Claim Missing Document
Check
Articles

EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI KELAPA DALAM (Cocos nucifera Linn) DI KECAMATAN GAUNG ANAK SERKA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Sisca Vaulina; Khairizal Khairizal; Hajry Arief Wahyudy
Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Vol. 6 No. 1 (2018): Juni 2018 (Jurnal Agribisnis Indonesia)
Publisher : Departmen of Agribusiness, Economics and Management Faculty, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jai.2018.6.1.47-58

Abstract

Efficiency in a farming process has a very important meaning in efforts to increase income of coconut farmers, especially in planning or developing coconut products that are effective and efficient in producing coconut. The purpose of this research is to analyze technical efficiency, allocative/price and economical of coconut plantation in Gaung Anak Serka Sub-district, Indragiri Hilir Regency. This research uses survey method. The research was conducted in Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), in four villages namely (1) Rambaian village; (2) Idaman village; (3) Iliran Village; (4) Tanjung Harapan village. Total samples were 62 farmers. The study was conducted in May 2017 until December 2017. Data analysis using software Frontier Version 4.1 C. The results showed that the average technical efficiency level achieved was 72.94 percent of maximum productivity. This shows that the farming coconut in Gaung Anak Serka Sub-district has been efficient to technical efficiency, but not yet allocatively/price and economical efficiency. The average value of the overall allocative efficiency is 2.40 and not economically efficient because the economic efficiency value obtained is 1.75.
KINERJA RANTAI PASOK FILLET IKAN PATIN BEKU DI DESA KOTO MESJID KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR (SUATU KASUS PADA CV. GRAHA PRATAMA FISH) Fauziah Fauziah; Sisca Vaulina
Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Vol. 8 No. 2 (2020): Desember 2020 (Jurnal Agribisnis Indonesia)
Publisher : Departmen of Agribusiness, Economics and Management Faculty, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jai.2020.8.2.115-130

Abstract

Koto Mesjid village is familiar with named “Kampung Patin”, one of pangasius fish cultivator is CV. Graha Pratama Fish. The purpose this research were to analyze value added of frozen pangasius fish fillets, to know person of supply chain in frozen pangasius fish fillets, to know circle supply chain in frozen pangasius fish fillets and to analyze performance of supply chain in frozen pangasius fish fillets. Using case study, data was analyzed by Model DEA-CCR. This result evidence that value added obtained is IDR 6,391 per Kg. The person of supply chain in frozen pangasius fish fillets are supplier of pangasius fish raw material, entrepreneur of frozen pangasius fish fillets and customer. The circle supply chain consists of product flow, financial flow and information flow. The performance SCOR of frozen pangasius fish fillets generally is performing well. DEA in frozen pangasius fish fillets has 5 suppliers that achieve 100% efficiency in green condition, from December 2018 to January 2019. While the frozen pangasius fish fillets supply chain achieve 100% efficiency in green condition obtained in January 2019. Cash-to-cash cycle time sensitivity are the most influential variable on efficiency value of the pangasius fish supply chain and there is no sensitivity value that most influences the efficiency of frozen pangasius fish fillets. Recommendations for improvement of the total potential improvement namely variable input cash-to-cash cycle time 98,78% and input costs 1,22%.
STUDI PENDAPATAN KERAGAAN AGROINDUSTRI IKAN PATIN DI DESA KOTO MESJID KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR (STUDI KASUS PADA CV. GRAHA PRATAMA FISH) Septina Elida; Sisca Vaulina
Jurnal Ekonomi Vol 23, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.574 KB) | DOI: 10.31258/je.23.3.p.108-126

Abstract

Beragam produk olahan dapat dihasilkan dari bahan baku ikan patin,diantaranya bakso, nugget, kaki naga, abon, kerupuk, dan pudung. Penelitian inibertujuan mengetahui profil, biaya produksi, pendapatan, dan efisiensiagroindustri ikan patin. Penelitian ini merupakan studi kasus di CV. GrahaPratama Fish Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar KabupatenKampar, yang dilaksanakan pada bulan oktober 2014 sampai maret 2015.Sampel diambil secara sensus. Hasil penelitian menunjukkan agroindustri ikanpatin pada CV. Graha Pratama Fish merupakan usaha perseorangan yangdikelompokkan kedalam usaha kecil, yang mengandalkan bahan baku di daerahtersebut (local resource based). Pengolahan dilakukan dengan memasak danmenggunakan teknologi sederhana (semi mekanis). Usaha ini telah memilikiizin dan NIPIK, serta merek dagang “NEPA”, menggunakan tenaga kerjaperempuan (4 orang) dalam kisaran umur produktif, pendidikan SLTA dan cukupberpengalaman. Persentase biaya yang dikeluarkan pada agroindustri inisebagian besar untuk bahan baku (ikan Patin). Secara agregat pendapatanbersih per proses produksi (satu minggu) sebesar Rp 4.972.797,21,-(Rp 19.891.188,84/bulan), nilai RCR 1,65 berarti usaha efisien. Pendapatanterbesar di peroleh dari pengolahan kaki naga yaitu sebesar Rp 1.447.873,34per proses (Rp 5.791.493,36/bulan) dengan nilai RCR 3,03.
Peran Budidaya Madu Kelulut Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Desa Sungai Pagar Sisca Vaulina; Saripah Ulpah; Septina Elida; Sri Ayu Kurniati
Buletin Pembangunan Berkelanjutan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.563 KB) | DOI: 10.25299/bpb.2020.5008

Abstract

Kegiatan pengembangan ternak lebah madu khususnya madu hutan skala rakyat sudah dilakukan di Desa Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Daerah ini sangat baik bagi pengembangan lebah madu hutan yang ditandai dengan 85 % dari luas lahan merupakan perkebunan yang menghasilkan tanaman bunga sebagai sumber pakan lebah madu, adanya sumber air yang dibutuhkan lebah madu dan adanya bahan pembuatan sarang yang mudah untuk didapatkan. Peternak madu hutan telah mengenal madu kelulut karena harga jual relative lebih mahal, namun masih minim pengetahuan tentang madu kelulut ini, baik dalam aspek budidaya maupun dalam aspek ekonominya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kepada peternak madu terhadap peran budidaya madu kelulut dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Berdasarkan pada analisis situasi yang dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasi bahwa peternak madu hutan di Desa Sungai Pagar masih perlu pengerahuan dan keterampilan dalam teknik budidaya madu kelulut, karena kegiatannya baru dimulai serta pengetahuan bahwa madu kelulut lebih menjanjikan kedepannya. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan oleh tim dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau pada Tanggal 22 Juli 2019. Tema kegiatan adalah sosialiasi mengenai peran madu kelulut dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Manfaat pengabdian ini: (1) Dapat membekali peternak madu untuk lebih memiliki pengetahuan tentang madu kelulut sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan pendapatannya sebagai peternak madu.; (2) Sumbangan pemikiran untuk lebih mengembangkan budidaya madu kelulut sesuai dengan standar umum budidaya madu, sehingga produksi dapat lebih ditingkatkan.
Penyuluhan Manajemen dan Pengembangan Usaha Agroindustri Pengolahan Sagu di Desa Gogok Darussalam Septina Elida; Sri Ayu Kurniati; Sisca Vaulina; Darus
Buletin Pembangunan Berkelanjutan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.502 KB) | DOI: 10.25299/bpb.2020.5034

Abstract

Kabupaten Kepulauan Meranti sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani yang mengusahakan berbagai jenis tanaman, khususnya tanaman pangan. Selain melakukan kegiatan produksi atau usahatani bahan pangan, usaha yang banyak dilakukan masyarakat adalah pengolahan atau agroindustri sagu. Produk olahan sagu yang banyak dihasilkan adalah bermacam-macam produk makanan seperti mie sagu, sagu rendang, sagu lemak, kerupuk sagu, dan lainnya. Namun masih banyak usaha agroindustri sagu yang manajemen atau pengelolaan usahanya masih tradisional sehingga produktivitas usaha menjadi rendah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh tim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau di Desa Gogok Darussalam Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kebupaten Kepulauan Meranti pada tanggal 25 Agustus 2018. Tema Kegiatan adalah penyuluhan manajemen dan pengembangan usaha agroindustri pengolahan sagu. Sehingga pengusaha agroindustri sagu memiliki kemampuan dan dapat membaca peluang usaha yang memiliki potensi untuk memproduksi produk unggulan yang berkualitas dan mampu memberikan nilai tambah produk sekaligus peningkatan pendapatan masyarakat.
IDENTIFIKASI KOMODITI UNGGULAN PADA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU Sisca Vaulina; khairizal khairizal
Jurnal Agribisnis Vol. 18 No. 1 (2016): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.227 KB) | DOI: 10.31849/agr.v18i1.755

Abstract

Setelah otonomi masing-masing daerah memiliki lebih dari kebebasan dalam menentukan komoditas yang diprioritaskan dalam pembangunannya. Salah satu potensi di Kabupaten Indragiri Hilir adalah pertanian. Untuk pertanian diperlukan identifikasi komoditas pertanian utama yang akan dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi komoditas pertanian utama terlihat dari dasar komoditas pertanian, spesialisasi dan lokalisasi komoditas pertanian yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian menggunakan metode studi kasus, data yang digunakan adalah data dari tahun 2014-2015, menggunakan analisis ekonomi LQ regional, spesialisasi quotient dan lokalisasi quotient. Hasil penelitian menunjukkan komoditas di Kabupaten Indragiri Hilir kering padi, kacang tanah, ubi kayu, pepaya, durian, mangga, kelapa, pinang, kelapa, sagu, domba, sapi dan perikanan umum. KS dan KL nilai kegiatan pertanian terspesialisasi di setiap kabupaten. Pengembangan prioritas komoditas padi kering, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, pepaya, mangga, durian, jeruk, pinang, kakao, domba dan perikanan umum. Kata kunci : Komoditas Unggulan, Komoditas Pertanian
KAJIAN KOMPARASI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM (Cocos nucifera Linn) BERDASARKAN TIPOLOGI LAHAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Sisca Vaulina
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.655 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2733

Abstract

Perbedaan tipologi lahan berpengaruh terhadap potensi produksi Kelapa Dalam. Indragiri Hilir memiliki 4 tipologi lahan yakni (1) wilayah daratan (Kecamatan Keritang), (2) wilayah gambut pasang surut (Kecamatan Tempuling), (3) wilayah gambut pesisir (Kecamatan Gaung Anak Serka), (4) wilayah pesisir (Kecamatan Concong). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis: (1) Usahatani Kelapa, mencakup teknologi budidaya, penggunaan faktor produksi, biaya, produksi, pendapatan dan efisiensi usahatani Kelapa Dalam berdasarkan tipologi lahan di Kabupaten Indragiri Hilir; (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi Kelapa Dalam berdasarkan tipologi lahan di Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini menggunakan metode survey. Sampel ditentukan secara berjenjang (Multistage Area Sampling) dengan jumlah sampel 46 orang petani kelapa. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dan menggunakan fungsi produksi Cobb-douglass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Produksi terbesar pada lahan pesisir (4.350/Kg/panen/ha), lahan gambut pasang surut (3.100/Kg/panen/ha), lahan daratan (2.671/Kg/panen/ha) dan lahan gambut pesisir (2.003/Kg/panen/ha). Pendapatan bersih usahatani kelapa dengan nilai tertinggi pada lahan pesisir (Kecamatan Concong) sebesar Rp Rp 1.250.818,53/panen. Sedangkan terendah pada lahan gambut pesisir (Kecamatan Gaung Anak Serka) sebesar Rp 111.434,47/panen. Nilai koefisien determinasi, untuk lahan daratan R2=0,99; lahan gambut pasang surut R2=0,96; untuk lahan gambut pesisir R2=0,64 dan untuk lahan pesisir R2=0,95. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi kelapa di lahan gambut pasang surut adalah lahan (0,00), jumlah tanaman produktif (0,01). Untuk lahan pesisir, factor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi adalah terusi (0,01), begitupula dengan lahan gambut pesisir (0,03). Berbeda dengan lahan daratan, factor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi adalah lahan (0,03); tenaga kerja (0,02); jumlah tanaman menghasilkan (0,03), terusi (0,03).
POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA PETANI KELAPA SAWIT PIR- TRANS DI DESA HANG TUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR Sisca Vaulina
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 2 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.27 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i2.3548

Abstract

Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk melihat pola konsumsi rumahtangga. Penduduk yang memiliki tingkat pendapatan berbeda akan memiliki pola konsumsi yang berbeda pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Karakteristik rumah tangga petani kelapa sawit PIR-Trans di Desa Hangtuah; (2) Pendapatan rumah tangga petani kelapa sawit PIR-Trans (Usahatani kelapa sawit dan Usaha Lain) di Desa Hangtuah; (3) Pola konsumsi (Pangan dan Non Pangan) rumah tangga petani kelapa sawit PIR-Trans di Desa Hangtuah; (4) Hubungan pendapatan rumah tangga petani kelapa sawit terhadap konsumsi (Pangan dan Non Pangan) rumah tangga petani PIR-Trans di Desa Hangtuah. Penelitian ini menggunakan metode survey di Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar, menggunakan data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling, berjumlah 40 orang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif serta Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan (1) Karakteristik sampel rumahtangga petani kelapa sawit berumur produktif; pendidikan tamat SD; jumlah tanggungan keluarga rata-rata 4 orang dan lama berusahatani 26 tahun. (2) Pendapatan yang diterima petani dari usahatani kelapa sawit rata-rata Rp 5.500.270/bulan dan pendapatan usahatani lainnya Rp 367.520/bulan dan pendapatan dari usaha lain rata-rata Rp 937.500/bulan. (3) Pola konsumsi rumah tangga petani kelapa sawit terhadap pengeluaran pangan lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran non pangan. (4) Korelasi pearson, hubungan pendapatan dengan konsumsi pangan 0,46 dan bernilai positif, sedangkan hubungan pendapatan dengan konsumsi non pangan 0,91 dan bernilai positif
Sosialisasi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup di SMP Negeri 2 Kecamatan Siak Hulu Sisca Vaulina
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 3, No 1 (2023): Abdira, Januari
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v3i1.301

Abstract

Public Senior High School 2 Siak Hulu is an educational unit level in Pangkalan Baru, Siak Hulu District, Kampar Regency, Riau. In its development, has various problems, i.e., garbage scattered students the school environment, several semesters do not carry out face-to-face learning. Student awareness about importance of living healthy life and keeping the environment clean is very minimal, therefore it needs socialized about controlling environmental pollution. Community Service Team (PKM) is interested in providing legal counseling on environmental pollution control at this school. This activity focuses on procuring the implementation of environmental pollution control socialization. The purpose of this activity is to provide: (1) legal counseling on environmental pollution control; (2) knowledge about the impact of environmental damage due to scattered waste. The results of the activity, new knowledge for students regarding environmental pollution and environmental destruction are different things. Need awareness of students to protect and preserve the environment.
Optimizing the Growth and Production of Shallots (Allium ascalonicum L) by applying Liquid Organic Fertilizer from Kampar River Fish Waste on Ultisol Soil Selvia - Sutriana; T. Edy Sabli; Sisca Vaulina; Ummul Muthmainnah Ulya
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA) Vol. 5 No. 2 Juli 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v5i2.2849

Abstract

Red onion is a strategic commodity because it is one of the horticultural products required for household consumption, the culinary industry, and medicinal purposes. The Kampar Regency is known for producing river fish, which the residents of Kampar and Pekanbaru consume. If this refuse is not correctly managed, it can pollute the environment. This refuse can be converted into liquid organic fertilizer (POC) due to its ability to improve soil fertility and shallot plant growth. This study aimed to determine the effect of interaction and the primary optimization of the growth and yield of shallots on ultisol soil by administering POC derived from the fish refuse of the Kampar River. The investigation was conducted in the experimental garden of the Riau Islamic University, Pekanbaru, Faculty of Agriculture. The research employed a wholly random design with two factors. The first factor consisted of four levels of concentration of river fish waste (0, 22,5, 45, 67.5, and 90 ml-1) and the second factor consisted of four levels of frequency of river fish waste (1, 2, 3, 4 times). The data were analyzed and the BNJ Advanced Test was administered at a 5% confidence level. The results indicated that the interaction and main effects were significant for plant height, number of leaves, age of tuber formation, number of tubers, wet tuber weight and dried tuber weight, with the optimal treatment consisting of 67.5 – 90 ml-1 applied three to four times.