi petani kopi adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tingkat pendidikan petani paling banyak yaitu pada Sekolah Dasar (SD). Jumlah petani kopi laki-laki di Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar lebih besar dari petani perempuan. Pengalaman petani dalam melakukan usahatani kopi rata-rata adalah 21 tahun. Petani kopi di Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar memiliki keinginan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. 
TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP INOVASI PERAWATAN TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAH LUNTO Satiman Satiman; Zulvera Zulvera; Rusda Khairati
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3445

Abstract

Sawahlunto City is a mining workers area, where the majority of the population used to work as miners. Incompatibility with stone mining procedures resulted in a ban on mining by the Sawahlunto City government in 2009. As a result, people who initially worked as miners changed their profession to become cocoa farmers. The Sawahlunto City Food Security, Agriculture and Fisheries Service has introduced innovations for farmers in plant maintenance with the expected output so that cocoa plants in Talawi District are maintained so that cocoa plant production can meet cocoa production standards. However, cocoa productivity and the number of cocoa farmers have actually decreased. This research aims to determine the level of farmer adoption of cocoa care innovations in Talawi District. The results of this research show that the level of farmer adoption of cocoa care innovations through PS-PSP and S3 Pucuk technology in Talawi District is in the medium category. The adoption points for frequent harvesting, pruning and garden sanitation are in the medium category. Meanwhile, the innovation points for fertilization and S3 Pucuk are innovation points that fall into the low category. Keywords: Cacao, Adoption, Innovation, PS-PSP and S3 PucukINTISARIKota Sawahlunto merupakan kawasan pekerja tambang, yang dulunya mayoritas penduduk bekerja sebagai buruh tambang. Ketidaksesuaian prosedur pertambangan batu mengakibatkan pelarangan penambangan oleh pemerintah Kota Sawahlunto pada tahun 2009. Akibatnya masyarakat yang awalnya bekerja sebagai buruh tambang beralih profesi menjadi petani kakao. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto sudah mengenalkan inovasi bagi petani dalam pemeliharaan tanaman kakao dengan output yang diharapkan supaya tanaman kakao di Kecamatan Talawi terpelihara sehingga produksi tanaman kakao dapat memenuhi standar produksi kakao. Namun demikian, produktivitas kakao dan jumlah petani kakao malah mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat adopsi petani terhadap inovasi perawatan kakao di Kecamatan Talawi. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat adopsi petani terhadap inovasi perawatan kakao melalui teknologi PS-PSP dan S3 Pucuk di  Kecamatan Talawi berada pada kategori sedang. Poin adopsi panen sering, pemangkasan, dan sanitasi kebun berada pada kategori sedang. Sementara itu poin inovasi pemupukan dan S3 Pucuk menjadi poin inovasi yang masuk pada kategori rendah. Kata kunci: Kakao, Adopsi, Inovasi, PS-PSP dan S3 Pucuk.
Perspektif Kewirausahaan Sosial dalam Kelompok Usaha Nata de Coco Sejahtera Mandiri di Nagari Balai Baiak III Koto, Kabupaten Padang Pariaman Helmy Gusriani; Ferdhinal Asful; Zulvera Zulvera
Jurnal Pertanian Khairun Vol 2, No 1: (Juni 2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpk.v2i1.6282

Abstract

This study aims to describe the application of social entrepreneurship elements and describe the canvas business model for social entrepreneurship development in the Nata de Coco Sejahtera Mandiri business group. This research was conducted for 1 month (July-August 2022). This type of research is descriptive qualitative using the case study method. The data used are primary data and secondary data obtained through observation, in-depth interviews and documentation. For the first objective, the data was analyzed using the Miles and Huberman data analysis model and for the second objective it was analyzed descriptively qualitatively, then an assessment of the social benefits of the program was carried out using the Social Return of Investment (SRoI) method. The results of this study indicate that the elements of social entrepreneurship have been implemented by the Nata de Coco Sejahtera Mandiri business group in the form of social values, civil society, innovation and economic activity, but have not optimally provided benefits. Nine elements in the business model canvas for social entrepreneurship development have been implemented consisting of customer segmentation, value proposition and social value, channels, customer relationships, revenue streams and community reinvestment, key activities, key resources, key partners, and cost structure, but not yet optimal. Based on the SRoI assessment of the Nata de Coco Sejahtera Mandiri business group, it can be concluded that the benefits generated are 1:0.03, meaning that social entrepreneurship activities have not been able to create sustainability benefits for stakeholders and have not been able to create social business independence, because the resulting SRoI ratio is less than 1 (1). We recommend that the Nata de Coco Sejahtera Mandiri business group optimize the management of environmental aspects by managing liquid waste from the production of Nata de Coco produced, increasing the participation of local residents and increasing the scale of social business.Keywords : Social Entrepreneurship, Nata de Coco, SRoI
Analisis Penyaluran Pupuk bersubsidi di Kelompok Tani Patamuan Kota Padang Salim Halomoan; Dwi Evaliza; Zulvera Zulvera
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture Vol. 6 No. 1 (2024): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v6i1.394

Abstract

Penyaluran pupuk bersubsidi sangat diperlukan bagi para petani di berbagai daerah Indonesia karena mayoritas petani di Indonesia memiliki penghasilan menengah ke bawah dan memerlukan pupuk untuk bertani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemyaluran pupuk bersubsidi di Kelompok Tani Patamuan Kota Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei. Jumlah seluruh responden sebanyak 42 petani dari total 71 orang populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling acak sederhana. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengacu kepada Permendag No. 15 Tahun 2013, bahwa penyaluran pupuk bersubsidi harus sesuai dengan enam Azas Ketepatan, yaitu; Ketepatan Harga, Ketepatan Jumlah, Ketepatan Waktu, Ketepatan Tempat, Ketepatan Mutu, dan Ketepatan Jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi di kelompok tani Patamuan belum sesuai dengan enam ketepatan yang sebelumnya telah ditetapkan oleh pemerintah, hal ini terjadi karena hanya dua jenis pupuk bersubsidi yang diterima oleh petani, sedangkan yang disalurkan oleh pemerintah ada tujuh jenis pupuk yang telah bersubsidi.Â