Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penyuluhan Manajemen dan Pengembangan Usaha Agroindustri Pengolahan Sagu di Desa Gogok Darussalam Septina Elida; Sri Ayu Kurniati; Sisca Vaulina; Darus
Buletin Pembangunan Berkelanjutan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.502 KB) | DOI: 10.25299/bpb.2020.5034

Abstract

Kabupaten Kepulauan Meranti sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani yang mengusahakan berbagai jenis tanaman, khususnya tanaman pangan. Selain melakukan kegiatan produksi atau usahatani bahan pangan, usaha yang banyak dilakukan masyarakat adalah pengolahan atau agroindustri sagu. Produk olahan sagu yang banyak dihasilkan adalah bermacam-macam produk makanan seperti mie sagu, sagu rendang, sagu lemak, kerupuk sagu, dan lainnya. Namun masih banyak usaha agroindustri sagu yang manajemen atau pengelolaan usahanya masih tradisional sehingga produktivitas usaha menjadi rendah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh tim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau di Desa Gogok Darussalam Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kebupaten Kepulauan Meranti pada tanggal 25 Agustus 2018. Tema Kegiatan adalah penyuluhan manajemen dan pengembangan usaha agroindustri pengolahan sagu. Sehingga pengusaha agroindustri sagu memiliki kemampuan dan dapat membaca peluang usaha yang memiliki potensi untuk memproduksi produk unggulan yang berkualitas dan mampu memberikan nilai tambah produk sekaligus peningkatan pendapatan masyarakat.
PERAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS DALAM RANGKA MENYUKSESKAN PROGRAM KETAHANAN PANGAN RIAU DI KABUPATEN ROKAN HULU Darus
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 2 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.472 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i2.3550

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap peran Kelembagaan agribisnis dan bentuk peranan lembaga agribisnis dalam membantu petani menghadapi berbagai permasalahan usahatani dan peningkatan produktivitas padi di Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian dilaksanakan secara survei dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Responden penelitian sebanyak 40 orang petani padi yang tersebar di Kabupaten Rokan Hulu. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa lembaga pascapanen adalah jenis kelembagaan agribisnis yang “sangat berperan dalam pengembangan usahatani padi di Kabupaten Rokan Hulu dengan perolehan rata-rata skor 4, 38. Sementara kelembagaan yang peranannya kurang dirasakan petani adalah lembaga keuangan sebagai sumber pembiayaan usahatani padi dengan skor 2, 61 kategori “ cukup berperan “.
Strategi Pengembangan Usahatani Nenas Di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Ilma Satriana Dewi; Darus; Bagus Prasetyo
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.965 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.7167

Abstract

Buah nenas merupakan salah satu komoditas unggulan di kecamatan Tambang dan telah menjadi ikon untuk daerah tersebut. Namun, ada banyak faktor yang mempengaruhi berkembangnya usahatani nenas ini. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu luas lahan yang semakin berkurang karena adanya alih fungsi lahan baik untuk usahatani non nenas, pemukiman, infrastruktur dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal usahatani nenas serta strategi pengembangan usahatani nenas . Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT . Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor kekuatan pada usahatani nenas terdiri dari Kemampuan SDM yang tinggi, Menggunakan bibit unggul, Pemeliharaan tanaman nenas mudah, Lahan milik sendiri, dan Sarana produksi untuk usahatani nenas tersedia dan mudah diperoleh petani. Faktor kelemahan terdiri dari Produk tidak tahan lama, Penggunaan teknologi masih sederhana, Terbatasnya modal, Belum ada kelompok tani, dan Kegiatan penyuluhan atau pelatihan untuk usahatani nenas masih terbatas dilakukan. Faktor peluang terdiri dari Permintaan buah nenas meningkat, Tersedianya industri pengolahan, Dukungan pemerintah pada usahatani nenas, Kemajuan teknologi dalam usahatani nenas dan Pengembangan varietas baru. Faktor ancaman terdiri dari Buah-buahan impor, Serangan hama dan penyakit, Alih fungsi lahan untuk komoditas pertanian lainnya, Pembangunan infrastruktur atau pemukiman, Bencana alam, dan Persaingan dengan buah-buahan lokal lain. Strategi utama yang dapat diterapkan untuk usahatani nenas ke depannya berdasarkan analisis diagram SWOT adalah strategi SO yaitu, Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan SDM dalam teknologi budidaya nenas dan Meningkatkan luas lahan.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKTIVITAS USAHATANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI DESA SUNGAI BULUH KECAMATAN KUANTAN SINGINGI HILIR, KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Edward Panjaitan; Ujang Paman; Darus
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 36 No. 1 (2020): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi April 2020
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2020.vol36(1).5371

Abstract

ABSTRACT Palm oil is one of the potential commodities that is widely cultivated by farmers in Singingi Hilir Regency. This study aims to analyze the farmers’ characteristics and profile of oil palm farming, the use of factors of production, costs, production, income and efficiency of oil palm farming, and the effect of production factors on oil palm farming productivity. The research was conducted during 6 months, starting from September 2018 to February 2019. Survey location was selected in Sungai Buluh Village Kuantan Singingi Hilir District Kuantan Singingi Regency and samples were purposively selected as 38 farmers. The samples were farmers who have oil palm farming with age between 10-15 years. Data were collected by survey method, consisting of primary data and secondary data. The results showed that the average age of farmers was 46.32 years, the education level of farmers averaged 9.61 years, the average number of family members was 4 person with having experience on oil palm cultivation was 13.84 years. The average of farmers’ land area was 3.63 ha. The average of oil palm production cost was IDR 40,227,034/year, consisting of variable costs of IDR 39,818,783 and fixed costs of IDR 408,251. The average of oil palm production in fresh fruit bunch was 64,740 kg/year with a selling price of IDR 1,449/kg and revenue was IDR 93,813,371/year. Moreover, the profit obtained was IDR 53,586,337/year and efficiency value (RCR) was 2.33. The land area and urea fertilizer had a significant effect on palm oil productivity in Sungai Buluh Village, Singingi Hilir District, Kuantan Singingi Regency. Keywords:Production factors, Oil palm farming, Productivitas, Swadya pattern.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA SUNGAI GERINGGING KECAMATAN KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU Sri Ayu Kurniati; Darus
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 34 No. 3 (2018): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi Desember 2018
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2018.vol34(3).5415

Abstract

ABSTRACT Shallots are a strategic commodity but still require attention in the use of optimal inputs to achieve maximum results. All farm inputs are still limited in number while high production is highly expected by farmers. The purpose of this study was to determine the use of inputs, analyze the use of inputs in order to achieve optimal conditions and analyze the effect of input price changes on the optimal solution on red onion farming in Sungai Geringging Village, Kampar Kiri District, Kampar Regency. Descriptive qualitative and quantitative analysis methods using Linear Programming. The results of input use research state that the area of the land is narrow that is an average of 0.25 hectares, the seeds are superior but the number of uses is still below standard, more use of labor outside the family, dominant farmers use inorganic fertilizers, use pesticides to repel pests and work equipment simple one. The use of farming inputs is not optimal so that the reduction or addition of input availability will not affect the total profit in optimal conditions. The effect of changes when an input price increases and decreases by 3.25 percent does not show a difference when compared to the initial optimal conditions. Keywords: Optimization, Input, Shallot, Linear Programming, LINDO
ANALISIS USAHA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN BOLU KEMOJO DI KELURAHAN TANGKERANG SELATAN KECAMATAN BUKIT RAYA KOTA PEKANBARU (STUDI KASUS PADA USAHA CIK PUAN) Imelda Putryansyah; Darus
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 37 No. 1 (2021): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi April 2021
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2021.vol37(1).7721

Abstract

This study aims to analyze the characteristics of the entrepreneur and the business profile of the kemojo sponge, the procurement of raw materials and supporting materials, processing technology, costs, income, business efficiency and added value, and strategy for marketing development of the kemojo sponge marketing. The method used was the survey method. Respondents were collected 1 manager and 2 workers in Tangkerang Selatan Village, Bukit Raya District, Pekanbaru City. The data collected consistsed of primary data and secondary data and were analyzed using descriptive qualitative and quantitative. The results showed that the age of manager was 49 years, while the average age of the workers was 23 years old. The length of education of manager was 12 years, while the worker was 12 years on avera. The family member of the manager was 3 people with 13 years experience, while the worker has an average experience of 4.5 years. The business has been starting from 2007 and had a business license. The source of capital from the Bank loan with household scale and used worker as 2 people. The use of raw materials per process production was 5 kg of flour, Rp. 198,575 of supporting materials with the simple technology. The total cost was Rp. 319,020, the gross income was Rp. 1,020,000 and net income of IDR 700,980 per production process on average. The added value obtained was IDR 149,500/kg with the RCR of 2.20. Based on the strategy of developing the kemojo sponge agro-industrial business, it is stated that this business is in quadrant I, so it can perform the SO strategy, including maintaining product quality to increase consumer satisfaction and maintaining affordable product prices by looking at market information.
ANALISIS USAHATANI NENAS DI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR Ilma Satriana Dewi; Darus; Bagus Prasetyo
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 37 No. 2 (2021): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi Agustus 2021
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2021.vol37(2).11871

Abstract

It is possible to further develop pineapple cultivation in the Tambang sub-region. High production of pineapple during the main harvest often causes the price of pineapple to fall. This can affect the income of pineapple farmers. The purpose of this work is to analyze the characteristics of pineapple growers and profiles of pineapple farming and to analyze the use of inputs, production, prices, income and efficiency of pineapple farming. Quantitative and qualitative descriptive analysis and farm income analysis were used as data analysis. The results showed that the characteristics of pineapple farmers from the type of work, pineapple farming was the main occupation, the average age was 49.75 years (productive age), the average education was elementary school graduation, the number of families was 3-4 people and the average experience was 15.7 years. The pineapple farm profile with land holdings is owned, the average land area was 1.26 ha. Business terms are still implemented in a simple (traditional) way. The use of production facilities per field area per month was 2,925 plant seeds, 265 kg of urea fertilizer, 70.25 kg of KCl, 3.05 kg of NPK Phonska, 15 kg of TSP, 25 ml of pesticides, 9.5 ml of ethyl. Equipment use consisted of using chopping knife, sickles, hand sprayers, and baskets. The number of employees was 15.5 HOK/cultivated area/month. The average fixed price was Rp. 170,270/cultivated area/month, the average variable cost was Rp. 4,291,792.7/cultivated area/month, the average production was 1,962 pcs/month, the average turnover was Rp. 7,904,500/cultivated area/month, the average profit was Rp. 3,442,438/field/month and the efficiency of pineapple farming was 1.8.
Analisis Usaha Agroindustri Tahu (Studi Kasus Agroindustri Tahu Pak Gutd di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis) Santo Ronaldo Manullang; Darus
Jurnal Agroteknologi Agribisnis dan Akuakultur Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Agroteknologi Agribisnis dan Akuakultur Edisi Januari 2021
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jomaaa.v1i1.7357

Abstract

Agroindustri merupakan salah satu subsistem agribisnis yang mengelola bahan mentah atau bahan baku dari hasil pertanian untuk menciptakan suatu nilai tambah serta memberi peluang lapangan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) karakteristik pengusaha dan profil usaha, (2) penggunaan bahan baku dan penunjang, teknologi pengolahan, (3) proses produksi, biaya produksi, produksi, pendapatan, efisiensi dan nilai tambah usaha agroindustri tahu Pak Gutd di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Metode yang digunakan dalam penelitian metode survey pada studi kasus pada usaha Agroindustri tahu Pak Gutd, lokasi yang diambil yaitu di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, dari bulan Maret 2020 sampai bulan Agustus 2020; meliputi kegiatan penyusunan proposal, pengumpulan data di lapangan, pentabulasian data, analisis data, penulisan laporan, perbanyak, dan penyusunan laporan akhir, teknik pengambilan responden menggunakan teknik sengaja atau (purposive sampling) dengan mengambil 1 (satu) sampel atau satu pengusaha. Analis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis deskriftip kuantitatif dan analisis metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan (1) Karakteristik pengusaha agroindustri tahu Pak Gutd berada pada kelompok umur yang tidak produktif lagi, yaitu umur 66 tahun dan umur tenaga kerja yang digunakan termasuk umur yang produktif, yaitu dengan rentang usia 27–50 tahun, lama pendidikan pengusaha yaitu 6 tahun, dan lama pendidikan tenaga kerja berada pada 9 dan 12 tahun. Pengalaman berusaha pengusaha yaitu 45 tahun dan tenaga kerja kisaran dari 2-45 tahun. Jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 4 orang tenaga kerja. (2) Penggunaan bahan baku kedelai yang digunakan dalam sekali proses produksi adalah sebanyak 200 Kg. Penggunaan bahan penunjang per proses produksi yaitu listrik 35,54 kWh, solar sebanyak 10 liter, kayu bakar 1,5 M³, transportasi Rp. 50.000, plastik PE 1 Kg, kantong kresek 10 bungkus, karet 1 ons. Sedangkan untuk teknologi produksi yang digunakan pada agroindustri pengolahan tahu Pak Gutd dapat dikatakan semi modern dikarekan sudah menggunakan teknologi mesin. (3) Total biaya produksi dalam agoindustri tahu Pak Gutd adalah sebesar Rp.2.470.187,50. produksi yang dihasilkan adalah 704 Kg tahu dengan harga Rp. 5000/Kg. Pendapatan kotor per proses produksi yang diterima oleh pengusaha adalah sebesar Rp. 3.520.000 dan pendapatan bersih yang diterima pengusaha sebesar Rp.1.049.812,50 /proses produksi. Efisiensi usaha agroindustri pengolahan tahu Pak Gutd (RCR) sebesar 1,42 yang artinya layak untuk dikembangkan. Nilai tambah yang diperoleh dari agroindustri tahu Pak Gutd adalah Rp. 6.548,45 dengan rasio nilai tambah 37,21 %.